Anda di halaman 1dari 13

Oleh :

1. Titis Akmalia S
2. Annisa Hayyu RNB
3. Miftakhurrofiah
4. Vitria Oktavia
5. Palupi Asti Utami
Faktor Biologi Pedogenesis
Menurut jenny (1941), ada 5 (lima) faktor yang berperan penting
dalam proses pembentukan tanah seperti terdapat pada diagram
berikufaktor-faktor pembentuk tanah :

1. bahan induk

2. I k l i m

3. O r g a n i s m e

4. T o p o g r a f i

5. w a k t u
1. Batuan Induk

Sifat bahan induk tanah juga berpengaruh terhadap arah perkembangan


tanah dan kecepatan faktor lain dalam mempengaruhi proses pembentukan
tanah.

Hans Jenny (1899-1992), menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan


induk yang telah mengalami modifikasi/ pelapukan akibat dinamika faktor iklim,
organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring
dengan berjalannya waktu.
2. Iklim

Iklim sangat berpengaruh terhadap pembentukan tanah. Pada area yang


permanen kering dan atau membeku (pengaruh es), tanah sulit terbentuk. Iklim
secara langsung mempengaruhi suhu tanah dan hubungannya dengan lengas
tanah serta tidak langsung melalui tumbuhan. Dua komponen iklim yang sangat
berpengaruh adalah :

a. Suhu : Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat
sehingga pembentukan tanah akan cepat pula

b. Curah hujan : Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan
pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan
tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).
3. Organisme

Pada pembentukan tanah, organisme yang berperan adalah

a. Manusia : dari kegiatan manusia dalam menggunakan tanah dapat


mempengaruhi keadaan tanah.

b. Vegetasi (flora) : mampu menyediakan bahan organik yang sangat besar yaitu
dengan meninggalkan daun-daun dan ranting-ranting di permukaan tanah yang
dapat dilapukkan.

c. Hewan : berperan dalam membantu proses pelapukan organik dan membantu


proses pembentukan humus. Daun-daunan dan ranting-ranting yang

d. Mikroorganisme : berperan penting dalam perubahan-perubahan yang terjadi


di dalam tanah, salah satunya adalah perubahan bahan organik menjadi
subtansi yang akan menyediakan nutrien bagi tumbuhsn ysng tumbuh di
sekitarnya.
4. Topografi

Keadaan erlief bumi mempengaruhi :

a. Tebal tipisnya lapisan tanah. Daerah yang memiliki topografi miring dan

berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang
datar lapisan tanahnya terbal karena terjadi sedimentasi

b. Sistem drainase/ pengaliran. Daerah yang drainasenya jelek seperti tergenang

menyebabkan tanahnya menjadi asam.


5. Waktu

Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan
pencucian yang terus menerus. Tanah yang banyak mengandung unsur hara akan
karena mengalami pelapukan dan pencucian sehingga tinggal mineral yang sukar
lapuk seperti besi dan alumunium.

Berdasarkan perkembangannya, tanah dibedakan atas tanah muda, tanah dewasa,


dan tanah tua.
Tanah Muda ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih tampak
pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak
struktur bahan induknya. Contoh tanah muda adalah tanah aluvial, regosol dan
litosol.
PELAPUKAN BIOLOGI

Kelompok 2
Pratama Faila S. (14312241001)
Elsa Tianna (14312241006)
Danik Triyas H (14312241008)
Hikmatun Nafisah (14312241010)
Kurnia Tri Aulia D. (14312241013)
Bagus Wibowo (14312241024)
Pelapukan Biologi

Proses pelapukan batuan yang dilakukan oleh organisme melalui


aktivitasnya di sekitar lingkungan batuan tersebut.

hewan

tumbuhan
Organisme
yang jamur
berperan
bakteri

manusia
Proses pelapukan biologi atau organik terjadi karena
adanya aktivitas kehidupan, yakni kehidupan:

Akar tumbuhan

Mikroorganisme
tanah

Binatang
Proses pelapukan secara biologis atau organik ini merupakan
proses pelapukan yang senantiasa mengiringi dua proses
pelapukan sebelumnya. Pelapukan secara organik atau biologis
ini terjadi setelah sebelumnya batuan telah mengelami proses
pelapukan secara kimia atau fisika terlebih dahulu. Dengan
kata lain pelapukan organik atau biologis ini sifatnya
mempercepat atau menyempurnakan.
Proses pelapukan biologi melibatkan 2 cara, yaitu secara biokimia dan mekanis.
Berikut ini adalah contoh pelapukan biologi melalui 2 cara tersebut.
1. Tumbuhnya lumut di permukaan batuan memungkinkan batuan mengalami
degradasi. Lembabnya permukaan batuan akibat proses penyerapan akar serta
tingginya pH di sekitar permukaan batuan tersebut akibat ekskresi sisa
metabolisme lumut membuat permukaan batuan mengalami korosi.
2. Adaya penetrasi akar tanaman. Batuan yang berada di sekitar tanaman akan
lebih cepat melapuk karena adanya penetrasi akar tumbuhan ke dalam sela- sela
batuan tersebut, sehingga mudah mengalami perpecahan. Dalam proses
penerobosan atau penetrasinya, akar- akar tumbuhan akan mengeluarkan
semacam enzim yang berfungsi untuk menghancurkan batuan. Semakin lama,
akar tersebut akan membesar dan memecah belah batu tersebut menjadi
beberapa bagian. Beberapa tumbuhan yang akarnya termasuk kuat untuk
memecah batuan antara lain tanaman pinang raja, akasia, dan juga pilisium
3. Binatang juga menjadikan batuan lebih cepat mengalami
pelapukan. Binatang yang berperan dalam pelpaukan
biologi antara lain cacing tanah dan beberapa serangga
tanah.
4. Manusia pun juga berperan dalam proses pelapukan
biologi. Beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan
cepat terjadinya pelapukan adalah penambangan dan juga
penebangan pohon secara liar.

Anda mungkin juga menyukai