KEDELAI DIPASAR KLIWON KARANG LEWAS TAHUN 2016 LATAR BELAKANG
Susu kedelai merupakan salah satu hasil
dari olahan kedelai. Susu kedelai memenuhi pangsa pasar menengah sampai bawah karena kandungan yang tidak kalah dengan susu hewani dan harga relatif lebih murah(Totok Amrin, 2002, 5). Selama ini pengawasan dan pemeriksaan bakteri E.coli pada susu kedelai sangat jarang dilakukan oleh pihak tekait (BPOM). Tujuan dari penelitian ini untuk mengukur kandungan bakteri E.coli pada susu kedelai di Pasar Karang Lewas. KERANGKA TEORI PENGAMBILAN SAMPEL JENIS PENELITIAN
Jenis yang digunakan untuk penelitian adalah jenis
penelitian deskriptif, guna untuk melihat ada tidaknya bakteri E.coli pada susu kedelai yang dijual dipasar Karang Lewas. POPULASI DAN SAMPEL SUMBER DATA ANALISIS
Analisis adalah Analisis deskriptif yaitu
analisis terhadap data yang ada pada tabel kemudian membandingkan dengan hasil lapangan dengan teori yang dijabarkan pada tinjauan pustaka dan peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor Hk.00.06.1.52.4011 tahun 2009 tentang penetapan batas maksimum cemaran mikroba dan kimia dalam makanan. HASIL UMUM Tabel 4.1 Daftar pedagang jajanan di Pasar Kliwon Karang Lewas, sebagai berikut : No Nama Jenis Kelamin Alamat pedagang 1 Pr Perempuan Karang Lewas Lor
2 Yn Perempuan Jipang
3 Kn Perempuan Karang Lewas Kidul
4 Pn Perempuan Karang Lewas Kidul
5 Sm Perempuan Karang Lewas Kidul
Tabel 4.3 Hasil pemeriksaan bakteri E.coli pada sampel Susu Kedelai dengan menggunakan seri 7 (5 1 1) No Kode Hasil Standar Satuan Keterangan Sampel Pengukuran 1 Pr 0.1 0 <3 Koloni/ml MS
2 Pr 0.2 75 Koloni/ml TMS
3 Kn 0.1 20 Koloni/ml TMS
4 Kn 0.2 23 Koloni/ml TMS
5 Yn 0.1 4 Koloni/ml TMS
6 Yn 0.2 0 Koloni/ml MS
7 Pn 0.1 0 Koloni/ml MS
8 Pn 0.2 0 Koloni/ml MS Tabel 4.2 Hasil pengukuran suhu Pasteurisasi Pada Produsen Susu Kedelai
No No pengukuran Suhu Keterangan
1 Pengukuran ke-1 95,00o C Memenuhi standar
2 Pengukuran ke-2 94,41o C Memenuhi standar 3 Pengukuran ke-3 98,00o C Memenuhi standar 4 Pengukuran ke-4 93,00o C Memenuhi standar 5 Pengukuran ke-5 97,80o C Memenuhi standar PEMBAHASAN
Hasil pemeriksaan bakteri E.coli diketahui
dari 8 sampel yang diperiksa, ada 4 (empat) sampel yang tidak memenuhi syarat, karena jumlah kandungan bakteri E.coli >3 koloni/mL 4 lainnya tidak memenuhi standar yaitu, masing-masing sampel 75 koloni/ml,20 koloni/ml,23 koloni/ml, 4 koloni/ml). PASTEURISASI
Suhu Pasteurisasi didapatkan hasil bahwa
dari 5 kali pengukuran semuanya >90 oC. Hasil ini sudah memenuhi syarat suhu Pasteurisasi yakni 80-100oC, dengan suhu diatas 90oC dapat membunuh bakteri E.coli karena bakteri Mesofilik dengan kemampuan untuk hidup disuhu maksimum 40-45oC, jadi kemungkinan besar di tahapan Pasteurisasi ini proses terjadinya kontaminasi tidak ada atau bisa dikatakan Susu Kedelai pada tahap Perebusan(Pasteurisasi) masih steril. PEMBUATAN SUSU KEDELAI SIMPULAN Hasil analisis, FASE pembuatan susu kedelai semuanya memungkinkan kontaminasi E.coli karena proses pembuatan yang masih manual, Tapi tahapan pengemasan yang paling Berpotensi terjadinya kontaminasi, hal ini terjadi karena waktu yang dibutuhkan pada saat pengemasan cukup lama dan kemungkinan suhu akan berubah sehingga jika ada Bakteri E.coli masuk maka dapat hidup dan berkembang biak karena suhu susu tidak panas lagi, SARAN Produsen sebaiknya membuat ruangan khusus untuk proses pengemasan, ruangan tersebut dibuat tertutup agar udara dan penjamah lain tidak kontak langsung dengan susu kedelai yang siap dikemas, karena pada tahapan pengemasan inilah susu kedelai siap dipasarkan dan dikonsumsi banyak orang. Jika produsen kesulitan untuk mengadakan/ membuat ruangan khusus untuk proses pengemasan disarankan penjamah harus menggunakan APD yang sesuai pada proses pengemasan yakni : Masker; Penutup Kepala; dan Sarung Tangan. SEKIAN