Anda di halaman 1dari 22

NAMA : ZUMALA ANISSA FITRI

NIM : 30101407354
FAK : KEDOKTERAN UMUM 2014
AGAMA
DALAM KEHIDUPAN DAN
TOLERANSI BERAGAM
1. Manusia = Pencari Kebenaran

Prof. Dr. R. F. Beering: Manusia= tukang


bertanya.
Ilmu Mantiq: Manusia= hewan berkata.
Perbedaan manusia dengan hewan,
manusia berkata -> mengeluarkan
pendapat -> berpikir -> bertanya ->
mencari jawaban / pencari kebenaran.
2. Teori Kebenaran
Endang Saifudin Anshari, 92:
1. T. Koresponden: kesesuaian pernyataan dengan
kenyataan.
2. T. Konsistensi: kesesuaian pernyataan satu
dengan pernyataan lain yang sudah diketahui,
terima dan akui.
3. T. Pragmatis : ucapan, dalil, teori (tergantung
faedahnya):
Adakah kegunaannya
Dapatkah dikerjakan
Apakah pengaruhnya
3. Masalah Manusia

Masalah Segera (Immediate


Problem): masalah praktis
keseharian.
Masalah Asasi (Ultimate Problem):
masalah utama dalam hidup,
masalah fundamental. Masalah
muncul setelah mencermati hidup
dengan serius.
4. Pengertian dan
Pengelompokkan Agama
A. Agama
Etimologi: tidak pergi, tetap di tempat, di warisi
turun- temurun.
Terminologi:
Agama, din, religion: tata keimanan atau
keyakinan kepada Yang Maha Mutlak.
Sistema ritus: peribadatan kepada Maha
Mutlak
Sistema Norma: mengatur hubungan
manusia dengan manusia, manusia dengan
makhluk lain dan alam.
B. Unsur- Unsur Agama:

Kekuatan gaib
Keyakinan manusia
Respon yang bersifat emosional
Paham adanya yang kudus
C. Syarat Agama

Aqidah: jiwa yang tertanam dalam


hati, ditunjukkan dengan
perlakuan dan perbuatan.
Ibadah
Syariah: aturan yang diciptakan
oleh Allah SWT
Nabi
Kitab Suci
D. Pengelompokkan Agama:

1. Agama Alamiah/ Budaya/ Ardi/ Bumi: hasil


renungan dan pikiran mendalam tentang hidup.

Ciri- ciri: berevolusi, animisme, dinamisme,


polithiesme, tidak memiliki kitab, tidak ada
utusan, prinsipnya berubah-ubah.
Macam: majusi (muja api), watsani (muja
berhala), shabiah (muja binatang dan benda
langit), budha (pengembangan ajaran
Sidarta Budha Gautama).
2.Agama Samawi/ Langit/ Prophetis:
dari Allah kepada umat lewat utusan
(Rasul).
Ciri- ciri: berevolusi, adanya
utusan, monotheisme mutlak,
adanya kitab suci, prinsip ajaran
tetap.
URGENSI AGAMA
1. Pasang Surut Hubungan
antara Ilmu Pengetahuan dan
Agama
Ketika ilmu dikendalikan pakar muslim, hubungan
agama- ilmu sangat harmonis.
Ilmu dikendalikan Barat: hubungan agama- ilmu
terjadi ketegangan dan konlik berkepanjangan.
Sehingga terjadi:
Hilang kepercayaan terhadap agama
Percaya penuh pada ilmu pengetahuan
Meningkat faham matterialisme.
Muncul aliran sekuler aliran positivme.
Cara Berfikir Manusia:

Teologi :berfikir secara ketuhanan, belum


berfikir sebab akibat, selalu khawatir dan
ketakutan.
Metafisika: keberanian dalam diri untuk
mencegah hal menghawatirkan.
Positif: menguasai ilmu pengetahuan.
2. Urgensi Agama

Agama sebagai sumber moral


Agama sebagai petunjuk kebenaran
Agama sebagai petunjuk metafisika
Agama sebagai bimbingan manusia.
o TOLERANSI BERAGMA
1. Inti Toleransi Beragama

Terciptanya suasana kehidupan


beragama penuh keimanan dan
ketakwaan, kerukunan yang dinamis
inter dan antar umat beragama.
2. Toleransi Beragama dalam
Islam

Islam agama universal diturunkan


untuk kebahagiaan dunia dan
akhirat.
Islam ditunjukkan secara damai,
bijaksana dan tidak memaksa.
Ditopang dengan budi pekerti luhur
Rasulullah SAW.
3. Toleransi Umat Islam

Zaman nabi, ketika Islam lemah, Islam mendapat


intimidasi dari pihak lawan.
Zaman Khulafaurrasyidun, Khalifah Umar menguasai
Palestina memberikan kebebasan beragama bagi agama
lain. Namun ketika dikuasai Romawi, Baitul maqdis
dibumihanguskan dan orang Yahudi diusir.
Ketika Eropa dikuasai Islam, sangat toleran. Tapi ketika
Islam melemah, masjid ditutup, ibadah dilarang,
kekejaman dimana-mana, dan harus memilih 3 pilihan:
1.Menjadi nasrani
2.Mati
3.Terusir dari Spanyol
4. Toleransi Umat Islam
Indonesia

Karena Indonesia mayoritas


masyarakatnya Islam, dan Islam sangat
toleran dengan agama lain yang minoritas.
Seperti kasus Piagam Jakarta 22 Juni
1945 Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi
pemeluknya diganti Ketuhanan Yang
Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai