Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
Laila Fitriyani, S.Farm., Apt
Pjmk hafiz : 085845693367
email: muhammadhafizhadhip11@gmail.com
Sasaran pembelajaran
Mampu menjelaskan uji ketoksikan tak khas dan khas
Materi
Uji ketoksikan akut
Uji ketoksikan subkronis
Uji teratogenik
Pendahuluan
TOKSIKOLOGI ????????????????
Ilmu yang mempelajari efek toksik dari suatu senyawa
kimia (obat).
MANFAAT ???????????????????
Uji toksisitas umumnya bertujuan untuk menilai resiko
yang mungkin ditimbulkan dari suatu zat kimia
toksikan
Uji toksisitas pada dasarnya bertujuan untuk menekan
resiko bahaya yang ditimbulkan bagi manusia,
UJI TOKSISITAS
Uji toksisitas adalah suatu uji untuk menentukan:
potensial suatu senyawa sebagai racun,
mengenali kondisi biologis/lingkungan munculnya efek toksik
dan mengkarakterisasi aksi/efek
UJI TOKSISITAS
Uji toksisitas dapat digolongkan menjadi 2 golongan,
yaitu uji toksisitas tak khas dan uji toksisitas khas.
Uji toksisitas tak khas adalah uji toksisitas yang
dirancang untuk mengevaluasi keseluruhan efek toksik
suatu senyawa pada aneka ragam jenis hewan uji.
Termasuk dalam golongan ini adalah uji toksisitas akut,
uji toksisitas subkronis, dan uji toksisitas kronis.
uji toksisitas khas adalah uji yang dirancang untuk
mengevaluasi secara rinci efek khas suatu senyawa
pada aneka ragam hewan uji.
Termasuk dalam golongan uji potensiasi, uji
kekarsinogenikan, uji kemutagenikan, uji
keteratogenikan, uji reproduksi, uji kulit, dan uji perilaku
UJI TOKSISISTAS AKUT
Uji toksisitas akut merupakan efek yang merugikan yang
timbul segera sesudah pemberian suatu bahan sebagai dosis
tunggal yangdiberikan dalam 24 jam.
Menentukan efek toksik suatu senyawa dalam waktu singkat
setelah pemejanan.
Untuk menetapkan potensi toksisitas akut (LD50), menilai
gejala klinis, spektrum efek toksik, dan mekanisme kematian
Uji ketoksikan dikerjakan dengan memberikan dosis tunggal
senyawa uji pada hewan uji (sekurang-kurangnya 2 jenis
hewan uji roden dan miroden, jantan maupun betina).
Untuk mendapatkan dosis letal pada uji LD 50 , pemberian obat dilakukan
dengan besar dosis bertingkat, cara pemberian diupayakan sesuai dengan
cara penggunaanya.
uji toksisitas akut ini paling tidak menggunakan
4peringkatdosisyangmasing-
masingperingkatdosismenggunakanpalingsedikit 4 hewan uji. Dosis dibuat
sebagai suatu peringkat dengan kelipatanlogaritmik yang tetap. Dosis
terendah merupakan dosis yang tidak menyebabkantimbulnya efek atau
gejala keracunan, dan dosis tertinggi merupakan dosis yangmenyebabkan
kematian semua (100%) hewan uji.
Cara pemberian obat atau bahan
yangditelitiharusdisesuaikanpadapemberiannyapadamanusia,sehingga
dapat mempermudah dalam melakukan ekstrapolasi dari hewan kemanusia.
Pengamatan yang dilakukan meliputi gejala klinis, jumlah hewan yang mati
dan histopatologi organ
Data yang diperoleh dari uji ketoksikan akut berupa data kuantitatif
berupa LD50, sedang data kualitatif berupa penampakan klinis dan
morfologi efek toksik senyawa uji
Penentuan LD50dilakukandengancara menghitung jumlah
kematian hewan uji yang terjadi dalam 24 jam pertama sesudah
pemberian dosis tunggal bahan yang diteliti. kematian dapat terjadi
sesudah24jampertamakarenaproseskeracunandapatberjalanla
mbat
Hasil uji LD50 dan dosisnya akan ditransformasi (dikonversi) pada
manusia.
LD50 didefinisikan sebagai dosis tunggal suatu zat yang secara
statistik diharapakan akan membunuh 50% hewan coba, juga dapat
menunjukkan organ sasaran yang mungkin dirusak dan efek toksik
spesifiknya, serta memberikan petunjuk dosis yang sebaiknya
digunakan dalam pengujian yang lebih lama.
Parameter dasar pengujian
toksisitas akut
Nilai LD50 sangat berguna untuk
hal-hal
sebagai berikut:
Klasifikasi lazim zat kimia sesuai dengan toksisitas relatifnya adalah
sebagai berikut: