Anda di halaman 1dari 31

Lempung atau tanah liat adalah partikel mineral

berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4


mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau
aluminium yang halus. Unsur-unsur ini terdiri atas silikon, oksigen,
dan aluminum yang merupakan unsur yang paling banyak
menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan
batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari
aktivitas panas bumi.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan
lengket apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis
mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung
digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida
aluminium yang membentuk kristalnya. Mineral lempung memiliki
sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan memuai saat
basah.
Lempung, merupakan istilah ukuran butir
yang <1/256 mm (skala wentworth)
Lempung terbagi menjadi 2 bagian:

* lempung residu, batuan yang terbentuk


karena proses pelapukan (alterasi)
batuan beku dan biasa dijumpai di sekitar
batuan induk. Lempung ini biasanya lebih
baik daripada lempung sedimen.
Biasanya lempung ini dipergunakan
untuk bata, genting
* lempung sedimen, biasa disebut tanah
liat. Penyebutan ini didasarkan atas
sifatnya yang liat apabila terkena air.
Sifat penting dari lempung adalah
plastisitasnya (keliatannya). Sifat ini dapat
diperoleh bila ada air, dan karena sifatnya
ini lempung mudah dicetak.
Derajat keliatan tergantung dari:

- Susunan dan kehalusan dari butiran mineral


- Banyaknya kandungan air didalamnya
- Banyak garam lain yang terlarut dalam air
- Jumlah bahan organis yang ada
Berdasarkan atas sifat fisiknya tanah liat
dikelompokkan menjadi:
- tanah liat gemuk, sifatnya liat sekali dan
kompak dalam keadaan basah. Pada waktu
kering mengkerut dan dapat pecah karena
sukar diolah.
- tanah liat kurus, tanah ini sifat keliatannya
kurang dibandingkan dengan tanah liat
gemuk, karenanya agak lebih mudah dierjakan.
Tanah liat jenis ini yang umunya
dimanfaatkan untuk pembuatan bahan
bangunan.
Dimasyarakat sering terdengar beberapa variasi
tanah liat dengan pemanfaatannya, meskipun
masing-masing istilah tersebut dengan mengacu
pada proses geologi sudah berbeda dan
kehilangan sifat liatnya. Variasi tersebut:
Tanah liat putih bersih (kaolin), karena harganya
yang relatif mahal, sehingga jarang digunakan
untuk bahan konstruksi.
Napal = Marl = Mergel, jenis yang mengandung
mineral karbonat dengan warna putih. Biasanya
bahan pembuat bata putih, namun bahan ini
agak sedikitrapuh sehingga jarang digunakan.
Loas, tanah liat kurus yang banyak mengandung
pasir kuarsa.
Tanah serpih = shales, tanah liat yang sudah
mengeras, sifat kelihatannya rendah, dan tidak
akan lebih liat walau diberi air.
Batu tulis = slate, hasil metamorfosis dari shale,
kenampakannya keras dan berlembar-lembar.
Biasa digunakan sebagai batu tempel.
Tanah liat tahan api, biasa disebut ball clay. Cukup
baik untuk digunakan untuk membuat bata tahan
api antara lain bata kaolinit (titik leleh = 1785
celcius), bata bauksit (titik leleh = 1732 1850
celcius). Biasa digunakan untuk tanur/ dapur ketel.
Tanah Liat atau tanah
lempung memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.

1.Tanahnya sulit menyerap air


sehingga tidak cocok untuk dijadikan
lahan pertanian.
2.Tekstur tanahnya cenderung lengket
bila dalam keadaan basah dan kuat
menyatu antara butiran tanah yang
satu dengan lainnya.
3.Dalam keadaan kering, butiran
tanahnya terpecah-pecah secara
halus.
Jenis jenis tanah liat
Tanah liat Primer
Yang disebut tanah liat primer (residu) adalah
jenis tanah liat yang dihasilkan dari pelapukan
batuan feldspatik oleh tenaga endogen yang tidak
berpindah dari batuan induk. Selain tenaga air,
tenaga uap panas yang keluar dari dalam bumi
mempunyai andil dalam pembentukan tanah liat
primer.
Yang termasuk tanah liat primer antara lain:
kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa dan dolomite,
biasanya terdapat di tempat-tempat yang lebih tinggi.
Pada umumnya batuan keras basalt dan andesit
akan memberikan lempung merah sedangkan granit
akan memberikan lempung putih.
Tanah liat primer memiliki ciri-ciri:
warna putih sampai putih kusam
cenderung berbutir kasar,
tidak plastis,
daya lebur tinggi,
daya susut kecil
bersifat tahan api

Dalam keadaan kering, tanah


liat primer sangat rapuh
sehingga mudah ditumbuk
menjadi tepung. Hal ini
disebabkan partikelnya yang
terbentuk tidak simetris dan
bersudut-sudut tidak seperti
partikel tanah liat sekunder yang
berupa lempengan sejajar.
Tanah liat Sekunder
Tanah liat sekunder atau sedimen (endapan)
adalah jenis tanah liat hasil pelapukan batuan
feldspatik yang berpindah jauh dari batuan induknya
karena tenaga eksogen yang menyebabkan butiran-
butiran tanah liat lepas dan mengendap pada daerah
rendah seperti lembah sungai, tanah rawa, tanah
marine, tanah danau.
Dalam perjalanan karena air dan angin, tanah
liat bercampur dengan bahan-bahan organik maupun
anorganik sehingga merubah sifat-sifat kimia maupun
fisika tanah liat menjadi partikel-partikel yang
menghasilkan tanah liat sekunder yang lebih halus dan
lebih plastis.
Tanah liat sekunder memiliki ciri-ciri:
Kurang murni.
Cenderung berbutir halus.
Plastis.
Warna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, kuning muda,
kuning kecoklatan,
kemerahan, kehitaman.
Daya susut tinggi.
Suhu bakar 12000C13000C, ada yang sampai 14000C (fireclay,
stoneware, ballclay).
Suhu bakar rendah 9000C11800C, ada yang sampai 12000C
(earthenware).
Menurut titik leburnya, tanah liat sekunder dapat
dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu:

1. Tanah Liat Tahan Api (Fireclay).


Kebanyakan tanah liat tahan api berwarna terang
(putih) ke abu-abu gelap menuju ke hitam dan ditemukan di
alam dalam bentuk bongkahan padat, beberapa diantaranya
berkadar alumina tinggi dan berkadar alkali rendah. Titik
leburnya mencapai suhu 1500 C.
Yang tergolong tanah liat tahan api ialah tanah liat
yang tahan dibakar pada suhu tinggi tanpa mengubah bentuk,
misalnya kaolin dan mineral tahan api seperti alumina dan
silika. Bahan ini sering digunakan untuk bahan campuran
pembuatan massa badan siap pakai, untuk produk stoneware
maupun porselin.
2. Tanah Liat Stoneware.
Tanah liat stoneware ialah
tanah liat yang dalam pembakaran
gerabah (earthenware) tanpa diserta
perubahan bentuk. Titik lebur tanah
liat stoneware bisa mencapai suhu
1400 C. Bisaanya berwarna abu-
abu, plastis, mempunyai sifat tahan
api dan ukuran butir tidak terlalu
halus.
Tanah liat stoneware dapat
digunakan sebagai bahan utama
pembuatan benda keramik alat
rumah tangga seperti guci dan vas
bunga. Setelah suhu pembakaran
mencapai 1250 C, sifat fisikanya
berubah menjadi keras seperti batu,
padat, kedap air dan bila diketuk
bersuara nyaring.
3. Ballclay.
Disebut juga sebagai tanah liat sendimen. Ball Clay berbutir halus,
mempunyai tingkat plastisitas sangat tinggi, daya susutnya besar dan bisaanya
berwarna abu-abu. Tanah liat ini mempunyai titik lebur antara 1250 C s/d 1350
C. Karena sangat plastis, ball clay hanya dapat dipakai sebagai bahan campuran
pembuatan massa tanah liat siap pakai.

4. Tanah Liat Earthenware.


Bahan ini sangat banyak terdapat di
alam. Tanah liat ini memiliki tingkat plastisitas
yang cukup, sehingga mudah dibentuk, warna
bakar merah coklat dan titik leburnya sekitar
1100 C s/d 1200 C. tanah liat merah banyak
digunakan di industri genteng dan gerabah
kasar dan halus.
Warna alaminya tidak merah terang
tetapi merah karat, karena kandungan besinya
mencapai 8%. Bila diglasir warnanya akan
lebih kaya, khususnya dengan menggunakan
glasir timbal.
Lempung kualitas yang baik digunakan terutama dalam
pembuatan tembikar, tetapi juga ditambahkan ke lempung lain
untuk meningkatkan plastisitas mereka. Lempung bola digunakan
setiap tahun digunakan untuk membuat ubin lantai dan dinding.

Bentonit terbentuk dari abu vulkanik perubahan. Bentonite


digunakan dalam kandang hewan peliharaan untuk menyerap
cairan. Hal ini digunakan sebagai lumpur di dalam pengeboran.
Lempung yang umum digunakan untuk membuat bahan
bangunan seperti batu bata, semen, dan agregat ringan.

Lempung api semua lempung (tidak termasuk lempung


bentonit dan bola) yang digunakan untuk membuat berbagai jenis
barang tahan terhadap panas ekstrim. Produk-produk ini disebut
produk refraktori. Hampir semua (81%) dari lempung api yang
digunakan untuk membuat produk tahan api.

Kaolinit merupakan lempung kaolin terdiri dari mineral. Ini


merupakan unsur penting dalam produksi kertas berkualitas
tinggi dan beberapa porselen tahan api.
Lempung umumnya tersebar di
seluruh dunia. Beberapa daerah
menghasilkan jenis tertentu dari
lempung. Keterdapatan lempung
terbanyak adalah Amerika Serikat,
Meksiko, Brasil, Inggris, Kanada, dan
negara-negara lain. Lempung
terbanyak adalah di wilayah Amerika
Serikat, yaitu hampir setengah dari
seluruh dunia.
Penyebaran lokasi lempung di
Indonesia meliputi daerah yang
sangat luas seperti di Provinsi Bangka
Belitung, Riau hingga Kalimantan
khususnya endapan alluvial dan
tersebar merata di setiap daerah di
Indonesia.
Lempung yang sifatnya liat dan sering kali agak
gembur. Disusun terutama dari mineral kaolinit (Al2O3,
2SO3, 2H2O). Kaolin berasal dari felspar dan terjadi dari
proses perapukan pada permukaan bumi atau hasil
larutan hidrotermal. Proses ini disebut dengan
kaolinisasi, reaksi kimianya sebagai berikut :
2KAlSi3 O8 + 2H2O + CO2 Al2O3.2SiO2 +
4SiO2 + K2CO3
(Felspar) (Kaolin)

Lempung atau clay merupakan material yang


terdiri dari mineral kaya alumina, silika dan air. Clay
bukan mineral tunggal, tetapi sejumlah mineral. Mineral
lempung merupakan silikat yang berlapis; struktur kristal
mineral-mineral tersebut tersusun dari lapisan
tetrahedron SiO4.
Jenis Jenis Mineral Lempung
1. Kaolinite merupakan mineral dari kelompok kaolin, terdiri dari
susunan satu lembaran silika tetrahedra dengan lembaran
aluminium oktahedra, dengan satuan susunan setebal 7,2
(Gambar a). Kedua lembaran terikat bersama-sama, sedemikian
rupa sehingga ujung dari lembaran silika dan satu dari lepisan
lembaran oktahedra membentuk sebuah lapisan tunggal. Dalam
kombinasi lembaran silika dan aluminium, keduanya terikat oleh
ikatan hidrogen (Gambar b). Pada keadaan tertentu, partikel
kaolinite mungkin lebih dari seratus tumpukan yang sukar
dipisahkan.

(a) Diagram
skematik
struktur kaolinite
(Lambe, 1953)
(b)Struktur atom
kaolinite (Grim,
1959)
2. Montmorillonite, disebut juga dengan smectit,
adalah mineral yang dibentuk oleh dua buah
lembaran silika dan satu lembaran aluminium
(gibbsite). kristal montmorillonite sangat kecil,
tapi pada waktu tertentu mempunyai gaya tarik
yang kuat terhadap air. Tanah-tanah yang
mengandung montmorillonite sangat mudah
mengembang oleh tambahan kadar air, yang
selanjutnya tekanan pengembangannya dapat
3. merusak
Illite adalah
struktur
bentuk
ringan.
mineral lempung yang terdiri
dari mineral-mineral kelompok illite. Bentuk
susunan dasarnya terdiri dari sebuah lembaran
aluminium oktahedra yang terikat di antara dua
lembaran silika tetrahedra. Susunan Illite tidak
mengembang oleh gerakan air di antara
4. lembaran-lembarannya
Halloysite, hampir sama . dengan kaolinite, tetapi
kesatuan yang berturutan lebih acak ikatannya
dan dapat dipisahkan oleh lapisan tunggal
molekul air. Sifat khusus lainnya adalah bahwa
bentuk partikelnya menyerupai silinder-silinder
memanjang, tidak seperti kaolinite yang
Provinsi Kalimantan Selatan :
- Kab. Hulu Sungai Selatan
- Kab. Tapin
- Kec. Binuang
- Kab. Kotabaru
- Kab Tanah Laut
- Kec. / Desa Kintap
Pada umumnya daerah dimana didapatkan
tanah liat merupakan daerah yang subur.
Dalam hal penambangan dilakukan secara
besar besaran misalnya sebagai bahan
baku semen, perlu dilakukan teknik
penambangan dan pengangkutan dengan
persyaratan ketat agar tidak mengganggu
lingkungan.
Di tempat penambangan tanah liat diadakan
pemilihan, antara yang baik dan yang kurang
baik sesuai dengan rencana pemanfaatan. Yang
dianggap baik dapat langsung diolah dan yang
kurang baik dapat di campur hingga sesuai, dan
kotoran yang ada harus dipisahkan. Bahan ini
kemudian ditambahkan air dan dilumatkan
sehingga tampak plastis dan merata, ditimbun
berbentuk kerucut. Dalam bentuk yang demikian
air yang berlebih akan mengalir. Bahan ini siap
dicetak dan selanjutnya dikeringkan di udara
bebas beberapa jam.
Tanah liat dimanfaatkan untuk membuat bata
merah, genteng ataupun keramik.
Persyaratan utama untuk genteng dan
keramik adalah tingkat pengkerutan harus
sedikit mungkin, tidak mengandung bahan
organik yang menyebabkan genteng/keramik
berpori. Dalam pembuatan bata merah
masyarakat mencampur tanah liat dengan
sekam padi dengan tujuan bata merah
menjadi relatif ringan tetapi kuat tekannya
berkurang. Dalam hal tanah liat akan
dimanfaatkan untuk bahan baku semen
Portland harus memenuhi persyaratan
tertentu.
Analisa Kimia
Analisa Besar Butir
Analisa Kekuatan Batuan (Kuat tekan
uniaksial dan kuat tarik tidak
langsung)
Analisa daya serap lempung
terhadap air
Analisa kimia ini berfungsi untuk
mengetahui komposisi kimia apa saja yang
terkandung dalam bahan galian lempung.
Analisa besar butir ini berfungsi untuk
mengetahui besar butiran-butiran lempung
dalam suatu sampel. Perlu diketahui bahwa
lempung juga diklasifikasikan sesuai
dengan besar butirnya berdasarkan
kegunaannya. Jadi, analisa besar butir juga
diperlukan dalam analisa lempung.
Kuat Tekan Uniaksial
Kuat tekan ini merupakan pengujian batuan
dengan memberikan tekanan pada suatu
sampel. Dimana sampel ini dibentuk
menyerupai tabung silinder sesuai dengan
bentuk hasil coring. Bagian yang diberi
tekanan adalah bagian sampel yang datar.
Kuat Tarik Tidak Langsung
Kuat tekan ini juga merupakan pengujian batuan
dengan memberikan tekanan pada suatu sampel.
Dimana sampel ini dibentuk menyerupai tabung
silinder sesuai dengan bentuk hasil coring.
Bagian yang diberi tekanan adalah bagian
sampel yang bukan bidang datar (Biasanya
bagian sampel yang memanjang).
Pengujian daya serap lempung terhadap air
dapat dilihat dengan memberikan air pada
material tersebut. Analisa ini dapat dilihat
dengan seberapa cepat lempung bersifat
plastis dan siap untuk dicetak.

Anda mungkin juga menyukai