Anda di halaman 1dari 55

Asuhan Keperawatan pada

Gangguan Usus dan Eliminasi Fekal


Anal Fistula dan Hemoroid

Kelompok 6/A3/A-15
1. Clauvega M.S. 131511133076
2. Lailatur Rokhmah 131511133077
3. Fida Asyariha A.S 131511133132
4. Rinda Harwidiana R. 131511133133
5. Novia Dwi Windasari 131511133135
6. Bilqies Rahma M.S 131511133136
Anatomi & Fisiologi
Anatomi

Rektum merupakan saluran dengan panjang


sekitar 10-15 cm yang berawal di depan vertebra
sakralis ke-3 sebagai lanjutan dari kolon sigmoid
yang mengikuti lengkungan sakrum ke arah
anterior. Di depan koksigis, rektum berbelok ke
belakang dan menjadi kanalis anal.
Perkembangan anus dimulai dari pembentukan
dua bagian, yaitu tuberkel anal kanan dan kiri
yang berada di depan lipatan tulang ekor.
Kanalis anal merupakan bagian akhir dari traktus
gastrointestinalis pada manusia dan bagian yang
terbuka sebagai anus. Kanalis anal memiliki
panjang sekitar 4 cm menuju ke bawah dan ke
belakang dari sambungan anorektal.
Otot-otot yang berfungsi mengatur mekanisme
kontinensia adalah (1) Pubo-rektal merupakan
bagian dari otot levator ani, (2) Sfingter ani
eksternus (otot lurik), (3)Sfingter ani internus (otot
polos).
Fisiologis
Anorektal
berfungsi untuk
1. mengeluarkan isi fese dari kolon ke rektumdefekasi
2. mengeluarkan feses secara intermiten dari rektum
3. menahan isi usus agar tidak keluar pada saat tidak
defekasi.
.Motilitas Kolon

Motilitas kolon diatur oleh aktivitas listrik miogenik yang


diperantarai oleh persarafan intrinsik dan pleksus
myenterikus. Motilitas kolon berfungsi untuk mengabsorbsi
cairan dan pendorongan massa pada waktu defekasi.
Kontinensia

Kontinensia merupakan kemampuan untuk


mempertahankan feses. Kontinensia diatur oleh
mekanisme volunter dan involunter yang menjaga
hambatan jalannya feses ke rektum dan anus.
Defekasi

Persarafan sensibel untuk sensasi isi rektum,


persarafan sfingter ani untuk kontraksi dan
relaksasi, peristaltik kolon dan rektum. Defekasi
terjadi akibta peristaltik rektum, relaksasi sfingter
ani eksternus dan dibantu kekuatan mengejan.
Anal Fistula
Definisi

Anal fistula merupakan suatu saluran


yang berasal dari kanal anus menunjuk
kulit diluar anus atau dari suatu abses
pada kanal anus atau area perianal.
Biasanya, hal ini diawali suatu abses.
Fistula dapat sembuh sementara dan
kemudian terbuka dan mengeluarkan
isinya secara periodik.
Anal Fistula
Faktor Risiko
Sebagian besar kasus berhubungan
dengan penyakit inflamasi kronis seperti
penyakit Crohn dan TBC.
Fistula rekto-vaginal juga dapat
disebabkan oleh cedera obstetrik karena
melahirkan, terapi radiasi, atau kanker.
Anal Fistula
Klasifikasi
Fistula Transsphingter
Fistula Intersphingter
Fistula Suprasfingter
Fistula Ekstrasphingter
Anal Fistula
Komplikasi
Perdarahan
Impaksi fecal
Hemorrhoid
Komplikasi yang tertunda antara lain adalah:
Inkontinensia
Rekurens
Stenosis kanalis
Anal Fistula
Penatalaksanaan Medis
Terapi pembedahan
Fistulotomi
Fistulektomi
Seton
Advancement Flap
Fibrin Glue
Anal Fistula
Penatalaksanaan Medis
Pasca Operasi
Perawatan luka pasca operasi meliputi sitz
bath (merendam daerah pantat dengan
cairan antiseptik)
Penggantian balutan secara rutin
Obat obatan yang diberikan untuk rawat
jalan antara lain antibiotika, analgetik dan
laksatif.
Anal Fistula
Etiologi

Pada umumnya terdapat dua penyebab


utama fistula ani, yaitu:
Infeksi pada anus
Peradangan pada usus
Anal Fistula
Patofisiologi

Kebanyakan fistula ani berasal dari


kripta anal, dimana akan mengalami
infeksi sehingga menimbulkan abses. Bila
abses tersebut pecah atau terbuka, maka
akan terbentuk suatu fistula
Anal Fistula
Manifestasi Klinis
Fistula yang tidak teratasi dapat menyebabkan
infeksi sistemik disertai gejala yang berhubungan.
Penderita fistula ani mengeluh timbul bau busuk
dari bagian perianal, pruritus, absces berulang,
demam, atau nyeri didaerah perianal.
Nyeri dirasakan saat duduk, bergerak, buang
air besar, atau bahkan saat batuk. Nyeri biasanya
makin lama makin meningkat dan dapat dirasakan
sepanjang hari.
Anal Fistula
WOC
Asuhan Keperawatan Anal
Fistula
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan merupakan
salah satu proses utama atau terpenting
dalam asuhan keperawatan klien.
Pengkajian keperawatan merupakan proses
yang dilakukan oleh seorang perawat untuk
mengetahui masalah keperawatan klien.
Data subyektif
Data obyektif
Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang perlu dikaji adalah riwayat kesehatan
sekarang, masa lalu, dan kesehatan keluarga klien adakah penyakit yang
diturunkan secara genetik atau tidak.
Riwayat kesehatan sekarang
Nyeri hebat pada anus
Perubahan kebiasaan buang air besar (BAB)
Kaji feses (warna, bau, bentuk, konsistensi, frekuensi, danjumlah)
Diare / konstipasi
Pendarahan
Serangan, lamanya dan jumlah
Hematemesis, muntahan merah terang dan muntahan seperti kopi
Kajiapakah melena (feseshitam / sepertiteh), fesesmerahdarah,
feseswarna normal denganujiguaiakpositif.
Asuhan Keperawatan Anal
Fistula
Riwayat kesehatan masa lalu
kebiasaan klien sehingga menimbulkan gangguan
sistem mortilitas usus dan eliminasi fekal (anal fistula)
seperti merasakan rasa sakit terus menerus dan
sangat mengganggu saat duduk, bergerak, batuk,
buang air besar dan sekitar anus mengalami iritasi.
Riwayat kesehatan keluarga
apakah ada potensi penyakit yang dapat diturunkan
secara genetic atau tidak. Riwayat ini akan membantu
perawat untuk mengetahui sumber penyakit klien bila
memang ada penyakit serupa yang pernah terjadi
pada keluarga.
Asuhan Keperawatan Anal
Fistula
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik di daerah anus (dengan
pemeriksaan digital atau rektal toucher)
ditemukan satu atau lebih eksternal opening.
Adanya fistula dibawah permukaan kulit. Ekternal
opening fistula tampak sebagai bisul ( bila abses
belum pecah) atau tampak sebagai saluran yang
dikelilingi oleh jaringan granulasi. Internal
opening fistula dirasakan sebagai daerah indurasi
atau nodul di dinding anus setinggi garis dentata.
Asuhan Keperawatan Anal
Fistula
Pemeriksaan penunjang
CT-Scan

CT-scan diperlukan pada pasien dengan penyakit crohn


atau irritable bowel syndrome yang memerlukan evaluasi
perluasan daerah inflamasi.
Fistulografi

Injeksi kontras melalui pembukaan internal, diikuti dengan


anteroposterior, lateral dan gambaran X-ray oblik untuk
melihat jalur fistula
MRI

Mengevaluasi fistula kompleks, untuk memperbaiki rekurensi


karena memiliki resolusi jaringan yang bagus dan kapabilitas
multiplanar sehingga sangat akurat dalam mengidentifikasi
bukaan internal dan traktus fistula.
Asuhan Keperawatan Anal
Fistula
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera fisik
Resiko kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan gangguan sensasi
Asuhan Keperawatan Anal
Fistula
Intervensi anal fistula
Hemoroid
Definisi
Hemoroid merupakan suatu pelebaran dari vena-
vena didalam pleksus hemoroidalis. Sesuai tampilan
klinis, hemoroid dibedakan menjadi hemoroid interna
dan hemoroid eksterna.
Hemoroid interna adalah pelebaran vena pada pleksus
hemoroidalis superior di atas garis mukokutan dan
ditutupi oleh mukosa.
Hemoroid eksterna merupakan pelebaran dan
penonjolan pleksushemoroid inferior terdapat
disebelah distal garis mukokutan di dalam jaringan di
bawah epitel anus.
Hemoroid
Faktor Resiko
Peradangan pada usus, seperti pada
kondisi kolitis ulseratif atau penyakit
Crohn
Kehamilan, berhubungan dengan banyak
masalah anorektal
Konsumsi makanan rendah serat
Obesitas
Hipertensi portal
Hemoroid
Klasifikasi
Hemoroid internal dibagi menjadi empat
Stadium stadium
Kondisi Klinis (Thornton, Scott C, 2009)
I Hemoroid interna dengan perdarahan segar tanpa nyeri pada waktu defekasi

II Hemoroid interna yang menyebabkan perdarahan dan mengalami prolaps pada saat
mengedan ringan, tetapi dapat masuk kembali secara spontan

III Hemoroid interna yang mengalami perdarahan dan disertai prolaps dan diperlukan
intervensi manual memasukkan ke dalam kanalis

IV Hemoroid interna yang tidak kembali ke dalam atau berada terus-menerus di luar
Hemoroid
Hemoroid eksterna
Hemoroid ekstrna akut
Pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus
dan sebenarnya merupakan suatu hematoma
walaupun disebut sebagai hemoroid trombosis
eksternal akut.
Hemoroid eksterna kronis

Sekuele dari hematom akut. Hemoroid ini berupa


satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri
dari jaringan ikat dan sedikit pembuluh darah.
Hemoroid
Komplikasi
Perdarahan
Trombosis
Strangulasi
adalah hemoroid yang prolaps
dengan suplai darah dihalangi oleh sfingter
ani
Hemoroid
Penatalaksanaan Medis
Konservatif

Pasien hemoroid derajat pertama dan kedua dapat


ditolong dengan tindakan lokal yang sederhana
disertai nasihat tentang makan. Supositoria dan
salep anus diketahui tidak mempunyai efek yang
bermakna kecuali efek anestetik dan astringen.
Skleroterapi

Skleroterapi adalah penyuntikan larutan kimia yang


merangsang, misalnya 5% fenol dalam minyak nabati.
Penyuntikan diberikan ke submukosa di dalam jaringan
areolar hang longgar di bawah hemoroid internal dengan
tujuan menimbulkan peradangan steril yang kemudian
menjadi fibrotik dan meninggalkan jaringan parut.
Hemoroid
Penatalaksanaan Medis
Ligasi
Dengan bantuan anuskop, mukosa di atas
hemoroid yang menonjol dijepit dan ditarik atau
diisap kedalam tabung ligator khusus, gelang
karet didorong dari ligator dan ditempatkan
secara tepat di sekeliling mukosa pleksus
hemoroidalis tersebut. (Peng, 2004).
Hemoroidektomi

Intervensi ini dilakukan pada pasien dengan


keluhan kronis dan dengan stadium III dan IV.
Hemoroid
Etiologi
mengejan pada buang air besar yang sulit
pola buang air besar yang salah (lebih
banyak memakai jamban duduk
peningkatan tekanan intra abdomen
konstipasi kronik
Usia tua
Hemoroid
Patofisiologi
Diet rendah serat menyebabkan bentuk feses menjadi
kecil, yang bisa mengakibatkan kondisi mengejan selama
BAB. Peningkatan tekanan ini menyebabkan
pembengkakan dari hemoroid, kemungkinan gangguan
oleh venous return. Mengejan dan konstipasi telah lama
dianggap sebagai penyebab dalam pembentukan
hemoroid.
Varises anorektal merupakan kondisi umum pada pasien
dengan hipertensi portal. Varises terjadi di midrektum,
diantara sistem portal dan vena inferior rectal. Varises
terjadi lebih sering pada pasien yang monsirosis, dan
mereka jarang mengalami perdarahan
Hemoroid
Hemoroid internal yang paling sering
menyebabkan perdarahan tanpa rasa sakit
pada saat buang air besar. Perdarahan
umumnya merupakan tanda pertama
hemoroid interna akibat trauma oleh feses
yang keras dan vena mengalami rupture.
Nyeri dari inervasi saraf oleh adanya
distensi dan edema. Rasa sakit berlangsung
selama 7-14 hari sesuai dengan resolusi
trombosis.
Hemoroid
Manifestasi klinis
Hemoroid menyebabkan rasa gatal dan nyeri,
dan sering menyebabkan perdarahan
berwarna merah terang pada saat defekasi,
nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang
disebabkan oleh thrombosis, jika
hemoroidnya besar dan menimbulkan
masalah hygiene, kondisi ini dapat
menimbulkan iritasi pasa kulit di sekelilingnya
dan tersas gatal di sekitar anus.
Hemoroid
WOC
Asuhan Keperawatan
Hemoroid
Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang perlu dikaji adalah
riwayat kesehatan sekarang, masa lalu, dan
kesehatan keluarga klien adakah penyakit
yang diturunkan secara genetik atau tidak.
Riwayat kesehatan sekarang :
Adanya tonjolan pada anus
Terjadi nyeri
Pendarahan saat BAB
Anemia
Asuhan Keperawatan
Hemoroid
Riwayat kesehatan masa lalu
Apakah klien pernah mengalami hemorid sebelumnya.
Apakah klien mempunyai alergi terhadap suatu obat,
lingkungan, binatang, atau terhadap cuaca. Klien juga
ditanyakan apakah pernah menggunakan obat
terutama untuk pengobatan hemoroid sebleumnya.
Riwayat kesehatan keluarga

Perlu ditanyakan pada klien apakah ada riwayat


hemoroid dalam keluarga. Riwayat tersebut akan
membantu untuk mengetahui sumber penyakit klien
bila memang ada penyakit serupa yang pernah terjadi
pada keluarga.
Asuhan Keperawatan
Hemoroid
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Memperhatikan apakah terdapat tonjolan di daerah
anus klien, dan juga memperhatikan adakah
pendarahan yang terjadi di anus. Lihat juga apakah
klien mengalami anemia dengan memperhatikan
konjungtiva anemis, capillary refill, serta perhatikan
warna kulit klien.
Palpasi
Mempalpasi bagian anal klien, apakah ada benjolan
serta apabila di tekan terasa nyeri yang
diperlihatkkan oleh klien.
Asuhan Keperawatan
Hemoroid
Pemeriksaan penunjang
Anoskopy
Anoskopy dimasukkan mengamati keempat kuadran.
Penderita posisi litotomi. Anoskop dan penyumbatnya
dimasukan dalam anus sedalam mungkin, penyumbat
diangkat dan penderita disuruh bernafas panjang.
Pemeriksaan proktosigmoidoskopy

untuk memastikan keluhan bukan disebabkan oleh


proses radang atau proses keganasan diangkat tinggi.
Feses diperiksa terhadap adanya darah samar
Asuhan Keperawatan
Hemoroid
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut menggunakan batasan
karateristik ekspresi wajah nyeri
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
Risiko kekurangan volume cairan faktor
risikonya dengan kehilangan cairan
melalui rute normal
Asuhan Keperawatan
Hemoroid
Intervensi hemoroid
Study Case
Ny. Adinda berusia 48 tahun MRS RS Dr. Soetomo
tanggal 1 Januari 2016. Saat di IGD, klien mengeluh sudah
4 hari berak darah, nyeri anus saat BAB dan tidak bisa
menahan keinginan untuk BAB nya. Klien juga mengaku
bahwa ketika BAB, feses disertai lendir dan timbul gatal
diarea anus. Hasil anamnesa didapat bahwa klien tidak
suka mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Hasil
pengkajian juga didapatkan TD : 130/80, RR : 24x/menit,
Suhu: 38. Setelah dilakukan pemeriksaan CBC (Complete
Blood Count), didapatkan Hemoglobin : 8 gram/dl,
Trombosit: 100.000 sel/ul darah, Hematokrit : 36,5 %,
Leukosit : 5000 sel/ul darah, Eritrosit : 4,5 jt sel/ul darah.
Data demografi
Nama: Adinda Umi
Usia : 48 tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sutorejo, Surabaya
Suku bangsa : Jawa
Tanggal MRS : 1 Januari 2016
Tanggal pengkajian : 1 Januari 2016
Riwayat kesehatan sekarang/keluhan utama
Klien merasakan nyeri anus yang terasa saat BAB dan
sudah 4 hari berak darah dan tidak bisa menahan
keinginan untuk BAB nya. Klien juga mengatakan saat
BAB, feses disertai lendir dan terasa gatal di area
anus.
Riwayat kesehatan masa lalu

Klien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.


Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga Ny. Adinda tidak ada riwayat penyakit


tertentu yang diturunkan/ditularkan.
Pemeriksaan fisik
Wajah dan kulit kepala
Kulit kepala bersih, rambut beruban, wajah tampak
pucat dan lemas.
Mata
Fungsi dan bentuk normal, tanpa menggunakan alat
bantu penglihatan, sclera anikterik, konjungtiva
anemis.
Hidung
Bentuk dan fungsi normal, tidak ada polip dan secret
Telinga

Fungsi dan bentuk normal, tidak ada serumen


Mulut

Gigi, gusi, dan lidah bersih


Leher

Tidak ada pembesaran tyroid maupun vena


jugularis
Thorax dan Paru
Bentuk dada simetris, paru bergerak cepat, dan
bunyi paru ronchi, frekuensi 18x/menit
Jantung
Normal, tidak ada keluhan
Abdomen
Bentuk simetris, terlihat adanya
nyeri abdomen
Ginjal
Normal, tidak ada keluhan
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agens
cedera fisik
Resiko kekurangan volume cairan
berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif
Inkontinensia Defekasi berhubungan
dengan abnormalitas sfingter rektal
Intervensi kasus
Evaluasi
Nyeri Akut berhubungan dengan agens cedera
fisik
S = Klien mengatakan sudah tidak nyeri anus saat
BAB
O = Klien mulai membiasakan mengkonsumsi buah
dan sayur-sayuran
A= Laporan subjektif dan objektif memuaskan,
kriteria hasil tercapai, masalah teratasi keseluruhan.
P= Intervensi diberhentikan.
Risiko Kekurangan Volume Cairan
berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
S= Klien mengatakan bahwa sudah tidak berak darah
lagi.
O= Klien sudah tidak anemia dan hasil pemeriksaan
lengkap darah kembali dalam batas normal
A= Laporan subjektif dan objektif memuaskan,
kriteria hasil tercapai, masalah teratasi keseluruhan.
P= Intervensi diberhentikan.
Inkontinensia Defekasi berhubungan dengan
abnormalitas sfingter rektal
S = Klien mengatakan sudah tidak BAB disertai
lender, sensasi gatal diarea anus hilang, dan klien
dapat mengontrol/menahan keinginannya untuk BAB
O = Klien mengatakan lendir sudah tidak keluar saat
BAB, suhu klien kembali normal.
A = Laporan subjektif dan objektif memuaskan,
kriteria hasil tercapai, masalah teratasi keseluruhan.
P = Intervensi diberhentikan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai