Anda di halaman 1dari 40

PERILAKU MANUSIA

Oleh:
KUNTJOJO
Universitas Nusantara PGRI Kediri
2008

03/25/17 1
A. KOMPLEKSITAS PERILAKU MANUSIA

ASPEK BIOLOGIS

ASPEK SPIRITUAL ASPEK PSIKOLOGIS

ASPEK SOSIOLOGIS

03/25/17 Designed by Kuntjojo 2


Perilaku manusia bersifat kompleks.
Perilaku manusia dapat terjadi karena
berbagai sebab dan terarah pada
berbagai tujuan.
Perilaku manusia tidak terlepas dari
keberadaan dirinya sebagai makhluk
biologis, makhluk individu, makhluk sosial,
makhluk religius, dst.

03/25/17 Designed by Kuntjojo 3


B. TAKSONOMI PERILAKU MANUSIA

Perilaku manusia merupakan segala sesuatu


yang diperbuat atau dikerjakan oleh manusia,
yang merupakan kompleks dari gejala-gejala
jiwa.

Gejala-gejala jiwa manusia :


o Kognisi
o Afeksi
o Konasi

03/25/17 Designed by Kuntjojo 4


PERHATIAN
PENGAMATAN
TANGGAPAN
KOGNISI IMAJINASI
INGATAN
PIKIRAN
INTUSISI

GEJALA-GEJALA PERASAAN
AFEKSI
JIWA MANUSIA EMOSI

REFLEKS
INSTINK
OTOMATISME
KONASI
KEMAUAN/MOTIF
HASRAT
MINAT
NAFSU

03/25/17 Designed by Kuntjojo 5


1. PERHATIAN
Pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek.
Banyak sedikitnya perhatian yang menyertai suatu
aktivitas

BAGAIMANA P. SPONTAN
TIMBULNYA
P. YG DISENGAJA

P. INTENSIF
PERHATIAN INTENSITASNYA
P. TAK INTENSIF

LUAS SEMPITNYA P. KONSENTRAIF


OBJEK
03/25/17 Designed by Kuntjojo
P. DISTRIBUTIF 6
HAL-HAL YG DAPAT MENARIK PERHATIAN

HAL-HAL YANG
OBJEK KELUAR DARI
KONTEKSNYA
HAL-HAL YANG
DAPAT MENARIK
PERHATIAN
HAL-HAL YG BER
HUBUNGAN DG:
SUBJEK KEBUTUHAN
KEGEMARAN
CITA-CITA
PENGALAMAN

03/25/17 Designed by Kuntjojo 7


2. PENGAMATAN
Pengamatan : proses mengenal dunia nyata dng
indera
Indera sbg pintu gerbangnya jiwa

MANUSIA INDERA DUNIA


NYATA

03/25/17 Designed by Kuntjojo 8


a. PANCA INDERA

MATA MELIHAT

TELINGA MENDENGAR

INDERA REALITAS
HIDUNG MEMBAU

LIDAH MENCECAP

KULIT MERABA

03/25/17 Designed by Kuntjojo 9


b. PROSES TERJADINYA PENGAMATAN

FASE FASE FASE


FISIS FISIOLOGIS PSIKOLOGIS

PERANGSANG
DIBAWA PERANGSANG
PERANGSANG SARAF SENSORIS SAMPAI PADA
DITANGKAP KE SISTEM SARAF PUSAT
OLEH INDERA SUSUNAN DAN TERJADI
SARAF PUSAT KESADARAN

03/25/17 Designed by Kuntjojo 10


c. SYARAT TERJADINYA
PENGAMATAN
1. Indera dlm keadaan normal.
2. Sistem susunan saraf dlm keadaan
normal.
3. Ada objek / perangsang.
4. Ada perhatian thd objek

03/25/17 Designed by Kuntjojo 11


3. TANGGAPAN
Tanggapan : proses menghadirkan kembali gambaran yg
telah diperoleh dari pengamatan

GAMBARAN/ DIHADIRKAN
PENGAMATAN TERSIMPAN TANGGAPAN
KEMBALI
KESAN-KESAN

03/25/17 Designed by Kuntjojo 12


4. FANTASI
Fantasi : proses menciptakan gambaran-gambaran baru
berdasarkan gambaran yg telah ada.
Klasifikasi fantasi
FANTASI
MENCIPTA
FANTASI
AKTIF
FANTASI
FANTASI
DISADARI
TUNTUNAN

FANTASI FANTASI
PASIF

FANTASI
TAK DISADARI
03/25/17 Designed by Kuntjojo 13
1) Fantasi yg tak didasari: fantasi yang terjadinya tanpa
disadari oleh ybs. Fantasi semacam ini terjadi pada anak-
anak.
2) Fantasi yg disadari: fantasi yg terjadinya disadari oleh
ybs.
a) Fantasi pasif/lamunan: fantasi yang
berlangsungnya tanpa melibatkan penalaran.
b) Fantasi aktif: fantasi yang melibatkan pikiran,
kemauan, perasaan, dst.
(1) Fantasi mencipta: fantasi yg mampu
menghasilkan sesuatu yang baru (lukisan, lagu,
novel, dst.).
(2) Fantasi tuntunan: fantasi yg berlangsungnya
dibawah kendali/pengaruh sesuatu (film, lagu, dst).
03/25/17 Designed by Kuntjojo 14
5. INGATAN
Ingatan : proses menerima, menyimpan, dan
menimbulkan kembali informasi-informasi atau kesan-
kesan.
Fungsi Ingatan: menerima, menympan, & menimbulkan
kembali kesan-kesan atau informasi-informasi.

MENERIMA MENIMBULKAN KEMBALI

MENYIMPAN

03/25/17 Designed by Kuntjojo 15


Fungsi Ingatan
Fungsi menerima/penyandian/encoding:
fungsi dalam menerima dan memasukkan
kesan, informasi ke dalam ingatan.
Fungsi penyimpanan: fungsi
mempertahankan kesam-kesan,
informasi-informasi dalam ingatan.
Fungsi menimbulkan kembali: fungsi
mengeluarkan apa yang telah diterima
dan disimpan.
03/25/17 Designed by Kuntjojo 16
TIGA SISTEM INGATAN

03/25/17 Designed by Kuntjojo 17


TIGA SISTEM MEMORI
Sensory memory: perangsang atau sensory input (suara,
bentuk, tulisan yang bermakna, dst) diterima oleh
indera.
Ada materi yang kemudian hilang dari sistem ingatan,
ada pula yang kemudian ditransfer ke ingatan jangka
pendek (short term memory).
Setelah berada di short-term memory, materi ada yang
hilang (terlupakan) dan ada pula yang ditransfer ke
ingatan jangka panjang (long-term memory).
Di long-term memory, ada materi yang hilang
(terlupakan) dan ada pula yang dikembalikan ke short-
term memory untuk ditimbulkan kembali.
03/25/17 Designed by Kuntjojo 18
LUPA
Definisi lupa: lupa adalah peristiwa tidak dapat
ditimbulkannya kembali materi (kesan-kesan, informasi-
informasi) yang telah diterima dan disimpan.
Penyebab lupa:
Menurut teori atropi, lupa terjadi karena materi terlalu
lama disimpan sehingga rusak atau hilang dari
tempat penyimpanan.
Menurut teori interferensi, lupa terjadi karena materi
yang disimpan terlalu banyak sehingga pada saat
dikeluarkan dari penyimpanan terjadi interferensi atau
saling mengganggu.

03/25/17 Designed by Kuntjojo 19


6. PIKIRAN
Pikiran: aktivitas jiwa dalam memecahkan
masalah.

MENGANALISIS

PEMACAHAN
BERPIKIR MEMBANDINGKAN KONSEP-2 MASALAH

MENGHUBUNGKAN

03/25/17 Designed by Kuntjojo 20


Berpikir dilakukan untuk memecahkan
masalah.
Kegiatan masalah dilakukan dgn
menganalisis, membandingkan,
menghubungkan konsep-konsep yang
ada dalam lingkup materi yang dipikirkan

03/25/17 Designed by Kuntjojo 21


TAHAPAN BERPIKIR

INDUKTIF

MENGIDEN- MENA-
MEMBEN-
BERPIKIR TIFIKASI RIK
TUK DEDUKTIF
KONSEP- KESIM-
PENDAPAT
KONSEP PULAN

ANALOGIS

03/25/17 Designed by Kuntjojo 22


Kesimpulan induktif: kesimpulan yang ditarik
dari hal-hal yang bersifat khusus menjadi
pernyataan atau pandangan yang sifatnya lebih
umum.
Kesimpulan deduktif: kesimpulan yang ditarik
dari pendapat yang bersifat umum menjadi
pendapat yang bersifat khusus.
Kesimpulan analogis: penarikan kesimpulan
yang dilakukan berdasarkan objek yang
dihadapi dengan objek lain yang sama atau
hampir sama.
03/25/17 Designed by Kuntjojo 23
7. INTUISI / FIRASAT
Intuisi / firasat : kemampuan jiwa yang
muncul secara tiba-tiba, sulit/tak dapat
dijelaskan secara rasional, tak dapat
diulangi, dan tak dapat ditiru.

03/25/17 Designed by Kuntjojo 24


8. AFEKSI
Afeksi adalah gejala jiwa yang bersifat subjektif
dan dialami dalam kualitas senang atau tidak
senang dalam berbagai derajat.
Jika afeksi dialami dalam derajat yang lemah
atau sedang disebut perasaan sedangkan jika
derajatnya kuat atau tinggi disebut sebagai
emosi.
Ada bermacam-macam afeksi, diantaranya
adalah senang, sedih, kecewa, terharu, marah,
dst.

03/25/17 Designed by Kuntjojo 25


PERBEDAAN PERASAAN DENGAN
EMOSI

PERASAAN EMOSI
1. Dialami dlm derajat lemah 1. Dialami dlm derajat yg kuat;
atau sedang;
2. Tidak / jarang disertai gejala 2. Selalu disertai dg gejala fisik
Fisik sehingga sulit diketahui sehingga dapat diketahui oleh
Oleh orang lain; orang lain;
3. Dapat berlangsung dalam 3. Berlangsungnya tidak lama;
Waktu yang lama;
4. Pada saat berlangsung berlang- 4. Pada saat berlangsung rasio
sung rasio masih tetap ber menjadi tidak atau kurang
-fungsi berfungsi

03/25/17 Designed by Kuntjojo 26


KATARSIS EMOSI
Katarsis emosi adalah pembersihan enerji
psikis yang tertahan akibat emosi ditekan
atau ditahan.
Katarsis emosi dapat dilakukan dgn :
ngobrol (sharing), berteriak, berolahraga,
dst.

03/25/17 Designed by Kuntjojo 27


KONASI
REFLEKS
INSTINK
OTOMATISME
KEMAUAN/MOTIF
HASRAT
MINAT
NAFSU

03/25/17 Designed by Kuntjojo 28


PERILAKU MANUSIA
DITINJAU DARI ASALNYA

NATIVE BEHAVIOR : PERILAKU


BAWAAN, perilaku yang dimiliki sejak lahir
dan bukan merupakan hasil belajar
AQUIRED BEHAVIOR : PERILAKU HASIL
BELAJAR, perilaku yang diperoleh
sebagai hasil belajar.

03/25/17 Designed by Kuntjojo 29


HUBUNGAN PERILAKU
DENGAN LINGKUNGAN

Individu menggunakan lingkungan


Individu menentang lingkungan
Individu menyesuaikan diri dengan
lingkungan :
Secara autoplastis
Secara alloplastis

03/25/17 Designed by Kuntjojo 30


Hubungan Perilaku dgn Lingkungan
Perilaku merupakan kompleks dari gejala-gejala jiwa yg
berinteraksi dengan aspek jasmani dan spiritual (Huitt,
2003)

31
Kesatuan dari aspek internal (kognisi, afeksi,
konasi, biologis, & spiritual) selanjutnya
berinteraksi dengan faktor eksternal.

32
MOTIF DAN PERILAKU
Pengertian motif.
Motif adalah suatu kekuatan yg ada pada
seseorang yang menyebabkan orang tsb
melakukan tindakan.
Fungsi motif :
Sebagai pendorong terjadinya perilaku;
Sebagai penentu arah perilaku;
Sebagai penyeleksi perilaku.
03/25/17 Designed by Kuntjojo 33
Usaha membangkitkan motif
Dgn menciptakan situasi kompetitif;
Dgn mendekatkan tujuan (pace making);
Dgn memperjelas tujuan.

Konflik motif
Konflik mendekat mendekat
Konflik menjauh menjauh
Konflik mendekat menjauh
Konflik mendekat menjauh ganda
03/25/17 Designed by Kuntjojo 34
KONFLIK MOTIF

+ INDIV. +

- INDIV. -

+ INDIV. -

+ -
INDIV.
- +

03/25/17 Designed by Kuntjojo 35


TEORI TENTANG DETERMINAN
PERILAKU
1. Teori LAWRENCE GREEN

B = f (PF, EF, RF)

B : behavior
f : function
PF : predisposing factors
EF : enabling factors
RF : reinforcing factors

03/25/17 Designed by Kuntjojo 36


2. Teori SNEHANDU B. KAR

B = f (BI, SS, AL, PA, AS)

B : behavior
f : function
BI : behavior intention
SS : social support
AI : accessibiliy of information
PA : personal autonomy
AS : action situation
03/25/17 Designed by Kuntjojo 37
3. Teori WHO

B = f (TF, PR, R, C)

B : behavior
f : function
TF : thought and feeling
PR : personal reference
R : resource
C : culture

03/25/17 Designed by Kuntjojo 38


TEKNIK-2 MENGUNGKAP
PERILAKU MANUSIA
Teknik tes
Teknik nontes:
Observasi
Kuesioner
Wawancara
Analisis karya
biografi

03/25/17 Designed by Kuntjojo 39


Thanks for your
attention

03/25/17 Designed by Kuntjojo 40

Anda mungkin juga menyukai