Anda di halaman 1dari 21

AKNE VULGARIS

BATASAN
Akne vulgaris peradangan menahun
folikel pilosebasea yang ditandai dengan
adanya komedo, papul, pustul, nodus dan
kista.
Predileksi wajah, bahu, punggung tu
remaja dan ekstremitas bagian atas.
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Faktor yang berhubungan dengan
patogenesis penyakit antara lain :
Perubahan pola keratinisasi dalam folikel.
Produksi sebum yang meningkat.
Terbentuknya fraksi asam lemak bebas
yang menyebabkan terjadinya inflamasi.
Peningkatan jumlah flora folikel
(Propionibacterium acnes, Pityrosporum
ovale dan Staphylococcus epidermidis).
KLASIFIKASI
Menurut Pillsburry, gradasi akne terbagi
atas :
Komedo di muka.
Komedo, papul, pustul dan peradangan
lebih dalam di muka.
Komedo, papul, pustul dan peradangan
lebih dalam di muka, dada, punggung.
Akne konglobata.
Lehman et al, 2002
Ringan : komedo < 20 / lesi inflamasi <15,
total lesi < 30.
Sedang : komedo 20-100 / lesi inflamasi
15-50, total lesi 30-125.
Berat : kista >5 /komedo >100 atau
inflamasi >50 , total lesi > 125
Komedo tertutup
Komedo Terbuka
Pustula
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan atas dasar klinis
dan pemeriksaan ekskohleasi sebum
yaitu pengeluaran sumbatan sebum
dengan komedo ekstraktor (sendok unna).
DIAGNOSIS BANDING
Erupsi akneiformis yang disebabkan oleh
induksi obat misalnya kortikosteroid, INH,
barbiturat, bromida, yodida, difenil
hidantoin dan ACTH.
Akne venenata dan akne akibat
rangsangan fisis.
Rosasea.
Dermatitis perioral.
Pencegahan
Menghindari peningkatan jumlah lipid
sebum dan perubahan isi sebum misalnya
dengan diet rendah lemak dan karbohidrat
dan melakukan perawatan kulit untuk
membersihkan permukaan kulit.
Menghindari faktor pemicu terjadinya
akne misalnya stres, kosmetik, alkohol,
rokok.
Pengobatan
A. Pengobatan Topikal

Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit


(peeling), misalnya sulfur (4 8%),
resorsinol (1 5%), asam salisilat (2
5%), peroksida benzoil (2,5 10%), asam
vitamin A (0,025 0,1%), asam azeleat
(15 20%) dan asam alfa hidroksi [AHA]
(asam glikolat 3 8%).
Antibiotika topikal misalnya oksitetrasiklin
(1%), eritromisisn (1%), klindamisin fosfat
(1%)

Antiperadangan topikal : Hidrokortison 1


2,5%, suntikan intralesi triamsinolon
asetonid 10 mg/cc untuk lesi nodulo-kistik
B. Pengobatan Sistemik

Antibakteri sistemik :
Tetrasiklin 250 mg 1,0 mg/hari
Eritromisin 4 x 250 mg/hari
Doksisiklin 50 mg/hari
Obat hormonal untuk menekan produksi
androgen dan secara kompetitif
menduduki resptor organ target di kelenjar
sebasea, misalnya estrogen (50 mg/hari
selama 21 hari dalam sebulan) atau
antiandrogen siproteron
Vitamin A sebagai anti keratinisasi
(50.000 ui 150.000 ui/hari).
Isotretinoin (0,5 1 mg/kgBB/hari) untuk
menghambat produksi sebum pada akne
nodulokistik dan konglobata
Akne grade I
Akne grade II
Akne grade III
Akne Konglobata
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai