Anda di halaman 1dari 25

Kinetika Reaksi

KELOMPOK 4
Monod adalah orang pertama
yang mengkaji pengaruh
konsentrasi substrat tehadap
laju pertumbuhan. Beliau
menemukan bahwa ketika
medium segar, yang
mengandung glukosa sebagai
sumber karbon sekaligus
sebagai sumber energi dan
dengan semua nutrien yang
terkandung di dalamnya,
Persamaan
Monod
parameter dasar pada sistem mikroba-
substrat:
1. max adalah laju pertumbuhan spesifik
maksimum => kecepatan pertumbuhan pada
Hubungan antara laju
pertumbuhan spesifik () dan keadaan nutrien berlebihan
konsentrasi substrat (S) dapat
digambarkan dengan kurva 2. Km,l adalah koefisien Monod terhadap
yang mirip demgam yang komponen pembatas, biasanya
penggambaran kinetika enzim
model Michaelis-Menten. disederhanakan sabagai Km => kadar substrat
pada saat = max = konstanta satursi
3. Sl adalah kadar residu substrat pembatas
Dalam kultivasi mikroba menggunakan
teknik continuous culture, mikroba
ditumbuhkan secara terus menerus
,yaitu dengan memberi nutrisi secara
terus menerus sehingga mikroba tidak
pernah kekurangan nutrisi.
Penambahan nutrisi/media segar ke
dalam bioreaktor dilakukan secara
kontinyu, dimana dalam waktu yang
sama larutan yang berisi sel dan hasil
produk hasil metabolisme dikeluarkan
dari media dengan volume yang sama
dengan substrat yang diberikan. Kondisi
tersebut menghasilkan keadaan yang
Waktu
Fermentasi

Pada kondisi steady state


Dimana,

konsentrasi nutrisi, konsentrasi
sel, laju pertumbuhan dan 1. x konsentrasi biomass pada waktu t
konsentrasi produk tidak
berubah walaupun waktu 2. Rs laju spesifik serapan substrat
fermentasi makin lama. 3. s konsentrasi substrat pada waktu t
4. p konsentarsi produk biokimia pada waktu t, dan
5. = adalah yield produk per unit substrat yang terkonsumsi
Substrat adalah molekul organik yang telah berada
dalam kondisi siap/segera bereaksi, karena telah
mengandung promoter. Keberadaan katalis akan
mempercepat reaksi substrat menuju molekul produk,
melalui reaksi kimiawi dengan energi aktivasi rendah
yang membentuk senyawa intermediat. Sebagian
substrat dapat menggunakan sumber C (karbon),
sumber N atau faktor tumbuh.
Spesies Elemen Kimia Kegunaan
Clostridium Fe Fermentasi
acetobutylicium Mn, Zn Pencampuran dengan fosfat
Mo(V) Fiksasi nitrogen

Lactobacillus casei K, Mn Pertumbahan


Streptomyces fradie Fe, Zn Produksi neomysin
Non-sulphur purple H2 Sumber energi
bacteria
Sporovibrio S (as SO42-) Agen oksidasi
desulfurication
Aspergillus fumigatus Fe, Zn Produksi gliotoksin dan asam helvolik

Penicillium citrinum Fe, Mn Produksi sitrinin

Mikroorganisme Ion anorganik


Aerobacter aerogenes Mg2+
Corynebacterium A11 Na
Lactobacillus arabinosus Mn2+
Pseudomonas aeruginosa Fe2+, Fe3+
Streptomyces griseus Zn2+

Eukariota Elemen
Alga Ba, Ca, Coa, Cua, Fe, K, Mg, P, Mna, Va, Zna
Fitoflagellata Hijau Baa, Caa, Coa, Fe, K, Mg, Mna, P, K. Zna
Protozoa Ca, Coa, Cua, Fe, K, Mg, Mn, Na, P, Rb, Zna
Ragi Caa, Co, Cua, Fe, Ka, Mg, Mna, Moa, P, Zna a
dibutuhkan pada beberapa spesies
Nutrien dapat mempengaruhi
kecepatan pertumbuhan. Kadar
nutrien yang rendah
menyebabkan kecepatan
pertumbuhan berbanding lurus
dengan kadar nutrien atau
substrat tersebut.
Mikroorganism Senyawa yang Senyawa yang
e dimanfaatkan dibutuhkan

Ragi Alkilsulfida, Asam sulfonat


alkilsufinat, amida, thioasetat,

Sumber alkilsulfonat,
dithionat, sulfat
thiokarbonat,
thioglikolat,

Sulfur ringan, glutation,


sulfamat,
glutation

sulfoksida, taurin,
Alga pada umumnya tidak thioasetamida,
membutuhkan senyawa thioasetat,
anorganik sulfur, kecuali
thiokarbonat,
Synechococcus, Oscillaria, dan
Scendesmus yang mampu thioglikolat, thiol,
tumbuh pada media yang thiooksalat,
mengandung sulfida. Hidrogen thiourea
sulfida bersifat racun pada Bakteri Sulfoksida, Glutation, asam
Chlorella. Beberapa spesies thioasetamida, thioktik
dari ragi dapat memanfaatkan
thioasetat,
senyawa sulfur dan sulfat.
thioglikolat,
thiourea
Mikroorganism Senyawa yang Senyawa yang
e dimanfaatkan dibutuhakan
(Pada nitrogen
anorganik)
Alga Amonia, nitrat,

Sumber Bakteri
gas nitrogen
Amonia,
Nitrogen sianamida,
hiponitrat, nitrat,
nitrit, gas
Beberapa indikasi dalam nitrogen,
pemanfaatan dan kebutuhan
pada sumber nitogen pada
thiosianat
mikroorganisme. Tidak semua Jamur Amonia, Amonia, nitrat,
spesies membutuhkan ataupun sianamida, nitrit
memanfaatkan senyawa sianida, nitart,
tersebut tetapi beberapa nitrit,
spesies telah teridentifikasi nitrohidroksamat,
bahwa mereka dapat
memanfaatkan dan gas nitrogen
membutuhkan senyawa itu. Fitoflagellata Nitrat, gas nitogen
Hijau
Ragi Amonia, nitrat,
nitrit, gas
nitrogen,
Mikroorganism Senyawa yang Senyawa yang
e dimanfaatkan dibutuhkan
(Pada nitrogen
organik)
Alga Asam amida,
Sumber Bakteria
amina, indol, urea
Asam amida, Piridin
Nitrogen asam imida,
amina, imadazol,
senyawa
Beberapa indikasi dalam
pemanfaatan dan kebutuhan
oksimino, piridin
pada sumber nitogen pada Jamur Asam amida, Indol
mikroorganisme. Tidak semua amina, imidazol,
spesies membutuhkan ataupun indol, senyawa
memanfaatkan senyawa oksimino, piridin,
tersebut tetapi beberapa urea
spesies telah teridentifikasi
Flagellata Hijau Urea
bahwa mereka dapat
Ragi Asam amida, Piridin
memanfaatkan dan
membutuhkan senyawa itu. amina, imidazol,
senyawa
oksimino, urea
Mikroorganisme Senyawa
Chlorogonium Asam asetat, n-asam butirat
elongatum (PF)
Euglena gracilis Asam fumarata, asam malata, asam
Asam bacillaris (PF) fosfogliserata, asam suksinata, asam
asetat, n-asam butirat

Organik, Chilomonas
paramecium (CF)
Asam laktat, asam piruvat, asam
suksinat, n-butanol, etanol, n-heksanol,

Alkohol,
n-pentanol, n-propanol, asam asetat, n-
asam butirat, i-asaam kaproat, n-asam
kaproat, n-asam heptilat, n-asam
dan Asam nonilat, n-asam oktilat, i-asam valerat, n-
asam valerat

Lemak Polytoma
obtusum(CF)
Asam piruvat, asam asetat, n-asam
butirat
Euglena deses (PF) Etanol
Chlamidomonas Asam asetat, n-asam butirat
algoefaormis (PF)
Chlorella vulgaris Cis-asam asonitat, asam sitrat, asam
(PF) fumarat, asam laktat, asam malat, asam
piruvat, asam suksinat, asam asetat,
asam propionat

Bentuk fotosistesis (PF), bentuk tanpa warna (CF)


a
hanya pada pH 3.0-5.5
Asam Aerobacter Bacillus Escherichia Lactobacillus Shigella
amino aerogenes subtilis coli arabinosus sonnei
Alanin - - - - -
Arganin - - - + -
Asam
aspartat
-
Sitrulin - - - - -
Sistin - - - + -
Asam
glutamat
- - - + -

Sumber Asam Glisin


Histidin
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Amino Hidroksipr
olin
- - - - -
Isoleusin - - - + -
Leusin - - - - -
Lisin - - - + -
Asam amino pada umumnya
Methionin
tidak dibutuhkan oleh alga, - - - + -
walaupun beberapa spesies Norlisin - - - - -
alga dapat memanfaatkannya. fenilalanin

Spesies dari mikroorganisme Prolin - - - - -
lainnya dapat memanfaatkan Serin - - - - -
semua jenis asam amino, Threonin - - - + -
kecuali pada ragi tidak Triptopan
- - - + -
terdapat pertentangan pada
Tirosin - - - + -
penggunaan sitrilin. Valin - - - + -
Asam
amino lain +

Sumber
nitrogen + + + +
lain
* tidak membutuhkan asam amino (-), membutuhkan asam amino (+)
Mikroorganisme

Leuconosto
Vitamin Aerobacter Brucella Escherichia Salmonella
c
aerogenes abortus coli pullorum
citrovorum

Sumber A
Biotin
-
-
-
+
-
-

+
-
-
Vitamin dan C - - + -
D - - - -
Faktor Kolin - - - -

Pertumbuhan D
E
-
-
-
-
-
-


-
-
Vitamin, kecuali kolin,
Asam folat - - - + -
piridoksamin, dan thiazol,
secara umum tidak dibutuhkan Inositol - - - -
oleh alga ataupun fitoflagellata K - - - -
hijau. Terdapat beberapa Niasin - + + + +
pertimbangan pada variasi
spesies dalam kebutuhan Asam
- + - + -
vitamin dan beberapa faktor pantotenat
pendukung pada
mikroorganisme lainnya. Asam p-
Vitamin A, C, D, dan K tidak amino - - - -
dibutuhkan dalam benzoat
pertumbuhan. Piridoksal - - - + -
Riboflafin - - - + -
Tiamin - + - + -
* tidak dibutuhkan (-), dibutuhkan (+)
Fitoflagela
Nutrien Jamur Ragi Bakteri Alga
hijau
Adenilthion
- - - - -
thilpentosa
Asam
+ - + - -
antranilat

Sumber Antibiotik
Asparagin
Faktor
-
-
-
-
+
+
-
-
-
-

Vitamin dan
- - + - -
Bifidus
Karbon
+ + + +

Faktor
dioksida
Karnitin - - - - -
Koprogen + - - - -

Pertumbuhan
Ester n-o-
- - + - -
glukosilglisin
Glutamin - - + -
Glutation - - + - -
Vitamin, kecuali kolin, Guanidin - - - -
piridoksamin, dan thiazol, Asam indol-3-
+ - - - -
secara umum tidak dibutuhkan asetat
Hematin + - + - -
oleh alga ataupun fitoflagellata Lanjutan siklus
+ - + - -
hijau. Terdapat beberapa Krebs
Musin - - + - +
pertimbangan pada variasi Mikobaktin - - + - -
spesies dalam kebutuhan Asam
parahidroksibe + - + - -
vitamin dan beberapa faktor
nzoat
pendukung pada Putressin + - + - -
mikroorganisme lainnya. Asam quinat + - + - -
Asam shikimat + - + - -
Vitamin A, C, D, dan K tidak Spermidin - - + - -
dibutuhkan dalam Strepogenin - - + - -
Asam thioktat - - + - -
pertumbuhan. Faktor yang
+ +
tidak diketahui

* tidak dibutuhkan (-), dibutuhkan (+)


Sumber
Karbohidrat
Semua mikroorganisme dapat
menggunakan karbohidrat
walaupun dalam beberapa
kasus terdapat kebutuhan
mutlak pada beberapa
senyawa organik. Hanya
bentuk-D yang dapat
dimetabolisasi, kecuali L-
arbinosa. Glukosa diperoleh
dari metabolisme gula.
Kebanyakan jamur dapat
memanfaatkan disakarida.
Sarbosa tidak dapat
dimetabolisasi oleh jamur. Ragi
tidak dapat memetabolisme
laktosa, dulkitol, dan inositol
secara umum.
Sumber Pirin
dan Piridin
Secara umum hanya bakteri
memiliki kasus metabolisme
pirin dan pirimidin. Alga tidak
dapat memanfaatkan semua
jenis senyawa tersebut,
sedangkan guanin dan
hipoksiantin dapat
menstimulasi pertumbuhan
pada beberapa fitoflagellata
hijau.
Ketersediaan oksigen dapat mempengaruhi sifat
dasar dan laju metabolisme pembentukan produk.
Dan juga stoikiometri pembentukan produk dalam
tiap poin selama perubahan waktu fermentasi sesuai
pada ketersediaan oksigen. Faktor-faktor yang
berkontribusi dalam ketersediannya termasuk skala
dari operasi setara dengan derajat penganginan dan
pengadukan
Oksigen
Terlarut
Tingkat oksigen terlarut
menurun lebih cepat pada
fermentor skala besar
dibandingkan dengan
fermentor skala laboratorium.
penipisan oksigen, laju
penyerapan oksigen menjadi
konstan kecuali kalau terjadi
keterbatasan pada
peningkatkan viskositas
terutama untuk peningkatan
yang liniear pada konsentrasi
sel terhadap waktu. Ini
merupakan kondisi di mana
fermentasi dikendalikan oleh
pasokan oksigen, misalnya
aerasi atau pengendalian
perpindahan massa fasa cair.
Waktu
serapan
Oksigen
Pada saat fase pertumbuhan Qo 2
meningkat, tingkat oksigen terlarut
menurun karena kegagalan untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dari
sistem. Qo2 dapat ditingkatkan
dengan peningkatan aliran agitasi
dan udara karena terjadi peningkatan
pada kLa. Penurunan Qo2 bertepatan
dengan meningkatnya viskositas
karena akumulasi sel-sel dan produk
fermentasi dalam kaldu. Selama fase
diam, Qo2 menurun karena
meningkatnya kadar oksigen dalam
kaldu, yang dijelaskan oleh
penurunan permintaan oksigen dari
sel.
Persamaan
Monod

Monod konstan dapat


ditentukan dengan
menggunakan Lineweaver-Burk
, misalnya kebalikan dari
konsentrasi oksigen dan Qo2
atau plot laju pertumbuhan
spesifik.
1.DAYA TAHAN
- BAKTERI
- RAGI
Pengaruh
temperatur 2. NUTRISI

Waktu dan laju pertumbuhan


setiap bakteri berbeda pada
temperature yang berbeda. 3. PERUBAHAN
Hasil mutasi bergantung pada TEMPERATUR
kesensitifan bakteri terhadap
temperature. Temperature
pada laju pertumbuhan 4. KOMPOSISI SEL
merupakan kebutuhan DAN YEILD
maksimal pada tingkat laju
mutasi tertinggi.

Temperatur berpengaruh
terhadap nutrisi, daya tahan
dan konsentrasi.
Komposisi sel
dan yeild

Tabel 55 menunjukkan
penurunan suhu inkubasi
menghasilkan perubahan
dalam komposisi asam lemak
pada sel. Perbandingan tabel
55 dan 56 menunjukkan variasi
dalam komposisi medium
merubah komposisi asam
lemak dan responnya terhadap
perubahan temperatur.
Aktivitas
enzim

Aktivitas enzim bila dipaparkan


oleh suhu yang semakin
meningkat, makin
menunjukkan
ketidaktergantungan terhadap
temperatur dan waktu paparan
Pengaruh
pH

pH optimum untuk
mikroorganisme umumnya
berada pada kisaran 7, dengan
rentang 5-8.
Hubungan pH terhadap
pertumbuhan mikroorganisme
pada temperatur yang
berbeda, memiliki
kecenderungan sensitivitas
yang sama

Anda mungkin juga menyukai