Anda di halaman 1dari 23

KEBIJAKAN LIMBAH

MEDIS DAN SANITASI


FASYANKES
oleh
DINAS KESEHATAN KAB.BANYUMAS

LIMBAH B3 RS 1
TUJUAN
PROGRAM PENYEHATAN
LINGKUNGAN
KUALITAS AIR

PENGAWASAN SANITASI
DAN SANITASI
DASAR
TEMPAT
KAB./KO PENGOLAHAN
MAKANAN (TPM)
TA
TEMPAT-TEMPAT
UMUM (TTU)

FASYANKES

LINGKUNGAN SEHAT TERHINDAR DARI


PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN DAN
GANGGUAN
KEBIJAKAN PL KESEHATAN 2
ISSUE LIMBAH FASYANKES

LIMBAH B3 RS 3
DAMPAK LIMBAH
MEDIS
(WHO Fact Sheet No. 281, October
2004)

Jarum suntik yang terkontaminasi


mengakibatkan:
21 juta infeksi hepatitis B virus (HBV), 32% dari
kasus baru
2 juta infeksi hepatitis C virus (HCV), 40% dari
kasus baru
Paling sedikit 260.000 infeksi HIV, 5% dari
Sekitar 22-53% kasus hepatitis B, 31-59% kasus
kasus baru
hepatitis C, dan 7-24% kasus HIV/AIDS
diasosiasikan dengan pengelolaan limbah medis
yang tidak aman.

LIMBAH B3 RS 4
Limbah Medis: Dampak
Praktik-praktik Yang Dilakukan
Saat Ini
Penyebaran penyakit
menular lewat pembuangan
sembarangan limbah
infeksius, termasuk limbah
imunisasi
Tenaga kesehatan dan pasien
terpapar merkuri dengan
kadar akut
Dampak kesehatan dan
lingkungan jangka panjang
dari emisi dioksin, furan
dan merkuri dari insinerasi
limbah medis
Dampak ekonomi akibat
penyakit yang ditimbulkan
sektor layanan kesehatan
pada keluarga, masyarakat
dan bangsa.
LIMBAH B3 RS 5
DASAR HUKUM :
1. UU No 23/1997 ttg Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2. UU No 22/1999 ttg Pemerintah
Daerah
3. PP No 18/1999 yg dirubah dengan PP
No 85/99 ttg
Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3).
5. Permenkes 1204/2004 ttg Kesling
Rumah Sakit
6. PP 66/2014 ttg Kesehatan
Lingkungan
7. PP 101/2014 ttg Pengelolaan Limbah
B3 LIMBAH B3 RS 6
1. Penyelenggaraan upaya Kesling RS
dpt dilaksanakan oleh RS sendiri,
bekerjasama dg instansi lain atau
bermitra dg pihak ke tiga
KEPMENKE 2. Limbah medis tdk boleh di buang
langsung ke TPA
S No.
3. Pembinaan & pengawasan
1204/2004 penyelenggaraan Kesling RS
dilakukan oleh Dinkes Provinsi dan
Kabupaten/ Kota sesuai PERDA yg
berlaku
4. .

LIMBAH B3 RS 7
PP. No.
66/201
4

Pasal 2 (Penyelenggara kesehatan lingkungan):Setiap


pengelola, penyelenggara atau penanggungjawab
lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi
serta tempat dan fasilitas umum wajib melakukan upaya
penyehatan, pengamanan dan pengendalian.
Pasal 3, dalam hal pasal 2 dapat bekerjasama dengan
atau menggunakan jasa pihak lain yang berkompeten,
memenuhi kualifikasi dan atau terakreditasi.

LIMBAH B3 RS 8
FKTP data 2015

PUSKESMAS:
39
IPAL : 16

KLINIK : 40

LIMBAH B3 RS 9
RUMAH
SAKIT

RSU
PEMERINTAH :
4

RS SWASTA :
18

LIMBAH B3 RS 10
PENGELOLAAN
LIMBAH CAIR

RS MEMILIKI
IPAL BERIJIN :

RS MEMILIKI
IPAL 100%
RS MEMILIKI
IPAL BELUM
BERIJIN :

Pertemuan Koordinasi Limbah


Medis 3_03_15
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
PADAT
RUJUK PIHAK KETIGA
(100 % RS)

PENGELOL
AAN
LIMBAH
PADAT
MEDIS

KOMBINASI
INCINERATOR DAN
RUJUK PIHAK KETIGA (
0 % RS)

Pertemuan Koordinasi Limbah


Medis 3_03_15
JUMLAH LIMBAH DI FASYANKES
PUSKESMAS /UPT :
5.200KG/TH
RS : 159.TON/TH
KLINIK :
17.225TON/TH
LABORATORIUM : 2.7
TON/TH
LAIN-LAIN (UPKF) : 2.89
TON/TH LIMBAH B3 RS 13
STRATEGI Pengelolaan Limbah B3
FASYANKES

Mewajibkan semua
Mendorong program
pengelola Fasyankes
pengurangan limbah Meningkatkan
untuk mengelola
di Fasyankes sesuai kapasitas SDM
limbah dengan benar
Peraturan
(sesuai persyaratan)

Meningkatkan Mendorong Meningkatkan


Kemitraan khususnya penggunaan pemantauan dan
dengan swasta teknologi alternatif evaluasi
selain insinerasi
PRINSIP KEBIJAKAN
1. Mencegah risiko kesehatan terkait dengan pemajanan terhadap
petugas limbah Fasyankes dan masyarakat melalui promosi
kebijakan manajemen limbah yang ramah lingkungan
2. Mendukung upaya global untuk mereduksi jumlah
pembuangan
emisi NOx ke atmosfir untuk mereduksi penyakit dan menunda
serangan perubahan global
3. Mendukung Stockholm Convention on Persistent Organic
Pollutants (POPs)
4. Mendukung Basel Convention atas limbah berbahaya dan limbah
lain
5. Mendukung Minamata Convention on Mercury
6. Mereduksi pemajanan polutan toksik terkait proses pembakaran
melalui promosi praktek yang memadai terhadap insinerasi
suhu tinggi

LIMBAH B3 RS 15
Rekomendasi dalam Pengelolaan Limbah
Medis

Pengurangan atau pembatasan dan tata kelola barang


Pemilahan limbah sesuai dengan karakteristik dan
teknologi pengolahannya
Penggunaan kembali atau daur ulang
Insinerasi dengan panas yang optimal
Penggunaan teknologi alternatif selain insinerasi
Kerja sama dengan pihak pengolah limbah yang berizin
Memenuhi tata cara proses perizinan pengelolaan
limbah B3
INDIKATOR RENSTRA KEMENKES
RI 2015-2019
PROGRAM PENYEHATAN
LINGKUNGAN TARGET
No. INDIKATOR KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
Prosentase RS yg melakukan
1 pengelolaan limbah medis 10% 15% 20% 25% 30%
sesuai standar

LIMBAH B3 RS 17
eMONEV pengelolaan
Limbah medis

Peraturan
goo.gl/A2XvMd
sites.google.com/site/pengelolaanlimb
ahfasyankes
sites.google.com/site
/pengelolaanlimbahfa
syankes
Instrumen Pengumpulan Data
datalimbahfasyankes@gmail.com

Matriks
Data

Matriks Data diisi dan dikirimkan oleh Dinkes ke


Kemenkes sesuai data yang diperoleh dari Fasyankes,
satu matriks dapat diisi hingga sepuluh Fasyankes.

goo.gl/aZftMd
Instrumen Pengumpulan Data
datalimbahfasyankes@gmail.com

Formulir Elektronik

Formulir elektronik Data Limbah Fasyankes diisi &


dikirimkan oleh Fasyankes ke Dinkes/Kemenkes atau
Dinkes ke Kemenkes melalui surat elektronik, satu
formulir diisi untuk satu Fasyankes.

goo.gl/US9Qw7
Instrumen Pengumpulan Data
datalimbahfasyankes@gmail.com

Formulir online

Formulir online Data Limbah Fasyankes diisi dan


dikirimkan oleh Fasyankes atau Dinkes ke Kemenkes
melalui sistem online, satu formulir diisi untuk satu
goo.gl/forms/pW8eza7a6M
Fasyankes.
Instrumen Pengumpulan Data
datalimbahfasyankes@gmail.com

Kuesioner
Kuesioner Data Limbah Fasyankes diisi langsung di
Fasyankes (wawancara) dan dikirimkan oleh Dinkes
ke Kemenkes atau diisi oleh Kemenkes dalam rangka
pemantauan, satu kuesioner diisi untuk satu
Fasyankes.

goo.gl/WGTkG5

Anda mungkin juga menyukai