Anda di halaman 1dari 17

Pengaruh Perendaman Ampas Tebu dalam

Proses Purifikasi Minyak Nyamplung


terhadap Karakteristik Biodiesel

Skripsi

Oleh:
Muhammad Fauzan
5315125274

Pembimbing:
H. Wardoyo, S.T, M.T
Nugroho Gama Yoga, S.T, M.T

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
Latar Belakang Masalah
Tingkat Pemerintah
penggunaan Penggunaan
bahan bakar yang Melakukan
Bahan Bakar
tinggi, produksi Impor BBM 8 Nabati
minyak mentah Juta
(Permen ESDM
tak mencukupi Barel/Bulan
RI No.26. Th
(Pertamina, (Pertamina,
2016)
2013) 2016)

Biodiesel
ASTM D6751 Nyamplung
Proses (Kandungan Minyak 70
EN 14213
73 %)
SNI 7182
Batasan Masalah
Purifikasi minyak nyamplung
dengan menggunakan ampas tebu
sebagai bahan adsorben dan
pengaruhnya terhadap
karakteristik biodiesel
Kajian Teori

Biodiesel
Biodiesel, atau sering dikenal dengan
nama FAME atau fatty acid methyl ester
(metil ester asam lemak) merupakan
produk yang dihasilkan dari minyak nabati
atau hewani
Nyamplung

40-150 kg/pohon/th
20 ton/ha/th
Sumber:
Buku Budidaya Nyamplung
(Calophyllum Inophyllum L.) Untuk Bioenergi
Dan Prospek Pemanfaatan Lainnya
Ampas Tebu

Tabel Komposisi Kimia Ampas Tebu

Kandunga Kadar
n (%)
Abu 3,82
Lignin 22,09
Selulosa 37,65
Sari 1,81
Pentosan 27,97
SiO2 3,01
Metode Penelitian

2 3
Alat dan Bahan
Alat Bahan
Hot Magnetic Stirrer Minyak nyamplung
Beaker glass 500 ml Ampas tebu
Beaker glass 30 ml Aquades
Beaker glass 10 ml Metanol
Termometer Asam Sulfat (H2SO4)
Piknometer 25 ml Asam Fosfat (H3PO4)
Viskometer Oswald Ayakan
Sprayer Neraca Analitis
Degumming

Asam Fosfat 20%


sebanyak 0,2 % volume
minyak

500 ml minyak nyamplung

Diaduk dengan kecepatan


400 RPM pada suhu 60C
selama 30 menit
Esterifikasi
Diaduk 500 Penyemprotan
Memanaskan
RPM, 60C, 30 Aquades
Minyak hingga
menit dengan
suhu 60C
Sprayer

Metanol 99% (10%


volume minyak)
Asam Sulfat 98%
(5% volume
minyak)
Perendaman Minyak dengan
Ampas Tebu
25 Gram
Ampas Tebu

500 Minyak 500 Minyak 500 Minyak


Nyamplung Nyamplung Nyamplung

1 Hari 2 Hari 3 Hari


Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pengaruh Perendaman Ampas Tebu Terhadap Densitas Minyak Nyamplung

890
883.98
880
870
863.33
860

Densitas 850
(Kg/m3) 840 Densitas yang Didapat

830 830
820
810
Standar Dirjen Migas No.28.K/10/DJM.T/2016

800
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Lama Perendaman
Pengaruh Perendaman Ampas TebuTerhadap Viskositas Minyak Nyamplung
3
2.71
2.5 2.43
2.14
2
Standar Dirjen Migas No.28.K/10/DJM.T/2016

Viskositas (cSt) 1.5

0.5

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Lama perendaman
Pengaruh Perendaman Ampas Tebu Terhadap
Flash Point Minyak Nyamplung

70

60 59
Standar Dirjen Migas No.28.K/10/DJM.T/2016
54
50

40 40.5
Flash Point (C)
30
Flash Point yang Didapat
20

10

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Lama Perendaman
Pengaruh Perendaman Ampas Tebu Terhadap
Nilai Kalor Minyak Nyamplung
38.35
38.32
38.3
38.29

38.25

Nilai Kalor(MJ/Kg) 38.2 Nilai Kalor yang Didapat

38.17
38.15

38.1

38.05
European standard EN 14213 for Biodiesel
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Lama Perendaman
Kesimpulan
Proses pembuatan biodiesel yang
penulis lakukan berhasil mempersingkat
proses pembuatan biodiesel
(Degumming dan esterifikasi).

Minyak nyamplung dengan perendaman


ampas tebu selama 2 hari merupakan
sampel yang paling mendekati standar
biodiesel dengan nilai densitas sebesar
863.33 Kg/m3, nilai viskositas sebesar
2,43 cSt, nilai flash point sebesar 54C,
dan nilai kalor sebesar 38,29 MJ/Kg.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai