Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pelabuhan
Operasional Pelayanan
Engineering (desain):
(manajemen pelabuhan):
1. Fasilitas pokok:
1. Pandu, tunda
alur pelayaran, breakwater (BW)
2. Bongkar/muat barang
kolam pelabuhan, dermaga
3. gudang/penumpukan barang
sistem penambat kapal
4. link dengan moda transport lain
2. Fasilitas penunjang: gudang,
4. pelayanan penumpang
lapangan penumpukan, jalan dll
5. dan lain-lain
Pelabuhan
Pelabuhan (PP No. 70 tahun 1996)
Tempat yang terdiri dari daratan dan perairan
di sekitarnya dengan batas-batas tertentu
sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai
tempat kapal bersandar, berlabuh, naik-turun
penumpang dan atau bongkar muat barang
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan
serta sebagai tempat perpindahan intra dan
antar moda transportasi
Jasa Kepelabuhanan meliputi yaitu:
1. Penyediaan kolam pelabuhan dan perairan untuk
lalu lintas kapal dan tempat berlabuh
2. Pelayanan jasa yang berhubungan dengan
pemanduan kapal dan pemberian jasa kapal
tunda
3. Penyediaan dan pelayanan jasa dermaga untuk
tambat/sandar, bongkar muat barang serta
penyediaan fasilitas naik turun penumpang
4. Penyediaan dan pelayanan jasa gudang dan
tempat penimbunan barang, angkutan di
perairan pelabuhan, alat bongkar muat serta
peralatan pelabuhan
5. Penyediaan bangunan dan lapangan untuk
kepentingan kelancaran angkutan laut
Jasa Kepelabuhanan meliputi
yaitu:
6. Penyediaan jaringan jalan, parkir, drainase
dan sanitasi, listrik, air minum, depo bahan
bakar dan armada pemadam kebakaran
7. Penyediaan jasa terminal bongkar muat peti
kemas, muatan curah cair, muatan curah
kering dan kapal Ro-Ro
8. Penyediaan jasa lain yang menunjang
pelayanan jasa kepelabuhanan
Maksud Pengoperasian
Pelabuhan:
Memperlancar perpindahan intra dan
atau antar moda transportasi
Sebagai pusat kegiatan pelayanan
transportasi laut
Sebagai pusat distribusi dan konsolidasi
barang
Fungsi pelabuhan meliputi:
Link
Interface
Gateway
Link
Pelabuhan sebagai satu mata rantai dalam proses
transportasi, maka pelabuhan harus mampu
menciptakan sistem sedemikian rupa sehingga
memudahkan pelaksanaan kegiatan, baik dari
aspek pelayanan barang maupun aspek pelayanan
kapal dan alat transportasi lain.
Interface
Pelabuhan
Gateway
Pelabuhan berfungsi sebagai pintu gerbang
perdagangan (keluar masuk barang) bagi
suatu daerah atau negara
Indonesia menetapkan konsep 4 gateway port:
Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan
Makassar
2. Tool Port
Penyelenggara pelabuhan Memberikan Karena banyak
menyediakan semua fasilitas kesempatan yang pihak yang terlibat
dan peralatan pelabuhan seluas-luasnya akan sulit
sedangkan pengoperasiannya di kepada banyak mengendalikan
lakukan oleh swasta atas dasar pihak untuk terlibat tingkat kinerja
sewa dengan tarif yang telah dalam penyediaan pelabuhan
ditentukan. jasa kepalabuhanan
Sistem Pengelolaan Pelabuhan (4/4)
(ADB, 2000)
contoh:
Kemampuan suatu pelabuhan secara keseluruhan
dipengaruhi oleh jumlah kapal tunda dan kapal pandu
yang tersedia. Apabila jumlah kapal tunda kurang, ini
menyebabkan terjadi pengeluaran yang tidak perlu
Operasional pelabuhan
Operasional pelabuhan dibagi menjadi 2
tahap:
I. Pemanduan dan Penundaan
I.1 Pemanduan
I.2 Penundaan
Pandu Laut
memandu kapal dari kolam pelabuhan ke batas
perairan wajib pandu atau sebaliknya
I.2 Penundaan
Definisi:
Pekerjaan mendorong, menarik atau menggandeng
kapal yang bergerak untuk bertambat atau melepas
dari tambatan dengan menggunakan kapal tunda
II.2 Tambat
Bangunan fasilitas pelabuhan untuk
merapatnya kapal, breasting dolphin, pilar,
pelampung dll
Pihak pelabuhan harus memberikan tempat
tambat yang aman untuk kapal yang
melakukan bongkar muat barang
Persentase penggunaan tambatan < 65%,
pelabuhan di Indonesia sudah > 65%,
sehingga terjadi antrian.
bagaimana supaya tidak terjadi antrian?
II.2 Tambat
Dermaga
Gudang barang
setelah diperiksa
BC
Penerima barang
pengirim
II. Labuh dan Tambat
1. Pekerjaan Stevedoring
Bongkar barang dari dek /palka kapal ke
dermaga/tongkang/truck atau memuat
barang ke dek/palka kapal dengan
menggunakan derek kapal atau derek darat
2. Pekerjaan Cargodoring
Mengangkut barang dari dermaga ke dalam
Gudang atau Lapangan Penumpukan dan
menyusun nya atau mengangkut barang
dari Gudang atau Lapangan Penumpukan
ke dermaga
II. Labuh dan Tambat
3. Pekerjaan Receiving/Delivery
Delivery
Mengangkut barang dari Gudang atau
Lapangan Penumpukan kemudian
disusun di atas truck/gerbang KA (moda
transportasi darat) di pintu darat
Receiving
Menerima barang dari atas
truck/gerbong KA di pintu darat untuk
ditimbun di Gudang atau Lapangan
Penumpukan Lini I
II. Labuh dan Tambat
II.3 Bongkar dan Muat
Pelaksanaan bongkar muat dapat
dibagi menjadi dua:
Langsung ke truck (truck lossing)
Melalui Penimbunan
Note:
Sistem pelaksanaan bongkar muat ini berlaku untuk
semua barang, termasuk barang umum, curah
cair maupun curah kering
II.3 Bongkar Muat
II.4 Penumpukan
Tujuan penyediaan fasilitas penumpukan
barang-barang bongkar muat di pelabuhan:
Gudang
Lapangan Penumpukan
Lapangan Penumpukan Lini I
Lapangan Lini I menampung barang-barang
yang tidak bisa masuk gudang (berat, besar,
dan tahan cuaca), tetapi masih dibawah
pengawasan Bea & Cukai (masih dalam
urusan Bea & Cukai)
Lapangan Penumpukan Lini II
Untuk menumpuk barang-barang yang telah
selesai dokumen Bea & Cukai, jadi barang
bebas, hanya untuk penimbunan (stock)
II. Labuh dan Tambat