direncanakan mampu menahan beban yang bekerja, maka pada perencanaan struktur digunakan faktor keamanan tertentu. Faktor keamanan ini terdiri atas 2 jenis : 1. Faktor keamanan yang berkaitan dengan beban luar yang bekerja pada struktur, disebut faktor beban. 2. Faktor keamanan yang berkaitan dengan kekuatan struktur (gaya dalam), disebut faktor reduksi kekuatan () . Faktor Beban Besar faktor beban yang diberikan untuk masing-masing beban yang bekerja pada suatu penampang struktur akan berbeda- beda, tergantung dari jenis kombinasi beban yang bersangkutan. Secara umum, semakin unpredictable kondisi suatu beban (misal: beban hidup, beban angin, dsb.), maka faktor beban yang bersangkutan akan semakin besar. Misal: beban mati lebih mudah ditentukan daripada beban hidup, sehingga faktor beban untuk beban mati lebih kecil dibanding untuk beban hidup. Gaya luar yang bekerja pada struktur merupakan kombinasi dari berbagai jenis beban yang ada, dan disebut Kuat Perlu (U). Kuat Perlu (U) SNI 2847-2013 Pasal 9.2.1 : Kekuatan perlu U harus paling tidak sama dengan pengaruh beban terfaktor dalam Pers. (9-1) sampai (9-7). Pengaruh salah satu atau lebih beban yang tidak bekerja secara serentak harus diperiksa (9-1) U = 1,4D (9-2) U = 1,2D + 1,6L + 0,5(Lr atau R) (9-3) U = 1,2D + 1,6(Lr atau R) + (1,0L atau 0,5W) (9-4) U = 1,2D + 1,0W + 1,0L + 0,5(Lr atau R) (9-5) U = 1,2D + 1,0E + 1,0L (9-6) U = 0,9D + 1,0W (9-7) U = 0,9D + 1,0E Kuat Perlu (U) perkecualian Kecuali sebagai berikut : a) Faktor beban pada beban hidup L dalam Pers. (9-3) sampai (9-5) diizinkan direduksi sampai 0,5 kecuali untuk garasi, luasan yang ditempati sebagai tempat perkumpulan publik, dan semua luasan dimana L lebih besar dari 4,8 kN/m2. b) Bila W didasarkan pada beban angin tingkat layan, 1,6W harus digunakan sebagai pengganti dari 1,0W dalam Pers. (9-4) dan (9-6), dan 0,8W harus digunakan sebagai pengganti dari 0,5W dalam Pers. (9-3).
)Ketentuan lain tentang faktor beban, juga harus dilihat pada
Lampiran C dari SNI 2847-2013 ! Faktor Reduksi Kekuatan () Ketidakpastian kekuatan bahan, kondisi pembebanan, mutu pelaksanaan, dan perbedaan-perbedaan lain antara perencanaan dan kenyataan dapat mengakibatkan kekuatan sesungguhnya kurang dari kekuatan yang direncanakan. Untuk menjamin bahwa struktur tetap aman dalam menahan beban yang direncanakan, maka digunakan faktor reduksi kekuatan (). Faktor Reduksi Kekuatan () menurut SNI 2847-2013 SNI 2847-2013 Pasal 9.3.1 : Kekuatan desain yang disediakan oleh suatu komponen struktur, sambungannya dengan komponen struktur lain, dan penampangnya, sehubungan dengan lentur, beban normal, geser, dan torsi, harus diambil sebesar kekuatan nominal dihitung sesuai dengan persyaratan dan asumsi dari Standar ini, yang dikalikan dengan faktor reduksi kekuatan dalam 9.3.2, 9.3.4, dan 9.3.5. Faktor Reduksi Kekuatan () yang sering digunakan Struktur lentur tanpa beban aksial (misal: balok) = 0,9 Penampang terkendali tekan (misal: kolom) a. Komponen struktur dengan tulangan spiral = 0,75 b. Komponen struktur bertulang lainnya = 0,65 Geser dan Torsi = 0,75 Tumpuan pada beton = 0,65 Kekuatan Beton Bertulang Jenis Kekuatan Pada perhitungan beton bertulang, ada beberapa istilah untuk menyatakan kekuatan suatu penampang : 1. Kuat nominal 2. Kuat rencana 3. Kuat perlu Kuat Nominal (Rn) adalah kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan dengan nilai faktor reduksi kekuatan yang sesuai. Pada penampang beton bertulang, nilai kuat nominal bergantung pada dimensi penampang, jumlah dan letak tulangan, serta mutu beton dan baja tulangan. Jadi pada dasarnya, kuat nominal ini adalah hasil hitungan kekuatan sebenarnya dari keadaan struktur beton bertulang pada keadaan normal. Kuat nominal ini biasanya ditulis dengan simbol-simbol M n, Vn, Tn, dan Pn ; subscript n menunjukkan bahwa nilai-nilai momen M, gaya geser V, torsi (momen puntir) T, dan gaya aksial P diperoleh dari beban nominal struktur. Kuat Rencana (Rr) adalah kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperoleh dari hasil perkalian anrata kuat nominal Rn dan faktor reduksi kekuatan . Kuat rencana ini biasanya ditulis dengan simbol-simbol Mr, Vr, Tr, dan Pr ; subscript r menunjukkan bahwa nilai- nilai momen M, gaya geser V, torsi (momen puntir) T, dan gaya aksial P diperoleh dari beban rencana yang boleh bekerja pada suatu struktur atau komponen struktur. Kuat Perlu (Ru) adalah kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen dan gaya dalam yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatu kombinasi beban U. Kuat perlu ini biasanya ditulis dengan simbol-simbol Mu, Vu, Tu, dan Pu ; subscript u menunjukkan bahwa nilai-nilai momen M, gaya geser V, torsi (momen puntir) T, dan gaya aksial P diperoleh dari beban terfaktor U. Hubungan Antara Kuat Rencana (Rr) dengan Kuat Perlu (R u) Karena pada dasarnya, kuat rencana Rr merupakan kekuatan gaya dalam (berada di dalam struktur), sedangkan kuat perlu Ru merupakan kekuatan gaya luar (di luar struktur) yang bekerja pada struktur, maka agar perencanaan struktur dapat dijamin keamanannya, harus dipenuhi persyaratan berikut : Kuat Rencana Rr = Rn > Kuat Perlu Ru