MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2010 DASAR PENGELOLAAN AIR TANAH DI JAWA BARAT
1. UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN
2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR 2. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH 3. PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH 4. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PENDAYAGUNAAN AIR TANAH UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
PROVINSI :
Mengatur, menetapkan dan memberi rekomendasi
teknis atas penyediaan, pengambilan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan air tanah pada cekungan air tanah lintas Kabupaten/Kota (Pasal 15). AMANAT PENDAYAGUNAAN AIR TANAH
Pendayagunaan sumber daya air
didasarkan pada keterkaitan antara air hujan, air permukaan, dan air tanah dengan mengutamakan pendayagunaan air permukaan (Pasal 26).
- Air tanah merupakan salah satu sumber
daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan (pasal 37). PERDA JAWA BARAT N0MOR 5 /2008 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH
Pengelolaan air tanah merupakan pedoman dalam
perencanaan , pelaksanaan, pemantauan, evaluasi penyelenggaraan konservasi air tanah, pendayagunaan air tanah dan pengendalian daya rusak air tanah bagi Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Kabupaten/Kota. Pengelolaan air tanah dilakukan secara utuh dan bulat dari mulai perencanaan, pendayagunaan, Perizinan, perpajakan, Konservasi dan pengendalian One groundwater basin, one planning, one integrated management Ruang lingkup pengelolaan air tanah yaitu pada Cekungan Air Tanah lintas Kabupaten/Kota dan Wilayah di luar Cekungan Air Tanah lintas Kab/Kota. PEMBAGIAN CEKUNGAN AIR TANAH DI JAWA BARAT
Berdasarkan Kepmen ESDM No.
716k/40/Mem/ 2003 Tentang Batas Horisontal Cekungan Air Tanah Di Wilayah Jawa Barat Terdapat 27 Cekungan, Terdiri Dari : 15 Cekungan Lintas Kabupaten/Kota 8 Cekungan Non Lintas (Lokal) 4 Cekungan Lintas Propinsi CEKUNGAN LINTAS KABUPATEN /KOTA
1. CAT Bogor 9. CAT Garut
2. CAT Sukabumi 10. CAT Malangbong 3. CAT Bekasi-Karawang 11. CAT Ciamis 4. CAT Ciater 12. CAT Kuningan 5. CAT Bandung- 13. CAT Majalengka Soreang 14. CAT Indramayu 6. CAT Cibuni 15. CAT Sumber- 7. CAT Banjarsari Cirebon 8. CAT Tasikmalaya PEMBAGIAN CEKUNGAN AIR TANAH DI JAWA BARAT
SUMBER : KEPMEN ESDM NO.
716K/40/MEM/2003 15 Cekungan Lintas Kabupaten/Kota 8 Cekungan Non Lintas (Lokal) 4 Cekungan Lintas Propinsi ZONA KONSERVASI AIR TANAH Dalam pengelolaan air tanah ditetapkan zona konservasi air tanah, yang merupakan dasar bagi , penerbitan perizinan dan evaluasi pemanfaatan ruang, meliputi : a) Zona Perlindungan air tanah yang meliput i daerah imbuhan air tanah b) Zona pemanfaatan air tanah yang meliputi : zona aman, rawan, kritis dan rusak. PERIZINAN AIR TANAH Izin Pemakaian Air Tanah: Adalah izin untuk memperoleh hak guna pakai air dari pemanfaatan air tanah Izin Pengusahaan air tanah : adalah izin untuk memperoleh hak guna usaha air dari pemanfaatan air tanah Hak guna pakai air dari pemanfaatan air tanah adalah hak untuk memperoleh dan memakai air tanah Hak guna usaha air dari pemanfaatan air tanah adalah izin untuk memperoleh dan mengusahakan air tanah. PERUNTUKAN HAK GUNA AIR TANAH
PERDA NO.5/2008 (Pasal 22)
Hak guna pakai air tanah diberikan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, pertanian rakyat dan kegiatan bukan usaha. Hak guna usaha air tanah diberikan untuk memenuhi kebutuhan usaha baik sebagai bahan baku produksi, pemanfaatan potensi, media usaha, maupun penggunaan air untuk bahan pembantu.
PERDA NO.5/2008 (Pasal 24)
Hak Guna Usaha Air Tanah diperoleh berdasarkan Izin Pengusahaan Air Tanah yang diterbitkan oleh Bupati/Wali Kota setelah mendapat RekomendasiTeknis dari Gubernur PROSES PERIZINAN Mengajukan permohonan BUPATI / PEMOHON WALIKOT EVALUASI A Tembusan 1. Rekomendasi teknis dari Menteri untuk CAT lintas provinsi dan CAT lintas negara; MENTERI 2. Rekomendasi teknis dari & gubernur untuk CAT lintas kabupaten/kota; GUBERNU 3. Rekomendasi teknis dari R dinas kabupaten /kota yang membidangi air tanah untuk CAT dalam satu 1. Habis masa kabupaten/kota. berlakunya & Berakhir tidak diajukan perpanjangan. karena IZIN 2. Izin dikembalikan 3. Izin dicabut Berlaku paling lama 3 tahun & dapat diperpanjang JENIS PELAYANAN REKOMENDASI TEKNIS 1. Pemberian Rekomendasi Teknis Eksplorasi bagi pemohon izin yang pengambilan air tanah dalam jumlah besar (lebih besar dari 2 liter/detik atau lebih besar dari 72 m/hari) pada zona aman atau bagi pemohon izin pada zona rawan dan kritis serta pada zona imbuhan dengan dilakukan kajian hidrogeologi terlebih dahulu 2. Pemberian Rekomendasi Teknis Sumur Bor /Gali /Pantek /Pasak Baru untuk pemakaian/pengusahaan air tanah yang pengambilannya sampai 2 liter/detik pada zona aman, dilakukan tanpa kajian hidrogeologi 3. Pemberian Rekomendasi Teknis Sumur Imbuhan 4. Pemberian Rekomendasi Teknis sumur pantau 5. Pemberian Rekomendasi Teknis daftar ulang/perpanjangan sumur bor/Gali/Pantek PERTIMBANGAN DAN KETENTUAN PENERBITAN REKOMENDASI TEKNIS Rekomendasi teknis dapat diterbitkan untuk permohonan izin baru dan daftar ulang SIPA 1. Pengambilan air tanah baru pada Zona Aman < 2 l/det, diproses setelah kelengkapan administrasi dan kelengkapan teknis dipenuhi. 2. Pengambilan air tanah baru pada Zona Aman dan Rawan > 2 liter/detik , mekanismenya sebagai berikut : a) Pemohon diwajibkan membuat kajian hidrogeologi untuk menentukan jumlah sumur imbuhan yang wajib dibuat dan dioperasikan b) Hasil kajian dimaksud dinilai oleh Dinas ESDM c) Pemohon diwajibkan membuat sumur imbuhan sesuai hasil kajian yang telah disetujui. Lanjutan...... 3. Untuk permohonan izin baru dan daftar ulang pengeboran air tanah pada zona kritis dan daerah resapan, mekanismenya sebagi berikut: 1. Pemohon diwajibkan membuat kajian hidrogeologi untuk menentukan kelayakan pengambilan air tanah. 2. Hasil kajian dimaksud dinilai oleh Dinas, dengan ketentuan : a) Apabila dari hasil kajian ternyata tidak masuk kedalam zona kritis atau imbuhan dan layak teknis, maka rekomendasi teknis dapat diterbitkan. b) Apabila hasil kajian ternyata termasuk kedalam zona kritis atau zona imbuhan dan tidak layak teknis, maka rekomendasi teknis tidak dapat diterbitkan. PERSYARATAN ADMINISTRASI PERMOHONAN REKTEK SUMUR BOR BARU 1. Surat Permohonan Rekomendasi Teknis dari Kab/Kota 2. Copy Surat permohonan dari perusahaan 3. Rencana Informasi Pengambilan dan Kebutuhan Air oleh Perusahaan 4. Dokumen UKL/UPL Pengambilan Air Tanah 5. Fotocopy Site plan/Lay Out Lokasi plotting rencana titiksumur bor dilengkapi dengan koordinat dalam sistem UTM. 6. Data Rencana Pemboran Sumur Bor 7. Fotocopy IMB, Ijin Gangguan Tempat Usaha (HO) dan Akte Perusahaan atau KTP bagi Perseorangan 8. Surat Pernyataan Tidak Berkeberatan dari Masyarakat sekitar untuk melakukan pengeboran air tanah. 9. Surat Pernyataan bahwa perusahaan tidak memiliki sumur pengambilan pengusahaan/pemakaian air tanah dan tanpa bayar serta kesanggupan memenuhi kewajiban teknis diatas materai , ditandatangani Pihak Direksi Perusahaan. PERSYARATAN TEKNIS REKTEK SUMUR BOR BARU 1. Berita Acara Laporan Hasil Peninjauan Lapangan dari UPTD ESDM 2. Berita Acara hasil logging, litologi penampang sumur dan rencana konstruksi sumur 3. Berita Acara Pemasangan Saringan dan Konstruksi Sumur 4. Berita Acara Pengawasan Pemasangan Pompa 5. Berita Acara Pengawasan Pelaksanaan Uji Pemompaan 6. Berita Acara Laporan Hasil Analisis dan Evaluasi Falling Head/Resapan 7. Berita Acara Pemasangan dan Penyegelan meter air 8. Berita Acara Pemasangan AWLR/Telemetry Sumur Pantau. PERSYARATAN ADMINISTRASI PERMOHONAN REKTEK DAFTAR ULANG/PERPANJANGAN SUMUR BOR 1. Surat Permohonan Rekomendasi Teknis dari Kab/Kota 2. Copy Surat permohonan dari perusahaan 3. Copy Izin Pemakaian / Pengusahaan Air Tanah Pertama 4. Copy Perpanjangan Izin Pemakaian/Pengusahaan Air Tanah Terakhir 5. Copy bukti pelunasan pajak (3 bulan terakhir) 6. Berita Acara Pemasangan Meter Air 7. Mengisi Formulir Laporan Pengambilan Air Tanah 6 (enam) bulan terakhir 8. Peta Site Plant/Lay out Lokasi plotting titik sumur dilengkapi dengan Koordinat dalam system UTM 9. Sertifikasi Hasil Pengujian Kualitas Air dari Laboratorium Balai Pengujian Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat. PERSYARATAN TEKNIS REKTEK DAFTAR ULANG/PERPANJANGAN SUMUR BOR 1. Berita Acara Laporan Hasil Peninjauan Lapangan dari UPTD ESDM 2. Berita Acara Pembuatan, Pengujian dan Pengoperasian Sumur Imbuhan/ASR 3. Berita Acara Pemasangan dan Penyegelan Meter Air Sumur Imbuhan 4. Berita Acara Pemasangan AWLR/Telemetry Sumur Pantau. 5. Surat Pernyataan Kesediaan/Kesanggupan memenuhi Kesanggupan Teknis, ditandatangani oleh Pihak Direksi diatas Materai. KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN Setiap pemegang izin pengusahaan air tanah wajib memberikan air sekurang-kurangnya 10%(sepuluh persen) dari batasan debit yang ditetapkan dalam surat izin, kepada masyarakat setempat. Setiap pemegang izin pemakaian dan/atau izin pengusahaan air tanah, wajib membangun sumur imbuhan seimbang dengan pengambilan air tanah. PERIZINAN..sambungan Kewajiban Pemegang Izin menyampaikan laporan hasil kegiatan pengeboran atau penggalian; menyampaikan laporan debit pemakaian atau pengusahaan air tanah setiap bulan; memasang meteran air pada setiap sumur produksi; membangun sumur resapan di lokasi yang ditentukan; berperan serta dalam penyediaan sumur pantau air tanah; membayar biaya jasa pengelolaan air tanah; dan melaporkan hal-hal yang dapat membahayakan lingkungan dalam pelaksanaan pengeboran atau penggalian air tanah, serta pemakaian dan pengusahaan air tanah. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Pengurangan pengambilan air tanah di Zona Rawan & Kritis Mengurangi debit pada saat daftar ulang Penerbitan izin (syarat teknis) baru diterbitkan dengan terlebih dahulu membuat kajian hidrogeologi untuk menentukan kelayakan pengambilan air tanah. Pembuatan Underground Tank yang sumber airnya dari zona aman sebagai alternatif pengganti sumur bor. Penertiban pengambilan air tanah secara intensif Penambahan resapan air ke dalam tanah secara alami maupun artifisial, contoh membuat sumur resapan dalam, atau sumur imbuhan Pemanfaatan sumur produksi yang telah kering menjadi sumur resapan dalam (setelah dilakukan kajian teknis). Pembangunan jaringan sumur pantau dengan revitalisasi sumur-sumur pantau dan pemasangan SEKIAN & TERIMA KASIH