Anda di halaman 1dari 51

PENGETAHUAN

LINGKUNGAN
EKOLOGI
pertama kali dikenalkan oleh ahli biologi Jerman,
yaitu Ernst Haeckel (1834-1919).

Ekologi berasal dari bahasa Yunani; oikos, artinya


rumah atau tempat tinggal dan logos, artinya ilmu.

Lingkungan yang dimaksud adalah segala sesuatu


yang hidup dan tidak hidup di sekitar makhluk hidup
tertentu.
Tingkat Organisasi Dalam
Ekologi
1. Individu, makhluk hidup tunggal yang tidak bisa dipisah-
pisahkan.
Contohnya: seorang manusia, seekor kambing, dan satu
pohon jeruk.
2. Populasi, sekelompok individu dari satu species.
3. Komunitas, berbagai populasi dari species yang berbeda
hidup bersama.
4. Ekosistem, satu kelompok yang mempunyai ciri khas
tersendiri yang
terdiri dari beberapa komunitas yang berbeda.
5. Bioma, berbagai ekosistem yang terdapat di wilayah
geografis yang sama dengan iklim dan kondisi lingkungan
yang sama.
6. Biosfer, semua bioma yang ada di bumi yang membentuk
tingkatan
tertinggi dalam jenjang kehidupan.
EKOSISTEM
Merupakan kesatuan komunitas
dengan lingkungan hidupnya yang
membentuk hubungan timbal balik
antara komponen biotik dan abiotik.
Ilmu yang mempelajari tentang seluk
beluk ekosistem disebut Ekologi
Peta Konsep Ekosistem
EKOSISTEM
EKOSISTEM

Berdasarkan Berdasarkan
sifatnya fungsinya

Faktor Produsen, Konsumen,


Faktor Biotik
Abiotik Pengurai, Detritivor

Interaksi

Aliran Energi Daur


Biogeokimia
1. Rantai Makanan 1. Daur Nitrogen
2. Tingkat Trofik 2. Daur Fosfor
3. Piramida 3. Daur Karbon
4. Ekologi 4. Daur Sulfur
Komponen Penyusun Ekosistem
Berdasarkan Sifatnya
a. Faktor Biotik
1) Individu
2) Populasi
3) Komunitas
b. Faktor Abiotik
1) Suhu
2) Sinar Matahari
3) Air
4) Tanah
5) Ketinggian
6) Angin
7) Garis Lintang
Faktor Biotik
1) Individu
merupakan organisme tunggal, misalnya
seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon
jambu, dll.
2) Populasi
Merupakan kumpulan individu sejenis yang
hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu.
3) Komunitas
Merupakan kumpulan dari berbagai populasi
yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain.
Faktor Abiotik
1) Suhu
Suhu merupakan salah satu syarat yang diperlukan organisme
untuk hidup.
2) Sinar Matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global, karena
matahari menentukan suhu lingkungan.
3) Air
Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme.
4) Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang
berbeda menyebabkan organisme yang hidup di dalamnya juga
berbeda.
5) Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di suatu
tempat.
6) Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan, juga
berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
7) Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang
berbeda pula.
CIRI DAN SIFAT-SIFAT
EKOSISTEM
Ekosistem tidak bersifat lestari (= tetap/
tidak berubah), karena ada dinamika
perubahan secara terus menerus dalam
mekanisme homeostastis lingkungan,
dan memiliki kemampuan daya lenting
(bila mendapat tekanan ektern mampu
kembali keseimbangan semula) dan daya
dukung lingkungan (= DDL / carriying
capasity), yang keseluruhannya bekerja
secara holistik.
Food chains & food web melakukan
mekanisme perputaran saling makan-
memakan (prey predator) yang
menjadikan adanya stabilitas keseimbangan
ekosistem, dan bila matarantai terputus (ada
pencemaran & kerusakan lingkungan), maka
keseimbangan jadi labil dan ekosistem
menjadi rusak (renewable & non-renewable),
walaupun ekosistem memiliki self
purification (kemampuan untuk memulihkan
diri seperti keadaan semula) tapi tetap
terbatas.
Kemampuan homeostatis ekosistem harus
terpelihara, karena bila batasannya
terlampaui oleh aktivitas manusia, ada
kecenderungan terjadi gangguan ekosistem
pencemaran lingkungan kerusakan
lingkungan tak terbalikkan.

Struktur ekosistem alami yang komplex dan


rumit, mampu memelihara dan mengatur
dirinya, dengan sistem pengaturan &
pengendalian alami/ cybernetics. Fungsi
keteraturan dalam proses ekologis alami juga
menjaga keseimbangan lingkungan tetap
terjaga.
Struktur ekosistem akan tetap bertahan terhadap
tekanan perubahan, sesuai kemampuannya, agar
tetap berada dalam keadaan seimbang atau
homeostatis (homeo= sama; statis=berdiri)

Keseimbangan Ekosistem alami (hutan, tanah, air)


dengan ekosistem binaan (kota, kawasan industri,
transportasi, pemukiman, RTH dsb), menjadikan
transfer materi & aliran enerji menjadi berubah
bentuk dan fungsinya, sehingga bahan polutan
ekopsistem binaan memberikan kontribusi
perubahan gas atmosfer dengan dampak ikutannya

Proses alami ekosistem berada dalam lingkup


biosfer, yang di selimuti gas atmosfer yang
mencegah fluktuasi suhu di lapisan biosfer bumi,
dan kadar gas atmosfer relatif konstan , dan
kandungan unsur N2 (78,08 %), O2 (20,94 %), CO2
(0,03 %) dll.
Gas atmosfer merupakan sumber utama bagi
kehidupan bumi, melalui proses biogeokimiawi
(proses fotosintesis-respirasi atau metabolisme
lingkungan), penyebaran panas /transfer enerji-
kalor, sinar matahari/spektrum-radiasi cahaya, iklim
global/ cuaca lokal dsb.

Colinvaux (1973): sistem peredaran-daur hara


tertutup pada pohon hutan tropika. Hara yang
dilepas dalam dekomposisi segera diambil jaringan
halus bulu akar & mikroba, dan gudang hara hutan
adalah pohon itu sendiri. Sistem daur hara sangat
efisien, dan kehilangan hara bersama aliran air
tanah sedikit, karena segera ditutup oleh hara baru
(dari air hujan & pelapukan batuan). Oleh karena itu
sistem pertanian dengan membuka hutan akan
merusak daur hara tertutup tersebut, dan potensi
kehilangan hara bersama aliran air akan besar
Komponen Penyusun Ekosistem
Berdasarkan Fungsinya
a. Produsen
Organisme yang bersifat autrotrof (auto = sendiri dan trophikos =
makanan) adalah organisme yang mampu menyediakan makanan
sendiri. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen. Contoh :
tumbuhan hijau dan alga.
b. Konsumen
Organisme yang bersifat heterotrof (heteros = berbeda, trophikos =
makanan) merupakan organisme yang memanfaatkan bahan
organik yang terdapat pada organisme lain sebagai makanannya.
Komponen ekosistem heterotrof berfungsi sebagai konsumen.
Contoh : manusia dan hewan.
c. Pengurai (Dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks).
Dekomposer menyerap sebagaian hasil penguraian tersebut dan
melepaskan bahan-bahan yang sedehana untuk dapat digunakan
kembali oleh produsen. Contoh : bakteri dan jamur.
d. Detritivor
Detritivor adalah organisme heterotrof yang memanfaatkan serpihan
organik padat (detritus) sebagai sumber makanan. Contoh : cacing
tanah, luing, dan sebagian anggota Echinodermata
EKOSISTEM-EKOSISTEM DI
INDONESIA
Ekosistem tropika di Indonesia terdiri dari bioma:
hutan hujan, (HH tanah kering & HH tanah rawa),
hutan musim, savana, dan padang rumput (PR iklim
basah & PR iklim kering)
Ciri Utama hutan hujan tropika: selalu basah-
kering tengah tahun, c.h/th 1300-7100 mm, elevasi
1000-4500 m dpl (HH tanah kering- ada 13 jenis)
dan <5 - < 100 m dpl (HH tanah rawa- ada 5 jenis)
Ciri utama hutan musim: ada 2 jenis HM selalu
hijau & HM gugur daun, sangat kering tengah tahun,
c.h 700-2900 mm/th, elevasi <800 - < 1200 m dpl
Ciri savana : basah sd sangat kering tengah tahun,
c.h 700-7100 mm/th, elevasi < 800 m dpl (sabana
pohon & palm) & 1500-2400 m dpl (sabana
Casuarina)
Ciri padang rumput: basah sd sangat kering
tengah tahun, c.h. 700-7100 m dpl, elevasi < 100 -
Macam macam Adaptasi
Adaptasi Morfologi
merupakan penyesuaian bentuk tubuh
untuk kelangsungan hidupnya. (Ex : Gigi-
gigi khusus, moncong, paruh, daun khusus
pada tumbuhan, akar)
Adaptasi Fisiologi
merupakan penyesuaian fungsi fisiologi
tubuh untuk mempertahankan hidupnya.
(Ex: Kelenjar bau, kantong tinta, perubahan
warna pada kadal)
Adaptasi Perilaku
merupakan adaptasi yang didasarkan pada
Contoh Adaptasi Makhluk Hidup
INTERAKSI ANTAR KOMPONEN
EKOSISTEM
1) Interaksi Antar Organisme
a. Netral
b. Predasi
c. Parasitisme
d. Komensalisme
e. Mutualisme
2) Interaksi Antar Populasi
3) Interaksi Antar Komunitas
4) Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik
. INTERAKSI ANTAR ORGANISME

Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme
dalam habitat yang sama yang bersifat tidak
menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah
pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan
sapi
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa
(predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa
mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator
juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa.
Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang,
rusa,dan burung hantu dengan tikus
Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang
berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada
organisme lain dan mengambil makanan dari
hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.

contoh : Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata


dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang
Komensalisme
Komensalisme merupakan hubunganantara dua
organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan
bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu
spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan.
Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.

e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang
berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil
akar kacang-kacangan.

. Interaksi Antarpopulasi
B

Antara populasi yang satu dengan


populasi lain selalu terjadi interaksi
secara langsung atau tidak langsung
dalam komunitasnya.Contoh interaksi
antarpopulasi adalah sebagai berikut
A. ALELOPATI

Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila


populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di
sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi
tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan
zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah
alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur
Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
B. KOMPETISI
Kompetisi merupakan interaksi
antarpopulasi, bila antarpopulasi
terdapat kepentingan yang sama
sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan.
Contoh, persaingan antara populasi
kambing dengan populasi sapi di
padang rumput.
C. INTERAKSI ANTAR
KOMUNITAS

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di


suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Misalnya,
komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun
oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang,
burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari
ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan
dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi
interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai
ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua
komunitas tersebut
D. INTERAKSI ANTARKOMPONEN
BIOTIK DENGAN ABIOTIK
lingkungan biotik dan abiotik secara terus menerus
memiliki dampak satu dengan yang lainnya sehingga
menghasilkan hubungan saling ketergantungan yang
kompleks. Hal tersebut dapat menciptakan keseimbangan
alam.

Contoh : Tumbuhan memerlukan cahaya untuk


fotosintesis. Dari hasil fotosintesis, tumbuhan
mengeluarkan Oksigen yang kemudian digunakan oleh
hewan dalam proses respirasi.
Contoh Perilaku Predasi
ALIRAN ENERGI & DAUR
BIOGEOKIMIA

Di dalam ekosistem terjadi aliran


energi dan daur biogeokimia yang
melibatkan faktor biotik dan
abiotik.
Aliran Energi
Aliran energi : merupakan rangkaian urutan
pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi
yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke
produsen, ke konsumen primer, ke konsumen
tingkat tinggi, sampai ke saproba.
Aliran energi dapat terlihat dalam :
a.Rantai Makanan
b.Tingkat Trofik
c.Piramida
d.Ekologi
a.Rantai Makanan
Para Ilmuwan ekologi mengenal 3 macam rantai
pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit,
dan rantai saprofit.
1)Rantai Pemangsa
Dalam rantai pemangsa, landasan
utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai
produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan
yang bersifat herbivor sebagai konsumen I,
dilanjutkan konsumen II, konsumen III, dst
2)Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme
besar hingga organisme yang hidup sebagai
parasit. Contoh : cacing, bakteri, benalu.
3)Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme
Jaring-Jaring Makanan
b.Tingkat Trofik
Organisme dalam kelompok
ekologi yang terlibat dalam rantai
makanan digolongkan dalam
tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik
tersusun dari seluruh organisme
pada rantai makanan yang
bernomor sama dengan tingkat
makan-memakan.
Tingkat-tingkat trofik dalam suatu
rantai makanan

Tingkat trofik IV Karnivo


r II

Tingkat trofik III Karnivor I

Tingkat trofik II Herbovor

Tingkat trofik I Produsen


c.Piramida Ekologi
Struktur trofik pada ekosistem
dapat disajikan dalam bentuk
piramida ekologi.
Ada 3 jenis piramida ekologi yaitu
:
1.Piramida jumlah
2.Piramida biomassa
3.Piramida energi.
Daur Biogeokimia
Daur Biogeokimia melibatkan komponen biotik
dan abiotik di alam. Unsur atau senyawa kimia
mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan
kembali lagi ke komponen abiotik. Daur unsur
unsur tersebut tidak hanya melalui organisme,
tetapi juga melibatkan reaksi kimia dalam
lingkungan abiotik sehingga disebut Daur
Biogeokimia.
Daur Biogeokimia terdiri atas :
a.Daur Nitrogen
b.Daur fosfor
c.Daur Karbon
a.Daur Nitrogen
Gas nitrogen (N2) banyak terdapat di atmoosfer yaitu
sekitar 80 % dari udara. Nitrogen bebas dapat diikat atau
difiksasi terutama oleh bakteri yang hidup pada tumbuhan
yang berbintil akar (misalnya jenis polong-polongan) dan
beberapa jenis alga.
Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat
pada akar tumbuhan polong-polongan dan akar tumbuhan
lain, misalnya Marsillea crenata. Selain itu terdapat bakteri
dalam tanah yang dapat mengikat notrogen secara
langsung, yakni Azotobacter sp, yang bersifat aerob. Alga
hijau biru Nostoc sp, dan Anabaena sp juga mampu
mengikat nitrogen.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia.
Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati
oleh bakteri. Amonia ini akan mengalami nitrifikasi oleh
bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus
sehingga menghasilkan nitrat yang dapat diserap oleh akar
tumbuhan. Selanjutnya oleh bateri dinitrifikan , nitrat
b.Daur Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa
fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa
fosfat anorganik (pada air dan tanah).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati
diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat
organik.
Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut
akan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat
banyak terdapat di baru karang dan fosil. Fosfat dari batu
dan fosil akan terkikis dan kembali membentuk fosfor
anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik
ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan. Daur ini
berulang terus-menerus.
c.Daur Karbon
Di atmosfer terdapat kandungan karbon dioksida
(CO2) sebanyak 0,03%. Sumber sumber CO2 di
udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi
vulkanik, pembakaran batu bara, dan asap pabrik.
Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk fotosintesis dan menghasilkan
oksigen (O2) yang akan digunakan oleh manusia dan
hewan untuk respirasi.
Tumbuhan yang mati, dalam waktu lama dapat
membentuk batu bara di dalam tanah. Batu bara
dimanfaatkan sebagai bahan bakar sehingga kadar
CO2 di udara bertambah.
d.Daur Sulfur
Sebagian besar sulfur tersimpan dalam batuan bumi.
Sulfur yang ada diatmosfer secara alami berasal dari
letusan gunung berapi berupa hidrogen sufida dan
aktivitas meikroorganisme anaerob di rawa. Selain itu,
sulfur juga dapat terlepas dari batuan karena erosi oleh
angin dan air. Sebagian kecil sulfur yang terlepas ini
dapat digunakan oleh tumbuhan dan memasuki rantai
makanan sebelum terlepas kembali ke tanah oleh aktivitas
mikroorganisme.
Sulfur dioksida yang ada di atmosfer bereaksi dengan
oksigen membentuk sulfur trioksida. Produk ini akan
bereaksi dengan air di udara, kemudian jatuh membentuk
hujan asam.
KERUSAKAN LINGKUNGAN
DAN UPAYA PELESTARIANNYA
Perubahan lingkungan dapat terjadi
karena :
1.Campur tangan manusia
2.Faktor alam
3.Pencemaran lingkungan
4.Etika lingkungan
EKOSISTE
M
Perlu dilakukan

Pelestarian
Lingkungan
Karena adanya

Perusakan
karena Perusakan
Pencamaran
campur karena faktor
Lingkungan
tangan alam
manusia
menyebabkan timbulnya
Diatasi dengan

Limbah Undang-
diatasi dengan Undang
Lingkungan
Daur Ulang
Hidup
Limbah
Macam-Macam
Pencemaran
1. Menurut tempat terjadinya
a. Pencemaran udara
b. Pencemaran air
c. Pencemaran tanah
d. Pencemaran suara
2. Menurut macam bahan pencemar
a. Pencemaran kimiawi
b. Pencemaran biologi
c. Pencemaran fisik
3. Menurut tingkat pencemaran
a. Pencemaran yang mengakibatkan iritasi (gangguan)
ringan pada panca indra dan tubuh serta menimbulkan
kesurakan pada ekosistem lain.
b. Pencemaran yang mengakibatkan reaksi pada faal
tubuh serta menyebabkan sakit yang kronis
c. Pencemaran dengan kadar bahan pencemaran sangat
tinggi sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau
Parameter pencemaran
lingkungan
Parameter yang merupakan indikator terjadinya
pencemaran adalah :
1.Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, derajat keasaman
(pH), alkalinitas, dan kadar logam-logam berat.
2.Parameter biokimia
BOD (Biochemical Oxygen Demand). BOD adalah
kadar oksigen terlarut yang hilang dari sampel air pada
waktu dan suhu tertentu, melalui penguraian bahan
organik oleh mikroorganisme.
3.Parameter fisik
Parameter fisik meliputi suhu, warna, rasa, bau,
kekeruhan, dan radioaktivitas.
4.Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya
mikroorganisme, misalnya bakteri, virus, bentos, dan
plankton

Anda mungkin juga menyukai