Anda di halaman 1dari 7

JUDUL

16. Pemisahan Risiko


16.1 KOMBINASI
17. Pemindahan Risiko
18. Pembelajaan Risiko (Risk Financing)
18.1 RISK FINANCING TRASNFER
18.2 MENANGGUNG SENDIRI RISIKO (RISK RENTETION)
18.3 ALASAN PERUSAHAAN MELAKUKAN
RENTETION

TEAM 6 :
RISKA APRILLIA
1602021220
MUHAMMAD HIDAYATULLAH
1602021
FERNANDA SYAHPUTRA
1602021
16. Pemisahan Risiko
Yang dimaksud dengan pemisahan disini ialah
menyebarkan harta yang menghadapi risiko yang sama,
menggantikan penempatan dalam satu lokasi. Dengan
menambah banyaknya independent exposure unit maka
probabilitas kerugian-harapan diperkecil. Jadi memperbaiki
kemampuan perusahaan untuk meramalkan kerugian yang
akan dialami.

16.1 KOMBINASI
Kombinasi atau pooling menambah banyaknya exposure
unit dalam batas kendali perusahaan yang bersangkutan,
dengan tujuan atau kerugian yang akan dialami lebih dapat
diramalkan. Salah satu cara perusahaan megkombinasikan
risiko adalah dengan perkembangan internal.
17. Pemindahan Risiko
Pemindahan risiko dapat dilakukan dengan tiga cara:

Pertama : harta milik atau kegiatan yang menghadapi


risiko dapat dipindahkan kepada pihak lain, baik
dinyatakan dengan tegas, maupun dengan berbagai
transaksi atau kontrak.
Kedua : Risiko itu sendiri yang dipindahkan
Ketiga : Suatu risk financing transfer menciptakan suatu
loss exposure untuk transferee. Pembatalan perjanjian itu
oleh transferee dapat dipandang sebagai cara ketiga
dalam risk control transfer.
18. Pembelanjaan Risiko (Risk Financing)
Pembelanjaan (pembiayaan) yang behubungan dengan cara-cara pengadaan dana
untuk memulihkan kerugian. Cara ini terdiri atas:
1. Risk Financing Transfer (memindahkan risiko dengan pembiayaan).
2. Risk Retention (risiko ditangani oleh perusahaan yang bersankutan).
18.1 RISK FINANCING TRASNFER
Pemindahan risiko melalui cara pengendalian risiko, tidak memerlukan
pengerahan dana karena dijalankan dengan:
1. Memindahkan harta atau kegiatan yang bersangkutan kepada pihak lain.
2. memindahkan tanggung jawab kepada transferee dengan maksud
menghilangkan atau mengurangi tanggung jawab transferor terhadap
kerugian yang bersangkutan.
3. Menganggap kerugian yang bersangkutan dipikul pihak lain.

Tetapi memindahkan risiko melalui risk financing berarti transferor mencari


dana eksternal yang akan membayar kerugian yang bersangkutan, jika kerugian itu
nanti sungguh terjadi. Risk financing transfer dapat dilakukan dengan cara
Transfer risiko kepada perusahaan asuransi.
Transfer risiko kepada perusahaan lain yang bukan perusahaan asuransi (non
insurance transfer).
18.2 MENANGGUNG SENDIRI RISIKO (RISK RENTETION)
Metode yang paling umum penanganan risiko ialah
penanggungan sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan.
Sumber dananya diusahakan oleh perusahaan yang
bersangkutan. Penanggungan sendiri ini bisa bersifat pasif atau
tidak direncanakan (unplanned retention) bisa bersifat aktif atau
direncanakan (planned retention). Dikatakan pasif atau tidak
terencana, bila manajer risiko tidak memperhatikan tentang
adanya eksposure dan karena itu tidak melakukan usaha apa pun
untuk menanganinya. Sedikit sekali perusahaan yang telah
mengidentifikasikan semua exposure terhadap kerugian harta
benda, kerugian tanggung-gugat dan kerugian personil. Sebagai
akibatnya, penanggungan risiko yang tidak terencana ini,
merupakan hal yang umum dijumpai bahkan tak ter elakan.
18.3 ALASAN PERUSAHAAN MELAKUKAN RENTETION
Jika dikaji lebih lanjut, alasan perusahaan melakukan
retention dapat digolongkan ke dalam salah satu kategori
tersebut :
1. Keharusan, karena tidak tersedia alternatif lain.
2. Biaya.
3. Kerugian-harapan.
4. Opportunity Cost.
5. Kualitas pertanggungan
6. Pajak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai