merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri semen yang dibawah naungan BUMN. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang kantor 250.000 pusat sementon semen gresik per tahun ini berada di Kabupaten Gresik jawa timur. Sedangkan lokasi pabrik pabrik produksi tersebut juga tersebar di beberapa wilayah yaitu Semen Padang memiliki 4 (empat) pabrik semen berlokasi di Indarung, Sumatera Barat. Semen Gresik memiliki 3 pabrik yang berlokasi di Tuban dan Gresik, Jawa Timur. Semen Tonasa memiliki 3 Akar Masalah: Penolakan Masyarakat Terhadap Rencana Eksploitasi Karst Oleh PT Semen Gresik (SMGR) Kenapa warga menolak pabrik semen? Kalau jadi tambang gamping dan pabrik semen, air kami pasti kering dan lingkungan rusak. Bertani adalah hidup kami, dan akan kami pertahankan tanah dan air kami. Ujar Sumiyati. 1. Warga takut kehilangan mata pencaharian 2. Warga takut sumber air mereka mengering 3. Warga takut lingkungan mereka rusak Solusi yang Ditawarkan Komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat yang harus diperbaiki Kepada Pemerintah, mereka hendaknya lebih terbuka mempublikasikan seluas-luasnya terutama kepada masyarakat sekitar tentang pandangan hukum, pandangan dari ahli Geologi maupun lingkungan mengenai pemberian izin pembangunan pabrik semen di Rembang kepada masyarakat, dalam menyampaikan suatu gugatan hendaknya diiringi dengan bukti yang bertanggung jawab sehingga dapat diberikan tindak lanjut oleh pihak yang berwenang Perusahaan harus memiliki bukti fisik keterlibatan masyarakat dalam pemerolehan izin lingkungan dan dipublikasikan secara menyeluruh ke semua pihak Masyarakat baiknya mengikuti segala publikasi yang diadakan oleh PT. Semen Indonesia. Apabila masih terdapat ganjalan, silakan beri saran. Bila dalam keberjalanannya bermasalah, silakan lapor kembali kepada pihak berwenang. PT. Semen Indonesia hendaknya mendengarkan rekomendasi untuk menghentikan terlebih dahulu aktivitas di Rembang sebelum ada putusan dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Akademisi sebaiknya menyampaikan pengetahuan mengenai pandangan ilmu terkait secara jelas dan dapat dimengerti oleh masyarakat setempat.