Anda di halaman 1dari 48

PERDARAHAN PADA

KEHAMILAN LANJUT

DISUSUN OLEH : FAHMY KHARISMA AKBAR


PEMBIMBING: DR. RUSMANIAH, SP.OG
Perdarahan obstetri
Ancaman morbiditas:
25-30% penyebab sindrom gangguan sistem
kematian maternal pernafasan, koagulopati,
kejang, nekrosis kelenjar
di seluruh dunia
pituitari

Pelayanan kesehatan yang


baik
Mencegah 60-70% kasus
mortalitas akibat perdarahan
Perdarahan Antepartum

perdarahan pervaginam
Definis yang terjadi pada
kehamilan diatas 28
i minggu atau lebih.
Klasifikasi
Perdarahan
Antepartum

Plasenter Unclassified Non-Plasenter

Letak Normal
Solusio plasenta, ruptur Ruptur uteri, lesi
sinus marginalis, plasenta serviks dan vagina,
sirkumvalata polip serviks,
Letak Abnormal karsinoma serviks,
Plasenta previa, vasa trauma jalan lahir
previa
Plasenta Previa
Plasenta yang berimplantasi
pada segmen bawah rahim
demikian rupa sehingga Definisi
menutupi seluruh atau
sebagian dari ostium uteri
internum
PLASENTA PREVIA
Klasifikasi

Menutupi Tepi plasenta plasenta letak


Menutupi
Seluruh berada pada rendah
Sebagian
OUI OUI pinggir OUI Plasenta berimplantasi
pada SBR sehingga tepi
bawahnya berada pada
jarak 2 cm dari OUI
Plasenta previa disebakan karena
keterlambatan implantasi dari
blastokista sehingga blastokista
berimplantasi di segmen bawah
rahim.

Mungkin secara kebetulan saja

Etiologi
blastokista menimpa desidua di
daerah segmen bawah rahim tanpa
latar belakang lain yang mungkin.

Teori lain mengemukakan sebagai


salah satu penyebabnya adalah
vaskularisasi desidua yang tidak
memadai, mungkin sebagai akibat
dari proses radang atau atrofi.
Cacat atau
jaringan parut Konsepsi
pada
endometrium dan nidasi
oleh bekas terlambat
pembedahan

Multiparitas Plasenta
besar pada
, umur hamil
>35th Faktor ganda
Predisposis
i
Patofisiologi
Gejala Klinis

Gejala utama plasenta previa adalah


pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari
biasanya berulang darah biasanya berwarna
merah segar.
Bagian (terdepanpresentasi janin belum
masuk panggul dan bila didorong ke PAP akan
mengolak) janin tinggi (floating). sering
dijumpai kelainan letak janin.
Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya
tidak banyak dan tidak fatal, kecuali bila
dilakukan periksa dalam sebelumnya, sehingga
pasien sempat dikirim ke rumah sakit. Tetapi
perdarahan berikutnya (reccurent bleeding)
biasanya lebih banyak.
Janin biasanya masih baik.
Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Inspekulo
Penetuan plasenta tidak langsung
Penentuan plasenta langsung
USG
Pemeriksaan Inspekulo

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah


perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum
atau dari kelainan cervix dan vagina. Apabila
perdarahan berasal dari ostium uteri
eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
Penentuan Letak Plasenta
Tidak Langsung

Dapat dilakukan dengan radiografi, radio sotop


dan ultrasonografi. Akan tetapi pada
pemerikasaan radiografi clan radiosotop, ibu
dan janin dihadapkan pada bahaya radiasi
sehingga cara ini ditinggalkan. Sedangkan USG
tidak menimbulkan bahaya radiasi dan rasa
nyeri dan cara ini dianggap sangat tepat untuk
menentukan letak plasenta.
Penentuan Letak Plasenta
Secara Langsung

Pemeriksaan ini sangat berbahaya


karena dapat menimbulkan
perdarahan banyak. Pemeriksaan
harus dilakukan di meja operasi.
Perabaan forniks. Mulai dari forniks
posterior, apa ada teraba tahanan
lunak (bantalan) antara bagian
terdepan janin dan jari kita.
Pemeriksaan melalui kanalis
servikalis. Jari di masukkan hati-hati
kedalam OUI untuk meraba adanya
jaringan plasenta.
Penatalaksanaan

Semua pasien dengan perdarahan per


vagina pada kehamilan trimester
ketiga, dirawat di rumah sakit tanpa
periksa dalam.

Bila pasien dalam keadaan syok


karena pendarahan yang banyak, harus
segera diperbaiki keadaan umumnya

Selanjutnya penanganan plasenta previa


bergantung kepada: KU, Hb, Umur
kehamilan/taksiran BB janin,
jenis plasenta previa, paritas dan
kemajuan persalinan
Umur kehamilan kurang dari 37
minggu.
Perdarahan sedikit
Belum ada tanda-tanda
persalinan
Penanganan Keadaan umum baik, kadar Hb
8 gr% atau lebih.
Ekspektatif
Tirah baring, berikan antibiotik
profilaksis
Lakukan USG
Periksa Hb, HCT, COT, golongan
darah.
Awasi TTV ibu, perdarahan, dan DJJ.
Berikan tokolitik bila ada kontraksi
Umur kehamilan >/ = 37
minggu, BB janin >/ = 2500
gram.
Perdarahan banyak 500 cc
atau lebih.
Ada tanda-tanda persalinan.
Keadaan umum pasien tidak
Penanganan baik ibu anemis Hb < 8 gr%.

Aktif Untuk menentukan tindakan


selanjutnya SC atau partus
pervaginum, dilakukan
pemeriksaan dalam kamar
operasi, infusi transfusi darah
terpasang.
SOLUSIO PLASENTA
Definisi
SOLUSIO PLASENTA
Klasifikasi
Ruptur Sinus
Marginalis

Solusio Plasenta
Parsialis

Solusio Plasenta
Totalis
KLASIFIKASI
SOLUSIO PLASENTA
Berdasarkan Gambaran Klinis dengan derajat lepasnya
plasenta
Ringan
pelepasan plasenta < 25% atau <1/6 bagian permukaan,
jumlah darah yang keluar <250 ml, tumpahan darah
seperti pada haid, uterus tidak tegang, belum ada tanda
syok, janin hidup
Sedang
pelepasan plasenta 25-50%, Perdarahan 250-1000 cc, rasa
nyeri di perut terus menerus, DJJ janin cepat, hipotensi dan
takikardia pada ibu
Berat
Pelepasan plasenta >50%, Perdarahan >1000 cc, Syok,
hampir semua kasus janin telah meninggal
SOLUSIO PLASENTA
Faktor Resiko
Sosio ekonomi
Usia ibu tua
Multiparitas
Fisik
Trauma tumpul abdomen dalam kehamilan
Kelainan pada rahim
Mioma dibelakang plasenta
Uterus berseptum
Penyakit ibu
Hipertensi menahun
Kelainan sistem pembekuan darah

Sebab iatrogenik
Merokok
kokain
SOLUSIO PLASENTA
Patologi
Perdarahan dari pembuluh plasenta/uterus
hematoma pada desidua plasenta terdesak
terlepas
Bila perdarahan >> hematoma retroplasenta >>
ekstravasasi pada miometrium uterus
Couvelaire
Kerusakan jaringan miomtrium & pembekuan
retroplasenta tromboplastin dalam sirkulasi ibi
pembekuan intravaskuler hipofibrinogenemia
gangguan ginjal
Lepasnya plasenta anoksia janin kematian janin
Anamnesis

- Sakit tiba-tiba di perut, pasien dapat


menunjukkan tempat yang dirasa paling sakit.
- Perdarahan pervaginam terdiri dari darah segar
dan bekuan-bekuan darah yang berwarna
kehitaman.
Pergerakan anak mulai hebat kemudian terasa
pelan dan akhirnya berhenti (anak tidak
bergerak lagi).
Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat,
mata berkunang-kunang. Ibu terlihat anemis
yang tidak sesuai dengan jumlah darah yang
keluar pervaginam.
Inspeksi Palpasi
- Pasien gelisah, sering - Tinggi fundus uteri (TFU)
mengerang karena tidak sesuai dengan
kesakitan. tuanya kehamilan.
- Uterus tegang dan keras
- Pucat, sianosis dan
seperti papan yang disebut
berkeringat dingin. uterus in bois (wooden
- Terlihat darah keluar uterus) baik waktu his
pervaginam (tidak maupun di luar his.
selalu). - Nyeri tekan di tempat
plasenta terlepas.
- Bagian-bagian janin sulit
dikenali, karena perut
(uterus) tegang.
Auskultasi Pemeriksaan dalam

Sulit dilakukan karena Serviks dapat telah terbuka


atau masih tertutup.
uterus tegang, bila
denyut jantung Terbuka->plasenta dapat
terdengar biasanya di teraba menonjol dan
tegang, baik sewaktu his
atas 140, kemudian
maupun di luar his.
turun di bawah 100 dan
akhirnya hilang bila Plasenta sudah pecah dan
sudah terlepas seluruhnya,
plasenta yang terlepas
->turun kebawah dan
lebih dari satu per tiga teraba pada
bagian. pemeriksaan(prolapsus
placenta).
Pemeriksaan Pemeriksaan
laboratorium USG

- Urin : Albumin (+), pada
pemeriksaan sedimen dapat Pada pemeriksaan USG
ditemukan silinder dan yang dapat ditemukan
leukosit. antara lain:
- Terlihat daerah
- Darah : Hb menurun, terlepasnya plasenta
hipofibrinogenemia, maka
diperiksakan pula COT (Clot - Janin
Observation test) tiap l jam,
tes kualitatif fibrinogen - Darah
(fiberindex), dan tes
- Tepian plasenta
kuantitatif fibrinogen (kadar
normalnya 15O mg%).
SOLUSIO PLASENTA
Penanganan
Usia Kehamilan < 36 mg
Ringan
Ekspektatif bila perbaikan + (perdarahan
berhenti, his (-), janin hidup)
Tirah baring
Atasi anemia
USG dan KTG serial kl memungkinkan
Tunggu persalinan spontan
Aktif,
bila memburuk (perdarahan terus, his
terus, mengancam ibu/janin)
Partuspervaginam
(amniotomi/oksitosin infus)
Perdarahan & Bishop skor < 5 atau persalinan masih
lama > 6jam SC
SOLUSIO PLASENTA
Penanganan
Usia Kehamilan < 36 mg
Sedang/ Berat
Resusitasicairan
Atasi anemia (transfusi darah)
Partus pervaginam bila diperkirakan dalam 6 jam
(amniotomi & infus oksitosin)
SC dipertimbangkan bila pervaginam tidak dapat
berlangsung 6 jam

Usia Kehamilan > 37 mg ( TBJ > 2500 gr )


Ringan/sedang/berat SC bila persalinan
pervaginam lama ( > 6 jam )
Solusio Plasenta vs Plasenta
Previa
Ruptur Uteri

Ruptur Uteri adalah Di negara maju, 1


robekan pada rahim dalam 1280 (1931-
sehingga rongga 1950) menurun
uterus dan rongga menjadi 1 dalam
peritoneum dapat 15000 tahun 1996. di
berhubungan Indonesia 1 dalam 93
persalinan

Definisi Insiden
si
Klasifikasi

Menurut waktu terjadinya


Cedera atau Anomali Uterus yang Terjadi Sebelum
Kehamilan Sekarang
Cedera atau Kelainan Uterus Selama Kehamilan Sekarang

Menurut lokasinya
Korpus uteri
SBR

Serviks uteri
Kolpoporeksis-

kolporeksis
Menurut robeknya
Kompleta

Inkompleta

Menurut etiologinya
Ruptur uteri spontanea
Ruptur uteri violenta
Ruptur uteri bekas sectio

Menurut gejala klinisnya


Ruptur uteri imminens
Ruptur uteri sebenarnya.
Faktor Resiko Ruptur
Uteri
Patofisiologi
Pada waktu his SAR menjadi Tubuh janin
korpus uteri tebal, dan terdorong ke
berkontraksi & SBR
korpus uteri
mengalami
retraksi menjadi kecil

SBR jd lbh lebar & tipis Bag terbawah janin


SBR ditempati tdk dpt
krn tertarik ke atas , tubuh janin, bgn turun,volume
berulang terbawah terdorong korpus yg mengecil
& sering shg lingkaran ke jalan lahir hrs diimbangi
retraksi semakin tinggi dengan perluasan
SBR ke atas

Lingkaran retraksi Karena SBR Jika his terus


fisiologik meninggi ke terus tertarik menerus & bagian
arah pusat menjadi ke proksimal, terbawah janin tidak
patologik, disebut tp tertahan turun, lingkaran
lingkaran bandl oleh ligamen retraksi semakin
Pada saatnya Darah sbgn
dinding SBR mengalir ke
SBR semakin dalam rongga
tertarik ke tersebut akan
robek, terjadi peritoneum sbgn
atas & menipis mengalir ke
perdarahan
vagina

Peristiwa Ketika terjadi robekan,


robekan tsb pasien merasa amat
dipercepat jika nyeri , & his terakhir
ada manipulasi yg mash kuat
dari luar mendorong tubuh janin
ke rongga peritoneum
Manifestasi klinis
Gejala ancaman robekan rahim :
1. Lingkaran Bandl tinggi, mendekati pusat dan naik terus
2. Kontraksi rahim kuat dan terus menerus
3. Penderita gelisah, nyeri diperut bagian bawah, juga diluar his.
4. Pada palpasi, SBR nyeri (diatas simfisis)
5. Ligamen rotunda tegang, juga diluar his
6. DJJ biasanya tidak ada atau tidak baik karena anak mengalami
asfiksia disebabkan kontraksi dan retraksi rahim yang berlebihan
7. Urin mengandung darah karena VU teregang atau tertekan

Jika keadaan ini berlanjut maka terjadilah ruptur uteri; karena itu
gejala-gejala ancaman robekan rahim merupakan indikasi untuk
menyelesaikan persalinan, dengan perforasi atau dekapitasi pada
anak mati, di SC pada anak hidup.
Diagnosis

Anamnesis dan inspeksi:


pada suatu his yang kuat sekali, pasien merasa kesakitan yang luar
biasa, menjerit seolah-olah perutnya sedang dirobek. Pasien
kemudian menjadi gelisah, takut, pucat, keringat dingin, bahkan
bisa kolaps,
pernafasan menjadi dangkal dan cepat,
haus,

muntah-muntah,

syok, nadi kecil dan cepat, TD menurun bahkan menjadi tidak


teratur,
perdarahan pervaginam,
terkadang timbul perasaan nyeri yang menjalar ke tungkai bawah
dan bahu,
kontraksi uterus biasanya hilang,
perut kembung dan paralisis usus.
Palpasi
teraba krepitasi pada kulit perut,
bila janin sudah keluar dari kavum uteri (berada di
rongga perut), maka teraba bagian-bagian janin
langsung dibawah kulit perut, dan disampingnya
terkadang teraba uterus sebagai suatu bola keras
dengan ukuran sebesar kelapa,
nyeri tekan pada perut, terutama pada bagian yang
robek.

Auskultasi
DJJ tidak terdengar beberapa menit setelah ruptur.
Pemeriksaan dalam
Kepala janin yang tadinya sudah jauh turun ke
bawah, dengan mudah dapat didorong keatas, dan
ini disertai keluarnya darah pervaginam yang agak
banyak.
Jika rongga rahim sudah kosong dapat diraba
robekan pada dinding rahim, bahkan dapat diraba
pula usus, omentum, dan bagian-bagian janin. Jika
jari tangan yang berada di dalam ditemukan
dengan jari luar, maka terasa seperti dipisahkan
oleh bagian yang tipis sekali dari dinding perut.
Fundus uteri juga dapat diraba.
Komplikasi Tatalaksana
Syok hipovolemik
karena perdarahan
yang hebat
Sepsis akibat infeksi

Rujuk ke RS yang
mempunyai fasilitas
yang memadai
Histerektomi, resusitasi
& pemberian antibiotik
yg sesuai
Vasa Previa
DEFINISI
Keadaan dimana pembuluh darah janin
berada di dalam selaput ketuban dan
melewati ostium uteri internum untuk
kemudian sampai ke dalam insersinya di
tali pusat
FAKTOR RESIKO
plasenta bilobata, plasenta
suksenturiata, plasenta letak
rendah, kehamilan pada fertilisasi in
vitro, kehamilan ganda
Perdarahan segera setelah ketuban
pecah dan karena perdarahan ini
berasal dari anak dengan cepat
bunyi jantung anak menjadi buruk
bisa juga menyebabkan bayi tersebut
meninggal.
Ruptur Sinus Marginalis

DEFINISI
Terlepasnya sebagian kecil plasenta
yang tidak berdarah banyak, sama
sekali tidak mempengaruhi keadaan ibu
ataupun janinnya

GEJALA
Perdarahan pervaginam, kehitam-hitaman
dan sedikit. Perut agak sakit, atau agak
tegang. Bagian-bagian janin masih mudah
teraba.
Plasenta sirkumvalataDefinisi
Plasenta sirkumvalata adalah
plasenta yang pada permukaan
fetalis dekat pinggir terdapat
cincin putih. Cincin ini
menandakan pinggir plasenta,
sedangkan jaringan di sebelah
luarnya terdiri dari villi yang
tumbuh kesamping dibawah
desidua.
Diduga bahwa corionfrondosum
terlalu kecil dan untuk
mencukupi kebutuhan, villi
Etiologi menyerbu kedalam desidua di
luar permukaan frondosum,
plasenta jenis ini tidak jarang
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. edisi ke-4. Cetakan IV. 2014.


Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Cunningham, FG, et al. Obstetri Williams. Edisi ke-21. 2006. Jakarta :
EGC Penerbit Buku Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai