Anda di halaman 1dari 21

NAMA KELOMPOK 3 (III-B) :

AYU ASWITA ADE SINTIA DEWI


152114058 152114088

KHALISA
NOVA WAHYUNI
CLAUDIA
152114075
152114079

YAYANG
YURA NAJMI
INDRAYANI
152114053
152114097
PENYALUTAN TABLET
TUJUAN SYARAT TABLET
PENGERTIAN
PENYALUTAN YANG AKAN DISALUT

SYARAT TABLET
YANG SUDAH KEUNTUNGAN DAN
PEMBAGIAN TABLET KERUGIAN
DISALUT SALUT

PROSES METODE MASALAH DALAM


PENYALUTAN PENYALUTAN TABLET SALUT

PERALATAN
BAHAN PENYALUT
PENYALUT

KESIMPULAN
PENGERTIAN TABLET

Menurut FI edisi IV,


Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan
obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Tablet yang
berbentuk kapsul umumnya dibuat kaplet. Bolus
adalah tablet besar yang digunakan untuk obat hewan
besar. Bentuk tablet umumnya berbentuk cakram
pipih/gepeng, bundar, segetiga, lonjong, dan
sebagainya. Bentuk khusus ini dimaksud untuk
menghindari, mencegah atau mempersulit pemalsuan
dan agar mudah diekenal orang. Warna tablet
umumnya putih. Tablet yang bewarna mungkin karena
zat aktifnya memang berwarna, tetapi ada juga tablet
yang sengaja diberi warna agak tampak lebih menarik,
mencegah pemalsuan dan untuk membedakan tablet
yang satu dengan tablet yang lainnya.
PENYALUTAN TABLET

Penyalutan adalah proses menutupi dengan lapisan


tipis zat tertentu yang inert pada partikel atau bahan
berkhasiat baik tunggal ataupun campuran bentuk
pada maupun cair. Penyalutan ini memberikan larutan
atau pelapisan penyalut ntipis pada tablet Tablet
salut (coated tablet) adalah bentuk sediaan obat
(tablet) dimana tablet disalut (diselubungi)
menggunakan gula maupun polimer. Penyalutan
tablet yang merupakan salah satu proses farmasetik
yang tertua dan sampai sekarang masih ada dan
terus berkembang. Pada awalnya, proses penyalutan
dilakukan terhadap pil. Proses penyalutan sering kali
diakui lebih merupakan suatu seni dari pada suatu
ilmu, ini menjadi salah satu faktor yang dapat
menimbulkan berbagai masalah.
TUJUAN PENYALUTAN

1. Melindungi zat aktif yang bersifat


higroskopis atau tidak tahan terhadap
pengaruh udara, kelembapan atau cahaya.
2. Menutupi rasa dan bau yang tidak enak.
3. Membuat penampilan lebih baik dan
menarik.
4. Mengatur tempat pelepasan obat dalam
saluran cerna. Misalnya tablet enterik yang
pecah di usus.
5. Menambah nilai estetika.
6. Menghindari inkompatibilitas
SYARAT TABLET YANG AKAN DISALUT

-tablet harus keras.


-tablet tidak rapuh.
-bebas dari debu.
-permukaan halus.
-bentuknya speris.
-memenuhi persyarataan
Farmakope Indonesia IV.
SYARAT TABLET YANG SUDAH DISALUT

-permukaan licin.
-lapisan penyalut harus stabil.
-lapisan penyalut mempunyai warna yang
homogen.
-lapisan penyalut tidak boleh mudah pecah.
-lapisan penyalut harus mampus melindungi tablet
inti dari pengaruh cahaya dan lembab.
-penyalut harus mempunyai rasa netral.
-penyalut harus mudah melarut pada media cair.
-penyalut harus setipis mungkin.
-penyalut tidak boleh merusak, menguraikan,
mengurangi aktivitas atau sifat bahan obat.
PEMBAGIAN TABLET SALUT

tablet salut biasa/salut gula


(dragee),
Tablet salut selaput (film-coated
tablet,ftc),
Tablet salut kempa
Tablet salut enterik (enteric-coated
tablet)
Tablet lepas lambat (sustained-
release tablet),
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TABLET SALUT

Keuntungan tablet
salut :
a. menghindari penguraian
obat di lambung,
b. efek lebih cepat daripada
obat yang ditelan,
c. first pass efek metabolism
dapat dihindari
d. menghidari rasa mual
akibat menelan obat
e. Lebih stabil
Kekurangan
dari tablet salut yaitu:

1. Ukuran dan bobot dari tablet salut jadi mengakibatkan


peningkatan biaya pengemasan dan pengiriman
2. Kerapuhan dari penyalut dapat mengakibatkan
rentannya tablet terhadap kerusakan yang mungkin
terjadi jika salah ditangani
3. Penyampaian mutu ekstrik yang tinggi seringkali
membutuhkan jasa operator penyalut yang dengan
keterampilan menyalut yang tinggi
4. Pengkilapan akhir yang dicapai dengan suatu tahap
pemolesan dapat membuat pencetakan menjafi sulit
5. Kerumitan prosedur, formulasi, dan proses membuat
otomisasi lebih sulit

PROSES PENYALUTAN
TABLET
TERBAGI ATAS DUA CARA

Penyalutan
dengan Lapisan
Tipis
Tahapan
(Salut Film)
pembuatan salut
KLASIFIKASI
gula
PEMBENTUKA
N LAPIS AN
TIPIS
TAHAPAN PEMBUATAN SALUT GULA

a. penyalutan dasar (subcoating)

jika tablet mengandung zat yang higroskopis, digunakan lebih


dahulu salut penutup (sealing coat), agar air dari sirop salut dasar
tidak masuk kedalam tablet.
Beberapa contoh bahan penyalut dasar:
#Sirop salut dasar (subcoating syrup)
-akasia 2,25% -gelatin 2,25%
-sakarosa 57,25% aquadest 38,25%
#Serbuk salut dasar (subcoating powder)
-kalsium karbonat 35% -kaolin16%
-talk 25% -sakarosa 20%
-akasia 4%
#Salut penutup (sealing coat)
-shellac 40% -alkohol 60%
b. melicinkan (smoothing):
yaitu proses pembasahan berganti-ganti dengan sirup pelicin (bolak-
balik) dan pengeringan dari salut dasar tablet menjadi bulat dan licin.
Sirop pelicin(smoothing syrup) -sakarosa60%
aquadest 40%

c. pewarna (coloring):
dilakukan dengn memberi zat warna yang dicampurkan pada sirup pelicin.

d. penyelesaian (finishing)
Proses pengeringan salut sirup yang terakhir dengan cara perlahan-
lahan serta terkontrol. Panci penyalut diputar perlahan-lahan dengan
tangan hingga terbentuk hasil akhir yang licin.

e. pengilapan (polishing):
merupakan tahap akhir, disini digunakan lapisan tipis malam yang licin.
Sebagai campuran lilin digunakan campuran pengilap (polishing mixture)
yang telah dilarutkan dalam potroleum bensin yang isinya, adalah:
-bees wax 90% -canauba wax 10%
PENYALUTAN DENGAN LAPIS TIPIS(ALUT FILM)

(a) Metode Panci Tuang


(b) Metode Panci Semprot
(c) Proses Fluidized Bed

Bahan-bahan yang digunakan dalam penyalutan lapis tipis harus mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut :

1. Larut dalam pelarut yang digunakan untuk persiapan penyalutan


2. Larut dalam keadaan tertentu yang dimaksud misalnya kelarutan yang mudah dalam
air, lambat larut dalam air, atau kelarutan yang tergantung pada pH (lapisan enterik)
3. Kemampuan untuk menghasilkan produk yang tampak anggun
4. Stabilitas dalam keadaan panas, cahaya, kelembapan, udara dan substrat yang akan
di salut. Sifat-sifat lapisan tipis harus tidak berubah dengan berlalunya waktu
5. Tidak memiliki warna, rasa, ataupun bau
6.Serasi dengan aditif larutan penyalut pada umumnya
7. Tidak toksis, tidak mempunyai kegiatan farmakologis, dan mudah dipakai ke partikel
atau tablet
8. Tahan retakan dan dilengkapi dengan pelindung obat terhadap kelembapan, cahaya,
dan bau bila perlu.

KOMPONEN PEMBENTUK LAPIS TIPIS


(1) Pembentuk lapisan tipis
Klasifikasi Pembentuk Lapisan Tipis:
(a) Bahan non enterik ; HPMC, MHC, Etil selulosa, HPC, Povidon, Na-CMC, PEG,
Polimer-polimer akrilat (Eudragit)
(b)Bahan enterik ; Selulosa asetat ftalat, polimer-polimer akrilat, HPMC ftalat,
PVA ftalat.

(2) Pelarut
Fungsi : melarutkan atau mendispersikan polimer-polimer dan zat tambahan
lain, serta membawanya ke permukaan substrat. Contoh : air, etanol, metanol,
isopropanol, kloroform, aseton, metiletilketon, dan metilen klorida.

(3) Plastisizer
Suatu bahan pembentuk plastik eksternal dapat berupa cairan yang tidak
mudah menguap, atau polimer lain, yang apabila dicampur dengan pembentuk
lapisan tipis polimer utama, mengubah fleksibilitas, kekuatan tegangannya,
atau sifat adhesi dari lapisan yang dihasilkan. Contoh minyak jarak, , Propilen
Glikol, gliserin, PEG 200-400 dengan berat molekul yang kecil, dan surfaktan-
surfaktan seperti tween, span, ester-ester asam organik.

(4) Colorants (Bahan pewarna)

(5)Opaquant-extenders (zat yang memperluas keburaman)


Untuk mendapatkan warna-warna yang lebih buram dan
meningkatkan penutupan lapisan tipis. Contoh titanium dioksida,
silikat (talk, aluminium silikat), karbonat (magnesium karbonat),
sulfat (kalsium sulfat), oksida (magnesium oksida), dan
hidroksida (aluminium hidroksida)

(6) Bahan-bahan khusus dalam larutan penyalut


Pemberi aroma dan pemberi rasa manis (untuk menutupi bau
yang tidak disukai atau untuk mendapatkan rasa yang
diinginkan), surfaktan (untuk melarutkan bahan yang tidak dapat
bercampur atau yang tidak dapat larut, atau untuk memudahkan
pelarutan penyalut dengan lebih cepat), antioksidan (untuk
kestabilan sistem zat warna terhadap oksidasi dan perubahan
warna), antimikroba (untuk mencegah tumbuhnya bakteri dalam
komposisi penyalut selama pembuatan dan penyimpanan, dan
pada tablet-tablet yang di salut)
METODE PENYALUTAN
a) Proses penyalutan gula yang khas meliputi
tujuh tahap utama, yaitu :
1. Penyegelan (sealing)
2. Penyalut Dasar (Subcoating)
4. Penyalutan warna (color coating)
5. Pemolesan (polishing)
6. Pencetakan cap (printing)
b) Proses penyalutan selaput
MASALAH DALAM TABLET SALUT
Salut sumbing Salut gula biasanya bersifat rapuh sehingga cenderung
sumbing jika salah ditangani.
. Keretakan salut Inti tablet yang memuai baik selama atau setelah
penyalutan mungkin menyebabkan salut retak.
. Salut yang tidak kering Ketidak sanggupan untuk mengeringkan salut gula
dengan baik, terutama salut berbasis sukrosa,sering merupakan suatu
indicator adanya konsentrasi gula invert yang berlebihan, yaitu lebihh dari
5%. Penginversian sukrosa meningkat dengan membiarkan sirop sukrosa
pada suhu yang ditinggikan dibawah kondisi asam selama periode waktu
yang diperpanjang.
. Tablet kembar Formulasi salut gula bersifat sangat lengket, terutama jika
mulai mongering, dam memungkinkan tablet yang berdekatan melengket.
Warna yang tidak merata Warna yang tidak merata mempunyai dampak
besar pada penampilan tablet jadi.
Berbunga dan Berkeringat Residu kelembapan sering menyebabkan
suatu masalah. Sepanjang suatu periode waktu, kelembapan ini dapat
berdifusi keluar dan merusak mutu produk.
Menyerupai marmer Salah satu rahasia untuk mencapai produk salut gula
bermutu tinggi adalah memastikan bahwa warna terdistribusi seragam
dalam lapisan warna.
PERALATAN DAN BAHAN SALUT
Pelaratan penyalut

a. Panci salut
b. Alat Penyemprotan Salut
c. Panci Berlubang (Perforated Pan System)

Bahan penyalut

Syaratnya diantaranya:
Larut dalam pelarut yang digunakan.
Larutanya dalam pada kondisi tertentu, misal:
-larut dalam air dengan cepat.
-larut dalam perlahan dalam air.
-larut pada ph tertentu.
3. Kemampuan untuk menghasilkan produk yang baik.
4. Stabil terhadap panas cahaya, lembab, udara, dan bahan yang akan disalut.
5. Tak berwarna, tak berbau dan teak berasa.
6. Dapat bercampur dengan tambahan pelarut yang biasa.
7. Tak beracun dengan tanpa aktifitas farmakologi yang mudah digunakan
pada tablet.
8. Tahan terhadap retak-retak.
9. Tidak membentuk jembatan/lengketan pada permukaan tablet.
10. Mudah diberi gambar dengan alat yang tinggi kecepatannya.
Kesimpulan
Penyalutan adalah proses menutupi dengan lapisan tipis zat tertentu yang
inert pada partikel atau bahan berkhasiat baik tunggal ataupun campuran
bentuk pada maupun cair. Penyalutan ini memberikan larutan atau pelapisan
penyalut ntipis pada tablet Tablet salut (coated tablet) adalah bentuk sediaan
obat (tablet) dimana tablet disalut (diselubungi) menggunakan gula maupun
polimer. Penyalutan tablet yang merupakan salah satu proses farmasetik yang
tertua dan sampai sekarang masih ada dan terus berkembang. Pada awalnya,
proses penyalutan dilakukan terhadap pil. Proses penyalutan sering kali diakui
lebih merupakan suatu seni dari pada suatu ilmu, ini menjadi salah satu faktor
yang dapat menimbulkan berbagai masalah.
Adapun kegunaan dari penyalutan tablet adalah melindungi zat aktif yang
bersifat higroskopis atau tidak tahan terhadap pengaruh udara, kelembapan
atau cahaya, menutupi rasa dan bau yang tidak enak, membuat penampilan
lebih baik dan menarik, mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna.
Misalnya tablet enterik yang pecah di usus, menambah nilai estetika,
menghindari inkompatibilitas.
macam-macam tablet salut adalah tablet salut biasa/salut gula (dragee),
tablet salut selaput (film-coated tablet,ftc), tablet salut kempa, tablet salut
enterik (enteric-coated tablet), tablet lepas lambat (sustained-release tablet),
cara penyalutan tablet, Tahapan pembuatan salut gula caranya adalah
penyalutan dasar (subcoating), melicinkan (smoothing), pewarna (coloring),
penyelesaian (finishing), pengilapan (polishing). Penyalutan dengan lapisan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai