Anda di halaman 1dari 10

Analisis Studi Kasus dari

Masalah Sosial Kesehatan

Novia Dewi Anggraini


101611123001
AJ 1A 2016
Data Trafficking
Kasus Human Trafficking
Faktor Determinan
1. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan dari masyarakat
akan bahaya trafficking yang berkedok pemberian pekerjaan
serta cara-cara lain untuk menjebak korban.
2. Kemiskinan menjadi alasan bagi orang untuk mencari
pekerjaan ke manapun tanpa memperhitungkan resiko
ataupun bahaya trafficking
3. Rendahnya pendidikan menjadikan seseorang memiliki
wawasan dan pengetahuan yang sempit tentang bahaya
trafficking
4. Sulitnya mencari pekerjaan di daerah sendiri, memaka orang
orang untuk merantau dan menjadi korban trafficking
5. Lemahnya pengawasan dari pihak-pihak terkait sehingga
pelaku dapat dengan mudah menjerat korbannya
6. Lemahnya penegakan hukum terkait pengawalan terhadap
kasus trafficking
Upaya Pemerintah menangani
Human Trafficking
1. Berpedoman pada UU No. 21 Tahun 2007 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO).
2. Memperluas sosialisasi UU No. 21 Tahun 2007 tentang PTPPO.
3. Perlindungan anak (UU No. 23 Tahun 2003).
4. Pembentukkan Pusat Pelayanan Terpadu (PP No. 9 Tahun
2008 tentang tata cara danmekanisme pelayanan terpadu
bagi saksi atau korban TPPO).
5. Pemerintah telah menyusun Rencana Aksi Nasional
Penghapusan Perdagangan Anak (Kepres No. 88/2002).
6. Pembentukkan Gugus Tugas PTPPO terdiri dari berbagai
elemen pemerintah dan masyarakat (PERPRES No. 69 Tahun
2008 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan
TPPO).
7. Penyusunan draft Perda Trafficking.
Upaya Pemerintah menangani
Human Trafficking
Upaya yang dilakukan kedepan untuk pencegahan
Human Trafficking
1. Penyadaran masyarakat untuk mencegah
trafficking melalui sosialisasi kepada berbagai
kalangan (Camat, Kepala Desa/Lurah,Guru, Anak
Sekolah).
2. Memperluas peluang kerja melalui pelatihan
keterampilan kewirausahaan, pemberdayaan
ekonomi dan lain-lain.
3. Peningkatan partisipasi pendidikan anak-anak baik
formal maupun informal.
4. Kerjasama lintas kabupaten/provinsi dalam rangka
pencegahan dan penanganan trafficking.
Rekomendasi
Memberikan sanksi yang tegas pada pelaku human
trafficking sehingga mereka jera
Meningkatkan kinerja penegak hukum agar lebih serius
dalam menangani masalah human trafficking
Penerapan undang-undang dengan baik
Bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk
memberikan pengarahan pada masyarakat agar tidak
mudah terbujuk dengan pihak tertentu yang menjanjikan
pekerjaan dengan gaji tinggi tanpa tahu dengan jelas
jenis pekerjaan dan pihak yang memberikan janji
Tersedianya lowongan pekerjaan di dalam negeri atau di
daerah, sehingga masyarakat tidak perlu pergi ke kota
ataupun luar negeri untuk mencari lowongan pekerjaan.
Rekomendasi
Pemberdayaan masyarakat sangat dibutuhkan dengan cara
memberikan pelatihan mengenai ekonomi kreatif pada
masyarakat, sehingga mereka tidak perlu lagi mencari
pekerjaan. Tetapi berusaha untuk menjadi wirausaha
Menyediakan tempat untuk memasarkan hasil/produk
masyarakat.
Pemberikan pelatihan pada pemuda sehingga mereka
memiliki tambahan skill yang dapat membantu mereka
untuk mampu mandiri secara ekonomi
Menyediakan modal usaha bagi masyarakat yang ingin
berwirausaha dengan bunga rendah
Memperketat sistem birokrasi tentang pengiriman tenaga
kerja ke luar negeri, untuk meminimalisir adanya
kecolongan
Sumber
http://www.bppkb.sultengprov.go.
id/index.php?option=com_content&
view=article&id=55:peranan-pemer
intah-dalam-mengantisipasi-bahay
a-human-trafficking&catid=40:ber
ita-terkini
# diakses pada 25 Oktober 2016
http://www.republika.co.id/berita/
nasional/hukum/16/10/14/of0xnb365-
dua-gadis-sukabumi-diduga-korban-t
rafficking-di-sulawesi
# diakses pada 25 Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai