Anda di halaman 1dari 12

SCM( supply chain

manajemen)
Nama : Via oktaria
Nim:2015210047
Dosen pengasuh: ariansyah,s.ko,.M.kom
A. Pengertian Supply Chain Management

Istilah Supply Chain Management dikenalkan oleh Keith Oliver, seorang


konsultan di Booz Allen Hamilton. Ia menggunakan istilah ini dalam
sebuah wawancara di Financial Times pada tahun 1982.
Supply Chain Management (SCM) atau jika dalam Bahasa Indonesia
sering dikenal dengan sebutan Manajemen Rantai Suplai adalah
manajemen jaringanan bisnis yang terlibat dalam penyediaan produk
dan paket yang dibutuhkan oleh konsumen akhir yang ada dalam
rantai suplai. Supply Chain Management mencakup semua gerakan dan
penyimbanan bahan baku, barang yang sedang diproses, dan barang
yang sudah siap untuk dikonsumsi
Konsep SCM (Supply Chain Management)
Konsep Supply Chain adalah sistem yang memungkinkan
perpindahan barang dari produsen agar hal-hal seperti
keterlambatan penyampaian, salah barang, dsb bisa
dikurangi atau tidak terjadi.
Konsep lama logistik : sebagai persoalan intern
perusahaan dan pemecahannya diutamakan pada
pemecahan intern perusahaan.
Konsep baru logistik : dilihat sebagai masalah yang lebih
luas sejak dari bahan dasar samapai barang jadi yang
dipakai oleh konsumen akhir, sehingga merupakan mata
rantai penyediaan barang.
Penerapan Supply Chain Management (SCM)

SCM adalah suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan


produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui
optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan.
Manufakturing, dalam penerapan supply chain management (SCM),
perusahaan-perusahaan diharuskan mampu memenuhi kepuasan
pelanggan, mengembangkan produk tepat waktu, mengeluarkan
biaya yang rendah dalam bidang persediaan dan penyerahan
produk, mengelola industri secara cermat dan fleksibel. Sekarang ini
konsumen semakin kritis,
C. Proses Supply Chain Management

Disarikan dari beberapa sumber bacaan, Supply Chain adalah urutan kegiatan atau proses
dalam pembuatan suatu produk dimulai dari penyediaan bahan baku sampai dengan
pemusnahan produk tersebut. Dari pengertian di atas kita akan mencontohkan alur jalan
dari proses supply chain management :

Contoh:
Supply Chain untuk pembuatan sereal jagung (jenis makanan untuk sarapan) adalah sebagai
berikut:
Petani jagung. Proses dimulai dari pemilihan bibit jagung, penebaran, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan jagung, dan diakhiri dengan penjualan hasil panen ke pabrik
pembuatan sereal.
Pabrik dalam pembuatan sereal jagung. Proses dimulai dari pembersihan biji jagung yang
diterima dari petani, pemanggangan menjadi sereal, pengepakan (packaging), penyimpanan
di gudang untuk distribusi ke supermarket/ toko (retail), pengiriman (transportasi) ke
supermarket/ toko.
Proses penjualan dimulai dari penyimpanan di rak-rak di supermarket, penjualan ke pembeli
(customer) dan akhirnya di konsumsi oleh pembeli. Produk yang tidak terjual akhirnya akan
dimusnahkan pada saat produk telah mencapai masa kadaluarsa
Area Cakupan SCM :
Kegiatan merancang produk baru
Kegiatan mendapatkan bahan baku
Kegiatan melakukan produksi
Tujuan SCM :
Untuk memastikan sebuah produk berada pada tempat dan waktu
yang tepat untuk memenuhi permintaan pelanggan, tanpa
menciptakan stok yang berlebihan atau kekurangan
manfaat langsung dari penerapan SCM bagi perusahaan adalah :

1. SCM secara fisik dapat mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan
mengantarkannya kepada konsumen akhir. Manfaat ini menekankan pada fungsi
produksi dan operasi dalam sebuah perusahaan. Dalam fungsi ini dilakukan
penggunaan dari seluruh sumber daya yang dimilki dalam sebuah proses
transformasi yang terkendali, untuk memberikan nilai pada produk yang dihasilkan
sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan dan mendistribusikannya kepada
konsumen yang dibidik.

2. SCM berfungsi sebagai mediasi pasar, yaitu memastikan apa yang dipasok oleh
rantai suplai mencerminkan aspirasi pelanggan atau konsumen akhir tersebut. Dalam
hal ini fungsi pemasaran yang akan berperan. Melalui pelaksanaan SCM, pemasaran
dapat mengidentifikasi produk dengan karakteristik yang diminati konsumen.
Selanjutnya,fungsi ini harus mampu mengidentifikasi seluruh atribut produk yang
diharapkan konsumen tersebut dan mengkomunikasikan kepada perancang produk.
Apabila seleksi rancangan produk sudah
Konsep SCM (Supply Chain Management)

Konsep Supply Chain adalah sistem yang memungkinkan perpindahan


barang dari produsen agar hal-hal seperti keterlambatan penyampaian,
salah barang, dsb bisa dikurangi atau tidak terjadi.
Konsep lama logistik : sebagai persoalan intern perusahaan dan
pemecahannya diutamakan pada pemecahan intern perusahaan.
Konsep baru logistik : dilihat sebagai masalah yang lebih luas sejak dari
bahan dasar samapai barang jadi yang dipakai oleh konsumen akhir,
sehingga merupakan mata rantai penyediaan barang.
Penerapan Supply Chain Management (SCM)

SCM adalah suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan


produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui
optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan.
Manufakturing, dalam penerapan supply chain management
(SCM), perusahaan-perusahaan diharuskan mampu memenuhi
kepuasan pelanggan, mengembangkan produk tepat waktu,
mengeluarkan biaya yang rendah dalam bidang persediaan dan
penyerahan produk, mengelola industri secara cermat dan
fleksibel. Sekarang ini konsumen semakin kritis,
Kekurangan Supply Chain management

1. Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-


beda
2. Perbedaan bahasa,zona waktu dan budaya dalam perusahaan
3. Ketidakpastian permintaan
4. Ketidakpastian pasokan harga dan kualitas barang baku

Anda mungkin juga menyukai