Anda di halaman 1dari 25

Jaminan Sosial di

Indonesia

Asuransi Sosial (PNS,ABRI, Swasta,


Informal)
TASPEN
Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri ada
sejak tahun 1963
Pembiayaannya ditanggung dari pegawai itu
sendiri (prosentase dari gaji pokok) dan
Negara
Kepesertaan awalnya adalah PNS dan ABRI
namun sejak 1 Agustus 1971, asuransi untuk
ABRI dikelola oleh ASABRI
Sifat kepesertaan wajib untuk semua PNS
TASPEN
PNS akan menerima dana TASPEN bila:
Mencapai usia pensiun (menerima Asuransi Hari Tua)
Meninggal Dunia sebelum Pensiun(ahli waris menerima Asuransi Hari
Tua dan Asuransi Kematian 150% dari penghasilan terakhir sebulan)
Keluar sebelum pensiun dan bukan karena meninggal (menerima uang
Asuransi selama menjadi peserta)
Pasangan meninggal (menerima Asuransi Kematian sebesar 100% dari
penghasilan terakhir sebulan)
Pasangan Sah
Jika pasangan PNS maka hak Asuransi Kematian dibayarkan dalam
kedudukannya sebagai peserta.
Anak meninggal dunia (menerima Asuransi Kematian 50% dari
penghasilan terakhir sebulan)
Maksimal 3 anak (sekarang 2 anak)
Terdaftar pada administrasi kepegawaian
TASPEN
Hak Asuransi Kematian hilang bila:
Peserta berhenti di usia 50 thn, masa iuran
kurang dari 15 thn berturut-turut.
Peserta berhenti setelah usia 50 thn, dg
masa iuran min 6 bln berturut-turut, tetapi
kurang dari 65 thn.
Janda/Duda peserta menikah lagi.
Anak apabila telah mencapai usia 21 thn,
atau jika masih sekolah usia 25 thn; sudah
menikah; telah bekerja.
ASABRI
Peserta adalah ABRI dan PNS Dep. Hankam
Pembiayaan ditangung oleh pegawai itu sendiri
(prosentase dari gaji pokok) dan Negara
Peserta berhak mendapatkan ASABRI bila:
Pensiun (berhak atas benefit asuransi)
Meninggal sebelum pensiun(berhak atas benefit
asuransi risiko kematian serta nilai tunai asuransi)
Berhenti tetapi belum pensiun dan tidak meninggal
(berhak atas nilai tunai asuransi)
Meninggal setelah pensiun (ahli waris berhak atas
biaya penguburan)
ASABRI
Jumlah santunan (benefit) asuransi 5 kali
penghasilan terakhir.
Jumlah santunan (benefit) asuransi resiko
kematian ditetapkan:
PATI/Gol IV 6 kali penghasilan terakhir.
PAMA/Gol III 6 kali penghasilan terakhir.
BINTARA/ Gol II 7 kali penghasilan terakhir.
TAMTAMA/ Gol. I 7 kali penghasilan
terakhir.
PENSIUN PNS
Pembiayaan awalnya dari Anggaran Belanja
Negara (Pay-as-you-go system) namun saat
ini ditanggung juga oleh PNS (prosentase
dari gaji pokok)
Perbandingan uang pensiun ini tetap negara
harus lebih besar.
Besarnya uang pensiun adalah maks. 75%
dan min. 40% dari gaji pokok terakhir.
PENSIUN PNS
Syarat:
Berhenti dg hormat.
Mencapai usia min. 50 thn.
Masa kerja min. 20 thn.
PENSIUN ABRI
Asuransi diterima jika diberhentikan dengan hormat
(pensiun, tunjangan pensiun dan tunjangan)
Pensiunan diterima jika meninggal dunia (pensiunan
warakawuri dan tunjangan yatim/piatu)
Tunjangan bersifat pensiun diberikan selama hidup
pada mereka yang belum memenuhi syarat utk
pensiun, dan tetap dipertahankan dalam dinas yang
tidak banyak memerlukan syarakt phisik.
Tunjangan diberikan pada mereka yang belum
memenuhi syarat pensiun dan tunjangan bersifat
pensiun.
PENSIUN ABRI
Hak hilang apabila
Diberhentikan tidak hormat.
Melakukan tindak kriminal.
Bekerja pada jawatan pemerintah asing.
ASKES
Peserta: PNS, Pensiunan (PNS,Pejabat Negara, ABRI dan PNS
Dep.Hankam yang sudah pensiun), Keluarga (Suami/Istri, anak,
janda/duda dan anak yatim/piatu)
Asas:
Gotong Royong (kerjasaama peserta dan pemerintah),
adil dan merata (teratur dalam memberi iuran dan menerima
manfaatnya),
keseimbangan dalam kepentingan (sesuai dg hak dan kewajiban
masing-masing pihak),
Berdaya-guna dan berhasil-guna (dilakukan scr cermat dan hemat),
musyawarah dan manfaat (mengikutsertakan peserta),
percaya pada diri sendiri (didasarkan kemampuan sendiri dalam
pembiayaan dan usaha peningkatan kesehatan),
tidak mencari keuntungan (tidak mencari laba tapi utk menigkatkan
taraf kesehatan peserta)
Pembiayaan ditanggung oleh Pegawai
ASKES
Hak peserta:
Pengobatan, perawatan, imunisasi.
Pemeriksaan lab.
Tindakan gawat darurat.
Persalinan.
Rawat Inap
Obat-obatan.
Alat-alat perawatan.
Pembelian kaca mata.
Prothese gigi dan lainnya.
KB.
Ketentuan lain:
Jika penyakit kronis (6 bln pertama ditanggung 100%, 6 bln kedua
ditanggung 60%, 6 bulan ketiga dan seterusnya ditanggung 30%)
Persalinan (Anak pertama dan kedua ditanggung 100%, anak ketiga
ditanggung 50%, anak keempat dan seterusnya tidak ditanggung)
ASKES
Hal yang tidak ditanggung:
Tidak memenuhi persyaratan
Pelayanan Kesehatan (Imunisasi massal;
pemeriksaan, pengobatan, perawatan di luar negeri;
gigi palsu, tangan kaki palsu, alat bantu dengar dapat
dipertimbangkan)
Obat-obatan (tidak ada kaitannya dengan penyakit,
kosmetik, obat berupa makanan, suntikan, alat
perawatan kesehatan seperti termometer, alat
suntik,dll)
Biaya (perjlan peserta ke dokter, perjalanan utk
mengajukan klaim, perjalanan utk memanggil dokter
dan perjalanan dokter ke tempat peserta)
ASTEK
Sifat Kepesertaan Sukarela
Pembiayaan ditanggung oleh peserta dan
perusahaan
Hak peserta:
Pengobatan pekerja dan keluarganya.
Perawatan di RS untuk pekerja.
Tunjangan melahirkan dan tunjangan selama sakit.
Pemeriksaan kehamilan.
Tunjangan uang kubur.
Asuransi Kecelakaan Kerja.
ASTEK
ASTEK wajib diikuti oleh pengusaha yang:
Menggunakan mesin
Menggunakan gas
Menggunakan zat kimia.
Berhubungan dengan tenaga listrik
Mengeluarkan barang galian.
Menjalankan pengangkutan.
Menjalankan bongkar muat.
Melakukan pekerjaan bangunan.
Mengusahakan hutan.
Mengusahakan siaran radio.
Mengusahakan pertanian.
Mengusahakan perkebunan.
Mengusahakan perikanan.
ASTEK
Penggantian:
Biaya transportasi pekerja dari tempat kerja ke RS/
rumah.
Biaya pengobatan dan perawatan
Biaya penguburan.
Tunjangan cacat dan kematian:
Selama tidak bekerja.

Cacat tetap-sebagian.

Cacat tetap-total.

Meninggal dunia (ahli waris: suami/istri, anak, orang

tua kandung dan mertua yang menjadi tanggungan


pekerja)
Jamsostek Tenaga Kerja Informal
Dasar hukum
PEraturan MEnakertrans RI Nomor: PER-24/MEN/VI/2006
tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Yang Melakukan Pekerjaan Di
Luar Hubungan Kerja.
Pengertian TK LHK
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna
menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di Luar Hubungan
Kerja (LHK) adalah orang yang berusaha sendiri yang pada
umumnya bekerja pada usaha-usaha ekonomi informal.
Jamsostek Tenaga Kerja Informal
Tujuan Program TK LHK
Memberikan perlindungan jaminan social bagi tenaga kerja
yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja pada saat
tenaga kerja tersebut kehilangan sebagian atau seluruh
penghasilannya sebagai akibat terjadinya risiko-risiko antara
lain kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan
meninggal dunia.
Memperluas cakupan kepesertaan program jaminan social
tenaga kerja.
Program TK LHK
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Jaminan Kematian (JK)
Jaminan Hari Tua (JHT)
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
Jamsostek Tenaga Kerja Informal
Kepesertaan
Sukarela
Usia maksimal 55 tahun
Dapat memilih program sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan peserta.
Iuran
Iuran TK LHK ditetapkan berdasarkan nilai
nominal tertentu berdasarkan upah sekurang-
kurangnya setara dengan Upah Minimum
Provinsi/ Kabupaten/ Kota.
Jamsostek Tenaga Kerja Informal
Cara Pembayaran
Setiap bulan atau setiap tiga bulan dibayar di depan
Dibayarkan langsung oleh peserta sendiri atau melalui Penanggung
Jawab Wadah/ Kelompok secara lunas.
Pembayaran iuran melalui Wadah/ Kelompok dibayarkan pada tanggal
10 bulan berjalan disetorkan ke Wadah/ Kelompok dan tanggal 13
bulan berjalan Wadah/ Kelompok setor ke PT Jamsostek (Persero)
Pembayaran secara langsung oleh peserta baik secara bulanan
maupun secara tiga bulanan dan disetor paling lambat tanggal 15 bulan
berjalan.
Dalam hal peserta menunggak iuran masih diberikan grace periode
selama 1 (satu) bulan untuk mendapatkan hak jaminan program yang
diikuti.
Peserta yang telah kehilangan hak jaminan dapat memperoleh haknya
kembali jika peserta kembali membayar iuran termasuk satu bulan
iuran yang tertunggak dalam masa grace periode.
Jamsostek Tenaga Kerja Informal
Manfaat program Jamsostek bagi TK LHK sesuai dengan Jaminan yang diatur dalam PP 14/ 1993, yaitu:
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) terdiri dari:
Biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja
Penggantian upah sementara tidak mampu bekerja (STMB)
Biaya perawatan medis
Santunan cacat tetap sebagian
Santunan cacat total tetap
Santunan kematian
Santunan berkala bagi yang meninggal dunia dan cacat total tetap
Biaya rehabilitasi
Jaminan Kematian (JK) terdiri dari:
Jaminan kematian
Biaya pemakaman
Santunan berkala.
Jaminan Hari Tua (JHT) teridiri dari keseluruhan iuran yang telah disetor beserta hasil
pengembangannya.
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) terdiri dari:
Rawat jalan tngkat pertama meliputi: pemeriksaan dan pengobatan dokter umum dan dokter
gigi, pemeriksaan diberikan tindakan medis sederhana.
Rawat jalan tingkat lanjutan berupa pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
Rawat inap
Pertolongan persalinan
Penunjang diagnostik berupa pemeriksaan laboratorium, radiologi, EEG, dsb
Pelayanan khusus berupa penggantian biata prothese, orthese dan kaca mata
Pelayanan gawat darurat.
Jamsostek Tenaga Kerja Informal
Tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja berhak atas Jaminan
Kecelakaan Kerja berupa penggantian biaya meliputi:
Biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja ke
rumah sakit dan atau ke rumahnya termasuk biaya pertolongan
pertama pada kecelakaan.
Biaya pemeriksaan, pengobatan dan atau biaya perawatan selama di
rumah sakit, termasuk rawat jalan.
Biaya rehabilitasi berupa alat bantu (orthese) dan alat pengganti
(prothese) bagi tenaga kerja yang anggota badannya hilang atau tidak
berfungsi akibat kecelakaan kerja.

Selain penggantian biaya kepada tenaga kerja yang mengalami


kecelakaan kerja diberikanjuga santunan berupa uang yang meliputi:
Santunan sementara tidak mampu bekerja (STMB)
Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanya
Santunan cacat total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental
Santunan kematian dan uang kubur
Santunan berkala.
Jamsostek Tenaga Kerja Informal
Berdasarkan surat keterangan dan dokter pemeriksa dan atau
dokter penasehat. PT Jamsostek (Persero)menetapkan dan
membayar semua biaya dan santunan, paling lama 1 bulan
sejak diterimanya pengajuan pembayaran jaminan. Dalam hal
tenaga kerja meninggal dumia, pembayaran santunan kematian
dibayarkan kepada ahli warisnya.
Berdasarka surat keterangan dari dokter pemeriksa dan atau
dokter penasehat, PT Jamsostek (Persero) menetapkan akibat
kecelakaan kerja dan membayar santunan.
Peserta berhak atas manfaat program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja setelah membayar iuran. Pembayaran iuran untuk bulan
tertentu merupakan jaminan untuk mendapatkan manfaat
apabila peserta mengalami risiko pada bulan berikutnya. Oleh
sebab itu baik peserta maupun penanggung jawab Wadah/
Kelompok waib menyetorkan iuran secara lunas kepada PT
Jamsostek (Persero) sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
CSR
Merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan
terhadap Sumber Daya Alam dan lingkungannya
Bukan merupakan profit tetapi lebih pada benefit
untuk ke 2 belah pihak (perusahaan dan
pemakai)
Muncul sejak ada peraturan tentang PT dimana
setiap PT bertanggung jawab pada pemakaian
SDA.
Awalnya CSR bersifat sukarela, namun saat ini
telah diatur secara yuridis.
CSR
Tujuan CSR adalah mengurangi kemiskinan
dan menjaga lingkungan.
Dana diambil dari laba peerusahaan,
besarnya 5 10%
CSR juga dapat menjadi bagian dari pajak.

Anda mungkin juga menyukai