Anda di halaman 1dari 28

MORNING REPORT

KOASS ANESTESI
RUANG RESUSITASI IGD RSUD AW SJAHRANIE

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
JULI 2016
Kasus 1

Seorang perempuan, Ny. S, datang ke IGD RSUD A.W.


Sjahranie pada pukul 16.25 dengan keluhan lemas akibat
perdarahan setelah melahirkan. Pasien merupakan rujukan
dari Puskesmas Palaran.
Identitas Pasien

Nama : Ny.S
Usia : 23 Tahun
Alamat: Jl. Nusa Indah RT 03 No. 07 Handil Bakti, Palaran
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Primary Survey
KU : Alert
A : Clear
- Gurgling (-)
- Snoring (-)
- Stridor (-)

B : Clear
- RR 20 x/menit
- SpO2 tidak terukur
Primary Survey
C:
- HR 109 x/menit
- TD 80/50 mmHg
- Akral dingin dan lembab
- CTR < 2 detik
- Hasil pemeriksaan didapatkan perdarahan per vaginam
sebanyak 1 underpath akibat laserasi jalan lahir

D : GCS E4V5M6

E : Jejas pada tubuh dan ekstremitas (-)


Penanganan Awal
Assesment awal : Syok Hipovolemik e.c. Laserasi Jalan Lahir

Penanganan Awal
1. Diberi O2 dengan nasal kanul 3 l/menit (FiO2 32-36%)
2. Guyur RL 1000 ml melalui 2 selang infus
3. Co Dokter Spesialis Obgyn dengan advice hecting laserasi

Usulan Pemeriksaan
4. Laboratorium : Darah Lengkap, Kimia Darah, dan
Crossmatch

Monitoring : Observasi vital sign per 1000 ml RL yang masuk


Penanganan Awal dan Observasi

Observasi pasca pemberian RL 1000 ml


- RR 23 x/menit - HR 130 x/menit
- TD 100/60 mmHg - Suhu 36,4 oC

Terapi Lanjutan :
1. Diberi O2 dengan nasal kanul 3 l/menit
2. Infus RL 1000 ml melalui 2 selang infus 20 tpm
3. Hecting

Monitoring : Observasi vital sign dilanjutkan


Secondary Survey
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
- Melahirkan anak ketiga pada pukul 14.05
- Mengalami perdarahan sekitar pukul 14.30
- Sempat dilakukan hecting, namun perdarahan muncul
kembali

Riwayat Penyakit Dahulu


- Pasien tidak memiliki Hipertensi, DM, atau Asma
- Pasien pernah perdarahan per vaginam di luar siklus haid
sebelum menikah
Secondary Survey
Riwayat Keluarga
Ibu memiliki hipertensi

Riwayat Obstetri
- P2A1, sudah ANC 3 kali
Anak Ke Status Jenis BB Usia Penolong Cara
Kelamin Lahir Kehamilan Persalinan

1 Abortus - - - - -

2 Lahir P 3,1 kg Lebih Bulan Bidan Normal

3 Lahir L 3,7 kg Cukup Bulan Bidan Normal


Secondary Survey

Pemeriksaan Fisik
K/L : An +/+, Ikterik -/-
Thoraks :
- Inspeksi : gerak pernapasan simetris kanan dan kiri
- Palpasi : pergerakan napas simetris
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : Ves +/+, Rho -/-, Wh -/-
Secondary Survey

Jantung :
- Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler

Abdomen
- Inspeksi : Protuberant
- Auskultasi : BU (+), kesan menurun
- Perkusi : Timpani
- Palpasi : Soefl, Nyeri Tekan (-), kontraksi uterus baik
Secondary Survey
Genitalia
Adanya laserasi vagina grade III

Ekstremitas
- Akral dingin dan berkeringat (+), Edema (-)
- Kekuatan otot skala 5
Secondary Survey
Laboratorium
DL
- Leukosit 28.800/mm3
- Hb 9,2 mg/dl
- Hct 26,9%
- Trombosit 202.000/mm3

Kimia Darah
- GDS 133 mg/dl - Kreatinin 0,6 mg/dl
- Ureum 20 mg/dl
Penanganan

Diagnosis Definitif :
Syok Hipovolemik e.c. Laserasi Vagina Grade III

Penanganan :
- Infus RL 500 ml melalui 2 jalur masing-masing 20 tpm
- Transfusi PRC 1 kolf

Setelah stabil, pasien ditransfer ke VK


Kasus 2

Seorang perempuan, Ny. I, datang ke IGD RSUD A.W.


Sjahranie pada pukul 17.30 dalam keadaan tidak sadarkan
diri sejak 3 jam SMRS. Keluarga pasien memberi keterangan
bahwa pasien memiliki DM dan sedang dalam masa
pengobatan.
Identitas Pasien

Nama : Ny. Hj. I


Usia : 79 Tahun
Alamat: Jl. A.W. Sjahranie Samarinda
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Primary Survey
KU : Unresponsive, Gelisah
A : Clear
- Gurgling (-)
- Snoring (-)
- Stridor (-)

B : Tampak sesak
- RR 30x/menit
- SpO2 99%
Primary Survey
Inspeksi : retraksi dan pemakaian otot bantu napas (-)
Palpasi : gerak napas simetris
Perkusi : sonor di 6 titik lapang paru
Auskultasi : bronkovesikuler di lapang atas paru, vesikuler di
lapang tengah dan bawah paru, Wh -/-, Rh -/-

C:
- HR 117x/menit - TD 130/90 mmHg
- Akral hangat - CRT < 2 detik
Primary Survey
D : GCS E2V2M2
Pemeriksaan dengan stik glukosa didapatkan GDS Low

E : Jejas pada tubuh dan ekstremitas (-)


Penanganan Awal
Assesment awal : Penurunan Kesadaran e.c. Hipoglikemia DM

Penanganan Awal
1. Diberi O2 dengan NRM 10 l/menit (FiO2 100%)
2. Infus Glukosa 10% 20 tpm
3. Bolus Dekstrose 40% sebanyak 75 ml

Usulan Pemeriksaan
Laboratorium : Darah Lengkap, Kimia Darah, dan Crossmatch
Foto Thoraks
Observasi
Monitoring :
- Pemasangan monitor hemodinamik (TD, HR, RR, SpO2%)
dan pemasangan EKG
- Observasi GDS per jam

Monitoring dilakukan sampai pasien sadar sekitar pukul 20.00


Secondary Survey
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
- Pasien tidak sadar sejam 3 jam SMRS

Riwayat Penyakit Dahulu


- Pasien telah mengalami syok sejak 10-11 tahun yang lalu
- Riwayat hipertensi (+)
- Riwayat DM (+) dan sedang dalam pengobatan
- Riwayat Asma dan Jantung (-)

Riwayat Obat dan Makan


- Terakhir makan sekitar pukul 13.00, jumlah tidak diketahui
- Terakhir minum obat DM pada tanggal 27 Juli (2 hari SMRS)
Secondary Survey
Pemeriksaan Fisik
K/L : An -/-, Ikterik -/-
Thoraks :
- Inspeksi : sesak berkurang, pergerakan dada simetris
- Palpasi : pergerakan napas simetris
- Perkusi : sonor di 6 titik
- Auskultasi : tidak dapat dievaluasi

Jantung : S1 S2 Tunggal Reguler


Secondary Survey
Abdomen
- Inspeksi : Protuberant, massa (-)
- Auskultasi : BU (+), kesan normal
- Perkusi : Timpani di kuadran atas, redup di kuadran bawah
- Palpasi : Soefl, nyeri tekan tidak dapat dievaluasi

Ekstremitas
- Lengan dan tungkai dekstra dalam batas normal, sinistra atrofi
- Lateralisasi ke sinistra
- Motorik lengan dan tungkai dekstra 5, sinistra 0
Secondary Survey
Laboratorium
DL
- Leukosit 8.300/mm3
- Hb 13,3 mg/dl
- Hct 38,4%
- Trombosit 95.000/mm3

Kimia Darah
- GDS 15 mg/dl - Kreatinin 0,7 mg/dl
- Ureum 21,4 mg/dl
Secondary Survey
Laboratorium
Analisis Gas Darah
- pH = 7,46
- pO2 = 230,1 mmHg
- pCO2 = 31,3 mmHg
- HCO3- = 22,6 mmol/L

Foto Thoraks
Dalam batas normal
Penanganan

Diagnosis Definitif :
Hipoglikemia DM

Penanganan :
- Pemberian O2 nasal kanul sebanyak 3 l/menit (FiO2 32-36%)
- Infus glukosa 10% 20 tpm

Monitoring : Pemeriksaan GDS tiap jam


Jika GDS rendah, dapat diberikan kembali bolus Dekstrose
40% sebanyak 75 ml (3 flash)
Terimakasih Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai