Anda di halaman 1dari 32

CASE

- Congestive Heart
Failure-

oleh :
Tia Mardiati
(11-088)
Definisi CHF
Gagal jantung adalah suatu sindroma
klinis kompleks, yang didasari oleh
ketidakmampuan jantung untuk
memompakan darah ke seluruh jaringan
tubuh secara adekuat, akibat adanya
gangguan structural dan fungsional dari
jantung.
Penamaan gagal jantung kongestif yang
sering digunakan kalau terjadi gagal
jantung sisi kiri dan sisi kanan.
Etiologi CHF

(1) meningkatkan
beban awal
(preload),
(2) meningkatkan
beban akhir
(afterload), atau
(3) menurunkan
kontraktilitas
Patofisiologi CHF
Diagnosa CHF
A.ANAMNESA
1. Ortopneu dan Paroxysmal Nocturnal Dyspnea
2. Edema paru pulmonal akut
3. Respirasi cheyne stokes
4. Gejala lain
Tanda dan Geala Gagal Sensitivitas Spesifitas (+) Predictive
Jantung (%) (%) Value (%)

Anamnesa
Mudah sesak 66 52 23
Ortopneu 21 81 26
Nocturnal dyspnea 33 76 26
Riwayat bengkak 23 80 22
Pemeriksaan fisik
Takikardi 7 99 6
Ronki 13 99 6
Edema 10 93 3
ventricular gallop (s3) 31 95 61
distensi vena jugularis 10 97 2
Thorax Foto
cardiomegali 62 67 32
1 KMa +2 Kmi =DIAGNOSA

Kriteria Mayor Kriteria Minor


Kriteria Mayor : Kriteria Minor :
Paroksismal Nokturnal Edema ekstremitas
Dispnea
Distensi vena leher Batuk malam hari
Ronki paru Dispneu de Effort
Kardiomegali Hepatomegali
Edema paru akut Efusi pleura
Gallop s3
Penurunan kapasitas
Peningkatan tekanan vena
jugularis vital 1/3 dari normal
Refluks hepatojugular Takikardia
NYHA
Kelas I (Mild)
Tidak ada gejala pada setiap tingkat tenaga dan tidak
ada pembatasan dalam kegiatan fisik biasa.
Kelas II
Gejala ringan dan keterbatasan sedikit selama
kegiatan rutin. Nyaman saat istirahat.
Kelas III (Moderate)
Akibat gejala terlihat keterbatasan, bahkan selama
aktivitas minimal. Nyaman hanya saat istirahat.
Kelas IV (berat)
Keterbatasan aktivitas. Sama sekali tidak dapat
melakukan aktivitas apapun dan harus tirah baring.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1.Keadaan Umum dan Tanda-Tanda Vital
2.Pemeriksaan vena jugularis
3.Pemeriksaan Paru
4.Pemeriksaan Jantung
5.Pemeriksaan Abdomen dan Ekstremitas
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.Pemeriksaan Laboratorium
2.Pemeriksaan Foto Thorak
3.Elektrokardiogram
4.Echocardiography
Penatalaksanaan CHF
a. Terapi non farmakologis
Pemberian nutrisi yang adekuat
Mengurangi aktivitas berat
Peningkatan oksigenasi dengan
pemberian oksigen dan menurunkan
konsumsi oksigen melalui
istirahat/pembatasan aktivitas
b. Terapi Farmakologi
1.Diuretic
2.Angiotensin Converting Enzyme inhibitor :
kaptopril mulai dosis 2x6,25 mg
3.Angiotensin Receptor Blockers
4.B Receptor Blockers
5.Vasodilator
6.Digitalis
Komplikasi CHF

Komplikasi yang
paling serius
adalah kematian
tiba-tiba (sudden
death).
Prognosis CHF
LAPORAN KASUS
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 80 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kacang
No MR : 111094
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal/jam Masuk : 15 agustus/ 14.20 WIB
Ruangan : siti nurbaya 10
2. Anamnesa
Keluhan Utama:
Nyeri dada sejak 1 hari sebelum masuk RS
Riwayat penyakit sekarang:
Nyeri dada disetai sesak nafas sejak 1 hari
yang lalu SMRS , sesak nafas terjadi saat
melakukan aktivitas dan terkadang juga
muncul saat istirahat, sesaknafas tidak
dipengaruhi oleh cuaca dan makanan
yang dikonsumsi pasien, sesak tidak
menciut, sesak nafas datang tiba-tiba, dan
lebih sering pada malam hari.
Jantung terasa berdebar-debar.
Batuk berdahak
Demam (-)
Sakit kepala (-)
Sakit perut dirasakan sampai ke ulu hati.
Mual (+), muntah (-)
Makan (+) namun sedikit
BAB (+) berwarna sedikit kehitaman
namun tidak sering, terkadang berwarna
seperti feses biasa.
BAK (+)
Riwayat penyakit dahulu:
Magh kronis lebih kurang sejak 5
tahun yang lalu.
Riwayat hipertensi (+)
Riwayat sakit jantung disangkal
Riwayat edema paru disangkal
Riwayat asma (-)
Riwayat TB (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada keluarga dengan riwayat
penyakit yang sama
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat penyakit jantrung (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat TB (-)
Riwayat psikososial
Seorang ibu rumah tangga (IRT)
memiliki 8 0rang anak, dengan
status sosial ekonomi sedang.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Vital sign
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : composmetis coperatif
Tekanan Darah : 170/90 mmHg
Nadi : 78 kali/menit
Nafas : 31 kali/ menit
Suhu : 36, 60 C
Pemeriksaan fisik khusus
Kepala :
Bentuk bulat, ukuran normochepal,
rambut hitam beruban, rambut kuat
tidak mudah dicabut.
Mata :
Konjungtiva anemis (+/-) sklera tidak
ikterik, pupil isokor.
Telinga :
Bentuk dan ukuran dalam batas normal
Hidung :
Bentuk dan ukuran dalam batas normal,
sekret tidak ada
Mulut :
Leher :
JVP (5+3), tidak ada pembesaran KGB
submandibula, sepanjang m.
Sternocleidomastoideus, supra dan infra clavicula.
Jantung dan pembuluh darah:
I : ictus cordis terlihat
P : ictus cordis tidak teraba
P:
batas kanan jantung : RIC 5 linea sternalis dextra
batas atas jantung : RIC 2 linea sternalis sinistra
batas pinggang jantung : RIC 3 linea
parasternalis sinistra
batas kiri jantung : RIC 6 linea mid clavicularis
sinistra 2 jari kearah lateral tubuh
A : suara jantung tambahan (-)
Paru-paru:
I : Simetris pada keadan stasis dan
dinamis.
P: (-) nyeri tekan, fremitus paru sinistra
bagian basal melemah
P : hipersonor
A : ronkhi halus di kedua paru dextra dan
sinistra, lebih jelas terdengar paru dextra.
Abdomen:
I : normal , strie (-), sikatrik (-)
P : nyeri tekan (+) bagian epigastrium
P : tympani
A : Bising usus kuat. Frek 7x permenit.
Anggota gerak :
Edema (+) pada kaki kiri dan kanan, akral hangat.
4. Pemeriksaan Penunjang Rutin
HGB : 8,2 g/dl
HCT : 23,9 %
WBC : 8140g/dl
PLT : 239.000
Ureum: 96,4 mg/dl
Crteatinin: 2,06 mg/dl
Ad random: 105 mg%
5. Pemeriksaan Penunjang Anjuran
EKG
Foto thorak
6.Diagnosa Kerja
Diagnosis kerja : CHF fc III LVH ec
hipertensi
7. Diagnosa Sekunder
Gastritis
8. Diagnosa Banding
IMA
9. Terapi
IVFD Rl 12 jam/kolf
Injeksi lasix 1 ampul
Injeksi ranitidin 2 x 1
Ambroxol 3x1 tab
Furosemid 40 mg 1x1
Kesimpulan
Gagal jantung kongestif adalah keadaan saat terjadi
bendungan sirkulasi akibat gagal jantung dan
mekanisme kompensatoriknya. Gagal jantung
kongestif perlu dibedakan dari istilah yang lebih
umum yaitu kongestif sirkulasi, yang hanya berarti
kelebihan beban sirkulasi akibat bertambahnya
volume darah pada gagal jantung atau akibat sebab-
sebab di luar jantung. Gagal jantung kongestif dapat
dimulai dari kegagalan jantung dari ventrikel kiri
akibat kompensasi dari penyakit hipertensi lama yang
kemudian mengakibkan gangguan terhadap atrium
kiri,paru-paru dan ventrikel serta atrium kanan.
Pada pasien ny. S dapat didiagnosa
sebagai gagal jantung kongestif dengan
gangguan fungsional III LVH ec
hipertensi. Karena pada pasien juga telah
ditemui lebih dari 1 kriteria mayor dan
lebih dari 2 kriteria minor untuk
membantu menegakkan diagnosa gagal
jantung kongestif disamping telah
dilakukan pemeriksaan penunjang
lainnya seperti Foto Thorak dan EKG
Daftar Pustaka
Dickstein, K dkk, 2010. Device theraphy in heart
failure. Eropa: ESC
http: // emedicine. Medscape. Com/ article/ 163062-
overview. Di akses 23 juli 2012
Sudoyo, Aru W dkk, 2010 (cetakan ke 2). Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalm Jilid 2. Jakarta: Interna Publishing
Saputra, Lyndon. 2010. Intisari Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Binarupa Aksara Publisher
Stephen J, Mchee dan William F, Ganong. 2011.
Patofisiologi Penyakit: Pengantar menuju Kedokteran
Klinis Edisi V. Penerjemah: Brahm U, dkk. Jakarta: EGC
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai