Liat Pak Marno
Liat Pak Marno
MK.PENGELOLAAN
PENGELOLAAN
TANAH
TANAH
PREDIKSI
PREDIKSI DAN
DAN
EVALUASI
EVALUASI EROSI
EROSI
Oleh:
Oleh:
Dr.Ir.R.Sudaryanto,M.S.
Dr.Ir.R.Sudaryanto,M.S.
Penyusun Tanah Mineral Mineral Primer:
Kuarsa
Mineral Sekunder:
Liat silikat
Udara: Mineral:
20-30% 45%
Pori: Padatan:
50% 50%
Air:
20-30%
Organik
5%
EROSI Erosi
Erosi Geologi atau Erosi
Geologi atau Erosi Alami
Alami yaitu
yaitu :: erosi
erosi yang
yang
kecepatannya
kecepatannya lebih
lebih kecil
kecil dari
dari kecepatan
kecepatan pembentukan
pembentukan
tanah.
tanah. Erosi
Erosi ini
ini tidak
tidak merusak
merusak tanah,
tanah, justru
justru diperlukan
diperlukan
untuk pembaharuan tanah supaya tanah tetap
untuk pembaharuan tanah supaya tanah tetap subur.subur.
Erosi Dipercepat
Erosi Dipercepat (Accelerated
(Accelerated Erosion)
Erosion) atau
atau sering
sering disebut
disebut Erosi
Erosi saja,
saja,
yaitu :: adalah
yaitu adalah erosi
erosi yang
yang kecepatannya
kecepatannya melebihi
melebihi kecepatan
kecepatan
pembentukantanah,
pembentukan tanah,biasanya
biasanyadisebabkan
disebabkanoleh
olehaktivitas
aktivitasmanusia.
manusia.Erosi
Erosi
inibersifat
ini bersifatmerusak
merusaktanah
tanah
1000 mm
Nilai T = -------------- = 2,5 mm/tahun
400 tahun
Atau = 30 ton/ha/tahun (BV = 1,2 g/cc)
Pedoman untuk menetapkan Nilai T Tanah-2 di Indonesia
No. Sifat Tanah & Substratum Nilai T
mm per tahun
1 Tanah sangat dangkal di atas batuan 0,0
2 Tanah sangat dangkal di atas batuan yg telah melapuk 0,4
3 Tanah dangkal di atas batuan yg telah melapuk 0,8
4 Tanah kedalaman sedang di atas batuan yg telah
melapuk 1,2
5 Tanah dalam dg lapisan bawah yg kedap air di atas
substrata yg telah melapuk 1,4
6 Tanah dalam dg lapisan bawah berpermeabilitas lambat,
di atas substrata yg telah melapuk 1,6
7 Tanah dalam dg lapisan bawah berpermeabilitas sedang,
di atas substrata yg telah melapuk 2,0
8 Tanah dalam dg lapisan bawah permeabel, di atas
substrata yg telah melapuk 2,5
Pedoman lain penentuan Nilai
T
Penentuan besar erosi yang masih dapat ditoleran-
sikan dari suatu bidang tanah atau tanah-2 dalam
suatu Daerah Aliran Sungai (DAS), harus juga
memperhatikan kecepatan pendangkalan waduk,
sungai atau badan air yang lain. Artinya jika
ancaman pendangkalan menjadi sangat gawat pada
suatu DAS maka Nilai T yang ditetapkan berda-
sarkan prosedur yang telah ditetapkan di atas
dapat diturunkan menjadi lebih kecil
Pendugaan Erosi
A R K C LS P
Rumus USLE :
A = R.K.L.S.C.P
A : Banyak tanah tererosi (ton/ha/th)
R : Faktor curah hujan dan aliran permukaan; indeks erosi hujan : E x I 30 thn
K : Faktor erodibilitas tanah; y.i.: laju erosi pd petak percobaan standart
dibagi R
L : Faktor Panjang Lereng; y.i.: nisbah ant. besar erosi dr tnh pd panjang
lereng ttt dg erosi tnh pd petak standart (panjang lereng 22 m) di bawah
kondisi yang identik
S : Faktor kecuraman Lereng; y.i.: nisbah ant. besar erosi dr tnh pd \
kecuraman lereng ttt dg erosi tnh pd petak standart (lereng 9%) di bawah
kondisi yang identik
C : Faktor vegetasi penutup tanah dan pengelolaan tnm; y.i. : nisbah ant.
besar erosi pd tnh dg vegetasi & pengelolaan tnm ttt thp besar erosi pd tnh
identik tetapi tanpa tnm.
P : Faktor tindakan kondervasi tanah; y.i.: nisbah ant. besar erosi dr tnh dg
perlakuan konservasi ttt. thd besar erosi pd tnh yg diolah searah lereng di
bawah kondisi identik
Petak standart : petak dg ukuran panjang 22 m, lebar 2-4 m dg kelerengan 9%.
Cara Penghitungan R
Erosivitas hujan (R = EI30) dpt mgnk rumus-2 sbb.:
1). EI30 = E (I30. 10 -2)
2). EI30 = 2,34 R 1,98
R : Curah hujan tahunan (cm)
3). EI30 = 6,119 (RAIN) 1,21 (DAYS) -0,47 (MAXP) 0,53
Rain : curah hujan rata-2 bulanan (cm)
Days : jumlah hari hujan rata-2 bulanan
Maxp : ch maksimum slm 24 jam pd bulan ybs.
EI30 tahunan = Jumlah EI30 bulanan
Cara Penghitungan K (Erodibilitas Tanah)
1). Menggunakan rumus :
100K = 1,292[2,1 M 1,14 (10 -4) (12-a) + 3,25
(b2) + 2,5(c-3)]
Dimana M : (% pasir sgt halus + % debu)x(100-% liat)
a : % bahan organik
b : kode struktur tanah
c : Kelas permeabilitas tanah
K= 0,004 + 0,00023 M 0,108 (% Al2O3 + % Fe2O3)
K= 0,705 0,019 clay + 0,112 bahan amorf
Dimana : M : % (debu + pasir sgt halus) x % (debu + Pasir)
Klasifikasi Silikat:
1. Neso-Silikat : Tetrahedra SiO4 berdiri sendiri-sendiri
2. Soro-silikat : dua SiO4 berpolimerisasi
3. Siklo-silikat : Tetrahedra SiO4 membentuk rantai siklis
4. Ino-silikat : Tetrahedra SiO4 membentuk lembaran kontinyu
5. Filo-silikat : Polimerisasi SiO4 membentuk struktur tiga dimensi
6. Tekto-silikat : Tetrahedra SiO4 berpolimerisasi membentuk struktur tiga
dimensi yang kompleks.
1. Dalam pembentukannya diperlukan oksigen dari udara
KELOMPOK 2. Ikatan ionik di antara unit-unit strukturalnya
OKSIDA 3. Struktur kristal mengandung O (oksida) dan OH- (hidroksida)
4. Dlm struktur kristalnya, kation inti dikelilingi oleh anion oksigen
dan hidroksil
HEMATIT : Fe2O3
Komposisi kimia : mengandung 70% Fe, campurannya Ti dan Mg
Struktur kristal : Agak kompleks
Habit : Pipih, Rhombohedral
Warna : Hitam besi hingga kelabu baja
Kekerasan : 5.5 - 6.0; Rapuh
Berat jenis : 5.0 - 5.2
Sifat diagnostik : Warna goresannya merah, sangat keras, tidak magnetik
Genesis : Dibentuk dalam suasana oksidasi dlm endapan dan batuan
MAGNETIT : FeFe2O4
Komposisi kimia : FeO 70%, Fe2O3 69%, kadar Fe 72.4%
Sistem : Kubik, simetrik, heksoktahedral
Habit : Oktahedral
Warna : Hitam besi
Kekerasan : 5.5 - 6.0; Rapuh
Berat jenis : 4.9 - 5.2
Sifat diagnostik : Magnetik kuat, Warna goresannya hitam
Genesis : Dibentuk dalam suasana reduksi dlm endapan bijih dan batuan
KELOMPOK KUARSA: SiO4
1. Ada tiga polimorfiknya: Kuarsa, Tridimit, Kristobalit
OKSIDA 2. Modifikasinya diberi awalan alfa, beta
3. Ion inti Si4+ dikelilingi oleh empat anion oksigen O= yg
menempati titik sudut tetrahedron
KUARSA : SiO2
Komposisi kimia : Sesuai dg formulanya
Struktur kristal : Agak sederhana .
Habit : Heksagonal
Warna : Tidak berwarna, putih susu, kelabu
Kekerasan : 7.0
Berat jenis : 2.5 - 2.8
Sifat diagnostik : Bentuknya yg khas, keras, tdk mempunyai belahan
Genesis :
BRUSIT : Mg(OH)2
Komposisi kimia : MgO 69%; H2O 31%; campurannya Fe dan Mn
Struktur kristal : Berlapis
Habit : Tabuler tebal
Warna : Putih, kadangkala kehijauan
Kekerasan : 2.5
Berat jenis : 2.3 - 2.4
Sifat diagnostik : Mudah larut dlm HCl
HIDRARGILIT : Al(OH)3
Komposisi kimia : Al2O3 65.4%, H2O 34.6%
Sistem : Monoklin, Simetri prismatik
Struktur kristal : Berlapis, lembaran Al dijepit oleh dua lembaran hidroksil
Habit : Tabuler-heksagonal
Warna : Putih, sedikit kekelabuan
Kekerasan : 2.5 - 3.5
Berat jenis : 2.43
Sifat diagnostik : Belahan sgt baik, kilap kaca, ringan
KALSIT : CaCO3
KELOMPOK Komposisi kimia : CaO 56%; CO2 44%; campurannya Mg, Fe dan
KARBONAT Struktur kristal
Mn sampai 8%
: spt NaCl
Habit : Skalenohedral
Agregat : Kalsit yg kompak disebut Marble, Sdg
Batukapur bersifat kriptokristalin kompak
Warna : umuknya tdk berwarna, atau Putih susu
Kekerasan : 3.0; Rapuh
Berat jenis : 2.6 - 2.8
Sifat diagnostik : Bereaksi dg keras bila diberi HCl
MAGNESIT : Mg(CO3 )
Komposisi kimia : MgO 47.6, CO2 52.4%
Sistem : Trigonal, Simetri , ditrigonal skalenohedral
Struktur kristal : Analog dg kalsit
Habit : Umumnya rhombohedral
Warna : Putih dg becak kekuningan atau kekelabuan
Kekerasan : 4.0 - 4.5 ; Rapuh
Berat jenis : 2.9 - 3.1
Sifat diagnostik : Larut asam bila dipanaskan, kondisi dingin tdk bereaksi dg HCl
DOLOMIT : CaMg(CO3)2
Komposisi kimia : MgO 21.7%, CaO 30.4%, CO2 47.9%
Sistem : Trigonal, Simetri rhombohedral
Warna : Putih kelabu Kekerasan : 3.5 - 4.0 ; Rapuh
Berat jenis : 1.8 - 2.9
Sifat diagnostik : Kondisi dingin lambat bereaksi dg HCl
KELOMPOK VIVIANIT : Fe3(PO4)2 . 8H2O
Sistem : Monoklinik
FOSFAT Habit : Kristal prismatik
Warna : tidak berwarna
Kekerasan : 1.5 - 2.0
Berat jenis : 2.68
Sifat diagnostik : Biasanya berubah menjadi biru atau hijau ,
belahan jelas, larut asam nitrat menghasilkan endapan fosfat yg kuning
APATIT : Ca5(PO4)3Cl,OH,F
Sistem : Heksagonal
Habit : Kristal dlm batu kapur prismatik
Belahan : Tidak jelas
Kekerasan : 5.0 ; Rapuh
Berat jenis : 3.1 - 3.2
Warna : Hijau, hijau kebiruan, hijau kelabu, biru, violet
Sifat diagnostik : Bentuk kristalnya, warnanya , lareut dlm asam
MIKROKLIN : KAlSi3O8
Sistem : Triklinik
Habit : Serupa dg Ortoklas
Belahan : Sempurna, baik
Kekerasan : 6.0
Berat jenis : 2.56
Warna : Putih, cream, merah muda
Sifat diagnostik : Sifat optik
KAOLINIT : Al4Si4O10(OH)8
Sistem : Triklinik
Habit : Kristal pseudoheksagonal pipih
Belahan : Sempurna
Kekerasan : 2.0
Berat jenis : 2.6
Warna : Putih, seringkali berbintik coklat atau kelabu
Kimiawi : Komposisi sesuai formula, substitusi jarang terjadi.
Polimorfiknya adalah Dikrit, Nakrit, dan Haloisit.
-Mg -K
Klorit Hidrous mika
-Mg -K
-Mg -K
Derajat +K
Pelapukan Vermikulit
Meningkat
Iklim panas basah (-Si) Oksida Fe dan Al Iklim panas basah (-Si)
Diagram ttg Kondisi umum pembentukan liat silikat dan oksida Fe & Al
TETRAHEDRA SILIKA OKTAHEDRA ALUMINA
Si
Al
OH
MINERALOGI LIAT 1. Paket lapisan mineral tersusun atas lempeng aluminium-
KAOLINIT hidroksida yg bergabung dg lempeng silika
2. Salah satu ion oksigen menjadi mata rantai (jembatan) di
antara kedua lempengan
3. Seluruh kristal merupakan tumpukan dari paket-paket
lapisan seperti di atas
O
3O
tetra- 2 Si
Si hedra
O-OH-O
Al 2 Al Okta-
OH hedra
3 OH
O
3O
Si tetra- 2 Si
hedra 2 OH
3 OH
Al
2 Al Oktahedra
OH 3 OH
O
3O
Si tetra- 2 Si
hedra O-OH-O
Al
2 Al okta-
O-OH-O hedra
OH tetra- 2 Si
hedra 3O
Permukaan kristal tersusun atas atom oksigen dari lempengan Si2O5, bersifat inert
1. Kisi kristalnya bersifat dapat membengkak
MINERALOGI LIAT 2. Ruang antara Lempeng-lempeng dapat dimasuki air, shg
MONTMORILONIT jarak antar lempengan melebar
3. Rumus umum Al2O3.4SiO2.H2O.nH2O
n H2O n H2O
.. n H2O ...
3O
tetra- 2 Si
hedra O-OH-O
2 Al /Fe/Mg
oktahedra
O-OH-O
tetra-
hedra 2 Si
n H2O n H2O
3O
..n H2O ..
MINERALOGI LIAT 1. Adalah Muskovit yg bersisik halus dg formulanya K2O.
SERISIT 3Al2O3. 6SiO2. 2H2O atau KAl2(AlSi3)O10(OH)2
2. Mg menggantikan sebagian Al (Substitusi isomorfik)
3. Paket-paket Al2(AlSi3)O10(OH)2 dirangkaikan bersama
oleh ion kalium
6O
K . K ...
6O
Si tetra- Al, 3Si
hedra
OH 2O-2OH-2O
4 Al oktahedra
Al
2O-2OH-2O
LIAT SILIKAT:
Berbentuk pipih-laminer, lapisan lempengan
Berstruktur kristal = kristalin
Umumnya bersifat koloidal
Luas permukaannya sangat besar
Permukaannya bermuatan elektronegatif shg
mampu menjerap kation-kation
Tetrahedra silika
Oktahedra alumina
Tetrahedra Oktahedra
SiO4
Mineralogi Berdasar susunan lempeng dlm unit kristal:
1. Tipe mineral 1:1 (Silika : Alumina)
Liat Silikat 2. Tipe mineral 2:1 yg unit kristalnya memuai
3. Tipe mineral 2:1 yg unit kristalnya tdk memuai
4. Tipe mineral 2:2
MONTMORILONIT
O = Si = O O = Al - O -
(tidak bermuatan) (bermuatan negatif satu)
OH OH OH OH OH OH -1
Al Al Mg Al
O O OH O O OH
Material KTK (meq/100g) KTA
Permanen Variabel Total
O O
O O
O OH HO O O OH HO O
Fe Fe Fe Fe
O OH H+ + HO O O OH + OH- O O + H2O
H+
Fe Fe Fe Fe
O OH HO O O OH HO O
Fe Fe Fe Fe
- Hor A - Hor A
Hor B
0 0
pH(H2O) = 6.5 pH(H2O) = 5.8
+ +
1. Status muatan dari sistem liat-oksida dpt dg mudah ditentukan dg mengukur pH-
nya dalam air dan dalam larutan garam netral seperti 1 N KCl
2. pH = pH (1 N KCl ) - pH ( H2O)
= positif : koloid liat bermuatan positif (KTA)
= negatif : koloid liat bermuatan negatif (KTK)
4. Dalam sistem liat oksida, pH dpt positif atau negatif tgt pada pH tanah aktual:
5. Nilai pH negatif, bukan berarti seluruh permukaan liat bermuatan negatif, ada
sedikit muatan positif pada titik-titik yang terisolir dari muatan negatif.
kDRT pHo
= --------- . --------
4 F pH
dimana:
: muatan permukaan (m.eq./ 100 g)
k : reciprocal tebal lapisan rangkap (tgt konsentrasi lrt tanah)
D : konstante dielektrik
R : konstante gas
T : temperatur absolut
F : konstante Faraday
pH : pH tanah
pHo : pH tanah pd titik isoelektrik, yaitu pH pd ZPC
ALTERATION of the ZERO POINT OF CHARGE
O O
Al Al R
O OH OH O C=O
Al + R C Al + H 2O
O OH O O
Al Al O-
BO
O T O
PERTUKARAN Contoh sederhana:
KATION
Ca-[MISEL] + 2H+ H-[MISEL]-H + Ca++
PENGARUH PEMUPUKAN:
40Ca 7K
20Al 38Ca + 2 CaCl2
MISEL 40H + 7 KCl MISEL 20Al
20L 39H HCl
18L 2 LCl
KAPASITAS Koloid tanah bermuatan negatif, sehingga mampu menjerap
TUKAR (mengikat) kation. Kation-kation yg dijerap ini dapat ditukar
dengan ammonium atau barium, kemudian ammonium atau
KATION barium itu ditentukan jumlahnya.
[ KTK ] ..Kapasitas jerapan dapat diketahui besarnya
PENGARUH pH TANAH
Sebagian dari muatan negatif pd koloid tanah tergantung pd pH, sehingga
kapasitas jerapan juga dipengauhi pH
Biasanya KTK ditetapkan pd pH 7.0 atau lebih, ini berarti meliputi
muatan permanen dan sebagian besar muatan yg tergantung pH
CARA MENYATAKAN
Satuan untuk kapasitas tukar kation (KTK): mili-ekuivalen (meq atau me)
1 meq = 1 mg hidrogen atau sejumlah ion lain yg dapat bergabung atau
menggantikan ion hidrogen tsb.
KTK liat = 1 me/100 g : setiap 100 gram liat dapat menjerap 1 mg hidrogen
KTK, me/100 g)
200
120 Montmorilonit
Muatan tgt pH
80
40
Muatan permanen
4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 pH tanah
KTK Tanah asal KTK (me/100g) Kelas tekstur
TANAH
Ciletuh, Jabar 8.1 Lempung Berdebu
Way Seputih, Lampung 16.0 Lempung Liat Berdebu
Pengubuan, Lampug 22.9 Lempung Liat Berdebu
Tj.Kresik, Krawang 28.7 Liat Berdebu
Rentang Barat 38.8 Liat Berdebu
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
1. Tekstur tanah: semakin halus teksturnya semakin tinggi KTKnya
2. Kandungan humus dan liat koloidal menentukan KTK tanah
3. Macam liat koloidal juga mempengaruhi besarnya KTK tanah
PERSENTASE H+ dan Al+++ : sumber kemasaman tanah
KEJENUHAN
BASA TANAH Al+++ + H2O Al(OH)++ + H+
KB dan pH
Proporsi KTK yang ditempati oleh kation-kation basa disebut PERSENTASE
KEJENUHAN BASA
Penurunan %KB mengakibatkan menurunnya pH
Tanah di daerah iklim kering biasanya mempunyai KB yang tinggi
Tanah di daerah iklim humid biasanya mempunyai KB yang rendah
PERTUKARAN Kation terjerap mudah tersedia bagi tanaman & jasad renik
KATION & Penyerapan kation oleh akar:
KETERSEDIAAN 1. Penyerapan melalui larutan tanah
HARA 2. Pertukaran ion antara akar dg koloid tanah