Anda di halaman 1dari 18

Skenario 2

Seorang perempuan berusia 22 tahun dating ke


dokter dengan keluhan demam naik-turun,
demam terutama dirasakan pada sore hari.
Selain itu dia juga merasa lemas dan mulut
terasa pahit. Ia mempunyai kebiasaan
makan/jajan di pinggir jalan. Dokter yang
memeriksa mendiagnosis dirinya menderita
demam typhoid
Bagian terpanjang
dari tractus
gastrointestinalis
Terbentang dari
ostium pyloricum
gaster sampai plica
ileocaecale
Panjangnya 6-7 meter
dengan diameter
yang menyempit
Terdiri dari
duodenum, jejenum,
dan ileum
Bersebelahan dengan caput pancreas & di atas
umbilicus
Panjangnya sekitar 20-25 cm
Terbagi menjadi empat bagian:
Pars superior duodeni:
Pars descendens duodeni:
Terbentang dari ostium
pyloricum gaster sampai Terbentang dari collum
collum vesicae fellea vesica fellea sampai ke
tepi bawah vertebra LIII
Berada di sisi kanan
vertebrae LI Permukaan anterior:
disilang oleh colon
Berjalan di anterior transversum
ductus choledochus,
arteria gastroduodenalis, Posterior: ren dextra
vena portae hepatis, dan Medial: caput pancreas
vena cava inferior
Duodenum-2

Pars horizontal duodeni:


Pars ascendens duodeni:
Bagian yang terpanjang
Berjalan naik pada, atau
Menyilang vena cava di sisi kiri dari aorta
inferior, aorta, dan sampai kira-kira di tepi
columna vertebralis atas vertebra LII
anterior: disilang oleh Berakhir sebagai flexura
arteria dan vena duodenojejunalis
mesenterica superior
Arteri:
Setengah bagian atas duodenum diperdarahi oleh arteri
pancreaticoduodenalis superior, cabang arteri gastroduodenalis.
Setengah bagian bawah diperdarahi oleh arteri
pancreaticoduodenalis inferior, cabang arteri mesenterica
superior.
Vena:
Vena pancreaticoduodenalis superior bermuara ke vena porta
hepatic, vena pancreaticoduodenalis inferior bermuara ke vena
mesenterica superior

Saraf-saraf berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis (vagus)


dari plexus coeliacus dan plexus mesentericus superior
Jejenum
2/5 bagian proximal intestinum tenue
Lapisan bagian dalam mukosa jejenum ditandai dengan
adanya banyak lipatan menonjol yang mengelillingi
lumennya (plica circulares)
Arcade arteriae kurang jelas
Vasa recta (arteri-arteri lurus) yang lebih panjang
dibandingkan dengan ileum
Perdarahan jejenum termasuk arteriae jejunalis dari
arteria mesenterica superior
Ileum
3/5 bagian distal intestinum tenue
Ileum memiliki dinding yang lebih tipis
Lipatan-lipatan mucosa (plicae circulares) lebih sedikit dan
kurang menonjol
Vasa recta yang lebih pendek
Lebih banyak arcade arteriae
Perdarahan arterial dari arteriae ilealis dari arteria
mesenterica superior, dan suatu cabang dari arteria
ileocolica (dari arteria mesenterica superior)
Duodenum
Terdapat kelenjar
Bruner, mukus, dan
kompleks tubulosa
bercabang. Bentuk
vili intestinalis
berbentuk lebar.

Jejenum
Tidak terdapat
kelenjar Bruner
ataupun agmina
peyeri. Plica
sirkularis Kerckringi
tinggi-tinggi. Vili
intestinalis
berbentuk budar
seperti lidah.
Struktur Mikroskopik
Ileum
Limfonoduli plak peyer
mengandung limfosit B,
sedikit limfosit T,
makrofag, dan sel plasma
Di atas limfonoduli plak
peyer terdapat sel M
(epitel membranosa) yang
akan menggantikan sel
epitel silindris usus halus
Sel M secara tetap
memantau antigen lumen
usus, mengingesti antigen,
dan menyajikannya untuk
limfosit dan makrofag di
lamina propria
Lambung melepaskan makanan (kimus) ke dalam
usus dua belas jari (duodenum)
Kimus masuk ke dalam duodenum melalui sfingter
pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus
halus
Duodenum menerima enzim pankreatik dari
pankreas dan empedu dari hati ( penyerapan )
Villi digunakan untuk menyerap zat gizi dari
makanan
Jejunum dan ileum --- penyerapan lemak
Melepaskan lendir dan air --- melemasi usus dan air
untuk melarutkan makanan yang di cerna
Enzim enteroksinase --- mengubah tripsinogen menjadi
senyawa tripsin yang kemudian diunakan di dalam saluran
pankreas kita

Enzim maltase --- berperan mengubah laktosa menjadi


senyawa glukosa dan juga galaktosa

Enzim sukrase --- berperan mengubah sukrosa menjadi


senyawa glukosa dan juga fruktosa

Enzim peptidase --- berperan mengubah polipeptida


menjadi senyawa asam amino

Enzim lipase --- berperan dalam mengubah lemak menjadi


senyawa asam lemak dan juga gliserol
kuman salmonella Sebagian dimusnahkan
typhi dan salmonella makanan tubuh lambung
paratyphi Sebagian lolos usus
berkembang biak

Respons imunitas humoral


mukosa (IgA) usus kurang baik

menembus sel-sel
lamina propria (kuman
epitel (terutama sel
berkembang biak)
M)

Kelenjar getah Difagosit o/makrofag


bening Plak Peyeri (kuman dapat hidup
mesenterika ileum distal + berkembang biak)
Demam Typhoid-2
menyebar ke
Melalui duktus masuk ke dalam seluruh
torasikus sirkulasi darah retikuloendotel
tubuh (terutama
hati dan limpa)

Di organ-organ ini kuman


meninggalkan sel-sel fagosit
berkembang biak di luar sel atau ruang
sinusoid

Di dalam hati, kuman masuk ke dalam kandung


empedu, berkembang biak, dan bersama cairan
empedu diekskresikan ke dalam lumen usus
Sebagian kuman dikeluarkan melalui feses
sebagian masuk lagi ke dalam sirkulasi setelah menembus usus

Proses yang sama terulang kembali


Usus halus terdiri dari duodenum, jejenum, dan ileum. Sebagian besar

pencernaan dan penyerapan makanan terjadi di usus halus

Demam tifoid terjadi akibat masuknya kuman salmonella typhi dan

salmonella paratyphi ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang

terkontaminasi kuman. Kuman ini dapat bereaksi lebih lanjut apabila respons

imunitas humoral mukosa (iga) usus kurang baik, dan menyebabkan

gangguan pada saluran pencernaan.

Kuman ini menyerang plak peyer ileum pada usus halus dan mengganggu

aktivitas fungsional beberapa organ pencernaan, terutama hati dan limpa.

Dalam proses infeksi kuman salmonella ini, terjadi pelepasan beberapa

mediator inflamasi yang selanjutnya akan menimbulkan gejala reaksi

inflamasi sistemik seperti demam, seperti yang terjadi dalam kasus scenario.

Anda mungkin juga menyukai