Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PORTOFOLIO KASUS

MEDIK
SINDROMA NEFROTIK
Oleh :
dr. I Kadek Adi Raditiya Putra

Pendamping :
dr. Umi Fadilah
IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdr. M. Asbullah
Jenis kelamin : Laki - laki
Umur : 18 Tahun
Alamat : Lumbung, Tenggarang
Suku/Bangsa : Madura
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Tanggal Periksa : 15 November 2016
No.RM :-
KELUHAN UTAMA

Pasien datang dengan keluhan bengkak di


seluruh tubuh
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Sejak 3 minggu yang lalu pasien merasakan kedua


kelopak matanya membengkak. Lama kelamaan kedua
tangan dan kaki serta bagian perut juga semakin
membesar dan bengkak. Saat datang ke puskesmas
pasien sudah dalam keadaan bengkak seluruh badan
yang disertai nafas terasa agak sesak dan lemah serta
mudah lelah. Air kencing berwarna putih kekuningan dan
dirasakan berbuih 1 minggu terakhir, volumenya seperti
kencing biasanya, darah(-), warna merah(-), nyeri(-).
Nafsu makan berkurang, mual(-), muntah(-), panas(-),
pusing(-).
Riwayat penyakit dahulu
Tidak pernah ada gejala seperti ini

sebelumnya
Riwayat hipertensi disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat DM dan hipertensi di keluarga

disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Cukup

Status Generalis
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital
Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 88x/mnt
Frekuensi nafas : 24 x/menit
Suhu : 36,6oC
Kepala dan Leher
Kepala:
Rambut: hitam, mudah dicabut (-).
Mata : edema palpebra +/+, conjungtiva

palpebra anemis(-),sklera ikterik (-), pupil


bulat isokor +/+,
Hidung : nafas cuping (-)
Bibir : Sianotik (-), kering (-)

Leher : simetris, pembesaran kelenjar limfe


(-)
Thorax
Paru :
Inspeksi : Simetris statis dinamis, retraksi (-).
Palpasi : Stem fremitus kanan sama dengan kiri.

Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru.

Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+


Suara tambahan: wheezing -/-, ronkhi -/-,
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di sela iga V, 2 cm

medial line midclavicula sinistra


Perkusi :

Batas kiri : SIC IV Linea Midclavicula Sinistra

Batas atas : SIC II Linea Parasternal Sinistra


Batas kanan : SIC II Linea Parasternal Dekstra

Auskultasi : Suara jantung I dan II normal, irama reguler,

gallop , bising
Abdomen :
Inspeksi : distended (+)
Auskultasi : bising usus normal.

Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak

teraba, turgor kulit cukup


Perkusi : shifting dullness (+)

Ekstremitas
superior inferior
Sianosis -/- -/-
Akral dingin - / - - / -

Edema + / ++ / +
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
RESUME
Sdr. M.Asbullah , laki-laki, 18 tahun, datang dengan keluhan
bengkak di seluruh tubuhnya. Awalnya hanya bengkak di bagian
kelopak mata 3 minggu yang lalu yang lama kelamaan bengkak
muncul di wajah, tangan, kaki, sampai perut. Napas terasa agak
sesak dan lemah serta mudah lelah. Air kencing berwarna putih
kekuningan dan dirasakan berbuih 1 minggu terakhir,
volumenya seperti kencing biasanya
Kesadaran: compos mentis

Tanda vital
Tensi : 120/70 mmHg

Nadi : 88x/mnt

Frekuensi nafas : 24 x/menit

Suhu : 36,6oC

Edema palpebra +/+, Ascites (+), Edema tungkai superior +/+,

Edema tungkai inferior +/+


Proteinuria (+) 2, Creatinin : 2,83, Ureum : 65,6
DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis utama : Sindroma Nefrotik

PENATALAKSANAAN
Rujuk ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUD

Koesnadi
Edukasi

Menjelaskan pada keluarga tentang penyakitnya

yaitu sindroma nefrotik yang merupakan kelainan


ginjal
Menjelaskan pada keluarga bahwa penyakit ini

merupakan kompetensi dokter spesialis yang tidak


bisa ditangani di puskesmas sehingga harus
dirujuk ke Rumah Sakit.
TINJAUAN PUSTAKA
SINDROMA NEFROTIK
Proteinuria masif (> 40 mg/m2 LPB/jam
atau 50 mg/kg/hari atau rasio
protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2
mg/mg atau dipstik 2+)
Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL
Edema
Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200

mg/dL
Dapat ditemukan Lipiduria (oval fat bodies)
EPIDEMIOLOGI
Insidens SN di Amerika Serikat dan Inggris
adalah 2-7 kasus baru per 100.000 anak per
tahun
Di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 per

tahun pada anak berusia kurang dari 14


tahun.
Perbandingan anak laki-laki dan perempuan

2:1.
ETIOLOGI
Sistemik: SLE, DM,
Gambaran patologi anatomi Amiloidosis, Henoch
kelainan minimal (SNKM) Schonlein Purpura
80% Obat dan toksin :OAINS,
Glomerulosklerosis Fokal Captopril, Phenytoin,
Segmental (GSFS) 7-8% Lithium, Heroin , Preparat
Mesangial Proliferatif Difus emas, Penicillamine
(MPD) 2-5% Infeksi : Malaria, Post
Glomerulonefritis Membrano streptococcal, Hepatitis B,
proliferatif (GNMP) 4-6% AIDS, Sifilis
Nefropati Membranosa Keganasan : Karsinoma,
(GNM) 1,5% Limfoma, Leukemia

SN Primer (idiopatik) SN Sekunder


GEJALA DAN TANDA
edema palpebra atau pretibia
lebih berat : asites, efusi pleura, dan edema

genitalia
urin berbuih (proteinuria),
penderita merasa lemah dan mudah lelah
kadang disertai oliguria dan gejala infeksi,
nafsu makan berkurang, dan diare.
TATALAKSANA
Diitetik
kontraindikasi : diit tinggi protein
diit protein normal sesuai dengan RDA

(recommended daily allowances) yaitu 1,5-2


g/kgbb/hari.
Diit rendah garam (1-2 g/hari) hanya

diperlukan selama anak menderita edema.


DIURETIK
KORTIKOSTEROID
TERAPI INISIAL
KORTIKOSTEROID
TERAPI RELAPS
KOMPLIKASI
Infeksi
Trombosis
Hiperlipidemia
Hipokalsemia
Hipovolemia
Hipertensi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai