Anda di halaman 1dari 16

PAJAK PENGHASILAN

PASAL 23

(Ganjil 2015/2016)
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

PPh Pasal 23 merupakan pajak penghasilan atas...


Penghasilan yang dibebankan atas perolehan penghasilan dari
kegiatan pemanfaatan harta, pemanfaatan dalam bentuk
investasi atau penggunaan oleh pihak lain
Penghasilan yang diterima WP dalam negeri (OP/Badan) yang
berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan
(selain yang telah dipotong oleh PPh Pasal 21)

Pemotong PPh Pasal 23...


WP Orang Pribadi yang ditunjuk oleh Dirjen Pajak :

akuntan, arsitek, dokter, notaris, pengacara, konsultan, yang


melakukan pekerjaan bebas
WP Badan :

Lembaga pemerintah, BUMN/D, dan WP badan dalam negeri


(CV, Fa, PT, dll)
OBJEK PPH PASAL 23

Deviden
Bunga; termasuk premium, diskonto, dan imbalan
terkait jaminan pengembalian utang
Royalti; imbalan sehubungan dengan penggunaan
harta berwujud/tidak berwujud
Hadiah penghargaan; hadiah terkait pekerjaan,
penghargaan atas prestasi
Sewa; penghasilan sehubungan dengan penggunaan
harta
Imbalan sehubungan dengan jasa; jasa manajemen,
jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain (selain
jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21)
OBJEK PPH PASAL 23

Jasa Teknik
Jasa dalam bentuk pemberian informasi yang berkenaan

dengan pengalaman dalam bidang industri, perdagangan,


dan ilmu pengetahuan
Jasa Manajemen
Jasa dengan ikut serta langsung dalam melaksanakan

manajemen
Jasa Konsultan
Jasa profesionalisme suatu bidang usaha, kegiatan, dan

pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga ahli


Jasa Maklon
Jasa dalam rangka penyelesaian suatu barang oleh

pemberi jasa, dimana bahan baku/penolong disediakan


oleh pemakai jasa
OBJEK PPH PASAL 23

Jasa Konstruksi
Jasa konsultasi perencanaan, pekerjaan, dan

pengawasan konstruksi (pekerjaan arsitektural, sipil,


mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan untuk
memujudkan bangunan fisik)
Jasa Penyelenggaraan Kegiatan (event organizer)
Jasa penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan oleh

pengusaha (pameran, musik, seminar, peluncuran


produk, dll)
Jasa Keamanan
Jasa penyelidikan, pengawasan, penjagaan, dan

kegiatan atau perlindungan


BUKAN OBJEK PPH PASAL 23

Penghasilan yang terutang kepada bank


Sewa yang dibayarkan sehubungan dengan sewa guna usaha
Deviden yang diperoleh PT sebagai WP dalam negeri, koperasi,
yayasan/organisasi yang sejenis, BUMN/D, dengan syarat :
berasal dari cadangan laba ditahan
bagi PT, BUMN/D yang menerima deviden memiliki saham
paling rendah 25%
Bunga obligasi yang diterima perusahaan reksadana selama 5
tahun pertama sejak pendirian usaha
Bagian laba yang diterima anggota dari perseroan komanditer
yang modalnya tidak terbagi atas saham, persekutuan,
perkumpulan, firma, dan kongsi
SHU koperasi yang dibagikan kepada anggota
Bunga simpanan yang tidak melebihi Rp 240.000,-/bulan yang
dibayarkan koperasi kepada anggota
TARIF PPH PASAL 23

Tarif 15%...
Deviden

Bunga; selain tabungan dan deposito yang bersifat final

Royalti; imbalan sehubungan dengan penggunaan

harta berwujud/tidak berwujud


Hadiah penghargaan; hadiah terkait pekerjaan,

penghargaan atas prestasi


Tarif 2%...
Sewa; penghasilan sehubungan dengan penggunaan

harta
Imbalan sehubungan dengan jasa; jasa manajemen,

jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa


yang telah dipotong PPh Pasal 21
TARIF PPH PASAL 23

Tarif lainnya...
Bunga deposito dan tabungan : 20% x bruto
Bunga obligasi : 20% x bruto
Hadiah undian : 25% x bruto
Persewaan tanah dan/atau bangunan : 10% x

bruto
Deviden (WP OP) : 10% x bruto
Jasa konstruksi dan jasa konsultan :

Jasa pelaksanaan konstruksi : 2% x bruto


Jasa perencanaan konstruksi : 4% x bruto
Jasa pengawasan konstruksi : 4% x bruto
Jasa
WPkonsultan : 4%
yang tidak x bruto
memiliki NPWP akan dikenakan
kenaikan tarif 100% atas PPh Pasal 23
SAAT TERUTANG, PENYETORAN, DAN
PEMBAYARAN PPH PASAL 23

PPh Pasal 23 terutang pada akhir bulan dilakukannnya


pembayaran (pada akhir bulan terutangnya penghasilan yang
bersangkutan)
PPh Pasal 23 harus disetorkan oleh pemotong pajak selambat-
lambatnya tanggal 10 bulan takwim berikutnya ke bank persepsi
atau Kantor Pos Indonesia
Pemotong PPh Pasal 23 diwajibkan menyampaikan SPT Masa
selambat-lambatnya 20 hari setelah masa pajak berakhir
Pemotongan PPh Pasal 23 harus memberikan tanda bukti
pemotong kepada orang pribadi atau badan yang dibebani pajak
tersebut
Pelaksanaan pemotong, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 23
dilakukan secara desentralisasi, yaitu dilakukannya di tempat
terjadinya pembayaran atau terutangnya penghasilan yang
merupakan objek PPh Pasal 23 (kemudahan dalam pengawasan)
CONTOH PERHITUNGAN PPH PASAL 23

PT Pantang Mundur membagikan deviden kepada


investor atas kepemilikan saham pada perusahaan.
Investor Jumlah Deviden
Penyertaan
PT ABC 10% 10.000.000
Bank 26% 26.000.000
ABC
CV ABC 19% 19.000.000
Tuan 15% 15.000.000
Berdasarkan
ABC data di atas, tentukan pihak mana saja
yang akan dikenakan PPh Pasal 23 dan hitung
besaran PPh yang terutang!
CONTOH PERHITUNGAN PPH PASAL 23

Investor PPh yang Keterangan


terutang
PT ABC = 15% x
10.000.000
= 1.500.000
Bank ABC - Bukan objek PPh
Pasal 23,
kepemilikan saham
oleh WP Badan
>25%
CV ABC = 15% x
19.000.000
= 2.850.000
CONTOH PERHITUNGAN PPH PASAL 23

PT Malang Melintang merupakan perusahaan


penerbitan dan percetakan. Perusahaan ini didirikan
pada tahun 2000, beralamat di Jl. Tentara Pelajar No.
7 Malang. NPWP 01.555.444.1.541.000. Pembayaran
honorarium dan imbalan lain sehubungan dengan
PPh Pasal 23 selama bulan Maret 2015 :
1. 10 Maret 2015, membayar bunga pinjaman
kepada Bank Mandiri sebesar Rp 1.000.000,-.
Nama
NPWP NPWP
Bank Mandiri Jumlah
01.222.333.2.541.000
Wati
2. 15 04.111.333.1.5
Maret 2015, 20.000.000
membayar royalti kepada
41.000
beberapa penulis yaitu :
Budi - 5.000.000
Iwan 04.222.555.1.5 10.000.000
CONTOH PERHITUNGAN PPH PASAL 23

3. 20 April 2015, membayar jasa perbaikan mesin


produksi yang telah rusak sebesar Rp
15.000.000,- kepada PT Maju Mundur (NPWP
01.446.577.2.541.000)
4. 22 Maret 2015, membayar fee sebesar Rp
22.000.000,- kepada Kantor Akuntan Publik
Akuntansi Jaya (NPWP 04.322.233.2.541.000)
5. 29 Maret 2015, membayar sewa kendaraan
untuk mendistribusikan hasil produksi ke
beberapa kota, sewa dibayarkan ke Rental Brum-
Brum sebesar Rp 6.000.000,- (NPWP
01.111.333.1.541.000)

Hitung PPh Pasal 23 terutang!


PENYELESAIAN CONTOH PERHITUNGAN
PPH PASAL 23

1. PPh Pasal 23 atas pembayaran bunga ke bank...


Pembayaran bunga sebesar Rp 1.000.000,-
kepada Bank Mandiri tidak dipotong pajak
karena penghasilan yang dibayarkan atau
terutang kepada bank merupakan pengecualian
dari
Na pengenaan
PPh Pasal PPh
23 Pasal 23. Tidak
Sanksi Jumlah
2. PPh
ma Pasal 23 atas royaltiBer-NPWP
kepada penulis...
Wati = 15% x - 3.000.000
20.000.000
= 3.000.000
Bud = 15% x = 100% x 1.500.000
i 5.000.000 750.000
= 750.000 = 750.000
PENYELESAIAN CONTOH PERHITUNGAN
PPH PASAL 23

3. PPh Pasal 23 atas imbalan jasa teknik...


Imbalan jasa teknik PT Maju Mundur sebesar Rp
15.000.000,- dikenakan tarif 2%
= 2% x 15.000.000
= 300.000
4. PPh Pasal 23 atas imbalan jasa Akuntan Publik...

Imbalan jasa KAP Akuntansi Jaya sebesar Rp


22.000.000,- dikenakan tarif 2%
= 2% x 22.000.000
= 440.000
5. PPh Pasal 23 atas sewa kendaraan...
Imbalan jasa Rental Brum-Brum sebesar Rp
6.000.000,- dikenakan tarif 2%
TUGAS PPH PASAL 23

1. UMM mengadakan kegiatan sosialisasi perpajakan dengan


dana sebesar Rp 550.000.000,- (termasuk PPN 10%).
Untuk kelancaran dalam kegiatan tersebut, UMM
menggunakan jasa EO.
Hitung PPh Pasal 23 terutang, jika pihak EO :
a. memiliki NPWP
b. tidak memiliki NPWP

2. Penerbit UMM Press memberikan royalti kepada penulis


dengan data sebagai berikut :
Tuan A; Rp 35.000.000,- Tuan C; Rp 24.000.000,- (tidak
memiliki NPWP)
Tuan B; Rp 75.000.000,- Tuan D; Rp 9.500.0000,- (tidak
memiliki NPWP)
Hitung PPh Pasal 23 terutang!

Anda mungkin juga menyukai