Anda di halaman 1dari 51

GLYCOL PLANT

WATER CONTENT
Produced water
Free water dipisahkan dalam inlet separator dan scrubber
Vapor water, tercampur bersama ga yang keluar dari
separator/scrubber
Kapasitas gas untuk memegang air ini tergantung pada
komposisi gas (lihat appendix A
Gas yang sudah jenuh berisi uap air (saturaed), bila air
ditambahkan kedalmnya, air ini tidak bisa dipegang lagi oleh
gas.
Pada saturated gas ini billa pressure dinaikkan atau
temperature diturunkan, kapasitas gas menahan air akan
melemah dan beberapa air akan kondensasi (drop out)
Titik ini disebut titik embun (dew point)
Dew point adalah temperature dimana uap air didalam
natural gas akan kondensasi (menjadi air yang cair)
Dew point (pada suatu pressure) dipakai untuk mengukur
kandungan air
Kalau air diambil dari gas, dew point nya turun.
Beda sebelum dan sesudah diambil airnya disebut dew
point depression
Dew point depression dipakai untuk mengukur seberapa
banyak air yang diambil dari dalam gas.
Kesuksesan dehydration diukur dengan besarnya dew point
depression.
Mengapa air diambil (didehydrate)
1. Mengurangi efisiensi pipe line (air yang terkondensasi
akan mengurangi luas aliran / diameter aliran)
2. Air menyebabkan korosi, bil bertemu corrosive agent.
3. Uap air bertemu dengan hydrocarbon dapat membentuk
hydrate yang dapat memblok pipe line
4. Hydrate dapat terbentuk pada temperature 50 60F pada
pressure 1000 psig (lihat appendix A)
5. Adanya air mengurangi BTU.
Prinsip dehydration
Setelah free water dipisah dari separator, konten air 25
100 lb/MMcf
Makinpanas gas dan makin rendah pressure, makin banyak
konten air.
Aekitar 25 n95 lb/MMcf harus dikeluarkan agar konten air
dapat memenuhi sales gas specification.
Yang paling baik dalam glycol plant adalah memakai TEG
(lihat appendix B.
VESSELS DAN FLOW
Contactor Temperature
Terbaik adalah antara 80 110F. Tapi dengan temperature 50
130F masih bisa mendapatkan hasil yang baik (gambar 22).
Gas yang panas mempunyai kapasitas memegang air yang
lebih banyak dibanding gas dingin.
Gas pada temperature 130 F akan melepaskan air, kecuali
ditahan dengan tehnik stripper yang special dan mahal.
Pada temperature 50F glycol mempunyai hygroscopicity
(kemampuan penyerapan air) yang lebih rendah dibanding
glycol panas dan sehingga sukar menyerap air.
Temperaure lean glycol masuk ke contactor harus maximum
20F lebih panas dari temperature gas masuk contactor.
Kondisi equillibrium antara glycol dan uap air didalam gas
dipengaruhi oleh temperatur
Bila glycol lebih dari 20F diatas temperatur gas, glycol jadi
memanaskan gas sehingga tidak gas tidak akan
melepaskan air.
Beda panas yang terlalu tinggi juga cenderung
menyebabkan emulsi glycol dengan kontaminan yang
mungkin ada didalam gas. Ini akan berakibat foaming yang
besar dan glycol loss yang banyak.
Contactor Pressure
Dehydration yang baik dapat dicapai dengan pressure
berapapun asal pressurenya konstant.
Perubahan pressure yang cepat akan menambah kecepatan
juga.
Bila perubahan kecepatan ini terjadi di contactor, liquid seal
antara downcommers dan trays dapat pecah dan terjadi gas
channel. Gas akan menyapu glycol, glycol loss dan sebagian
gas tidak terabsorpsi.
Natural gas pada pressure rendah akan berisi uap air yang
lebih banyak.
Saat menentukan ukuran dan troubleshooting contactor,
operating pressure harus menjadi pertimbangan penting.
Operating pressure jangan melewati MAWP (Appendix A).
Contactor Liquid level
Level di trays harus tetap bagus.
Bila trays bocor (gasket jelek dll), tidak menimbulkan
problem sampai gas flow rate ke contactor mencapai 20%
atau kurang dari rated capacity.
Kalau glycol pump memakai pneumatic pump, level
(dibagian bawah tower) dikontrol oleh pompa.
Bila memakai electric driven pump levelnya dicontrol
dengan control valve.
Control valvenya jangan yang type snap acting, pakai
throttle type, agar reboiler tidak mengalami slugging glycol.
Contactor flow rate
Didesign agar velocity tidak terlalu tinggi.
Terlalu tinggi kecepatan aliran, akan memecah glycol seal.
Gas akan menyapu glycol keatas.
Untuk suatu rate yang konstan, untuk mempertahankan
suatu equivalent volume, bila pressure tuurun pressure
harus dinaikkan.
Maximum gas rate di contactor turun sebanding dengan
turunnya operating pressure.
Operating pressure turun, gas yang didehydrat juga turun.
Reboiler Temperature
Temretur di reboiler diset secukupnya asal gas yang
dihasilkan sudah memenuhi spec.
Temperatur hanya bisa ditentukan dengan trial & error
Namun umumnya untuk TEG, antara 350 375F
TEG boiling temperature 546F, tapi TEG mulai dekomposisi
pada 404F, sehingga reboiler temperature jangan melewati
400F
Reboiler Pressure
Hampir semua reboiler beroperasi pada pressure 4 dan 12 ounce.
Untuk mencegah emisi yang buruk, dipasang alat untuk
kondensasi air dan hydrocarbon cair (Volutile Organic Compound)
unit.
VOC beroperasi pada pressure 5 psi.
Variasi pressure tidak punya efek pada dehydration, tapi reboiler
yang dibangun untuk atmospheris pressure tidak boleh melewati
5 psi
Pressure lebih dari 1 psi menimbulkan glycol loss.
Pressure lebih dari 5 psi biasanya berhubungan dengan air yang
berlebihan dalam glycol dan membuat kecepatan uap air dapat
menyapu glycol keatas.
Packing yang kotor juga menyebabkan kenaikan pressure.
Reboiler Liquid Level
Glycol level harus ditaruh diatas sumber panas dalam
reboiler untuk mencegah kerusakan pada heat tube.
Ada weir yang dipasang agar level ini bisa aman.

Reboiler Flow Rate


Tidak ada batas glycol flow rate melalui reboiler
Flow rate yang berlebihan melalui reboiler akan membuat
retention time terlalu singkat bagi glycol untuk di
regeration
Maximum glycol flow rate melalui reboiler menyatu dengan
design dehydration unit secara keseluruhan.
Still Column Pressure
Sebagai bagian dari reboiler, reflux column beroperasi
beberapa ounce datas atmospheric pressure.
Sejauh uap yang keluar tidak terblok dan packing tidak
buntu (kotor), tidak akan ada overpressure
Reflux column didesign berdasar vapor pressure atau
volume air yang diharapkan didestilasi dalam
hubunghannya dengan ekxpansi dan pembuangannya.
Still Column Temperature
Dipertahankan antara 350 400F
Ini menjamin heat transfer (secara conveksi) ke ceramic
packing di still column.
Still column beropersi paling baik dengan vapor outlet
temperature 215 225F
Steam harus bisa keluar
Sesuai design, still column yang inletnya dibawah packed
column, beroperasi pada temperature yang lebih dingin.
Dengan packed pll ring, bisa beropersi pada temperature
185 195F
Gas -Condensate-Glycol Separator (GSG Sep)
temperature
Temperatur GCG separator harus beroperasi antara 100
150F
Panas membantu pemisahan hydrocarbon dari glycol
(flashing).
Terlalu banyak panas, biasanya temperature diatas 170F,
dapat mengakibatkan kehilangan hydrocarbon ringan cair.

GCG Separator Level


Potensi kehilangan glycol, jika interface level glycol-
condensate controller kurang baik
GCG Separator Pressure
Tidak kritis, biasanya dikontrol antara 50 75 psi.
Ini untuk mempertahankan level.
Pressure yang lebih rendah, gas banyak keluar (flashing)
dari glycol
Ingat, pressure terlalu rendah bisa berakibat glycol loss
melalui carry over
Kalau pressure oleh flashing hydrocarbon tidak cukup,
pressure di GCG separator harus dipertahankan dengan gas
blanket
Strainer & Filter Temperature
Temperature tidak mempengaruhi filtration.
Batasan temperatur adalah pada gasketnya.
Biasanya pabrik membatasi temperatur maximum 250F

Strainer & Filter Pressure


Batasan pressurenya sesuai design rating keseluruhan.
Differential pressure pada sock filter (P) lebih kecil dari 15
psi
Differential pressure pada carbon filter : lebih kecil dari 1
3 psi.
GCG Separator Liquid Level
Maximum efficiency filter dan atrainer, filter filter harus
penuh cairan.
Kadang tibul gas head di filter.
Untuk mencegah hal diatas, filter canister harus disambung
dengan pipa langsung dengan GCG Separator.
Glycol dump valve dipasang di glycol line downstream dari
canister.
Kalau flow sudah dialirkan, gas harus di bleed off dari tiap
filter.
Surge Tank (Accumulator) Temperature
Bila surge tank merupakan bagian integral dari reboiler
vessel atau bila surge tank ditaruh langsung downstream
dari reboiler, temperature akan diatur oleh reboiler.
Dalam hal diatas, surge tank temperature berkisar 5 50F
lebih dingin dari reboiler.
Dalam hal memakai glycol powered pump dan storage
merupakan vessel terpisah dengan internal heat exchanger
atau bila heat exchanger terpisah dari unit, temperatur
glycol keluar surge tank atau exchanger tidak boleh lebih
dari 200F. Ini untuk proteksi glycol pump (packing dll).
APA YANG HARUS DIRECORD
1. Informasi design termasuk vessel specification, drawing dan
flow sheet.
2. Penggantian filter element (media), type dan frequency.
3. Glycol usage (gallon / bulan)
4. Chemical additives, type dan jumlah.
5. Grafik produksi gas dan flow rate : puncak, terbawah dan
rata-rata.
6. Sales gas point dan water content, lb/MMcf
7. Mechanical inapection : tyoe, magnitude, frequency, hasil.
8. Glycol analysis : format, frequency, rekomendasi, hasil
9. Corrosion coupon :hasil, MPY, frequency
10. Operating cost.
GLYCOL CARE
Apakah plant beroperasi sesuai design, tetapi dew point masih tinggi.
Kontaminasi glycol.
Ambil sample dari surge tank atau glycol suction header ke pompa.
Check apakah :
- ada partukel halus hitam settling di sample (mungkin produk
korosi)
- kalau bau seperti pisang busuk, mungkin dekomposisi
- kalau kental dan hitam, mungkin terkontaminasi dengan
hydrocarbon atau well treating chemical
Setiap 4 6 minggu ambil lean dan rich glycol sample untuk analisa
komplit

..bersambung
Analisa menyangkut :
- pH, water content, H-C conten, warna
- besi, suspenden solids, residue
- tendensi foam (stabilitas, berapa detik pecah,dan tinggi
foam)
- specific gravity
- glycol composition
Analisa ini diolae oleh operator, supervisor, engineer untuk
menilai performance dan kondisi glycol.
CORROSION CONTROL
Penyebab
Oxygen, ciri-ciri : kasar, tidak teratur, pitting dangkal
H2S , glycol bereaksi dengan H2S membentuk gunk yang
sangat korosif (polimerize) --- sour corrosion. Tandanya :
pitting yang dalam.
CO2, kalau ketemu air bisa menimbulkan sweet corrosion.
Tanda : pitting dalam area yang menyebar.

Daerah Terparah Kena Korosi


Still column reflux coil dan vent/fill connection pada surge
tank; ini karena konsentrasi uap air tinggi diatas dan
adanya oxygen.
Corrosion control (monitoring)
Dengan memakai corrosion coupon.

Corrosion Prevention
Corrosion inhibitor di fase liquid dan vapor dalam unit
dehydration
Pakai non-corrosive metal
Pertahankan kebersihan unit
Cegah terbentuknya acid akibat kontaminasi
Pertahankan pH diatas 6.0
Corrosion Inhibitor
Borax, sodium mercaptobenzothiazole , dan dipotassium
phosphate.
Chemical diatas untuk proteksi fase liquid (semuanya
alkali), tetapi pH buffernya kurang bagus
Penggunaan amine :
- tidak dapat melapisi vessel secara sempurna
- tetapi mempunyai kemampuan pH buffer yang baik.
APAKAH ADA PROBLEM DI PLANT?
A. DEW POINT TINGGI
1. Glycol circulation rate tidak efisien
- check glycol pump, mungkin ada gas lock
- check bypass valve, lihat circulation rate
2. Konsentrasi tidak cukup
- check reboiler temperature (350 400F)
- check glycol/glycol exchanger, mungkin ada kebocoran
rich glycol
ke lean glycol system
- jalankan atau naikkan stripping gas (kalau ada)
3.Operating beada dengan design
- check inlet separator & scrubber, tidak membuat
system overload
- naikkan absorber pressure
- kurangi gas temperature jika mungkin
- naikkan reboiler temperature, jika mungkin.
4. Low gas rate
- turunkan system pressure
- tutup sebagian bubble cup, jika mungkin
- tambah coolingdi lean glycol, naikkan circulation rate
- tukar absorber ke unit yang lebih kecil.
5. Kerusakan didalam absorber
- Buka lobang inspeksi dan atau manway, check bagian
bawah.
6. Kontaminasi glycol
- ambil sample lean dan rich glycol dan analisa
- check apakah ada kontaminasi, dekomposisi oleh
panas atau oleh chemical
B. GLYCOL LOSS
DARI CONTACTOR
1. Karena foaming
- penyebab utama : ada kontaminasi, bersihkan system jika
perlu
- naikkan kapasitas filter
- tambahkan antifoam (silican emulsion type)
- kurangi pH yang terlalu tinggi untuk mencegah
emulsification
(pakai acetic acid)
2. Dalamnya tower kotor (plugging)
3. Velocity terlalu tinggi
- kurangi gas rate
- naikkan absorber pressure.
4. Glycol dingin (gas dingin).
- naikkan temperatur gas
5. Kebocoran glycol
- check (pressure test) glycol/glycol heat exchanger
- check drain valve dll
6. Akumulasi dalam integral scrubber
- check komunikasi antara chimney tray dan scrubber section
- check kebocoran tray bawah dari chimney tray
7. Liquid seal di tray terhenti
- kurangi gas flow rate yang lewat bawah tower
- Biarkan glycol sirkulasi 5 menit, lalu kembalikan gas flow lewat
bawah
- bila tidak bisa mengurangi flow rate, naikkan circulation rate ke
maximum untuk 2- 3 menit.
DARI REBOILER
1. Problem di still column
- plugged atau fouled di still column packing (bersihkan/ganti
packing)
- Saturated glycol (butiran terbuang keatas still). Check reboiler
temp.
- vaporization : check reboiler temp., check reflux temp.
naikkan
glycol flow lewat reflux coil sehingga reflux temperature turun
- Plugged atau fouled , glycol keluar dari downcommers atau
heat exchanger.
2. Glycol relief valve jelek
- ganti relief valve
3. Kebocoran
- check drain valve
- kebocoran di fire tube, terlihat asam hitam di stack
- kebocoran di glycol shell (terlihat di insulation)
- heat souce flange bocor.

GLYCOL LOSS DI GSG SEP.


. Level control dan dump valve
. Kebocoran pada piping
. Ada foaming
. Kebocoran di weir, oil bucket penuh
GLYCOL SELECTION
Keuntungan pemakaian glycol
1. Mudah menyerap air (highly hygroscopic)
2. Stabil terhadap panas dan chemical decomposition pada P
& T yang diperlukab dalam proses.
3. Vapor pressure rendah, equillibrium loss lebih rendah di
sales gas outlet dan di regeneration
4. Mudah diregenerasi
5. Dalam kondisi normal tidak korosif (kecuali ada impurities
di aliran gas, tetapi dapat diatasi dengan inhibitor
6. Cost tidak mahal dan banyak di pasaran.
Penyerapan air
Tergantung konsentrasi
Konsentrasi naik diiatas 99.5% kemampuan hygroscopis
sangat dramatis.
Dengan 100F, inlet gas temperature :
- dengan 99% TEG dew point depression bisa 85F
- dengan 99.8% TEG, dew point depression bisa 130F
- dengan 99.8% TEG, dew point depression bisa 145F
Untuk mencapai 99.0 99.9% reboiler temperature yang
diperlukan 350-400F. TEG degradasi pada 404F
TEG versus EG dan DEG
TEG punya vapor pressure lebih rendah dari EG dan DEG.
EG dab DEG :
- terdegradasi pada 328F
- reboiler temperature max 325F, konsentrasi tertinggi
97%
- dengan temperatur tersebut dew point depression yang
dicapai
paling tinggi 60F
INTERPRETASI ANALISA GLYCOL
1. Besarnya pH
. pH lebih kecil 7.0 bersifat acid
. pH lebih besar 7.0 bersifat alkali (basa)
. pH ideal 7 8.5. Ladang 6.0 9.0 masih diperbolehkan
. pH mencapai 5.5% akan terjadi auto-oxydation, pH akan
drop terus walau tanpa pengaruh luar.
. pH tinggi disebabkan :
- kontaminasi well treating chemical dlam aliran gas
- overdosis pemakaian neutralizer untuk menaikkan pH.

bersambung..
Penyebab turunnya pH :
- H2S,CO2, organic acid, karena oxydation atau thermal
degradation
- kebanyakan chlorides dalam glycol
- well treating chemical dalam gas stream
- thermal decomposition
- oxydation didalam storage yang kurang baik
pH bisa merupakan indikasi korosi :
- pH = 6.0 corrosion rate 5.0 mpy
- pH =5.0, corrosion rate 10 mpy
- pH= 4.0, corrosion rate 20 mpy
- setiap penurunan pH sebesar 1.0, corrosion rate berlipat
dua.
Foaming tendency akibat pH tinggi
- terutama disebabkan oleh emulsi stabil dari H-C dan
glycol
Sludge dan residue build-up dapat timbul oleh pH tinggi
dan rendah
Sludge menyebabkan abrasi, mengotori (menumpuk) di
tray, dan downcommers, still column packing dan heat
exchanger.
2. Hydrocarbon
. Hydrocarbon, compressor lube oils, corrosion inhibitors,
dapat menimbulkan emulsi yang parah dan menimbulkan
foaming.
. Ini bisa menyebabkan losses di contactor
. Kalau decomposed secara thermal, bisa menimbulkan
plugging
. Light H-C bisa keluar dari flash separator
. Heavy H-C harus di filter dengan carbon filter
. Light H-C dalam glycol sample hanya boleh 1% by volme,
sedangkan yang larut (soluble) hanya boleh 1% by weght.
3. Water content
. Kemurnian (purity, % glycol)
. Kemurnian glycol harus minimal 98% dalam lean dan 94%
atau lebih dalam rich glycol
. Selisih konsentrasi merupakan air yang diserap dari wet gas
. Rich glycol haya boleh mengandung air 6%, lean glycol 2%
. High water content di rich sample menandakan circulation
rate rendah, tetapi bisa juga karena :
- carry over dari separator
- konsentrasi jelek
- komunikasi di heat exchanger
- equipment terlalu kecil
- onlet gas temperature terlalu panas
High water content di lean sample menendakan low
reboiler heat, atau bisa juga sebab berikut :
- glycol circulation kebanyakan
- equipment terlalu kecil
- carry over dari separator
- vapor communication antara reboiler dan surge tank
- kebocoran si glycol/glycol exchanger
- over refluxing di still column
- inlet gas temperature terlalu tinggi
Note : check kandungan H-C, chlorides, iron, dan
foaming untuk mengarahkab troubleshooting.
4. Suspended solids
. Solids atau tarry H-C yang tetap ada dalam larutan glycol dengan
ukuran 0.45 micron.
. Mereka adalah hasil dari inlet separation yang jelek, corrosion,
thermal degradation
. Angka suspended solids lebih besar dari 0.11% by weight,
menandakan sock filter jelek.
. Sock filter umumnya bisa menahan partikel sampai 5 micron
. Partikel lebih besar dari 5 micron menyebabkan foaming yang
stabil
. Kalau jumlah suspended solids besar, akan akumulasi didinding
vessel.
. Plugging contactor trays, heat exchanger, still column dan reboiler
glycol outlet
. Ini biasa terjadi dalam system dengan pH rendah.
5. Residue
. Menrupakan fungsi dari kontaminasi system
. Glycol sample didestilasi, mengeluarkan light end H-C, air
dan glycol
. Residue menggambarkan kontaminasinya
. Kontaminasi : total solids (suspended atau residual),
garam dan heavy hudrocarbon
. Residue harus dipertahankan maximum 2% by weight.
6. Chlorides
. Analisanya berwujud ppm atau mg/l
. Umumnya NaCl, kadang-kadang CaCL2.
. Mengendap di contactor tower karena free water ikut
masuk ke contactor
. Akibatnya tibul kristal karena :
- konsentrasi tinggi
- kena panas
. Akibat nya jika chlorides berlebihan :
- plugging - foaming
- pH rendah - hygroscopy
menurun
- glycol pump rusak
Bila konsentrasi lebih besar dari 1000 ppm cenderung akan
menstabilkan foaming., terjadi glycol loss
Pengendapan garam dari glycol akan memulai pada
konsentrasi 1200 -1500 ppm
Kristalnya kecil dan tidak menimbulkan problem serius.
Diatas 2500 ppm, pengendapan langsung terjadi dan akan
terjadi system failure.
7. Iron (besi)
. Akibat corrosion
. Juga indukasi dari produced water carry out
. Iron lebih besar dari 50 ppm, indikasi korosi.
. Hadirnya oxygen adalah penyebabnya.
8. Foaming
. Paling banyak menyumbang glycol loss.
. Sukar diketahui tanpa analisa lab.
. Hampir semuanya akibat kontaminasi.
. Kontaminasi utama oleh H-C carry over dari inlet separator
dan scrubber
. Yang lain : chlorides, compressor lube oil, well treating
chemical dan iron
. Water content mempengaruhi foam karena emulsi dengan H-
C.
. Carbon filter dipakai untuk pencegahan
. Foam inhibitor mentreat sympton bukan penyebab dan
hanya untuk sementara. Jika kontaminan tidak diambil, akan
terjadi foaming lagi
Foam test
Bubbling dry air (udara kering dihebuskan) dengan rate 6 liter/menit
melelui graduated cylinder berisi 200 cc glycol sample sampai foam
stabil terjadi pada ketinggian maximum.
Liquid dan foam diukur. Dikurangi 200 ml, ini adalah tinggi foam.
Setelah tinggi maximum dicatat, udara kering dihentikan
hembusannya terhadap sample dan waktu untuk pecahnya foam
dicatat dalam detik.
Tinggi dan satbilitas foam menentukan glycol loss. Range yang
dibolehkan
- Heght/ml 20 ml 30 ml
- stability 16 - 5 detik
Contoh : sample dengan tinggi 25 ml dan stability 10 detik ---- OK.
sample dengan tinggi 30 ml dan stability 15 detik
tendensi foaming tinggi.
9. Specific gravity
. Sg menggambarkan % weight
. Dipakai untuk menentukan kemurnian
. Sg : 1.126 1.128 pada 60F ---- 99% TEG
Sg : 1.124 1.126 pada 60F ----- 97% TEG
. Lean glycol yang diambil dari sample unit yang sedang operasi berkisar
antara 1.118 1.121. Variasi ini adalah akibat adanya kontaminasi pada
system.
. Sg yang terlalu tinggi menandakan adanya kontaminasi solid atau
additives yang Sg nya lebih besar dari sg glycol dalam jumlah besar
. Low sg mengindikasikan :
- TEG berisi EG dan DEG berlebih
- terlalu banyak air dalam sample
- terlalu banyak H-C dalam sample
- thermal degradation pada glycol
- oxydasi atau chemical degradation
10.Komposisi glycol
. Biasanya industrial grade TEG 97% atau yang lebih tinggi
yang diperlukan untuk operasi glycol plant yang baik
. Sebagai tambahan dari 97% TEG larutan bisa berisi EG dan
DEG 1-7% tapi tidak lebih dari 3%
. Glycol degradation ditandai dengan perubahan glycol
composition (EG dan TEG berlebihan).
Glycol pH akan rendah
Glycol sample akan gelap dan baunya seperti pisang
busuk
. Chemical degradation ditandai dengan RG dan DEG yang
berlebihan, pH rendah, glycol mungkin tidak terlalu terlihat
kotor.

Anda mungkin juga menyukai