Anda di halaman 1dari 15

Sejarah

Ikan mas (Cyprinus carpio)


didatangkan ke Indonesia dari
Eropa dan Tiongkaok.
Menurut catatan sejarah,
sejak tahun 1860 masyarakat
Ciamis, Jawa Barat, sudah
menguasai cara
membenihkanikan mas
dengan bantuan kakaban
Peluang Usaha
Sekarang ini, usaha budidaya ikan
mas terbagi dalam dua segmen,
yakni usaha pembenihan dan
pembesaran. Usaha pembenihan
menghasilkan bibit ikan untuk
dibesarkan lebih lanjut. Pangsa pasar
usaha pembenihan adalah petani
ikan yang menekuni usaha
pembesaran. Sedangkan usaha
pembesaran menghasilkan ikan
Pembenihan

Tahab Pembenihan :
1. Memilihcalon indukan
2. Memeliharaindukan
3. Pemijahan ikan mas
4. Pendederan benih (tahap penumbuhan benih)
- Pendederan I
Dimulai saat umur 7 hari. Pakan yang dibutuhkan untuk
pendederan tahap pertama adalah biota air yanng
ditumbuhkan adalam kolam. Pakan tersebut cukup untuk
benih yang masih kecil. Sebagai tambahan bisa diberikan
pelet halus. Lama pemeliharaan pendederan pertama sekitar
4 minggu. Dealam tempo tersebut akan dihasilkan benih ikan
berukuran 2-3 cm.
- Pendederan II
Pada tahap ini dilakukan pengurangan padat tebar.
Pendederan kedua berlangsung sama dengan yang
pertama yaitu 4 minggu. Benih yang dihasilkan
dari pendederan kedua berukuran sekitar 3-5 cm

- Pendederan III
Pendederan ke tiga berlangsung selama 4 minggu
juga. Kepadatan tebar pendederan ke tiga sekitar
3-5 ekor/m2. Benih yang dihasilkan berukuran
sekitar 8-12 cm, dengan bobot tubuh 80-100 gram
per ekor. Ikan sebesar ini sudah cukup kuat untuk
budidaya pembesaran.
5. Panen pembenihan ikan mas
Lama waktu yang dibutuhkan untuk
proses pembenihan ikan mas, mulai
dari ikan dipijahkan hingga
pendederan ke empat sekitar 4,5
bulan. Selanjutnya, benih ikan dijual ke
petani pembesaran. Kebutuhan benih
untuk budidaya pembesaran biasanya
berukuran 100 gram per ekor.
Pembesaran ikan mas

Benih yang digunakan dalamusaha budidaya ikan


mas biasanya berukuran 10-12 cm atau berbobot
sekitar 80-100 gram per ekor. Ukuran benih sebesar
ini diharapkan sudah cukup kuat untuk dibesarkan.
Sehingga risiko kegagalan bisa ditekan. Lama
pembesaran ikan mas berkisar 2-3 bulan.

Budidaya ikan mas bisa dilakukan dalam berbagai


teknikseperti metodeair deras, air tenang atau
tumpang sari. Medium atau tempatnya bisa berupa
kolam tanah, kolam tembok, kolam terpal, sawah,
keramba dan jaring apung.
Penyakit Ikan Mas
Terdapat dua hal yang menyebabkan ikan sakit, yakni
kondisi lingkungan yang buruk dan organisme
patogen.
Beberapa penyakit yang sering menyerang budidaya
ikan mas adalah sebagai berikut.

1. Bintik putih (White spot)


Bintik putih disebabkan olehichthyophthirius
multifiliis, kelompok protozoa dari kelasciliata. Gejala:
bintik-bintik putih berlendir pada permukaan tubuh
dan insang, gerakan ikan lambat dan sulit bernafas.
Pencegahan:menjaga kualitas air, usahakan
sirkulasi air kolam mengalir terus-menerus
Pengobatan: direndam dalam larutan methylene
blue 1% (1 gram dalam 100 cc air). Ambil 2-4 cc
campurkan dalam 4 liter air. Perendaman selama
24 jam. Atau rendam dalam larutan garam dapur
(NaCl) selama 10 menit. Dosis garam 1-3 gram
per 100 cc air.

2. Bengkak insang dan badan


Disebabkan olehmyxospores, sejenis spora
yang dihasilkan olehmycobacteria. Gejala : insang
selalu terbuka terdapat bintil putih kemerahan,
pada bagian punggung terjadi pendarahan
Pencegahan: keringkan dan jemur
kolam sebelum budidaya dimulai. Beri
kapur tohor saat pengolahan tanah
dasar kolam dengan dosis 200
gram/m2. Hingga saat ini belum ada
obat yang efektif membrantas
penyakit ini.
3. Cacing insang dan kulit
Disebabkan oleh organisme sejenis cacing,
yakni cacing kulit (Gyrodactylus) dan cacing
insang (Dactylogyrus). Gejala penyakit ini
terlihat pada insang, terjadi pendarahan dan
penebalan. Ikan terlihat menggosok-gosokkan
badannya pada dasar atau dinding kolam, sirip
kadang rontok, ikan tampak kurus, sisik buram.

Penanggulangan: direndam dalam larutan


formalin 250 gram/m3 air selama 15 menit.
Atau direndam dalam methylene blue 3
gram/m3 selama 24 jam.
4. Kutu ikan (argulosis)
Gejala:adanya bercak merah pada bagian
sirip, kulit dan insang. Ikan terlihar kurus
karena si kutu menyerap darah ikan.
Pengobatan:ikan yang terinfeksi direndam
dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan
dosis 20 gram/liter air selama 15 menit.

5. Jamur (Saprolegniasis)
Biasanya menyerang bagian kepala, tutup
insang dan sirip. Gejalanyapada tubuh ikan
tampak seperti ada kapas, pada telur ikan
akan tampak serabut seperti kapas.
Pengobatan:Ikan direndam dalam
larutanMalachite Green Oxalat(MGO)
dengan dosis 3 gram/m3 air selama 30
menit. Untuk telur, direndam selama 1
jam.

5. Gatal (Trichodiniasis)
Gejala Ikan yang sakit akan terlihat
menggosk-gosokkan badannya.
Pengobatan:ikan yang terkena direndam
dalam larutan formalin 200 ppm selama 15
menit atau MGO 0,1 gram/m3 selama 24
jam.
6. Bakteri (Aeromonas punctata)
Gejala:seluruh badan ikan menjadi kusam,
kulit kesat, melepuh. Ikan bernapas lemah,
terlihat megap-megap. Mengalami
pendarahan organ dalam seperti hati dan
ginjal, kantong empedu mengembung.

Pengobatan:berikanTerramycinedengan
dosis 50 mg/kg berat ikan per hari, pemberian
dicampurkan dengan pakan. Berikan selama
7-10 hari berturut-turut. Atau, lakukan
penyuntikan denganChloramphenicol10-15
mg/kg bobot tubuh ikan.
7. Koi herves virus (KHV)
KHV merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus yang menyerang ikan koi. Namun pada
tahun 2002 KHV mulai menyerang budidaya
ikan mas secara besar-besaran.

Pencegahan : pemberian cromium yeast bisa


membantu meningkatkan kekebalan ikan
terhadap penyakit ini. Cromium yeast adalah
bahan yang biasa dicampurkan pada pakan
hewan ternak. Pemberiannya dicampurkan
dalam pakan.
Hingga saat ini tidak ada obat yang efektif
mengendalikan KHV.

Anda mungkin juga menyukai