Anda di halaman 1dari 102

Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Topik Bahasan:

TEORI dan MODEL ATOM


OLEH

Drs. H. T. ARIFUL AMRI, MS.

Fakultas MIPA Jurusan Kimia


Universitas Riau, Pekanbaru 2015

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

TEORI Dan MODEL ATOM

Teori dan model atom dikemukakan pada permulaan


abad ke-19.
Perkembangan teori dan model atom yang diungkapkan
oleh para ilmuwan antara lain:
1.Teori dan model atom Dalton (1808)
2.Teori dan model atom Thomson (1900)
3.Teori dan model atom Rutherford (1911)
4.Teori dan model atom Bohr (1913)
5.Teori dan model atom mekanika kuantum oleh Louis de
Broglie dan Warner Heisenberg

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

TEORI ATOM TENTANG ELEKTRON


J J Thomson (1897)
atom menyerupai sebuah bola pejal yang bermuatan positif dan
didalamnya tersebar muatan negatif yang dikenal sebagai elektron

Ernest Rutherford (1909)


atom terdiri dari inti atom yang bertindak sebagai pusat muatan positif
dan dikelilingi oleh elektron berbentuk elips seperti planet dalam tata
surya,atom bersifat netral

Bohr (1913)
elektron beredar mengelilingi inti yang bersifat positif pada orbit
tertentu sebagai gerakan staioner.memiliki tingkat energi tertentu.

Teori Atom Modern


kulit atom memiliki tingkat energi tertentu dalam bentuk
lintasan.kedudukan elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

A. Perkembangan Model Atom

1. Semua benda yang ada di


alam ini tersusun atas
partikel-partikel kecil, yang
tidak dapat dilihat, dan tidak
dapat dibelah (dibagi) yang
2. disebut
Atom-atom atom.
terbuat dari bahan
yang sama, tetapi atom-atom Demokritus
dari unsur-unsur yang (460?370?
berbeda mempunyai SM)
perbedaan bentuk, ukuran,
berat, susunan, dan posisi.
Ukuran, bentuk, dan susunan
atom-atom
H.T. Ariful Amri, 2015 suatu zat
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

1. Atom merupakan bagian


terkecil dari materi yang
sudah tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai
bola pejal yang sangat kecil,
suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan
3. berbeda untuk unsur
Atom-atom yang
bergabung
berbeda.
membentuk senyawa dengan
perbandingan bilangan bulat
4. dan sederhana.
Reaksi kimia merupakan
pemisahan atau John Dalton
penggabungan atau (1766-1844)
penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom
tidak
H.T. Ariful dapat diciptakan
Amri, 2015 atau
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

1. Atom merupakan bola pejal


yang bermuatan positif dan
padanya tersebar partikel-
partikel bermuatan negatif
2. (elektron).
Model atom Thomson ini
dikenal dengan sebutan
J.J. Thomson
model roti kismis karena
(1856-1940)
menurut Thomson penyeba-
ran elektron pada atom
layaknya penyebaran kismis
pada roti.
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

1. Atom terdiri dari inti atom


yang bermuatan positif. Inti
atom mengandung hampir
seluruh massa atom dan
dikelilingi oleh elektron-
elektron yang bermuatan
2. negatif
Secara seperti model atom
keseluruhan tata
surya.
bersifat netral karena jumlah
muatan positif sama dengan
jumlah muatan
3. Selama negatif.
mengelilingi inti, gaya E. Rutherford
sentripetal pada elektron (1871-1937)
dalam suatu atom terbentuk
dari gaya tarik-menarik
antara elektron dengan inti
atom (gaya Coulomb).
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

1. Elektron-elektron pada atom


mengeli-lingi inti pada lintasan
tertentu yang disebut lintasan
stasioner tanpa menyerap atau
melepaskan energi dan elektron-
elektron tersebut mempunyai
momentum sudut yang besarnya
2. merupakan
Elektron akan kelipatan dari h/2.
melepaskan energi
(berupa foton) jika elektron
berpindah dari tingkat energi yang Niels Bohr
lebih tinggi ke tingkat energi yang (1885-1962)
lebih rendah (dari lintasan luar ke
lintasan dalam) dan elektron akan
menyerap energi ketika berpindah
dari tingkat energi yang lebih
rendah ke tingkat energi yang
lebih
H.T. Ariful tinggi (dari lintasan dalam ke
Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Teori Atom Modern


1. Teori atom modern merupakan perbaikan dan
pengembangan dari teori atom Bohr yang
dibangun oleh beberapa ilmuwan seperti Louis de
Broglie, Wolfgang Pauli, Erwin Schrodinger, dan
Werner Heisenberg.

Erwin
Schrodinger
Louis de Werner
Broglie Wolfgang Heisenberg
H.T. Ariful Amri, 2015 Pauli
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

2. Teori atom modern disebut juga dengan sebutan


teori mekanika kuantum atau teori mekanika
3. gelombang.
Menurut teori atom modern gerakan elektron
memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya
(orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr,
tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi
gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga
dimensi dari kebolehjadian paling besar
ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu
dalam suatu atom). Sementara itu, bentuk dan
ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga
bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati
orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum
tersebut).
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI
Urutan Perkembangan Model Atom
(Dalton Modern)

Dalton Thomson Rutherford

Modern Bohr
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

C. Bilangan Kuantum dan Orbital Atom

Bilangan kuantum: menggambarkan ukuran,


bentuk, dan orientasi orbital dalam suatu atom.

Bilangan
Kuantu
m

Bilangan Bilangan
Bilangan Bilangan
Kuantum Kuantum
Kuantum Kuantum
Magnetik
Utama (n) Azimuth (l) (m)
Spin (s)

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Bilangan Kuantum Utama (n)


Ukuran
Bilanga orbital
Bilanga
n Orbital untuk n = 2 lebih
n Orbital untuk n = 2 lebih
besar dari orbital untuk
Kuantu menggambark besar dari orbital untuk
Kuantu n=1
m an n=1
m
Utama
Utama Tingkatan energi
(n)
(n) orbital
Energi elektron:
Energi elektron:
13,6 2
En Z eV
Hubungan bilangan n 2

kuantum utama dengan


kulit atom:
n 1 2 3 4 5 6..
Lambang
K L M N O P..
Kulit
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Bilangan Kuantum Azimuth ( l )


Momentum sudut
elektron
Bilangan
Bilangan
Kuantum menggambark
Kuantum
Azimuth an
Azimuth
(l)
(l) Bentuk-bentuk
orbital
Hubungan bilangan
kuantum azimuth dengan
subkulit atom:
l 0 1 2 3 4 5 6 ....
Nama
s p d f g h i ....
subkulit

princip fundamen
shar al diffuse tal
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Bilangan Kuantum Magnetik (m)

Arah/orientasi
momentum sudut
Bilangan
Bilangan elektron
Kuantum menggambark
Kuantum
Magnetik an
Magnetik Jumlah orbital yang
(m)
(m) ditempati elektron
pada suatu subkulit

Bilangan kuantum magnetik bergantung pada nilai


bilangan kuantum azimuth ( l ).

m = l, , 0, , +l

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Bilangan Kuantum Spin (s)

Bilangan
Bilangan menggambark Arah rotasi elektron
Kuantum terhadap sumbunya
Kuantum an
Spin (s)
Spin (s)

Kemungkinan arah spin


elektron:
Upward
Arah ke 1
Ke atas Tiap orbital elektron hanya
atas s= 2 ditempati oleh dua buah elektron.
Kedua elektron tersebut harus
mempunyai spin berlawanan,
sehingga menghasilkan medan
magnet yang berlawanan untuk
1 mengimbangi gaya tolak (gaya
s=+2
Downward
Arah ke Coulomb) elektron.
Ke bawah
H.T. Ariful Amri, 2015 bawah
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Orbital Atom

Orbital atom merupakan Bentuk-bentuk orbital:


deskripsi matematis dari
posisi elektron-elektron z z
dalam suatu atom yang
paling mungkin ditemukan.
y
y
Setiap orbital mempunyai z
ukuran, bentuk, dan arah
yang ditentukan oleh bilangan x
Orbital x Orbital
kuantum n, l , m, dan s. s yp

x Orbital
d

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Orbital-orbital yang mempunyai nilai bilangan kuantum


yang sama membentuk suatu subkulit.
Kemudian subkulit tersebut membentuk kulit atau tingkat energi.

Kulit: ditunjukkan oleh bilangan kuantum utama (n)


Subkulit: dinyatakan oleh bilangan kuantum azimuth (l)
Kombinasi bilangan kuantum utama dan bilangan kuantum azimuth

= 0 = 1 = 2 = 3 = 4 = 5
n=1 1s Forbidden combinations
n=2 2s 2p Kombinasi terlarang
n=3 3s 3p 3d
n=4 4s 4p 4d 4f
n=5 5s 5p 5d 5f 5g
n=6 6s 6p 6d 6f 6g 6h
n=7 7s 7p 7d 7f 7g 7h
n=8 8s 8p 8d 8f 8g 8h
Allowed combinations
Kombinasi yang diijinkan

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Keadaan atomik elektron dalam suatu orbital dapat


dinyatakan dengan menggunakan kombinasi dari tiga bilangan
kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum
azimuth (l), dan bilangan kuantum magnetik (m).

Kombinasi bilangan kuantum untuk n = 1

Hanya terdapat satu orbital, yaitu


orbital 1s. y

x
1s

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Kombinasi bilangan kuantum untuk n = 2

Terdapat 4 orbital, yaitu:


1 orbital 2s dan 3 orbital 2p

z z

y y
2px z 2py
z x x

y x 2pz 2p

x 2s
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Kombinasi bilangan kuantum untuk n = 3


z z
Terdapat 9 orbital:
1 orbital 3s
3 orbital 3p
5 orbital 3d
y y
3px z 3py
x x

y
z
x 3pz 3p

x 3s
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

z z
z

y y y
3dxy 3dxz 3dyz
x
x x
z z

y y

3dx2y2 3dz2
x x
3d
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

D. Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron suatu atom menggambarkan


distribusi elektron-elektron dalam kulit atom
tersebut.
Asas
Asas
Aufbau
Aufbau
Konfiguras Larang
Konfiguras Larang
i Elektron an
i Elektron an
Pauli
Pauli
Aturan
Aturan
Hund
Hund

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Asas Aufbau

Pengisian elektron-elektron dalam


suatu atom mulai dari orbital yang
tingkat energinya rendah terlebih
dahulu kemudian dilanjutkan ke
orbital yang tingkat energinya lebih
tinggi.
Urutan pengisian
Urutan pengisian
1selektron
- 2s - 2p -
1selektron
- 2s - 2p -
3s - 3p - 4s -
3s - 3p - 4s -
3d - 4p - 5s -
3d - 4p - 5s -
4d - 5p - 6s -
4d - 5p - 6s -
4f - 5d - 6p -
4f - 5d - 6p -
7s - 5f - 6d -
7s - 5f - 6d -
7p - 8s -
7p - 8s -
dst.
dst.
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Asas Larangan Pauli

Tidak ada dua buah elektron


Tidak ada dua buah elektron
yang mempunyai empat
yang mempunyai empat
buah bilangan kuantum yang
buah bilangan kuantum yang
sama persis.
sama persis.
Dua buah atau lebih elektron
Dua buah atau lebih elektron
tidak dapat menempati
tidak dapat menempati
orbital yang sama dalam
orbital yang sama dalam
suatu atom.
suatu atom.
Wolfgang
Pauli
(1900
Setiap1958)
orbital dalam suatu
atom hanya dapat 1 1
memuat dua buah Spin atas (+ ) Spin bawah ( )
2 2
elektron, dengan arah
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Tiap subkulit atom terdiri dari sejumlah orbital.


Jumlah maksimum elektron pada tiap subkulit
sama dengan dua kali jumlah orbitalnya.

Jumlah Jumlah Elektron


Subkulit
Orbital Maksimum
s 1 2
p 3 6

d 5 10
f 7 14

Jumlah elektron maksimum pada kulit


atom ke-n
emaks-n = jumlah elektron maksimum pada
kulit ke-n
n = bilangan kuantum utama
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Aturan Hund
Sebuah elektron ditambahkan
Sebuah elektron ditambahkan
pada setiap orbital dalam
pada setiap orbital dalam
suatu subkulit sebelum
suatu subkulit sebelum
ditambahkan elektron kedua
ditambahkan elektron kedua
kepadanya.
kepadanya.
Elektron-elektron ditambahkan
Elektron-elektron ditambahkan
pada suatu subkulit dengan
pada suatu subkulit dengan
nilai bilangan kuantum spin
nilai bilangan kuantum spin
yang sama sampai setiap
yang sama sampai setiap
orbital dalam subkulit tersebut
orbital dalam subkulit tersebut
mempunyai sekurang-
Friedrich mempunyai sekurang-
kurangnya sebuah elektron.
Hund kurangnya sebuah elektron.
Elektron mengisi orbital-orbital yang kosong
terlebih dahulu sebelum kemudian
berpasangan.
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Untuk atom C (Z = 6)
1s2 2s2 2p2

Untuk atom N (Z = 7)
1s2 2s2 2p3

Untuk atom O (Z = 8)
1s2 2s2 2p4

Untuk atom F (Z = 9)
1s2 2s2 2p5

Untuk atom Ne (Z = 10)


1s2 2s2 2p6
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Penulisan Konfigurasi Elektron


Penulisan konfigurasi elektron suatu atom atau ion
harus memenuhi asas Aufbau, asas larangan Pauli
dan aturan Hund.
Pengisian keadaan (n, l ) secara berurutan pada
konfigurasi elektron adalah sebagai berikut.

1s
1s 2s
2s2p
2p 3s3s3p3p 4s 4s3d
3d4p4p 5s
5s
4d 5p ..dst.
4d 5p18 ..dst. 18
2 8 8

Contoh penulisan konfigurasi elektron:


Atom natrium (ZNa = 11)
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s1
Ion natrium (ZNa+ = Zna 1 = 11 1 = 10)
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Penulisan konfigurasi elektron suatu atom dapat


disingkat dengan menggunakan konfigurasi elektron
atom-atom gas mulia.
2[He] 2s 2p
2[He] 2s 2p
[Ne] 3s 3p
10
10 [Ne] 3s 3p
[Ar] 4s 3d 4p
18
18 [Ar] 4s 3d 4p
[Kr] 5s 4d 5p
36
36 [Kr] 5s 4d 5p
[Xe] 6s 4f 5d
54
54 [Xe] 6s 4f 5d
6p
6p
86[Rn]
[Rn]
7s 5f 6d
7s 5f 6d
86
7p
Contoh: 7p
Konfigurasi 10Ne = 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi 11Na = 1s 2s 2p 3s
2 2 6 1
sehingga 11Na =
[Ne] 3s1 Konfigurasi
Ne
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Pada beberapa atom terdapat penyimpangan dalam


penulisan konfigurasi elektron.

Pada pengisian elektron, subkulit d cenderung untuk


terisi penuh (10 elektron) atau setengah penuh (5
elektron).

Contoh:
24Cr = [Ar] 4s2 3d4 berubah menjadi 24 Cr =
[Ar] 4s1 3d5
29Cu = [Ar] 4s2 3d9 berubah menjadi 29 Cu =
[Ar] 4s1 3d10
46Pd2015= [Kr] 5s 4d berubah menjadi Pd =
2 8
H.T. Ariful Amri, 46
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Elektron Valensi
Elektron valensi merupakan elektron-elektron pada
kulit terluar suatu atom.
Pada unsur-unsur golongan utama, elektron
valensinya menempati subkulit ns dan np.
Subkulit 2s (2 elektron)
Ne = 1s 22s 2
2 2
10
10Ne = 1s 2s Elektron valensi = 8
2p6 6
2p Subkulit 2p (6 elektron)

Pada unsur-unsur golongan transisi elektron


valensinya menempati subkulit (n1)d dan ns.
Subkulit 4s (2 elektron)
Fe = [Ar] 3d 6 6
26
26 Fe = [Ar] 3d Elektron valensi = 8
4s2 2
4s Subkulit 3d (6 elektron)

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Topik Bahasan:

BILANGAN KUANTUM
MAGNETIK
OLEH

Drs. H. T. ARIFUL AMRI, MS.

Fakultas MIPA Jurusan Kimia


Universitas Riau, Pekanbaru 2015

H.T. Ariful Amri, 2015


adalah bilangan bulat yang
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

besarnya
BILANGANbergantung pada nilai
KUANTUM MAGNETIK
bilangan kuantum azimut dan
menentukan orientasi orbital
serta banyaknya orbital elektron
dalam atom. Bilangan kuantum
magnetik disimbolkan dengan m.
Dan bernilai dari -1 hingga + 1 (1
= nilai bilangan kuantum
azimutnya).
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

BILANGAN KUANTUM MAGNETIK

Misalnya subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka


bilangan kuantum magnetiknya (m) = 0. Angka nol
ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada
pada subkulit s. Sub kulit p mempunyai nilai l = 1
maka bilangan kuantum magnetiknya = - 1, 0, +1.
Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital
yang ada pada subkulit p. Subkulit d mempunyai
nilai l = 2 maka bilangan kuantum magnetiknya = -
2, - 1, 0, + 1, + 2. Angka-angka tersebut
melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d
dan demikian seterusnya.
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Topik Bahasan:

BILANGAN KUANTUM SPIN


OLEH

Drs. H. T. ARIFUL AMRI, MS.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Riau, Pekanbaru 2015

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Bilangan Kuantum Spin


Bilangan kuantum ke-4 ini diusulkan oleh George Uhlenbeck,
Samuel Goudsmit Otto Stern, dan Walter Gerlach pada tahun
1925. Bilangan kuantum spin terlepas dari pengaruh
momentum sudut. Hal ini berarti bilangan kuantum spin tidak
berhubungan secara langsung dengan tiga bilangan kuantum
yang lain.
Bilangan kuantum spin bukan
merupakan penyelesaian dari
persamaan gelombang, tetapi
didasarkan pada pengamatan Otto
Stern dan Walter Gerlach
terhadap spektrum yang dilewatkan
pada medan magnet, ternyata
terdapat dua spektrum yang
terpisah dengan kerapatan yang
sama.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Bilangan Kuantum Spin

Terjadinya pemisahan garis spektrum oleh medan


magnet dimungkinkan karena elektron-elektron
tersebut selama mengelilingi inti berputar pada
sumbunya dengan arah yang berbeda. Berdasarkan
hal ini diusulkan adanya bilangan kuantum spin untuk
menandai arah putaran (spin) elektron pada
sumbunya.
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Bilangan Kuantum Spin


Bilangan kuantum spin diperlukan untuk
menjelaskan efek Zeeman anomali. Anomali ini
berupa terpecahnya garis spektrum menjadi
lebih banyak garis dibanding yang diperkirakan.
Jika efek Zeeman disebabkan oleh adanya
medan magnet eksternal, maka efek Zeeman
anomali disebabkan oleh rotasi dari elektron
pada porosnya.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Bilangan Kuantum Spin


Bilangan Kuantum Spin menyatakan arah putar
elektron terhadap sumbunya sewaktu elektron
berputar mengelilingi inti atom. Jadi, hanya ada
dua kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu searah
jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam,
maka probabilitas elektron berputar searah jarum
jam adalah dan berlawanan jarum jam .

Ke atas Ke bawah

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Topik Bahasan:

SUSUNAN BERKALA
OLEH

Drs. H. T. ARIFUL AMRI, MS.

Fakultas MIPA Jurusan Kimia


Universitas Riau, Pekanbaru 2015

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Sejarah Perkembangan Tabel Periodik

Tabel Tabel untuk


Periodik mengelompokkan
unsur-unsur kimia
berdasarkan nomor
atom dan nomor
massa.

Mengalami
perkembangan dari
masa ke masa.
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Triade Dobereiner: Unsur-unsur


dikelompokkan berdasarkan massa
atomnya dan unsur-unsur tertentu
dengan kemiripan sifat terjadi dalam
suatu kelompok unsur yang disebut
triade (terdiri dari tiga buah unsur).

Johan W.
Dobereiner
Cl, Br, I Ca, Sr, (1829)

S, Se, Te Fe,Ba
Co,
Mn
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Oktaf Newlands: Unsur-unsur dikelompok-


kan berdasarkan urutan kenaikan berat atom
dengan kemiripan sifat unsur-unsur yang
dikelompokkan tersebut akan terulang pada
tiap unsur ke delapan.

John A. R.
Newlands
(1864)

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Tabel Periodik Mendeleyev: Unsur-unsur


dikelompokkan berdasarkan kenaikan
massa atomnya karena sifat-sifat semua
unsur merupakan fungsi periodik dari
massa atomnya. Unsur-unsur yang mem-
punyai kemiripan sifat ditempatkan pada
lajur yang disebut golongan.

Dmitry
Mendeleyev
(1871)

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Kelebihan Tabel Periodik


Mendeleyev:
Memberikan koreksi pada beberapa
harga massa atom relatif unsur. Contoh
Ar uranium diubah dari 10 menjadi 240
dan Ar berilium dari 13 menjadi 9.
Telurium (128) ditempatkan sebelum
iodium (127).
Menyediakan tempat kosong yang kemu-
dian diisi oleh unsur skandium.
Penempatan unsur-unsur gas mulia
pada tabel periodik Mendeleyev tidak
mengubah susunan unsur-unsur lain
sebelumnya.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Tabel Periodik Bentuk


Pendek

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Tabel Periodik Bentuk Panjang

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Tabel Periodik Modern(1923)

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Perio
de
Berdasarka
n kenaikan
nomor
atom

Golong
an
Berdasarka
n pada
kemiripan
sifatAmri, 2015
H.T. Ariful
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Struktur Atom

Jumlah Elektron
Maksimum pada Tiap
Kulit Atom:
Elektron Maksimum
Kulit n
(2n2)
K 1 2
+ L 2 8
M 3 18
K n= N 4 32
1
n=2 O 5 50
L
... ...
n=3
M
n=4
N

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI
Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron merupakan cara untuk menggambarkan


penyebaran elektron dalam suatu atom. Penyebaran elektron pada
kulit-kulit atom dilakukan dengan cara mengisi tiap kulit atom dari kulit
K, L, M, N, O, dan seterusnya.
Kulit pertama dan selanjutnya diisi elektron sampai batas maksimum.
Jika tidak memungkinkan, sisa elektron ditempatkan pada kulit terluar
untuk golongan utama atau pada kulit kedua terluar untuk golongan
transisi.

Contoh:

Golongan VIIA

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Golongan IIIB

Elektron Valensi
Elektron valensi merupakan elektron yang terdapat pada kulit atom
terluar.
Jumlah elektron valensi dalam atom menentukan sifat atom tersebut,
khususnya sifat kimianya. Unsur-unsur dengan jumlah elektron valensi
yang sama terletak dalam satu golongan.
uk
unt ngan
Jumlah golo a (A)
Jumlah Nomor ut am
Elektron Nomor
Elektron Golongan
Valensi Golongan
Valensi
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Jumlah Kulit
Unsur-unsur yang mempunyai jumlah kulit yang sama terletak pada
periode yang sama.

Periode ke-2

Jumlah Nomor
Jumlah Nomor
Kulit Periode
Kulit Periode

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Sifat-Sifat Unsur

Unsur
Unsur Unsur Unsur
Unsur Unsur Non
Logam Metaloid Non
Logam Metaloid Logam
Logam

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Sifat-Sifat Periodik Unsur

Jari-Jari Atom Energi Ionisasi


Jari-Jari Atom Energi Ionisasi

Elektronegativitas Afinitas Elektron


Elektronegativitas Afinitas Elektron

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Jari-Jari Atom

Jari-jari atom merupakan jarak antara inti atom dengan kulit atom
terluar.

Seperiode
semakin
kecil
??????????

Segolongan ??????????
semakin
besar
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Energi Ionisasi

Jumlah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari


suatu atom disebut energi ionisasi.

Energi Seperiode dari kiri ke kanan


ionisasi semakin besar* (Ada
(eV) penyimpangan di Na)
Segolongan dari atas ke bawah
cenderung menurun.
30
He
25
20 F
Ne
Ar ?????????
Cl
N
15 H Be Mg
P
Ca
?
10 C O Si S
B Al
5 Li Na K
0

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Afinitas Elektron

Afinitas elektron didefinisikan sebagai sejumlah energi yang


digunakan untuk melepaskan sebuah elektron dari sebuah ion
bermuatan negatif atau afinitas elektron merupakan energi yang
digunakan dalam proses pembentukan ion negatif dari atom gas
yang mengikat elektron dari atom-atom lain.

Cenderun
g Naik

Cenderung
Menurun
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI
Elektronegativitas

Elektronegativitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa kuat


suatu atom menarik elektron-elektron lain dalam molekulnya.

Semakin
Besar

Semakin Kecil

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Topik Bahasan:

IKATAN KIMIA
OLEH

Drs. H. T. ARIFUL AMRI, MS.

Fakultas MIPA Jurusan Kimia


Universitas Riau, Pekanbaru 2015

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

A. Kecenderungan Atom Berikatan

He
He
Ne
Ne
Atomnya Paling
Ar
Ar Stabil

Unsur Gas Mulia Kr


Kr Konfigurasi
Duplet
Xe
Xe
(2 Elektron
Konfigurasi
Valensi)
Oktet
Rn
Rn (8 Elektron
Valensi)
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Konfigurasi Gas Mulia

He = 2 Duplet
Ne = 2 8
Ar = 2 8 8
Kr = 2 8 18 8
Xe = 2 8 18 18 8 Oktet
Rn = 2 8 18 32 18 8

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Kaidah Oktet Lewis-Kossel

Setiap unsur untuk membentuk konfigurasi elektron yang stabil


menyerupai konfigurasi elektron atom-atom unsur gas mulia.
Elektron valensi atau elektron pada kulit terluar suatu atom
mempunyai peranan penting dalam pembentukan ikatan kimia.
Ikatan dapat terbentuk karena satu atau lebih elektron berpindah
dari satu atom ke atom lain yang diikatnya.
Ikatan juga dapat terbentuk karena dua atom yang berikatan
menggunakan pasangan elektron secara bersama.
Perpindahan atau pemakaian pasangan elektron bersama terjadi
sedemikian rupa, sehingga atom-atom yang terlibat mempunyai
konfigurasi elektron yang lebih stabil (menyerupai konfigurasi
elektron unsur gas mulia).

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Struktur Lewis

Struktur Lewis adalah cara untuk menyatakan elektron valensi


suatu atom yang dituliskan dengan lambang atom yang dikelilingi
oleh titik-titik atau garis yang menyatakan jumlah elektron valensi
atom tersebut.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Konsep Isoelektronik

Jika konfigurasi elektron suatu atom atau ion mempunyai jumlah


elektron atau struktur atom terluar yang sama, maka disebut
isoelektronik.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

B. Jenis-Jenis Ikatan Kimia

Ikatan Ikatan Ion


Ikatan Ikatan Ion
Kimia
Kimia

Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Ikatan Ion

Natrium Klorin
(Na) (Cl)

Sebelum
Berikata
n

Na+ Cl-
Setelah
Berikata
n
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Ikatan ion merupakan ikatan kimia yang terbentuk pada proses


pembentukan senyawa dengan serah terima satu atau lebih
elektron dari satu atom ke atom lain yang menghasilkan ion-ion
yang berlainan muatan yang saling tarik-menarik.
Ikatan ion terdiri dari ion positif atau ion logam, baik dari atom-
atom unsur golongan A maupun golongan B dan ion negatif dari
atom-atom nonlogam.
Senyawa yang terbentuk dari ikatan ion dinamakan dengan
senyawa ion dan senyawa ini tidak berbentuk molekul, tetapi
terdiri dari ion-ion.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

IKATAN IONIK
Ikatan yang terjadi karena gaya tarik menarik antara kation
dan anion akibat adanya pelepasan dan penerimaan
elektron
Ikatan ion terbentuk antara:
1. ion positif (kation) dengan ion negatif (anion)
2. atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom
yang
mempunyai keelektronegatifan besar.
Contoh : Pembuatan Garam dapur (NaCl)

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

1. NaCl merupakan zat padat kristal yang


permukaannya keras tapi mudah hancur
jika dipukul
2. NaCl memiliki titik leleh pada suhu 801C
dan mendidih pada suhu 1517C
3. NaCl larut dalam pelarut polar (air)

4. Larutan NaCl dapat menghantarkan


arus listrik (larutan elektrolit)

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI
Proses Elektrolisis
Berdasarkan percobaan yang dilakukan
oleh Michael Faraday, diketahui bahwa
jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan
elektrolit akan terjadi proses elektrolisis
yang menghasilkan gas. Gelembung gas
ini terbentuk karena ion positif mengalami
reaksi reduksi dan ion negatif mengalami
oksidasi. Contoh, pada larutan NaCl terjadi
reaksi elektrolisis sebagai berikut :

NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)

Reaksi reduksi : 2Na+(aq) + 2e- Na2(g)


Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Transfer Elektron dan Ikatan Ionik


1. Ikatan ini terjadi ketika ada perbedaan tendensi yang
sangat besar dari atom untuk melepas atau
menangkap elektron
2. Perbedaan terjadi antara logam yang reaktif (gol 1A)
dan non logam (gol 7A dan 6A atas)
3. Atom logam kehilangan satu atau dua elektron valensi,
sementara atom non logam menangkap elektron
4. Terjadi transfer elektron antara logam dan non logam
membentuk ion dengan konfigurasi gas mulia
5. Gaya elektrostatik antar ion positif dan negatif
membentuk susunan padatan ionik dengan rumus
kimia menunjukkan rasio kation terhadap anion (rumus
empiris)

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Model Ikatan Ionik


1. Fokus utama model ikatan ionik adalah adanya
transfer elektron dari logam ke non logam
untuk membentuk ion yang kemudian bersatu
membentuk padatan senyawa ionik
2. Berdasarkan fenomena yang terjadi Lewis
mengajukan aturan oktet, saat atom-atom
berikatan, ia akan melepas, menangkap atau
memakai bersama elektron untuk mencapai
pengisian kulit terluar 8 (atau 2) elektron

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Aspek Energi dalam Ikatan Ionik:


Energi Kisi
1. Reaksi antara unsur logam yang reaktif
dan mudah melepas elektron dengan gas
halogen yang cenderung menarik
elektron
2. Energi kisi adalah perubahan enthalpi
yang menyertai ion-ion gas yang
bergabung membentuk padatan ionik

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Faktor yang Mempengaruhi Energi Kisi


1. Pengaruh dari ukuran ion, semakin besar
ukuran/jari-jari maka energi kisi akan
semakin kecil. Dalam satu golongan
makin kebawah ukuran makin besar dan
energi kisi makin kecil
2. Pengaruh dari muatan ion dengan
semakin besar muatan ion (Na+ < Mg2+)
maka energi kisi akan semakin besar.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Sifat-sifat Ikatan Ionik


1. Umumnya adalah padatan dengan titik
leleh yang tinggi (>4000C)
2. kebanyakan larut dalam pelarut polar
(air) dan tidak larut dalam pelarut
nonpolar (heksan)
3. lelehannya dapat menghantarkan arus
listrik
4. larutannya dapat menghantarkan arus
listrik dengan sangat baik

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Sifat-Sifat Senyawa Ion


Mempunyai titik didih dan titik lebur yang relatif tinggi.
Pada suhu kamar umumnya berbentuk padat (kristal garam).
Dalam bentuk padat (kristal) bersifat sebagai isolator, sedangkan
dalam bentuk lelehannya bersifat sebagai konduktor.
Dapat larut dalam pelarut polar, misalnya air dan kurang larut dalam
pelarut organik, misalnya alkohol dan eter.
Dalam bentuk padat (kristal), senyawa ion tidak dapat menghantarkan
arus listrik karena ion-ionnya terikat pada kisi kristal, sedangkan dalam
bentuk lelehan atau larutan, ion-ionnya dapat bergerak bebas,
sehingga dapat menghantarkan arus listrik..

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Ikatan Kovalen

Hidrogen Klorin
Sebelum
(H) (Cl)
Berikata
n

Asam Klorida (HCl)


Setelah Berikatan

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Jenis Ikatan Kovalen

Membentuk satu pasangan elektron


Ikatan Kovalen
Tunggal ikatan.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Membentuk dua pasangan elektron


Ikatan Kovalen
Rangkap Dua ikatan.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Membentuk tiga pasangan elektron


Ikatan Kovalen
Rangkap Tiga ikatan.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Pasangan elektron disediakan oleh


Ikatan Kovalen
Koordinasi salah satu atom, sedangkan elektron
lainnya hanya menyediakan tempat
(hole).

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Contoh Ikatan Kovalen

H
O
H C H

H H
H
O
Elektron dari hidrogen
H H Elektron dari karbon

Dalam molekul air (kiri), terdapat ikatan kovalen antara dua


atom hidrogen dan satu atom oksigen.

Dalam molekul metana (kanan), empat atom hidrogen


membentuk ikatan kovalen dengan sebuah atom karbon.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Ikatan kovalen mempunyai sifat yang


berlawanan dengan sifat ikatan ionik. Ikatan
ionik dapat dikatakan jauh lebih kuat dari pada
ikatan kovalen karena ikatan ionik terbentuk
akibat gaya tarik listrik (gaya coulumb),
sedangkan ikatan kovalen terbentuk karena
pemakaian elektron ikatan bersama.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Bidang farmasi : Obat Bius


(CHCl3/dietil eter, Pembersih Luka
(C2H5OH), Zat anstiseptik (CHI3)dan
lain-lain : Bahan bakar
Bidang Pertambangan
(C2H4Br2), Gas (CH4), Bahan peledak
((NH4)NO3) dan lain-lain

Bidang Industri : Tekstil, Plastik


Sintetik (H2C=CH2), Sabun, dan Lain-
Aplikasi Lain
Ikatan Bidang Kosmetik : Pembersih Kutek
Kovalen (CH3COCH3) , Parfum, dan Lain-lain
dalam Bidang Makanan: Esens
kehidupan (Benzaldehid), zat Makanan
(CH3COOH) dan lain-lain
Bidang Pertanian : Pupuk (NH3/
(CO(NH2)2), dan lain-lain.
Fotosintesis (CO2), (H2O),(N2), (O2)
dan lain-lain
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Penerapan dalam Bidang Industri

Plastik
H H
C C
H H

Gambar 1. Struktur
etilen

- Ikatan Kovalen Tidak


Jenuh
- Like Dissolve Like
- Memiliki titik didih
rendah
- Memiliki bau yang khas
H.T. Ariful Amri, 2015 - Memiliki bentuk simetris
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Penerapan dalam Bidang


Pertambangan
Gas H

H C H

- Ikatan Kovalen Jenuh


- Like Dissolve Like
- Memiliki titik didih
rendah
- Mudah Menguap
- Bentuk molekulnya
asimetris
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Penerapan dalam Bidang Kosmetik


Pembersih Cat
Kuku
O

C H
H
C C
H
H H H

Gambar 3. Struktur
Aseton
- Kovalen Tak Jenuh
- Like dissolve like
- Memiliki titik leleh
rendah
- Memiliki bau yang
H.T. Ariful Amri, 2015 khas
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Sifat-Sifat Senyawa Kovalen


Mempunyai titik didih dan titik lebur yang relatif kecil.
Pada suhu kamar umumnya berbentuk gas atau cair.
Dalam bentuk padat maupun cair, senyawa kovalen merupakan
isolator.
Senyawa kovalen kurang larut dalam pelarut polar, tetapi dapat larut
dalam pelarut non-polar atau pelarut organik.
Umumnya senyawa kovalen tidak terurai menjadi ion-ion di dalam air,
sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Akan tetapi, ada juga
senyawa kovalen yang dapat terurai menjadi ion-ion di dalam air, yaitu
senyawa kovalen polar seperti asam klorida (HCl) dan asam fluorida
(HF), sehingga dapat menghantarkan listrik.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

D. Ikatan Logam

- - -
- - - -

+
-- - -
- - - -

+
-- - -
- - - -

+
+
- - -

Logam mempunyai susunan atom yang teratur, masing-masing atom


kehilangan sebuah elektron untuk membentuk suatu ion logam.
Elektron-elektron pada logam mendistribusikan diri ke seluruh bagian
logam dan membentuk ikatan tanpa arah dengan ion-ion positif logam
yang disebut dengan ikatan logam.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Sifat-Sifat Logam

Logam merupakan penghantar (konduktor)


listrik dan panas yang baik.

Logam mudah ditempa atau dibentuk menjadi


berbagai bentuk.
Umumnya, logam mempunyai titik didih dan
titik lebur yang tinggi.

Umumnya, logam berwarna mengkilat.

Logam tidak tembus cahaya.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen terbentuk karena terjadinya
pemakaian bersama satu atau lebih pasangan
elektron di antara atom-atom yang berikatan.

Ciri ciri senyawa kovalen


1. Terjadinya pemakaian sepasang elektron atau lebih secara
bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan untuk mencapai
konfigurasi gas mulia.
2. Umumnya senyawa kovalen berwujud gas atau cairan yang mudah
menguap

Contoh Senyawa Kovalen yaitu : N2, H2, Cl2 (Gas), H20 (cair)

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

BAGAIMANA IKATAN KOVALEN DAPAT


TERBENTUK???

Dua buah atom atau lebih dapat membentuk suatu


ikatan kimia menggunakan elektron-elektron valensi
yang dimilikinya untuk membentuk suatu molekul.

Jika atom-atom tersebut tidak memiliki perbedaan


keelektronegatifan yang kuat (atau sedikit perbedaan
keelektronegatifan), elektron-elektron valensi atom-
atom tersebut digunakan bersama membentuk ikatan
kovalen.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI
Jenis Ikatan Kovalen

a. Ikatan kovalen tunggal


contoh : H2
H H H H

Rumus struktur : HH

b. Ikatan kovalen rangkap dua


contoh : O2

O O O O

OO
Rumus struktur :

c. Ikatan kovalen rangkap tiga


contoh : N2 **
N +
oo
N
** oo
ooo

N N
ooo

Rumus struktur : N N

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Ikatan kovalen polar dan non polar

Ikatan kovalen polar adalah suatu ikatan kovalen yang pasangan


elektron ikatannya tertarik lebih kuat ke salah satu atom yang
lebih elektronegatif.

Ikatan kovalen non polar adalah suatu ikatan kovalen yang


pasangan elektron ikatannya tertarik sama kuat ke seluruh atom.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Topik Bahasan:

POLARITAS
OLEH

Drs. H. T. ARIFUL AMRI, MS.

Fakultas MIPA Jurusan Kimia


Universitas Riau, Pekanbaru 2015

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

POLARITAS

Adalah sifat fisis kelistrikan karena ada


dua kutub yang berbeda muatannya.
Terbagi menjadi dua, yaitu polaritas ikatan
dan polaritas molekul

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Polaritas Ikatan

Ikatan kimia yang terjadi antara dua atom karena


kerja elektron valensi.

1. Ikatan non polar terjadi jika dua atom yang


berikatan sama-sama tidak bermuatan.
Pasangan
elektron yang digunakan terletak pada garis
asimetri. Contoh: ikatan dalam molekul unsur
H2,Cl2.

2. Ikatan polar terjadi jika pasangan elektron yang


digunakan bersama lebih tertarik dengan
salah satu atom . Contoh: HCl;HBr;NH3;H2O.
H.T. Ariful Amri, 2015
Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI

Polaritas Molekul

1.Senyawa polar :
senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Senyawa ion dalam
molekul-molekulnya terjadi dari bagian yang bermuatan positif dan
bagian yang bermuatan negatif. Senyawa kovalen polar terjadi jika
dalam bentuk molekul tidak dijumpai garis atau bidang simetris;
contoh: HCl.
Sifat senyawa tersebut dapat menghantarkan arus listrik bila
dilarutkan dalam air karena membentuk ion-ion. Besar polaritas
ikatan menentukan sifat senyawa seperti titik leleh dan titik didih.
2. Senyawa non polar: senyawa yang mempunyai resultan semua
momendipol sama dengan nol. Contoh: CH4, CCl4 dan golongan
senyawa alkana.

H.T. Ariful Amri, 2015


Materi Kuliah Ikatan Kimia, UNRI
Ciri-ciri senyawa bersifat polar bila :

1.Berbentuk tidak simetris


contoh. H2O dan NH3
2. Mempunyai momen dipol

Momen Dipol ( )
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran
suatu ikatan kovalen.
Dirumuskan :
= Q x r ; 1 D = 3,33 x 10-30 C.m
keterangan :
= momen dipol, satuannya debye (D)
Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C)
r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya
meter (m)
Momen dipol terjadi karena senyawa kovalen terbentuk dari 2 atom
dengan keelektronegatifan berbeda
Cont.HCl,HBr

Ciri-ciri senyawa non polar

1. Berbentuk simetris
Misalnya senyawa CH4, CCl4, BF3, BeCl2

2. Tidak mempunyai momen dipol


Contoh.CH4,CCl4,CBr4
H.T. Ariful Amri, 2015

Anda mungkin juga menyukai