Anda di halaman 1dari 31

PERUBAHAN PARADGIMA PADA

PENATALAKSANAAN PENYAKIT
DERMATITIS ATOPIK

Lukas W. Mansnandifu
Mottyroaw H. Weror
Abstrak
Patofisiologi dari dermatitis atopik (DA)
sangat kompleks dan membutuhkan
penanganan dari berbagai aspek.
Pengobatan yang dikembangkan ini untuk
mengoptimalkan pengobatan dengan
mengurangi efek samping dan biaya serta
diatur mengikuti perkembangan pasiennya.
Penggunaan emolien pada bayi sejak dini
dapat mencegah terjadinya DA pada anak
yang beresiko tinggi menderita penyakit
DA.
Kata Kunci
Dermatitis Atopik (DA),
Pimekrolimus,
takrolimus,
penghambat calcineurin topikal,
immunomodulator topikal.
Selama 2 dekade terakhir, penelitian
mengenai patofisiologi Dermatitis
Atopik (DA) dan kondisi lain yang
berhubungan dengan sensitisasi IgE
telah banyak dihasilkan dan
memerlukan penjelasan genetik yang
komprehensif.
DA kekebalan tubuh, faktor
lingkungan, onset dan bentuk
penyakit atopi. Tujuan utamanya
untuk mengidentifikasi dan
mencegah resiko DA pada bayi.
Perkembangan penyakit yang terbaru
menargetkan jalur biologis spesifik.
Lebih baik menggunakan pengobatan
yang luas dengan pengobatan sistemik
dan topikal.
Informasi baru ini untuk meningkatkan
penatalaksanaan yang optimal,
meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam mengontrol penyakit ini dan
meningkatkan kualitas hidup pasien
dan keluarganya.
Penyedia jasa layanan kesehatan
harus memerhatikan informasi yang
aman dan informasi harga untuk agen
yang tersedia
ASUMSI PENGOBATAN JANGKA
PANJANG AMAN BAGI
PENDERITA DA
Menurut US Food and Drug Admin (FDA)
yang diberikan kepercayaan untuk
mengumpulkan beberapa informasi,
seperti pada penghambat calcineurin
topikal (TCIs).
Tahun 2001, TCIs yang terdiri atas
tacrolimus dan pimecrolimus telah
diterima sebagai pilihan pengobatan lini
kedua pada pasien DA yang berumur
>2 tahun.
Pada tahun 2006, FDA mempublikasikan
tentang TCIs dan diakui.
Tahun 2003, pertemuan FDA dalam
bidang pediatrik, terdapat 2 pasien
berumur 10 tahun yang terdaftar
sebagai pasien DA yang diobati
dengan TCIs.
Pada tahun 2004 (PEER), tahun 2005
(APPLES) sebagai patokan utama
untuk kedua data tersebut, setiap
pasien diteliti setiap 6 bulan pada
periode 10 tahun untuk melihat
adanya efek samping yang jelas,
termasuk keganasan kulit yang
sistemik.
Data menurut APPLES, sebanyak
8037 pasien telah terdaftar pada
tahun 2012 perkiraan dari masalah
yang akan timbul (efek samping
obat) akan timbul pada tahun 2022.
Data menurut APPLES kemungkinan
akan dipublikasikan pada
seperempat tahun 2017.
Data menurut PEER, sebanyak 8000
pasien, perkiraan komplain tahun
2021.
Angka studi epidemiologi klinis yang
telah dipublikasikan telah gagal dalam
mendukung hubungan antara TCIs dan
keganasan, termasuk lipoma.
Tahun 2013, Siegfried,dkk
menyimpulkan bahwa hubungan TCIs
dan keganasan adalah tidak benar.
Data dari The Health Improvement
Network Inggris juga gagal mendeteksi
peningkatan resiko keganasan pada
penggunaan TCIs.
Sigurgeirsson,dkk melaporkan hasil
dari penelitian yang dilakukan
selama 5 tahun tak berurutan yang
dilakukan secara acak pad 418 bayi
dengan DA antara umur 3-12 bulan.
1205 bayi grup pimecrolimus, dan
1213 bayi grup kortikosteroid. Studi
ini untuk membandingkan efisiensi
pengobatan jangka panjang yang
dapat berhasil menurut Investigator
Global Assesmen.
Para investigator tersebut
melaporkan bahwa pengobatan
berhasil pada 50% pasien pada 3
minggu untuk kedua grup. Setelah 5
tahun diobati, pengobatan yang
berhasil untuk keseluruhan sebesar
85% dan untuk wajah 95%.
Tingkat keamanan kedua grup sama,
dan tak ada bukti kecacatan dari
imunitas humoral atau seluler yang
terlibat pada kedua grup
Penulis menyimpulkan bahwa
penemuan ini mendukung
penggunaan pimecrolimus sebagai
pengobatan lini pertama pada DA
yang ringan dan sedang pada bayi
umur 3 bulan.
Penyedia jasa layanan kesehatan
sering meresepkan TCIs untuk jangka
waktu lama, mempertahankan terapi
untuk mencegah inflamasi dan untuk
mengobati DA pada anak <2 tahun.
Institusi mengeluarkan peringatan
akan hal tersebut, sehingga banyak
klinis yang menghindari TCIs dan lebih
banyak menggunakan kortikosteroid
topikal. Hal ini telah merugikan bagi
pasien yang seharusnya diobati
dengan TCIS (DA di wajah dan
intertriginosa), namun diobati dengan
kortikosteroid jangka panjang.
Luger,dkk mempublikasikan artikel
yang menguraikan kembali tentang
TCIs khususnya pimecrolimus dan
menyimpulkan bahwa TCIs aman dan
efektif untuk DA pada bayi (3 bulan).
Mereka yang merekomendasikan di
Amerika dan Eropa untuk membatasi
penggunaan TCIs telah diubah.
Sebagai tambahan, mereka
menyarankan untuk peringatan
waspada bagi TCIs dihilangkan.
SARAN PARA ILMUWAN DAN
PERKEMBANGAN OBAT
UNTUK DA
Secara biologi dijelaskan dengan luas
tentang pilihan pengobatan untuk
penyakit sistem imun. Penelusuran
ini dilakukan pada faktor inflamator
yakni sitokin di Rheumatoid dan
Psoriasis Artritis.
Penghambat TNF untuk penyakit ini
menawarkan banyak pilihan standard
pengobatan alternatif. Meskipun
demikian, mereka juga
mengkhawatirkan tentang keamanan
dan biaya.
Sejak saat itu, pilihan pengobatan
telah ditujukan kepada mediator
inflamasi lainnya, seperti interleukin
(ILs), yang menjadi kunci utama pada
banyak penyakit inflamasi
dermatologis.
Pengobatan ditujukan untuk DA
termasuk reseptor penghambat IL-
4R dupilumab dan penghambat
molekul kecil phospodiesterase-4
(PDE-4) seperti crisaborole.
Psoriasis memiliki kekhususan, jalur
patofisiologi molekul yang teridentifikasi
sehingga pengobatannya baik, tetapi
sebaliknya DA adalah penyakit
heterogen dengan faktor genetik yang
banyak dan bermacam, faktor imun,
faktor lingkungan dan jalur patofisiologi
yang kompleks, semua ini ditujukan
pada banyak orang dengan berbagai
macam etnis dan populasi.
Namun demikian, pada DA tidak efisien
seperti psoriasis
Kunci Studi DA yang akan datang yaitu
pilihan penggunaan agen pada pasien
dapat menjadi penuntun yang terbaik
secara teknik yang dapat termasuk
tingkatan pasien menurut biomarker
(penanda biologis), seperti
menganalisis proses transkripsi,
immunohistokimia, protein serum
sitokin.
PERHATIAN KEMBALI UNTUK
MEMPERBAIKI AGEN YANG
SUDAH ADA
Pengobatan sekarang dan yang akan
datang pada DA ditinjau dari segi
keamanan dan ekonomis akan menjadi
perkembangan yang diminati dari
strategi yang baik dengan
menggunakan agen yang sudah ada.
Seperti strategi yang digunakan pada
pengobatan Leukemia Limfoblastik
Akut (LLA); hanya satu pengobatan
pada kurun waktu 35 tahun ini, tetapi
angka bertahan hidup telah meningkat
dari 60% menjadi 95%, hasilnya yaitu
mengoptimalkan pengobatan yang
sudah ada.
Modal tradisional yang sudah ada
yang menjadi kandidat pengobatan
utama pada pasien DA yaitu
Methotrexate, Siklosporin, dan Coal
Tar. Dengan menggunakan agen baru
seperti agen biologis sistemik
bersamaan dengan kortikosteroid
topikal.
.
Kortikosteroid topikal dengan TCIs atau
penghambat PDE-4 Topikal dapat
ditawarkan pada pasien dengan
rencana pengobatan yang
memaksimalkan respon dan
meminimalkan harga serta toksisitas.
Pemutih topikal yang digunakan saat
mandi telah ditemukan sebagai anti-
inflamasi yang sama baiknya dengan
anti infeksi, mengidentifikasi
penggunaannya pada pencegahan
infeksi dan menurunkan inflamasi
Sebagai tambahan, bukti terbaru
mengindikasikan bahwa intervensi
tradisional dari petrolatum sebagai
usaha untuk melindungi, sawar kulit,
muncul sebagai efek keuntungan
imunologik.
Mengidentifikasi resiko pada bayi dan
intervensi dengan emolien topikal dan
kulit kering lainnya dapat
membuktikan efektivitas intervensi
dalam kesehatan masyarakat, yang
utama dalam menurunkan insidensi
penyakit.
KESIMPULAN
Bukti ini mengindikasikan bahwa
patofisiologi DA yang kompleks
membutuhkan banyak usaha
pendekatan untuk mengatur dan
mengubah strategi serta cara pandang.
Menghindari alergen, proteksi sawar
darah kulit, dan rencana pengobatan
jangka panjang dapat dibutuhkan dalam
mengedukasi pasien dan
mengembangkan kemampuan pasien
untuk dapat ikut berpartisipasi dalam
memahami penyakitnya.
Sebagai tambahan, klasifikasi baru
telah dipresentasikan untuk
kemungkinan tambahan pada daftar
dari pengobatan DA. Perubahan ini
akan diperlukan pada pengobatan
yang sekarang dilakukan termasuk
sejak balita, misalnya penggunaan
emolien sejak dini yang dapat
mengurangi anak dengan resiko DA.
Beberapa kebijakan kita yang baru,
terapi langsung telah dikembangkan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai