ANATOMI & FISIOLOGI

SISTEM PERSARAFAN

OLEH : Oktoberius
Zebua, S.Kep, Ns,
M.Kep
Fisiologi
The logic of the study of life
 SISTEM SARAF

PUSAT PERIFER

OTAK MEDULA
SOMATIK OTONOM
SPINALIS

BATANG SEREBELUM
SEREBRUM SIMPATIS PARASIMPATIS
OTAK

AFEREN EFEREN
 Lengkung Refleks
PUSAT

Sensorik Motorik

Aferen Eferen

Efektor
Reseptor
The structure of the Neuron
Dendrites
Cell Body

Axon Impulse
Nucleus Axon Terminal

Myelin
Saraf
Terdiri/ badan
neuron( soma)
dengan dua
perpanjangan : axon & dendrit
 AXON
DENDRIT
Sel saraf / Neuron
Diverse Neuron Forms and
Functions

Figure 8-3: Anatomic and functional categories of neurons

Metabolism and Synthesis in a
Neuron

Figure 8-4: Axonal transport of membranous organelles

 AXON
DENDRIT
 SINAPS:
Hubungan satu sel saraf (neuron) dengan sel saraf lainnya.

Initial segmen

Akson

Soma
Dendrit Terminal button

PRASINAPS

PASCASINAPS
 Membran Sel Saraf
Permeabel : 02, C02, ion-ion anorganik dan
tidak terhadap protein
Membran Sel Saraf

Ekitabel: berespon bila terstimulasi

Saat terstimulasi resting potensial
tidak stabil Potensial aksi
Saraf / neuron
Struktur dasar dan unit sistem persarafan
Sel khusus tetapi dasar biologi & kimia sama
Axon & Dendrit
Axon: membawa informasi keluar dari
badan sel ke neuron lain

Dendritmenerima info dari axon terminal

yang disebut sinaps
Organization of the Nervous
System

Figure 8-1: Organization of the nervous system

Review of Upper Control

Fig. 14.9, p. 528

 SISTEM PERSARAFAN
Secara struktural
A. Pusat ( Susunan saraf pusat )
I .Otak
II. medula spinalis

B. Saraf tepi ( susunan saraf tepi)

Nervous System
Nervous System

Central Nervous System Brain

Spinal Cord

Peripheral Nervous System Nerves

Somatic Nervous System Skeletal

Nerves
Autonomic Nervous System

Sympathetic Nervous System

Parasympathetic Nervous System

 I. OTAK

A. Serebrum / otak besar

B. Batang Otak
C. Serebelum / Otak kecil
 MOTOR & SENSORY CORTEX

Central sulcus
Somatosensory cortex
Motor cortex
A. Serebrum/ Otak besar
Dua hemispere : Kiri & kanan
Setiap orang mempunyai hemispere
dominan
Perlu latihan lama

Setiap hemsipere dibagi 4 lobus

Coronal Section of
Somatosensory
Homunculus
Foot

Eyes & face Fingers

Cerebral
cortex

Abdomen
 Hemispere serebrum
Frontal : fungsi : mental, sosisl,intelektal
Pariental : inpuls sensorik, sensasi di

terjemahkan kontralateral
Temporal : input rasa, pendengaran,

kecap,penciuman, memori
Oksipital: visual, menafsirkan warna
 Visual Primary visual cortex
Pathways Thalamus

Optic chiasma

Optic nerve
B. Batang Otak
Terdiri
dari
a. Otak tengah
b. Pons
c. Medula Oblongata

Berfungsi sebagai jembatan impuls ke

serebri dan jalur spinal / sebaliknya
Batang Otak
THE SOMATO- Sensory cortex
SENSORY
SYSTEM Thalamus

Medulla oblongata

Generalised
flow of Spinal cord
sensory data

Receptors
C. Serebelum/ Otak kecil
Mengatur keseimbangan tubuh
Integrasi gerak sadar

Mempertahankan postur & kekuatan

otot
 MOTOR & SENSORY CORTEX

Central sulcus
Somatosensory cortex
Motor cortex
 Sistem Saraf Pusat

Mempunyai kemampuan autoregulasi, misalnya

pe tekanan darah, penurunan tekanan darah
 Diencephalon
Terdiri atas : Talamus & Hipotalamus

A. Talamus:
axon dari medula, batang otak,
serebelum, basal ganglia & serebrum

fUngsi motorik , berperan dalam siap siaga

 AUDITORY PATHWAYS

Thalamus
Auditory cortex in
temporal lobe

Sound consciously
perceived here

Sensory
fibres

http://www9.biostr.washington.edu/da.html
Talamus
 Diencephalon
Terdiriatas : Talamus & Hipotalamus
B. Hipotalamus
Pengaturan frekwensi jantung, suhu, tekanan
darah
Pengaturan cairan tubuh ( melalui ADH)

Bersama talamus & batang otak mengatur

kewaspadaan melalui RAS ( Reticulo
Activating System)
 II. Medula Spinalis
Jembatan informasi antara ; Pusat perifer atau
sebaliknya

Jalurrefleks
- White matter : menghantarkan info
naik & turun ke pusat ( ascending&
decending

- Gray matter : badan sel saraf

Medula Spinalis
Stimulus masuk terintegrasi dalam
badan kelabu
Respon dapat lokal / disalurkan jalur
asending
Medula Spinalis
 BARRIER DARAH OTAK
Melindungi otak & medula spinlais

- Permeabel : air, O2, alkohol, glukosa

- Tidak permeabel : Protein
Susunan Saraf Tepi
Saraf kranial
@ Sensorik, motorik atau keduanya

Otonom
@ Simpatis : Thorako lumbal
@ Parasimpatis : Kranio - Sacral
Saraf Kranial
Thoracic Plexuses
Cardiac plexus supplies
innervation to heart
Cranial Outflow: CN X
Pulmonary plexus
supplies innervation to
lungs (bronchi,
bronchioles)
Esophageal plexus
supplies innervation to
lower esophagus (tube
through which food
passes on way to
stomach)
Fig. 14.4, p. 517
Divisi Simpatis
 Sympathetic Preganglionic
Neurons (cont)

once it has reached

ganglion, preganglionic
fibers can:
1. synapse with ganglionic
neuron in chain ganglion
2. go up or down through
sympathetic trunk to
synapse in chain
ganglion at another level

Fig. 14.6, p.
Refleks

Prinsip dan pencerminan kegiatan sistem

saraf ditampilkan dalam bentuk refleks.

Adanya refleks: organisme mampu

bereaksi cepat terhadap perubahan di
luar& di dalam tubuhnya

 Lengkung Refleks
PUSAT

Sensorik Motorik

Aferen Eferen

Reseptor Efektor
Neural Reflexes: Classification of
Pathways

Figure 13-1: Monosynaptic and polysynaptic somatic motor reflexes

Lengkung Refleks

- Alat indra ( resptor sensorik)

- Neuron aferen ( neuron sensorik)
- Interneuron atau tanpa interneuron
- Neuron eferen ( neuron motorik)
- Efektor
Autonomic Reflexes: visceral
reflexes

Figure 13-2: Autonomic reflexes

 Lengkung Refleks

Stimulus
Reseptor sensorir
Saraf sensori ( afferen)
Susunan saraf pusat ( CNS integration)
Saraf Efferen/motor neuron
Efektor / jaringan target
Respon (gerakkan)
Umpan balik ke SSP
 Receptor Processing:- Summary

Stimulus
Sensory data sent to CNS

=
Receptor potential
Action potential generated
generated by receptor
by sensory neuron
Refleks

Kegiatan refleks dimungkinkan

hubungan kerja yang baik,tepat antara
berbagai organ yang terdapat dalam
manusia dan hubungan mahluk tersebut
dengan keadaan sekelilingnya
Istilah
Impuls: kegiatan listrik yang dihantarkan

Sinaps : hubungan antara satu sel saraf

dengan sel saraf lain, tempat terjadi
pemindahan impuls

Neurotransmiter : zat yang terdapat dalam

vesikel, sebagai alat komunikasi sel saraf
 SINAPS
Hubungan satu neuron dengan neuron lain
Ujung axon mengeluarkan
neurotransmiter eksitasi ( merangsang)
& inhibisi ( menghambat)
Sinaps
 Neurotransmiter
Eksitasi
@ Asetilkolin, nor epineprin, dopamin,
serotonin

Inhibisi
@ GABA ( gamma amino butiric acid) di otak
@ Glisin ( medula spinalis)
Potensial Aksi
Dua fase : Depolarisasi & Repolarisasi
Perubahan permeabilitas membran
dipengaruhi rangsang ;

a. Kimia asam, basa, ACTH, epinepsrin

b. Listrik
c. Mekanik
d. Panas & dingin
Action Potential Stages: Overview

Figure 8-9: The action potential

 A - B: masa laten
a dan b : depolarisasi
c: hiperpolarisasi

D
+ 20 mV

0 mV POTENSIAL AKSI

C
- 55 mV b

a
- 70 mV
A B E
c
- 85 mV
Potensial Aksi
Stimulasi Potensial aksi terjadi secara
otomatis
Berlangsung sampai seluruh proses
selesai
Peningkatan kuat rangsang Potensial reseptor tidak
akan meningkatkan amplitudo mengikuti Hukum All or
depolarisasi (potensial reseptor) None

Potensial Generator
(Potensial Reseptor)
Potensial Aksi

Akson
Node of Ranvier

Sel Schwann
(lapisan mielin)