Anda di halaman 1dari 6

Nafisah binti Zaid

bin Al Hasan
{ Pendidikan Agama Islam Bab 11 Kelas X
Kecintaannya dengan Islam, ia buktikan
dengan menjadi hafizah pada usia belia.
Sebagai keluarga Rasulullah, Nafisah
juga banyak meriwayatkan hadis. Ulama
hadis hingga ulama fikih juga
mendatanginya guna mendapatkan
ilmu. Dua ulama pendiri mazhab, Imam
Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hanbal
tergolong dua murid yang sangat
menghormatinya.
Ia menikah dengan Ishaq al-Mu'tamin bin Imam Ja'far
as-Shadiq. Mereka pun hidup dengan penuh cinta dan
kedamaian. Kala itu, ia mulai membuka kelas belajar
di rumahnya dan langsung disambut baik oleh umat.
Tak pelak, para pencari ilmu berbondong-bondong ke
majelis Nafisah.

Ilmu agama yang ia dapati sejak dini ditambah


pengetahuannya tentang hadis membuat Nafisah
diangkat menjadi guru kaum Muslimin. Tak jarang, ia
juga dimintai fatwa soal beberapa permasalahan. Pada
tahun 135 H, ia memutuskan pindah ke Mesir
bersama suami dan ayahandanya.
Selama berdiam di Mesir, Nafisah mendapatkan
banyak kunjungan ulama senior. Interaksinya dengan
Imam Syafi'i dimulai di Mesir. Sebagai imam besar
pencetus mazhab, Imam Syafi'i tak segan mengunjungi
Nafisah guna bertukar pikiran. Setiap pertemuan
dilangsungkan di belakang rumah dengan pembatas
ruangan. Meskipun begitu, keduanya tenggelam dalam
pembicaran berbagai hal, dari fikih, hadis hingga
persoalan ibadah.

Rutinnya pertemuan di antara keduanya


menumbuhkan ikatan yang kuat antara guru dan
murid. Bahkan, Imam Syafi'i berwasiat, jika kelak ia
wafat, ia meminta Nafisah ikut menshalati jenazahnya.
Nafisah pun memenuhi wasiat itu walaupun wafatnya
Imam Syafii menjadi duka berat baginya.
Suatu ketika, Nafisah menyadari dan meyakini bahwa dunia ini
fana sehingga ia memutuskan untuk berpaling dari kehidupan
dunia itu. Sejak saat itu, ia berfokus untuk beribadah kepada
Allah SWT. Kezuhudannya dalam beribadah terlihat dari hari-
hari yang dilaluinya. Shalat malam dan berpuasa tak pernah
ditinggalkannya.

Bahkan, ia menggali lubang yang menyerupai liang lahat di


sudut rumahnya. Setiap harinya, Ia shalat dan menelaah Alquran
di dalam lubang itu. Dalam sebuah riwayat disebutkan, ia
bertilawah Alquran hingga khatam 190 kali di tempat itu.

Kezuhudannya dalam beribadah kepada Allah membuat


suaminya sedikit khawatir dengan kesehatan Nafisah. Suaminya
meminta Nafisah tetap menjalankan hak tubuhnya di luar
istirahat.
{ Barang siapa yang istiqamah
bersama-Nya, maka alam
semesta ada di genggaman dan
akan menaatinya,"

Anda mungkin juga menyukai