Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RADIO

FARMASI
NAMA:ST.NURAWIAH WAHAB
NIM :12.201.0838
KELAS :O12
Pengertian Kemoterapi

Kemoterapi merupakan suatu metode terapi yang


menggunakan obat-obat untuk menghancurkan sel-sel
kanker. Obat kemoterapi yang ideal adalah obat yang dapat
menghancurkan sel-sel kanker tanpa menyebabkan
kerusakan pada sel-sel tubuh yang normal. Namun,
kebanyakan obat kemoterapi tidak terlalu selektif. Obat-obat
kemoterapi dirancang untuk menimbulkan kerusakan yang
lebih besar pada sel-sel kanker dibandingkan dengan sel-sel
normal, khususnya dengan menggunakan obat-obat yang
mempengaruhi kemampuan sel untuk tumbuh. Karakteristik
sel-sel kanker adalah dapat tumbuh dengan cepat dan tidak
terkendali. Namun, karena sel-sel tubuh yang normal juga
dapat tumbuh, dan beberapa sel juga tumbuh dengan cukup
cepat (misalnya sel-sel pada sumsum tulang dan sel-sel pada
lapisan mulut dan usus), maka semua obat kemoterapi juga
ikut mempengaruhi sel-sel tubuh yang normal dan
menimbulkan efek samping
SEJARAH KEMOTERAPI
Peneliti dari Amerika Serikat membuat penemuan yang "sangat tak terduga" ketika mereka
sedang meneliti mengapa sel-sel kanker sangat "bandel" di dalam tubuh manusia, tetapi mudah
dibunuh di. laboratorium. Dalam jurnal Nature Medicine, para peneliti melaporkan, mereka
melakukan pengujian efek dari tipe-tipe kemoterapi pada jaringan yang dikumpulkan dari pria
penderita kanker prostat, dan menemukan bukti adanya kerusakan DNA pada sel sehat pasca
kemoterapi .
Para ilmuwan menemukan bahwa sel yang sehat itu rusak karena kemoterapi melepaskan lebih
banyak protein yang disebut WNT16B yang akan memicu daya tahan sel-sel kanker.
"Peningkatan WNT16B sangat tak terduga," kata Peter Nelson, dari Fred Hutchinson Cancer
Research Center, salah satu peneliti seperti dilansir AFP.
Ia menjelaskan, ketika WNT16B dilepaskan, mereka akan berinteraksi dengan sel tumor terdekat
dan membuatnya tumbuh, menyebar, dan yang paling penting menjadi lebih kebal pada terapi.
Dalam terapi kanker, tumor seringkali merespon dengan baik di awal. Namun kemudian tumor
kembali tumbuh dengan lebih banyak, lalu menjadi resisten pada kemoterapi selanjutnya. Jumlah
reproduksi sel tumor seringkali berakselerasi dengan terapi.
"Hasil studi ini mengindikasikan bahwa respon kerusakan pada sel jinak, mungkin secara
langsung berkontribusi menyebabkan pertumbuhan atau pergerakan tumor," kata Nelson.
Menurut para peneliti, mereka telah membuktikan hal itu pada jenis kanker ovarium dan kanker
payudara.
Namun menurut Nelson hasil riset ini bisa menjadi cara untuk menemukan cara baru dalam terapi
kanker. Misalnya saja dengan memberikan antibodi WNT16B bersamaan dengan kemoterapi.
Diharapkan hal ini meningkatkan respon sehingga lebih banyak sel tumor yang dibunuh.
"Sebagai alternatif, cara itu bisa dilakukan pada terapi dalam dosis kecil dan tidak terlalu
toksik," .

Tujuan Pemberian Kemoterapi

Meringankan gejala
Mengontrol pertumbuhan sel- sel
kanker
Prosedur
1. a. Persiapan
Sebelum diberikan kemoterapi maka harus dipersiapkan ukuran TB, BB,
luas badan, darah lengkap, fungsi ginjal, fungsi liver, gula darah, urin
lengkap, EKG, foto thorax AP/lateral, Ekokardiografi, BMP.
Periksa protokol dan program terapi yang digunakan, serta waktu
pemberian obat sebelumnya.
Periksa nama pasien, dosis obat, jenis obat, cara pemberian obat.
Periksa adanya inform concernt baik dari penderita maupun keluarga.
Siapkan obat sitostatika
Siapkan cairan NaCl 0,9 %, D5% atau intralit.
Pengalas plastik, dengan kertas absorbsi atau kain diatasnya
Gaun lengan panjang, masker, topi, kaca mata, sarung tangan, sepatu
Spuit disposible 5cc, 10cc, 20 cc, 50 cc.
Infus set dan vena kateter kecil
Alkohol 70 % dengan kapas steril
Bak spuit besar
Label obat
Plastik tempat pembuangan bekas
Kardex (catatan khusus)
b. Cara kerja
semua obat dicampur oleh staf farmasi yang ahli dibagian farmasi dengan
memakai alat biosafety laminary airflow kemudian dikirim ke bangsal
perawatan dalam tempat khusus tertutup. Diterima oleh perawat dengan
catatan nama pasien, jenis obat, dosis obat dan jam pencampuran.
Bila tidak mempunyai biosafety laminary airflow maka, pencampuran
dilakukan diruangan khusus yang tertutup dengan cara :

meja dialasi dengan pengalas plastik diatasnya ada kertas penyerap atau
kain
pakai gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata, sepatu.
Ambil obat sitostatika sesuai program, larutkan dengan nacl 0,9%, D5% atau
intralit.
Sebelum membuka ampul pastikan bahwa cairan tersebut tidak berada pada
puncak ampul. Gunakan kasa waktu membuka ampul agar tidak terjadi luka
dan terkontaminasi dengan kulit. Pastikan bahwa obat yang diambil sudah
cukup, dengan tidak mengambil 2 kali
keluarkan udara yang masih berada dalam spuit dengan menutupkan kapas
atau kasa steril diujung jarum spuit.
Masukkan perlahan-lahan obat kedalam flabot nacl 0,9 % atau D5% dengan
volume cairan yang telah ditentukan
jangan tumpah saat mencampur, menyiapkan dan saat memasukkan obat
kedalam flabot atau botol infus.
Buat label, nama pasien, jenis obat, tanggal, jam pemberian serta akhir
pemberian atau dengan syringe pump.
Masukkan kedalam kontainer yang telah disediakan.
Masukkan sampah langsung ke kantong plastik, ikat dan beri tanda atau
jarum bekas dimasukkan ke dalam tempat khusus untuk menghindari tusukan
2. Prosedur cara pemberian kemoterapi
Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, volume cairan,
cara pemberian, waktu pemberian dan akhir pemberian.
Pakai proteksi : gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata,
sarung tangan dan sepatu.
Lakukan tehnik aseptik dan antiseptik
Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas absorbsi dibawah
daerah tusukan infus
Berikan anti mual jam sebelum pemberian anti neoplastik
(primperan, zofran, kitril secara intra vena)
Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9 %
Beri obat kanker secara perlahn-lahan (kalau perlu dengan syringe
pump) sesuai program
Bila selesai bilas kembali dengan NaCl 0,9%
Semua alat yang sudah dipakai dimasukkan kedalam kantong plastik
dan diikat serta diberi etiket.
Buka gaun, topi, asker, kaca mata kemudian rendam dengan
deterjen. Bila disposible masukkkan dalam kantong plasrtik
kemudian diikat dan diberi etiket, kirim ke incinerator / bakaran.
Catat semua prosedur
Awasi keadaan umum pasien, monitor tensi, nadi, RR tiap setengah
jam dan awasi adanya tanda-tanda ekstravasasi.
Prinsip kerja kemoterapi

Prinsip kerja Kemoterapi


adalah membunuh sel-sel
yang cepat berkembang biak
(terutama sel-sel kanker)
dengan merusak atau
mengganggu proses
pembelahan sel
EFEK SAMPING DAN CARA MENGATASI
KEMOTERAPI
Efek samping kemoterapi yang sering terjadi dan penanganannya:
Rambut rontok / menipis
Bersifat sementara. Rambut akan tumbuh kembali jika obat dihentikan.
Mual / muntah
Tetap berikan makan dalam porsi kecil tapi sering. Hindari makanan yang terlalu manis,
berminyak/ berlemak dan permen. Biasanya diberikan obat anti muntah oleh dokter.
Sembelit
Berikan makanan tinggi serat, misal sayuran dan buah-buahan. Minum banyak. Biasanya jika
lebih dari 3 hari tidak berak, akan diberikan obat oleh dokter.
Diare
Hindari makanan yang pedas / asam. Beri minum banyak dan makanan yang lunak. Jika mencret
lebih dari 1 hari akan diberikan obat oleh dokter.
Stomatitis / sariawan / gomen
Pelihara kebersihan mulut. Gunakan sikat gigi yang lembut. Biasanya akan diberikan obat oles
oleh dokter.
Penurunan daya tahan tubuh
Hindari sumber-sumber infeksi dengan menjauhkan anak dari orang yang sedang flu, sakit
tenggorokan, cacar air, sakit kulit dan lain-lain. Pelihara kebersihan badan. Cuci tangan sebelum
makan dan sebelum atau setelah menyentuh anak.
Perubahan kulit : kering, gatal
Jaga kebersihan kulit. Gunakan pelembab yang tidak mengandung alkohol. Pakai baju yang
longgar.
Syarat pemberian obat Kemoterapi

Sebelum pengobatan dimulai beberapa kondisi pasien


harus dipenuhi yaitu :
Keadaan umum harus cukup baik
Penderita mengerti pengobatan dan mengetahui efek
samping yang akan terjadi
Faal ginjal ( kadar ureum < 40 mg % dan kadar
kreatinin < 1,5 mg % ) dan faal hati baik
Diagnosis hispatologik diketahui
Jenis kanker diketahui sensitif terhadap kemoterapi
Hemoglobin > 10 gr %
Leucosit > 5000 / ml
Trombosit > 100.000 / ml
Teknik pemberian kemoterapi

Persiapan alat-alat kesehatan, obat


kemoterapi dan obat-obat emergency
Persiapan provider
Pemberian di awali premedikasi dengan injeksi
deksametason 10-20 mg/iv (berperan sebagai
antiemetik) , cimetidin 300 mg/ranitidin 50 mg
dan ondansetron 8mg/tropisetron 5
mg/granisetron 3 mg.
Obat-obat kemoterapi dimasukkan sesuai
dengan jenis keganasan dan protokol
pemberiannya.
Gambar Proses Kemoterapi & Efek dari
Kemoterapi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai