Versu
s
Why collective model?
Single-particle shell model tidak cukup menjelaskan
nuclei dengan keadaan eksitasi
Spektrum eksitasi nuclei even-even menunjukkan
struktur karakteristik yang dapat diinterpretasikan
sebagai vibrasi dan rotasi dari permukaan nuklir
Liquid drop model hanya berlaku jika ukuran nucleon
dapat diabaikan terhadap ukuran nucleus secara
keseluruhan
Collective excitations of nuclei
vibrations rotations
Properties of coef
1. Complex conjugation
.Complex conjugation: the nuclear radius must be
real, i.e.,
.R(,,t)=R*(,,t).
.Applying (2) to (1) and using the property of the
spherical harmonics
3. Parity
Jika spherical harmonic direfleksikan, tensor juga
invariant terhadap fungsi R(,) sehingga punya paritas
Tipe-tipe Multipole Deformation
gr oundstate
=0
Sehingga
Cartesian R
Dengan hubungan maka didapat :
Cartesian Quadrupole Deformation
Tensor
Invers Transformation
Dimana
hubungan antara tensor deformasi cartesian
dengan sphericalnya:
Final Form of Cartesian R
Sehingga jika dimasukkan ke persamaan cartesian R
sebelumnya didapat
Sehingga
Shape and Orientation Separation
Sumbu simmetri dari nukleus(jika ada) masih dapat
memiliki orientasi random pada ruang
Set kordinat baru pada principal axis sehingga
Change of against fixed
Pada
sehingga prolate
dengan z kearah z
Seiring bertambahnya
Nilai
Bentuka Triaxial sampai
Bentuk Prolat(dan Oblate) berulang setiap
60 derajat
Orientasi principal axis berubah-ubah maka
Euler Angles nya juga berubah-ubah
COLLECTIVE MODELS
Symmetries in Collective Space
PENDEKATAN COLLECTIVE MODEL
1. Lab-Frame dengan Spherical Tensor
2. Deformasi nucleus dengan Principal Axis
(Parameternya (, ) atau (, ) dan Euler Angles (, , )
Potensial bergantung deformasi:
KONSEKUENSI COLLECTIVE WAVE
FUNCTION
R1
R2
R3