Anda di halaman 1dari 24

PEMBERHENTIAN

KARYAWAN
(Pemutusan Hubungan
Kerja)
Drs. Suryaman, MM

1
SUB POKOK BAHASAN

PENGERTIAN
ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN
PROSES PEMBERHENTIAN
PASAL 153, UU PERBURUHAN NO.13/2003
PASAL 156 (KEWAJIBAN PERUSAHAAN)
PASAL 159
PASAL 162

suryaman 2
PENGERTIAN PEMBERHENTIAN

Pemberhentian adalah
Pemutusan hubungan kerja
seseorang karyawan dengan
suatu organisasi perusahaan.

3
PEMUTUSAN HUBUNGAN
KERJA menurut Undang Undang
Pasal 150
Pemutusan hubungan kerja baik badan
usaha yang berbadan hukum / tidak, untuk
milik perorangan/ persekutuan baik milik
swasta /negara, mempunyai kewajiban
membayar upah atau imbalan dalam bentuk
lain

Budiarsa Dharmatanna 4
Dasar hukum Pemberhentian
Pegawai
1. Undang-undang Perberhentian no 12
tahun 1964 dan seizin P4D atau P4P
atau dengan keputusan pengadilan.
2. UU no 13 th 2013 tentang
Ketanakerjaan

P4D = panitia penyelesaian perselisihan


perburuhan daerah/ Pusat
suryaman 5
Pengusaha dilarang melakukan
pemutusan hubungan kerja dengan
alasan:Pasal 153
1. Berhalangan kerja karena sakit menurut keterangan dokter ,
waktu tidak melampaui 12 bulan secara terus-menerus;
2. Berhalangan hadir karena memenuhi kewajiban terhadap
negara
3. Menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya;

4. Pekerja/buruh menikah;

7. Pekerja sedang hamil, melahirkan, menyusui bayinya;


8. Pekerja mendirikan /anggota / pengurus serikat pekerja
9. Pekerja melakukan kegiatan serikatburuh di luar jam/ di
dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha,

6
10. Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang
berwajib karena pengusaha yang melakukan tindak pidana
kejahatan;
11. Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku,
warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, atau
status perkawinan;
12. Pekerja dalam keadaan cacat tetap, akibat kecelakaan
kerja, atau sakit dengan surat keterangan dokter yang
jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan.

7
ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN

UNDANG-UNDANG
KEINGINAN PERUSAHAAN
KEINGINAN KARYAWAN
PENSIUN
KONTRAK KERJA BERAKHIR
KESEHATAN KARYAWAN
MENINGGAL DUNIA
PERUSAHAAN DILIKUIDASI

8
1. ATAS DASAR UNDANG-UNDANG (UU No
13/2003)

Undang-undang dapat menyebabkan


seorang karyawan harus diberhentikan
dari suatu perusahaan. Misalnya
karyawan dibawah umur (anak-anak),
WNA, atau karyawan yang terlibat
organisasi terlarang.

9
2. KEINGINAN PERUSAHAAN

1. Karyawan tidak mampu menyelesaikan


pekerjaannya.
2. Perilaku dan disiplinnya Karyawan kurang baik
3. Melanggar peraturan perusahaan.
4. Tidak dapat bekerja sama dan terjadi konflik
dengan karyawan lain.
5. Melakukan tindakan amoral dalam perusahaan.

10
Perusahaan PHK bila karyawan/buruh
melakukan kesalahan berat sbb :
PASAL 158 UU PERBURUHAN NO 13/2003

1. Melakukan penipuan, pencurian,penggelapan


barang/ uang milik perusahaan;
2. Memberikan keterangan palsu atau yang
dipalsukan sehingga merugikanperusahaan;
3. Mabuk, meminum keras , narkotika, sikotropika,
dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja;
4. Melakukan perbuatan asusila / perjudian di
lingkungan kerja;
5. Menyerang, menganiaya, mengancam,
mengintimidasi teman sekerja di lingkungan
kerja;
11
6. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk
melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan peraturan perundang- undangan;
7. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau
membiarkan dalam keadaan bahaya
barang milik perusahaan yang menimbulkan
kerugian bagi perusahaan;
8. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan
teman sekerja atau pengusaha dalam
keadaan bahaya di tempat kerja;
9. Membongkar atau membocorkan rahasia
perusahaan yang seharusnya dirahasiakan
kecuali untuk kepentingan negara;

12
3. KEINGINAN KARYAWAN

1. Pindah ke tempat lain untuk


mengurus orang tua
2. Kesehatan yang kurang baik
3. Untuk melanjutkan pendidikan
4. Ingin berwiraswasta.

13
3. KEINGINAN KARYAWAN
Pasal 162 Ayat 1 : Pekerja yang mengundurkan
diri atas kemauan sendiri, memperoleh uang
penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat
(4), antara lain :
1.Cuti yang belum diambil atau belum gugur
2.Biaya atau ongkos pulang karyawan atau
keluarganya ke tempat di mana dia diterima
bekerja.
3.Penggantian perumahan dan pengobatan/
perawatan minimal 15% dari pesangon

14
4. PENSIUN
Undang-undang mempensiunkan seorang karyawan
karena telah mencapai batas usia dan masa kerja
tertentu, misalnya usia 55 tahun dan minimum masa
kerja 15 tahun. karyawan yang pensiun akan
memperoleh uang pensiun.

5. KONTRAK KERJA BERAKHIR


Karyawan kontrak akan dilepas atau diberhentikan
apabila kontrak kerjanya berakhir. Pemberhentian
berdasarkan berakhirnya kontrak kerja tidak
menimbulkan konsekuensi karena telah diatur terlebih
dahulu dalam perjanjian saat mereka diterima.

15
ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN

KESEHATAN KARYAWAN
Kesehatan karyawan dapat menjadi alasan pemberhentian karyawan. Inisiatif
pemberhentian bisa berdasarkan keinginan perusahaan ataupun keinginan
karyawan.
MENINGGAL DUNIA
Karyawan yang meninggal dunia secara otomatis putus hubungan kerjanya
dengan perusahaan. Perusahaan memberika pesangon atau uang pensiun bagi
keluarganya sesuai peraturan yg ada.
PERUSAHAAN DILIKUIDASI
Karyawan akan dilepas bila perusahaan dilikuidasi atau ditutup karena bangkrut.
Bangkrutnya perusahaan harus berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku,
sedangkan karyawan yang dilepas (PHK) harus mendapat pesangon sesuai
ketentuan pemerintah.

16
Proses Pemberhentian

Prosedurnya :
1. Musyawarah karyawan dg pimpinan perusahaan
2. Musyawarah pimpinan serikat buruh dg pimpinan
perusahaan
3. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan
perusahaan, dan P4D
4. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan
perusahaan, dan P4P
5. Pemutusan berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri.

P4D = panitia penyelesaian perselisihan perburuhan daerah

17
Pasal 156 ayat 1

Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja,


pengusaha diwajibkan membayar uang
pesangon dan atau uang penghargaan masa
kerja dan uang penggantian hak yang
seharusnya diterima.

18
Menghitung Uang pengsangon Pasal
156 ayat 1
1. Masa kerja kurang dari 1 tahun, 1 bulan upah
2. Masa kerja 1 thn /lebih tetapi kurang dari 2 thn, 2 blnupah.
3. Masa kerja 2 thn/ lebih tetapi kurang dari 3 thn, 3 bln upah.
4. Masa kerja 3 thn/lebih tetapi kurang dari 4 tahun, 4 bln upah
5. Masa kerja 4 thn/lebih tetapi kurang dari 5 tahun, 5 bln upah
6. Masa kerja 5 thn/lebih tetapi kurang dari 6 tahun, 6 bln upah
7. Masa kerja 6 thn/lebih tetapi kurang dari 7 tahun, 7 bln upah
8. Masa kerja 7 thn/lebih tetapi kurang dari 8 tahun, 8 bln upah
9. Masa kerja 8 thn/lebih tetapi kurang dari 9 tahun, 9 bln upah

19
Menghitung uang penghargaan Pasal 156
ayat 3
1. 3 thn /lebih tetapi kurang dari 6 thn, 2 bln upah.
2. 6 thn /lebih tetapi kurang dari 9 thn, 3 bln upah
3. 9 thn/lebih tetapi kurang dari 12 thn, 4 bln upah
4. 12 thn/lebih tetapi kurang dari 15 thn, 5 bln upah
5. 15 thn /lebih tetapi kurang dari 18 thn, 6 bln upah
6. 18 thn /lebih tetapi kurang dari 21 thn, 7 bln upah
7. 21 thn/lebih tetapi kurang dari 24 thn, 8 bln upah
8. 24 tahun / lebih, 10 bulan upah

20
Pasal 159

Apabila pekerja/buruh tidak menerima


PHK sebagaimana dimaksud dalam pasal
158 ayat 1, pekerja/buruh yang
bersangkutan dapat mengajukan gugatan
ke lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial.

21
Pasal 162

Ayat 1 : Pekerja/buruh yg mengundurkan diri atas


kemauan sendiri, memperoleh uang penggantian hak
sesuai ketentuan pasal 156 ayat 4.meliputi:
1. cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
2. ongkos pulang untuk pekerja/ dan keluarganya ke tempat
di mana pekerja/buruh diterima bekerja;
3. penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan
ditetapkan 15% dari uang pesangon dan/atau uang
penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat;
4. hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.

22
Pasal 162
Ayat 3 : Pekerja/buruh yang mengundurkan diri
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus memenuhi
syarat :
a. mengajukan permohonan pengunduran diri secara
tertulis selambat-lambatnya 30 hari sebelum tanggal
mulai pengunduran diri.
b. tidak terikat dalam ikatan dinas/kontrak.
c. tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal
mulai pengunduran diri.

23

Anda mungkin juga menyukai