Anda di halaman 1dari 36

TUORIAL KASUS 4

Syok anafilaksis

KELOMPOK 11
KASUS
Tuan Wahyu 65 tahun diantar ke IGD RS jam 8
malam dengan keluhan utama tidak sadar 20 menit
yang lalusebelum masuk RS. Riwayat penyakit 20
menit yang lalu, pasien minum obat karena sakit
gigi. Obat yang dimakan amoksisilin 500 mg, asam
mefenamat 500 mg, dexametason 0,5 mg. 2 menit
setelah makan obat, pasien merasa gatal seluruh
tubuh diikuti mual muntah, keringatan, dan pasien
tidak sadar. Keluarga kemudian membawa pasien ke
RS terdekat. Tidak ada riwayat alergi obat dan asma.
Pemeriksaan fisik :
Kesadaran : sopor, nadi tidak teraba, tekanan darah
teraba, napas 28 kali/menit. Hr 132 kali/ menit. Pada
paru paru whezing (+) Ronki (-). Hepar lien tidak
teraba
EKG Sinus takikardi
KEY WORD
Tuan Wahyu 65 tahun
keluhan utama tidak sadar 20 menit yang
lalu
pasien minum obat karena sakit gigi
Obat yang dimakan amoksisilin 500 mg,
asam mefenamat 500 mg, dexametason
0,5 mg
gatal seluruh tubuh diikuti mual muntah,
keringatan, dan pasien tidak sadar.
alergi obat (-) dan asma (-).
MORE INFO
Pemeriksaan darah lengkap
Hb 13,2 gr/dl
Leukosit 6400
Trombosit 160000
Eosinofil relatif meningkat 10 %
Ig E 250
Pernapasan ekspirasi memanjang
Ronki kering (+)
PROBLEM

Tuan wahyu 65 th tidak sadarkan diri


sejak 20 menit yang lalu
DIAGNOSIS BANDING

Asma
Syok kardiogenik
Reaksi vasovagal
Syok anafilaksis
Intoksitas obat
Hipoglikemia
Urtikaria
HIPOTESA

Tuan wahyu 65th tidak sadarkan diri


sejak 20 menit yang lalu
DONT KNOW
Definisi syok anafilaksis
Etiologi syok anafilaksis
Gejala klinis syok anafilaksis
Patofisiologi syok anafilaksis
Terapi syok anafilaksis
Edukasi syok anafilaksis
Prognosis syok anafilaksis
Apakah yang dimaksud imunitas
Apakah yang dimaksud antigen
Apakah yang dimaksud antibody
Apakah yang dimaksud hapten
Bagaimana respon tubuh jika antigen masuk
Apakah yang dimaksud hipersensitivitas
Jenis-jenis hipersensitivitas
Gejala hipersensitivitas
Bahan apa yang dilepas basofil
Peran eosinofil
Apakah alergi dapat disembuhkan
Definisi

Anafilaksis merupakan reaksi alergi sistemik


yang berat, dapat menyebabkan kematian,
terjadi secara tiba-tiba sesudah terpapar oleh
alergen atau pencetus lainnya

Reaksi anafilkatik
Respons klinis terhadap reaksi imunologik tipe I yang terjadi
antara antigen dengan antibodi (IgE)
Etiologi Syok Anafilaksis

Zat yang menjadi penyebab paling umum


anafilaksis adalah makanan seperti kacang
tanah, biji wijen, kerang, susu, dan telur.
Penisilin dan obat tertentu dan sengatan
serangga seperti lebah, tawon, serta
semut api adalah penyebab lain yang
bertanggung jawab untuk syok anafilaksis.
Selain ini, anafilaksis juga bisa disebabkan
oleh lateks alam (karet), relaksan otot, dan
latihan fisik.
Gejala Klinis Anafilaksis (1)

1. Reaksi sistemik ringan

Rasa gatal, hangat sering disertai rasa


penuh di mulut dan tenggorokan
Hidung tersumbat, bersin-bersin
Edema di sekitar mata serta berair
Kulit gatal
Onset biasanya terjadi 2 jam setelah
paparan antigen
Gejala Klinis Anafilaksis (2)

2. Reaksi sistemik sedang

Serupa reaksi sistemik ringan disertai


spasme bronkus &/atau edema saluran
napas
Sesak, batuk, dan mengi
Angioedema, urtikaria menyeluruh, mual,
dan muntah
Gatal, badan terasa hangat, serta gelisah
Gejala Klinis Anafilaksis (3)

3. Reaksi sistemik berat

Spasme bronkus, edema laring, serak,


stridor, sesak, sianosis, henti napas
Sakit menelan, kejang perut, diare, muntah
Hipotensi, aritmia, syok, koma
Kejang
Terjadi mendadak

Syok anafilaktik bagian dari reaksi sistemik berat


Gejala & Tanda Anafilaksis Berdasarkan
Organ Sasaran

Sistem Gejala dan Tanda


Umum Lesu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan,
Prodromal rasa tak enak di dada & perut, rasa gatal di hidung
& palatum
Pernapasan
- Hidung Hidung gatal, bersin, & tersumbat
- Larings Rasa tercekik, suara serak, sesak napas, stridor,
edema, spasme
- Lidah Edema
- Bronkus Batuk, sesak, mengi, spasme
Kardiovaskular Pingsan, sinkop, palpitasi, takikardia, hipotensi
sampai syok, aritmia. Kelainan EKG : gelombang T
datar, terbalik, atau tanda infark miokard
Gastrointestinal Disfagia, mual, muntah, kolik, diare yang kadang
disertai darah, peristaltik usus meninggi
Kulit Urtika, angioedema di bibir, muka atau ekstremitas
Mata Gatal, lakrimasi
Susunan saraf pusat Gelisah, kejang
PATOFISILOGI
SYOK ANAFILAKSIS
Antigen yang masuk tubuh akan ditangkap
oleh fagosit, diprosesnya lalu dipresentasikan
ke Th2. Sel yang akhir melepas sitokin
merangsang sel B untuk membentuk IgE . Ig E
akan diikat oleh sel yang memiliki reseptor
untuk Ig E Fce R seperti sel mast , basofil, dan
eosinofil.
Bila tubuh terpajan ulang dengan alergen
yang sama, alergen yang masuk tubuh akan
diikat oleh Ig E (spesifik) dalam permukaan sel
mast dan menimbulkan degranulasi sel mast.
Degranulasi tersebut mengeluarkan berbagai
mediator antara lain histamin yang terdapat
Tata laksana
Anafilaksis adalah kondisi darurat medis yang
memerlukan tindakan penyelamatan jiwa seperti
penanganan jalan napas, pemberian oksigen,
cairan infus intravena dengan volume besar,
serta pengawasan ketat.Epinefrin adalah obat
pilihan. Antihistamin dan steroid seringkali
digunakan bersama dengan epinefrin.Bila pasien
sudah kembali normal, ia harus tetap dipantau di
rumah sakit selama 2 sampai 24 jam untuk
memastikan bahwa gejala tidak muncul kembali,
seperti yang terjadi pada anafilaksis bifasik.
Lanjutan...
Epinefrin (adrenalin) adalah obat pilihan pada anafilaksis. Tidak
ada alasan untuk tidak menggunakan obat ini (tidak ada
kontraindikasi mutlak).Cara penggunaan yang dianjurkan yaitu
injeksi larutan epinefrin ke otot di pertengahan paha sisi
anterolateral segera setelah dicurigai terjadi reaksi
anafilaksis.Penyuntikan dapat diulang setiap 5 sampai 15
menit bila orang yang bersangkutan tidak memberikan respons
yang baik terhadap obat tersebut.Dosis kedua biasanya
diperlukan pada 16 hingga 35% kasus.Jarang diperlukan
pemberian lebih dari dua dosis. Penyuntikan ke dalam lapisan
otot (injeksi intramuskular) lebih banyak dilakukan ketimbang
suntikan ke bawah lapisan kulit (injeksi subkutan), karena
penyerapan obat akan terlalu lama.Gangguan kecil akibat
epinefrin antara lain gemetar, kecemasan, sakit kepala, dan
berdebar-debar.
EDUKASI
- Mencegah reaksi ulang
- Anamnesa penyakit alergi px sebelum terapi diberikan
(obat,makanan,atopik)
- Lakukan skin test bila perlu
- Encerkan obat bila pemberian dengan SC/ID/IM/IV dan
observasi selama pemberian
- Catat obat px pada status yang menyebabkan alergi
- Hindari obat-obat yang sering menyebabkan syok anafilaktik.
- Desensitisasi alergen spesifik
- Edukasi px supaya menghindari makanan atau obat yang
menyebabkan alergi
- Bersiaga selalu bila melakukan injeksi dengan emergency kit
Prognosis Bila penanganan cepat,
klinis masih ringan dapat membaik dan tertolong
PROGNOSIS

Penanganan yang cepat, tepat, dan sesuai dengan


kaedah kegawat daruratan terhadap pasien syok anafilaksis,
reaksi anafilaksis jarang menyebabkan kematian. Namun
reaksi anafilaksis tersebut dapat kambuh kembali akibat
paparan antigen spesifik yang sama. Maka dari itu perlu
dilakukan observasi setelah terjadinya serangan anafilaksis
untuk mengantisipasi kerusakan sistem organ yang lebih
luas lagi.
IMUNITAS?

Imunitas adalah resistensi terhadap


penyakit terutama infeksi.
Sistem imun adalah gabungan sel,
molekul, dan jatringan yang berperan
dalam resistensi terhadap infeksi.
Respon imun adalah reaksi yang
dikoordinasi sel-sel, molekul dan bahan
bahan lainnya terhadap mikroba.
Definisi antigen

Setiap zat yang mamapu, dalam kondisi


yang sesuai, menginduksi suatu respon
tersebut, yaitu dengan antibodi spesifik
atau limfosit T yang di sensitiasi secara
khusus.
Antigen dapat berupa zat terlaurut seperti
toksin dan protein asing, atau partikel
seperti bakteri dan sel jaringan
Apa itu antibodi

Antibodi merupakan zat yang dihasilkan


oleh sel darah putih (Sel plasma limfosit B)
yang digunakan untuk melawan atau
melumpuhkan zat asing yang memasuki
tubuh. antibody tidak langsung diaktifkan,
antibody akan aktif jika memang
diperlukan
Pengertian Hapten

Haptenmerupakansuatu zatyang mampu


bereaksidengan antibodispesifik tetapi
tidak dapat merangsang pembentukan
antibodi kecuali terikatdengan protein
pembawa atau molekul lain.
BAGAIMANA RESPON TUBUH
JIKA ANTIGEN MASUK
A. Kekebalan humoral
Melibatkan aktivasi limfosit B yang akan
mensekresikan antibodi.
B. Kekebalan seluler
Disebut juga kekebalan yang diperantarai sel
(cell-mediated immunity) yang berperan adalah
sel limfosit T.
C. Memori imunologis
Dasar dari memori imunologis adalah
kemampuan sistem kekebalan untuk
membangkitkan respon kekebalan sekunder.
Definisi Hipersensitivitas

reaksi imun yg patologikterjadi akibat


respon imun yg berlebihanmenimbulkan
kerusakan jaringan tubuh
Pembagian Hipersensitivitas

Hipersensitivitas tipe I (Reaksi anafilaksis)


Tipe Cepat
Hipersensitivitas tipe II (Reaksi Sitotoksika)
Sitotoksik
Hipersensitivitas tipe III (Imun Komplex)
Komplek Antibodi Antigen
Hipersensitivitas tipe IV
Tipe Lambat
Manifestasi dan mekanisme reaksi
Hipersensitivitas
Tipe Manifestasi Mekanisme

I Reaksi hipersensitivitas cepat Biasanya IgE

II Antibodi terhadap sel IgG atau IgM

III Kompleks antigen-antibodi IgG (terbanyak) / IgM

IV Reaksi hipersensitivitas lambat Sel T yang disensitasi


GEJALA HIPERSENSITIVITAS
Tipe 1
rasa gatal
urtikaria (bintik merah dan bengkak),
dan eritema kulit, diikuti kesulitan bernapas berat yang
disebabkan oleh bronkokonstriksi paru dan diperkuat
dengan hipersekresi mucus.
Tipe 2
demam, menggigil, nausea, bekuan dalam pembuluh
darah
Tipe 3
demam, urtikaria, nyeri sendi (atralgia)
Tipe 4
tuberkulosis,dermatitis kontakdanreaksi penolakan

transplant
BAHAN YANG
DILEPASKAN BASOFIL

Histamin (permeabilitas vaskular


meningkat, vasodilatasi, kontraksi otot
polos, sekresi mukosa gaster, aritmia
jantung)
ECF-A (kemotaksis eosinofil)
NCF-A (kemotaksis neutrofil)
PAF (agregasi dan degranulasi trombosit,
kontraksi otot polos)
NCA (kemotaksis neutrofil)
BK-A (kalikrein:kininogenase)
Protease (sekresi mukus bronkial,
pembentukan produk pemecahan
komplemen)
Enzim (kimase, triptase, proteolisis)
Proteoglikan (heparin, kondrotin sulfat)
Hidrolase asam (degradasi matriks
ektraselular)
Eosinofil chemotactic factor
Neutrofil chemotactic factor
EUSINOFIL
Eosinofil memiliki beberapa fungsi yaitu :

Eosinofil ikut berperan dalam respon alergi.


Eosinofil berfungsi penting dalam pertahanan terhadap
infeksi parasit (helmintik)

Sel-sel ini berfungsi protektif bagi penjamu dengan


mengakhiri responsperadangan. Sel-sel ini memfagositosis
sisa-sisa sel dengan tingkat yang lebih rendah daripada
neutrofil. Eosinofil secara normal hanya 1% sampai 3%
dalam sel darh putih yang bersirkulasi. Kadarnya dapat
meningkat selama terjadi respon alergi atau infeksi.
Apakah Alergi Bisa Disembuhkan?

Alergi tidak dapat disembuhkan, tetapi


bisa dicegah dengan menghindari
pencetus. Pengobatan sekalipun tidak
akan membuat pasien sembuh total.
Karena hanya bersifat menghilangkan
gejala sementara. Namun jika terpapar
faktor pencetus kembali, alergi bisa
terulang kembali.
65 tahun
MEKANISME
tidak sadar

Minum obat: Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan darah lengkap:


amoksisilin 500 mg Kesadaran: soporos Hb 13,2 gr/dl
asam mefenamat 500 mg nadi tak teraba Leukosit 6400
TD teraba Trombosit 160000
dexametason 0,5 mg
nafas 28 x/ menit Eosinofil relatif meningkat 10 %
gatal seluruh tubuh HR 132 x/ menit Ig E 250
paru : wheezing (+), ronki (-)
mual muntah
ekstremitas hangat
Keringatan
tidak sadar

Syok anafilaksis
KESIMPULAN

HIPOTEAS TERBUKTI Tuan wahyu 65 th tidak


sadarkan diri sejak 20 menit yang lalu di
karenakan syok anafilaksis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai