Anda di halaman 1dari 29

SURVEILANS HEPATITIS B

DAN C

SUBDIT HEPATITIS DAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN


PENCERNAAN
DIT P2PML, DITJEN P2P
KEMENTERIAN KESEHATAN

JAKARTA, 16 MARET 2016


RUANG LINGKUP

PENDAHULUAN

PENGAMATAN HEPATITIS B DAN C

ORGANISASI DAN PENGUMPULAN


DATA
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Surveilans Epidemiologi:
Kegiatan pengamatan secara sistematis dan
terus menerus terhadap penyakit atau
masalah kesehatan serta kondisi yang
mempengaruhi risiko terjadinya penyakit
atau masalah kesehatan tsb agar dpt
melakukan tindakan penanggulangan secara
efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan, pengolahan data dan
penyebaran informasi tepat waktu kepada
pihak-pihak yang perlu mengetahui
sehingga dapat diambil tindakan
PENDAHULUAN
Surveilans Hepatitis B dan C:
Pada kelompok berisiko :
Upaya untuk mengetahui besaran masalah,
dan kecenderungan masalah Hepatitis B dan C
untuk dapat digunakan dalam pengembangan
intervensi dan evaluasi pada populasi berisiko.
Pada Balita :
Untuk mengetahui besaran dan kecenderungan
masalah Hepatitis B untuk digunakan dalam
pengembangan intervensi dan evaluasi

Tahun 2016 : Pengamatan Hepatitis pd Risti akan


dilaksanakan di 18 provinsi dan pada Balita di 5
provinsi
PREVALENSI HEPATITIS B & C PADA KELOMPOK
PENASUN DI 4 KOTA DI INDONESIA TAHUN 2014

* Sumber data: Surveilans Hepatitis B & C Pada Kelompok Penasun Tahun 2014, Ditjen PP
& PL, Kemenkes
PREVALENSI HBsAg (+) PADA KELOMPOK BERISIKO
DI 6 PROVINSI PADA KEGIATAN SURVEILANS HEPATITIS TAHUN
2015

Hasil Survey STBP 2016, Ditjen PP&PL


SURVEILANS PENGAMATAN
HEPATITIS B DAN C
Tujuan Surveilans Hepatitis B
Dan C
1) Memperkirakan laju epidemi dan kecenderungan
infeksi hepatitis B dan C di suatu wilayah;
2) Memantau seroprevalensi hepatitis B dan C
pada sub-populasi tertentu;
3) Memantau kecenderungan prevalensi infeksi
hepatitis B dan C berdasarkan tempat dan
waktu;
4) Menyediakan data untuk estimasi/proyeksi
kasus hepatitis B dan C di Indonesia.
5). Menyediakan data utk advokasi, sosialisasi dan
pengembangan program
Pengamatan dilakukan pada kelompok
populasi berisiko yaitu :

1. Dewasa yaitu WPS, Pengguna Napza


Suntik, Waria, LSL, dll (misalnya Warga
Binaan Penjara, dll populasi yg diidentifikasi
mempunyai risiko tinggi dan yang akan
dikembangkan program
penanggulangannya)

2. Balita
PELAKSANAAN

Pada populasi dewasa kolaborasi/integrasi


dengan kegiatan Surveilans Sentinel HIV
pada kelompok populasi berisiko tinggi,
yang dilakukan oleh Subdit HIVAIDS dan
Penyakit IMS, Direktorat P2PML, Ditjen
P2P, Kemenkes RI.

Pada balita dilakukan tersendiri di


Puskesmas
1. Pengamatan Hepatitis B dan C
pada Kelompok Masyarakat
Berisiko Tinggi
Pelaksana : Dinkes Prop & Kab-Kota; BBLK/BLK;
Mitra kerja lainnya
Populasi pengamatan
Seluruh WPS, Penasun, dan Waria yang
berdomisili/berlokasi di wilayah kerja kabupaten/kota
Populasi sampel
Sebagian dari WPS, Penasun, dan Waria yang
berdomisili/berlokasi di wilayah kerja kabupaten/kota
yang dipilih secara acak (sampling).
Kriteria inklusi
Belum pernah terpilih sebagai responden dalam
periode pengamatan tahun berjalan dan/atau
kegiatan sejenis dalam 3 bulan terakhir, serta
berada di lokasi pengamatan (sentinel).
Lanjutan
Pengamatan Hepatitis B dan C pada
Kelompok Masyarakat Berisiko Tinggi
Lokasi :
Wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten/kota
Lokasi sentinel dapat berubah dari waktu ke waktu,
namun batas geografis dan definisi lokasi sentinel,
termasuk kerangka sampling harus konsisten
dalam setiap putaran.
Kriteria pemilihan lokasi ini didasarkan dimana
potensi epidemi besar terjadi
Besar sempel
Perkiraan jumlah (besar) sampel untuk pengamatan
hepatitis B dan C tergantung dari rancangan
sampling dan prevalensi hepatitis B dan C yang
diperkirakan pada populasi sampel yang akan
dipilih.
2. Pengamatan Hepatitis B pada
Balita

Pelaksana : Dinas kesehatan provinsi dan


Kab/kota, BBLK/BLKdan mitra kerja lainnya
Populasi pengamatan
Seluruh Balita yang yang berkunjung (untuk
berobat,kontrol kesehatan,
imunisasi,penimbangan,dll)
ke puskesmas di wilayah kerja kabupaten/kota
dalam kurun waktu tertentu.
Populasi sampel
Balita yang berkunjung (untuk berobat, kontrol
kesehatan, imunisasi dan penimbangan) di
puskesmas di wilayah kerja kabupaten/kota dalam
kurun waktu tertentu.
Lanjutan
Pengamatan Hepatitis B pada
Balita
Lokasi
Wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten/kota .
Besar sempel
Besar sampel minimal 400 Balita
Metode sampling
Tentukan Puskesmas (Simple Random Sampling),
sebanyak 4 puskesmas per kab/kota
Periksa sampel (Balita) yang berkunjung di puskesmas
puskesmas terpilih dalam kurun waktu tertentu paling
lama adalah 2 bulan, namun apabila sebelum 2 bulan
telah didapatkan sebanyak 400 balita maka
pengumpulan data dalam periode pengamatan tahun
berjalan telah selesai.
Lanjutan
Pengamatan Hepatitis B pada
Balita
Informed Consent (Persetujuan
Setelah Penjelasan/PSP)
Informed consent dilakukan sebelum
kegiatan dimulai (wawancara &
pengambilan spesimen) pada orang tua
Balita

Frekuensi dan Periode Pengamatan


hepatitis B
Satu kali dalam setahun
Tindak Lanjut Hasil
Pengamatan

Pada awal dilakukan pemeriksaan dengan


rapid di BBLK/BLK; hasil reaktif dilakukan
pemeriksaan konfirmasi

Bila hasil konfirmasi hepatitis reaktif maka


tindak lanjut sebagaimana pada alur
DDHBC
18 Kab/Kota Pelaksana
Surveilans Hep B & C pada Risti akan
dikoordinasikan dg Subdit HIV AIDS & PMS
No Kab/Kota Provinsi
1 Medan-Deli Serdang Sumut
2 Bengkulu Bengkulu
3 Pekanbaru Riau
4 Batam Kepri
5 Lampung Lampung
6 Palembang Sumsel
7 Samarinda Kaltim
8 Makassar Sulsel
9 Kendari Sultra
10 Jayapura Papua
11 Tangerang Banten
18 Kab/Kota Pelaksana
Surveilans Hep B & C pada Risti akan
dikoordinasikan dg Subdit HIV AIDS & PMS

No Kab/Kota Provinsi
12 Ambon Maluku
13 Surabaya Jawa Timur
14 Yogjakarta DIY
15 Semarang Jateng
16 Denpasar Bali
17 Jakut DKI Jakarta
18 Jakbar DKI Jakarta
5 Provinsi Pelaksana Pengamatan Hep B
pada Balita
No Provinsi Kab/Kota
1 Lampung
2 DKI Jakarta
3 Jatim
4 Sulsel
5 Maluku

BHP, Reagent dan biaya operasional bersumber


Pusat (Subdit Hepatitis dan Penyakit ISP)
ALUR SURVEILANS HEPATITIS B DAN C PADA
KELOMPOK MASYARAKAT BERISIKO TINGGI

KUNJUNGAN RUMAH ATAU KOMUNITAS KELOMPOK MASYARAKAT


BERISIKO TINGGI ATAU
MOBILE CLINIC (Di Ruangan yang Bisa Digunakan Untuk Konseling)
DITAWARKAN PEMERIKSAAN HEPATITIS B DAN C

BERSEDIA
1.Penandatanganan Informed Concent
2.Pengambilan dan pemisahan darah di Lokasi Kunjungan
3.Bersifat Link Confidential

LABORATORIUM BBLK/LABKESDA
1.Data dicatat dalam Form yang HEPATITIS C
tersedia sesuai kelompok risiko PENYULUHAN
2.Pemeriksaan Hepatitis B dan C NON-REAKTIF

Hasil Pemeriksaan Hepatitis B


dan C Reaktif, konfirmasi ke
Laboratorium rujukan
TINDAK LANJUT
1. Bila hasil konfirmasi menunjukkan hepatitis B atau hepatitis C reaktif, maka pasien dirujuk
ke rumah sakit rujukan.
2. Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit rujukan
3. Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri
4. Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke
puskesmas yang merujuk untuk umpan balik.
5. Bila hasil pengamatan Hepatitis B non-reaktif, maka dilanjutan untuk melakukan
pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada tidaknya antibodi.
ALUR SURVEILANS HEPATITIS B DAN C
PADA BALITA
BALITA PADA KUNJUNGAN KE PUSKESMAS
(Berobat, Kontrol Kesehatan, Imunisasi dan Penimbangan)
DITAWARKAN PEMERIKSAAN HEPATITIS B

BERSEDIA TIDAK BERSEDIA


(Ortu/Pengasuh Penandatangan (Tawarkan Kembali pada Saat
Informed Concent) Kunjungan Ulang)

LABORATORIUM PUSKESMAS TETAP TIDAK PERKENALKAN KTS


1.Data
1.Data dicatat
dicatat dalam
dalam Form Hep.02.Balita
Hep.02.Balita BERSEDIA
2.Pemeriksaan
2.Pemeriksaan Hepatitis B

Hasil Pemeriksaan Hepatitis B Reaktif,


Konfirmasi ke Laboratorium rujukan

TINDAK
TINDAK LANJUT
LANJUT

1.Bila hasil konfirmasi hepatitis B reaktif, balita dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk
penanganan lebih lanjut.
2.Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit rujukan
3.Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri
4.Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke
puskesmas yang merujuk untuk umpan balik.
5.Bila hasil pengamatan hepatitis B Balita di puskesmas non-reaktif, maka Balita tersebut
dilanjutkan pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada tidaknya antibodi.
6.Bila hasil pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs non-reakif, maka lihat status imunisasi balita tsb,
RESUME DDHBC dan SURVEILANS
HEPATITIS B & C
SURVEILANS HEPATITIS B
NO URAIAN DDHBC KET
&C

1. Mengetahui besaran
masalah &
1). Mengetahui secara dini ada
kecenderungan besaran
tidaknya infeksi virus Hep B dan
masalah; 2. Mengetahui
atau C; 2. Melakukan perawatan
perilaku berisiko yang
1 Tujuan atau TTL kasus secara dini; 3.
terkait dg penularan Hep
Mengurangi akibat lebih lanjut
B dan atau C; 3.
dari infeksi Hep B & C; 4.
Pengembangan program
Memutus mata rantai penularan
intervensi; 4. Evaluasi
pelaksanaan program;
Bumil, Nakes, WBP,
Populasi yg dapat
Mahasiswa/Pelajar Kesehatan,
diidentifikasi & dijamin
Pasien pasca operasi/gigi,
keberlangsungannya
pasien haemodialisa, WPS,
untuk periode
Penasun, LSL, Waria, org yg
selanjutnya, ada kegiatan
serumah dg penderita hepatitis;
rutin pengambilan darah
2 Sasaran org yg kontak erat dg pengidap;
atau akan ada
org dg riwayat keluarga
pengembangan intervensi
pengidap; Pasien klinik IMS,
program pd populasi
ODHA, org yg dpt transfusi
dimaksud Misalnya:WPS,
darah lebih dari 1 kali, Bayi yg
Penasun, Waria, LSL, WBP
dilahirkan dari Ibu dg Hepatitis
BALITA, dll
B
RESUME DDHBC dan SURVEILANS
HEPATITIS B & C
1 kali setahun,
Setiap saat; dan dilaksanakan secara
merupakan bagian serentak di seluruh
4 Waktu
layanan rutin di wilayah,
Puskesmas integrasi/kolaborasi dg
Surveilans Sentinel HIV
1. Pasif, petugas
kesehatan menunggu
masy datang ke 1. Aktif,yaitu petugas
puskesmas, lalu datang di lokasi komunitas
Lokasi Pengambilan ditawari; 2. Aktif yaitu (pop berisiko); 2. Pasip,
5
Spesimen dg melakukan untuk Balita, yaitu di
penjangkauan ke puskesmas saat Balita
masyarakat, lalu kunjungan berobat
ditawarkan untuk ikut
DDHBC
BBLK/Labkesda/Lab yg
Tempat Pemeriksaan
6 Puskesmas ditunjuk (Risti), Puskesmas
Spesimen awal
(Balita)
Tidak ada karena
Biaya Pemeriksaan merupakan bagian
7 ada biaya pemeriksaan
Awal layanan rutin di
Puskesmas
RESUME DDHBC dan SURVEILANS
HEPATITIS B & C
Tempat Pemeriksaan BBLK/BLK/Labkesda BBLK/BLK/Labkesda/
10
Spesimen Konfirmasi / Lab lain g ditunjuk Lab lain yg ditunjuk
Biaya Pemeriksaan
11 Dibayarkan Dibayarkan
Konfirmasi
Dibatasi, disesuaikan
dengan angka
prevalensi pada
masing2 kelompok
Tidak dibatas
populasi berisiko
karena menjadi
12 Jumlah sasaran -->jumlah sampel
layanan rutin di
minimal ditentukan
Puskesmas
dari angka prevalensi
Hepatitis B dan C,
perkiraan sekitar 250
org
13 Sifat Terbuka Linked Confidential
Setiap orang yang
berkunjung ke Sampling, dg
Puskesmas metodologi tergantung
ditawarkan untuk dari populasi (lihat di
14 Metodologi
melakukan DDHBC buku Juknis
(entry point di KIA, Pengamatan Hep B dan
Klinik KT, klinik IMS, atau C)
dll)
RESUME DDHBC dan SURVEILANS
HEPATITIS B & C

1. Pada Bumil dg HBsAg


Jika hasil
pos, bayi perlu diberikan
pemeriksaan
HBIG <24 jam,
konfirmasi
disamping HBO; 2.
menunjukkan: 1.
Ibunya melakukan
hepatitis B atau C
pemeriksaan lanjutan;
reaktif maka
3. Pelajar/mahasiswa
dirujuk ke RS
kesehatan dan
rujukan dengan
kelompok berisiko
15 Tindak lanjut pembiayaan BPJS
lainnya, melakukan
atau asuransi
pemeriksaan lanjutan;
lainnya; 2. Negatif
3. Pd pemeriksaan
maka perlu
lanjutan,
pemeriksaan anti
rekomendasinya adalah
HBS untuk
perlu perlu minum obat,
menentukan perlu
blm perlu minum obat,
tidaknya diberikan
atau vaksinasi; 4. TL
vaksinasi
dibebankan kepada Ybs
PENUTUP

Dalam pelaksanaan surveilans Hepatitis B &


C pada populasi berisiko
diintegrasikan/dilaksabakan bersamaan
dengan kegiatan surveilans sentinel HIV pada
populasi berisiko tinggi di suatu wilayah
Dari awal dipersiapkan dengan baik,
termasuk melakukan serangkaian diskusi,
komunikasi, penyusunan jadwal
Metodologi pelaksanaan, lokasi, jumlah
sampel, mengikuti yg ada pada surveilans
sentinel HIV
PENUTUP

Logistik, operasional pelaksanaan


tersedia dari Subdit Hepatitis dan PISP
Surveilans Sentinel Hepatitis B pada
balita dilakukan tersendiri oleh
program Hepatitis, perlu
merencanakan dg baik, lokasi,
penjadwalan, penyiapan petugas.
Logistik dan operasional disiapkan
oleh Subdit Hepatitis dan PISP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai