Anda di halaman 1dari 33

Nuclear Model

Nuclear Surface Deformation


By:
Adzilah Shahna Rosyadi
Handaru Putera Pratama
Veryanta
Microscopic vs Collective Model
Microscopic model bergantung pada interaksi nucleon-
nucleon yang mengandung parameter-parameter yang
difit untuk menghasilkan kembali seperti pada data
eksperimen
Collective model (makroskopik) bergantung pada
derajat kebebasan yang tidak mengacu pada individual
nucleon tetapi sifat nucleus secara keseluruhan

Versu
s
Why collective model?
Single-particle shell model tidak cukup menjelaskan
nuclei dengan keadaan eksitasi
Spektrum eksitasi nuclei even-even menunjukkan
struktur karakteristik yang dapat diinterpretasikan
sebagai vibrasi dan rotasi dari permukaan nuklir
Liquid drop model hanya berlaku jika ukuran nucleon
dapat diabaikan terhadap ukuran nucleus secara
keseluruhan
Collective excitations of nuclei

vibrations rotations
Properties of coef
1. Complex conjugation
.Complex conjugation: the nuclear radius must be
real, i.e.,
.R(,,t)=R*(,,t).
.Applying (2) to (1) and using the property of the
spherical harmonics

.one finds that the have to fulfill the condition:


2. Spherical Tensor Character
Behavior dari terhadap rotasi invariant terhadap fungsi
R(,) yang nilainya scalar terhadap rotasi
R(,)= R(,)
Sehingga

3. Parity
Jika spherical harmonic direfleksikan, tensor juga
invariant terhadap fungsi R(,) sehingga punya paritas
Tipe-tipe Multipole Deformation
gr oundstate
=0

The Monopole mode, = 0


The spherical harmonic Y00 is constant. Eksitasi ini disebut breathing mode
dari nukleus. Parameter deformasi tidak akan merubah densitas nucleus
sebagai efek dari multipole deformations.

The dipole mode, = 1


Deformasi nucleus berupa penggeseran dari center of mass
yaitu translasi nuklues
The quadrupole mode, = 2
Model kolektif Eksitasi energi rendah yang paling penting

The octupole mode, = 3


Deformasi yang bergantung pada prinsip mode asimetri dari nucleus
dengan negative-parity bands

The hexadecupole mode, = 4


Mode angular momentum tertinggi yang juga penting dalam teori
nuklir dan merupakan perpdauan eksitasi qudrapole dan bentuk
keadaan dasar heavy nuclei
Contoh soal
Quadrupole Deformation
Mode vibrasi ini merupakan mode
vibrasi pada =2 dan merupakan mode
paling penting.

Mode vibrasi terkecil yang benar-benar


mengalami deformasi bentuk dari bola
sempurna, dan merupakan mode
vibrasi yang dominan dijumpai pada
Untuk deformasi quadrupole murni, jari jari nukleus
ditentukan dengan

adalah tensor parameter deformasi quadrupole dan


menentukan jumlah degree of freedom dari deformasi
ini.
Lima parameter yang benar-benar independen
yaitu , , , dan .
Coordinate Transformation

dan memenuhi hubungan


Spherical Harmonics Transformation

Sehingga
Cartesian R
Dengan hubungan maka didapat :
Cartesian Quadrupole Deformation
Tensor

Invers Transformation
Dimana
hubungan antara tensor deformasi cartesian
dengan sphericalnya:
Final Form of Cartesian R
Sehingga jika dimasukkan ke persamaan cartesian R
sebelumnya didapat

Terlihat bahwa sekarang terdapat 6 komponen derajat


kebebasan kartesian dibanding dengan komponen
spherical yang hanya 5.
Symmetry Decrease in freedom
Fungsi mematuhi hubungan

Karena hilang saat diintegrasikan keseluruh Luasan


Langit
Dan nya karena symmetri mematuhi hubungan

Sehingga
Shape and Orientation Separation
Sumbu simmetri dari nukleus(jika ada) masih dapat
memiliki orientasi random pada ruang
Set kordinat baru pada principal axis sehingga

Sehingga dengan begitu didapat parameter baru


Shape and Orientation Separation
menentukan panjang z terhadap x dan y
Shape
perbedaan panjang antara x dan y
Tiga sudut euler yang menentukan orientasi
Orientati
sistem principal axis dengan frame laboratorium on
Visualization of the deformation
parameter contribution
Bayangkan Ellipsoid
Set dan negatif a dan b > c, prolat
positif a dan b < c, oblat
dengan menganggap kecil maka
Sehingga persamaan ellipsoidnya menjadi

(Setelah dimasukkan dan diganti dengan ekuivalennya


pada persamaan spherical harmonic)

Sehingga
nilai jika dibandingkan dengan
persamaan sebelumnya akan sama dengan .

Maka adanya hubungan diantaranya


menandakan bahwa menentukan oblate-
prolatenya deformasi nukleus tersebut atau
dengan kata lain panjang z relatif terhadap x
dan y.
Spheroid
Prolate
Oblate
Visualization of the deformation
parameter contribution
Bayangkan kasus lebih umum dari ellipsoid
; ;
Agar volumenya tidak berubah maka

Mengikuti langkah sebelumnya sehingga didapat


Visualization of the deformation
parameter contribution
Jadi melalui pendekatan ellipsoid didapat
)
)
New Parameter

Saat deformasi yang terbentuk adalah spheroid(prolate


atau oblate) dengan sehingga dengan parameter baru
terdefinisi sebagai dan prolat atau oblatenya spheroid
tersebut ditentukan oleh nilai , yaitu
Change of against fixed


Change of against fixed
Pada
sehingga prolate
dengan z kearah z
Seiring bertambahnya
Nilai
Bentuka Triaxial sampai
Bentuk Prolat(dan Oblate) berulang setiap
60 derajat
Orientasi principal axis berubah-ubah maka
Euler Angles nya juga berubah-ubah
COLLECTIVE MODELS
Symmetries in Collective Space
PENDEKATAN COLLECTIVE MODEL
1. Lab-Frame dengan Spherical Tensor
2. Deformasi nucleus dengan Principal Axis
(Parameternya (, ) atau (, ) dan Euler Angles (, , )
Potensial bergantung deformasi:

Energi Kinetik bergantung deformasi:


COLLECTIVE WAVE FUNCTION
Cara
menentukan Intrinsic Coordinate System, yaitu:
1.Pilih sumbu z dari tiga principal axis yang
menunjukkan sumbu positif dan negative (6
kemungkinan)
2.Tentukan sumbu y dengan memilih salah satu dari
dua sumbu dan tentukan orientasi positif dan
negatifnya (4 kemungkinan)
3.Sumbu x sekarang ditentukan kebutuhan sesuai
aturan tangan kanan
Jumlah koordinat system yang berbeda ada 24, yang bias
TRANSFORMASI RK, K=1, 2, 3


KONSEKUENSI COLLECTIVE WAVE
FUNCTION
R1

R2
R3

Di R1, dan tidak berubah karena stretching nucleus di sumbu ini


tidak terjadi. Untuk R2, ada perubahan , sedangkan di R3
perubahannya menjadi +2/3

Anda mungkin juga menyukai