Anda di halaman 1dari 26

Ramadhani R Bahalwan ,dr.

, MKes

1
Drug addiction : chronic disorder
characterized by the compulsive use of a
substance resulting in physical, psychological
or social harm to the user and continued use
despite that harm.
Drug dependence : Relates to physical and
psychological dependence , or both.
Impaired control over drug-taking behaviour
is implied.
Drug misuse : any use of a drug that varies
from a socially or medically accepted use.
2
Physical dependence : Physiologic
adaptation to a drug, usually caracterized
by tolerance and a withdrawal syndrome
during abstinence .
Psychological dependence : Emotional
state of craving a drug, either for its
positive effect or to avoid negative effect s
associated with its absence .

3
Barbiturat : mekanisme toleransi yg terjadi sec
farmakokinetik, dmn ia menginduksi
metabolismenya sendiri (auto metabolism).
Benzodiazepin : toleransi sec. farmakodinamik
dmn terjadi pengurangnya jumlah reseptor
ataupun sensitifitas reseptor BZ.
Alcohol :
merusak fungsi membran neuron.
Potensiasi fungsi reseptor GABA A
Menghambat fungsi reseptor NMDA
Withdrawal yg terjadi dimediasi oleh symphatic
overactivity.

4
Opiates : toleransi sec. farmakodinamik
dmn ia menyebabkan berkurangnya produksi
enkephalin & down regulation reseptor
opiat. ( dosis lbh besar dibutuhkan utk
mencapai derajat inhibisi aktifitas NA yg
sama ).

5
Banyak diresepkan utk menghilangkan cemas
diberbagai negara (USA,Eropa dan Jepang) dan
disalah-gunakan.
Termasuk daftar no: IV dari obat-obat yang
dikontrol peredarannya.
EFFEK:
- Potensiasi inhibisi, menekan cemas membuat
relaksasi berulang psychologic
dependence.

6
Mempertahankan jalan nafas dan
mensupport ventilasi
Pemberian FLUMAZENIL baik utk over
dosis (OD) Benzodiazepin (melawan efek
depresan SSP), tidak baik utk Barbiturat &
etanol.
0,2mg/min IV initially, repeat up to 3 mg max.
Support vital function.
Flumazenil TIDAK di indikasikan pd
keadaan suspected BZ overdose /TCA. !!

7
Disbbkan: stop obat setelah penggunaan yang
kontinyu.
Kebanyakan pd pemakaian obat2 dgn T1/2 < 24
jam (Etanol , secobarbital, methaqualone) bisa
juga pada bbrp long acting BDZ.
Tanda-tanda penting (tabel) berasal dari stimulasi
SSP yng berlebihan: cemas, tremor, mual,
muntah, delirium dan halusinasi (kejang
kead.berbahaya).

8
Penanganan wthdrawal syndrome:
Pemberian Sed-Hip yang long acting
(Chlordiazepoxide, Diazepam) untuk menekan
gejala akut tsb diikuti oleh penurunan dosis
secara bertahap.
Dapat diberikan Clonidine atau Propanolol untuk
menekan aktifitas simpatis yang berlebihan.
Syndroma therapeutic dpt tjd bila obat sbg terapi
dihentikan setelah peng- gunaannya dlm waktu
yang lama.

9
FLUNITRAZEPAM (Rohypnol) :
BDZ yang kuat dan onsetnya cepat sering digunakan
dalam date rape. Ditambah dgn Alkohol ,chloralhidrate
korban tdk mampu melawan.

-HYDROXYBUTYRATE (GHB) :
Termasukdate rape drug berbentuk liquid
dan powder , menyebabkan :
anmnesia,
hypotonia,
REM dan non-REM sleep dan
Anesthesia.

10
Obat-obat yg sering
disalah gunakan:
- Heroin
- Morfin
- Oxycodone
- Meperidine
- Fentanyl

11
EFEK :
Efek pemberian Heroin secara i.v menurut
user: yaitu dlm bbrp detik merasakan rush
atau orgasmic feeling diikuti euphoria dan
kemudian tenang dan mengantuk (sedasi).
i.v: cepat terjadi tolerans ketergantung-

an fisik dan psikis. Efek tsb lebih ringan bila


dengan cara dirokok atau per-oral.

12
Over Dosis Opioid :
menyebabkan depresi pernafasan dan dapat
berlanjut menjadi koma death

Penanganan OD (over dosis) :


Naloxone i.v bantuan pernafasan.
Withdrawal syndr Opioid: lakrimasi, rhinorrhea,
kaku rahang, berkeringat, lemah, gooseflesh,
mual, muntah tremor dan hyperpnea.
Tidak terlalu fatal dibanding dgn W. syndr Sed-
Hip.

13
Caffein & Nicotine:
Dalam minuman dan tembakau adalah legal
meskipun mempunyai efek medis yang
merugikan.
Penybab kematian yg dapat dicegah
Meningkatkan insidens; peny.jantung, ggn
pernafasan dan neoplasme (kanker)
Gej.putus obat (+) ktgt.fisik

14
Lesu * cemas
Iritabel * mental discomfort
Sakit kepala halangan utk merubah /stop
kebiasaan tsb.
Toksisitas : CNS stimulation tremor, insom nia,
gelisah, arrithmia, respiratory paralysis (nicotine)

15
Efek:
Euphoria , Percaya diri (PD) Ktgt Psych
Obat2 a.l: Dextroamphetamine
Methamphetamine (speed)
bentuk kristal yang dpt dihirup
Penggunaan dg dosis besar dan kronis psikosa
(delusi dan paranoia) sulit dibedakan dg
schizophrenia
M.o.a: memblok atau mengubah arah
neurotransmitter transporter (DAT) yg
sec.fisiologis me re-uptake ketiga monoamine
transporter (Dopamin; Amphetamine dan
Serotonin) dari synapse.
16
- Agitasi - Hyperthermia
- Gelisah / tdk tenang - Hyperreflexia
- Tachycardia - ( kejang )
Anti dotum : Spesifik (-)
- menjaga temp tubuh
- mencegah kejang
Tolerans (+), W.syndr: appetite ,mengantuk,
haus, depresi mental (perlu anti depresan

17
Mirip Amphetamine (super speed)
Dpt dihirup
Euphoria ; Percaya diri (PD) berlebihan,
kewaspadaan. (Psychostimulant)
Moa : Sangat kuat memblok DAT (Dopamin
transporter), dan pd dosis besar juga memblok
5HTT dan NET (ingat TCAs dan SSRIs) Lht
gambar!

18
(Umumnya obat2 gol ini berikatan dgn
reseptor dan dpt dimanfaatkan utk terapi).
PCP (Phencyclidine)
Memblok NMDA-type glutamate receptors.
(exitatory transmission dan terlibat dlm synaptic
plasticity dan memory) complex ; anestesia,
delirium, halusinasi dan amnesia)
MDMA (Methylenedioxymethamphetamine)
= ECTACY.
Salahpersepsi save drugs
Punya efek pd dopaminergik tetapi efek UTAMA
nya pd serotononergik.
19
MDMA:
Menyebabkan serotonon release ; inhibisi sintesisnya
dan memblok serotonin reuptake.
Cannbinoids. Suatu bahan yg diperoleh dari
Marijuana) berikatan dgn Cannabinoid
Receptors (CB1, CB2) di basal ganglia. Efek
Cepat dan Kuat:
Euphoria, laughter,giddiness, depersonalization.
1-2 jam kemudian fgs kognitif terlibat spt:
memory, reaction time, koordinasi dan sulit
konsntrasi.
Caffein.
Inhalant (huffing): Male teenager
20
Inhalant (huffing): Male teenager, termasuk
organic solfent bisa didapati dirumah
ataupun ditempat kerja (gasoline, toluene,
ethylether, lem dll)
Dosis kecil : dapat menyebabkan perubahan
mood dan ataxia.
Dosis besar/toksik : gangguan disosiasi dan
halusinasi.
Bahaya bisa mati lemas atau kerusakan organ
hepar, sist syaraf , cardiac arrhytmia dan
sudden death.
21
Ada 2 pendekatan . Yaitu : Pharmacologic
and psychosocial approaches.
Detoxification. Mengusahakan kadar obat
dlm darah kembali ke normal (zero) dan
mengusahakan tubuh dapat adaptasi bila
tanpa menggunakan obat.
Withdrawal symptom tergantung obat yg
disalahgunakan dan berkisar dari mild
dysphoria s/d life-threatening seizure.
Nicotine >< nicotine sustained release
transdermal patch atau chewing gum.

22
Heroin >< Methadone. ( suatu long acting
opioid oral tablet; slow onset dan long
plasma half-life kadar methadone dalam
plasma tetap konstan dlm wkt lama).
Methadone tapered slowly untuk mencegah
acute effect dari opioid withdrawal.
Tambahan :
Diazepam (long acting, untuk withdrawal
seizure)
Clonodine , lofexidine : memblok sympathetic
hyperactivity.

23
Signs and symptoms of overdose
and withdrawal for selected drugs abuse
Drug Overdose Effects Withdrawal Symptoms

Amphetamines; Agitation, hypertension, tachycardia Apathy, irritabillity, increased

methylphenidate; delusions, hallucinations, hyperthermia, sleep time, disorientation,

cocaine seizures, death depression

Barbiturates; Slurred speech, "Drunken" behavior, dilated anxiety, insomania,

benzodiazepines; pupils, weak and rapid pulse, clammy delirium, tremors,

ethanol skin, shallow respiration, coma, death seizures, death

Heroin; Constricted pupils, clammy skin, nausea, Nausea, chills, sweats, cramps,

other opiod drowsiness, respiratory depression, lacrimation, rhinorrhea, yawning,

analgesics coma, death hyperpnea, tremor


24
Schedules of Controlled Drugs
Schedule Criteria Examples

Flunitrazepam, heroin, marijuana, mesaline,


I No medical use; high addiction potential
methaqualone, PCP, DOM, MDMA

Strong opoid agonits, cocaine, short half-life


II Medical use; high addiction potential
barbiturates, amphetamines,methylphenidate

Medical use; moderate potential for Anabolic steroids, codeine and moderate opoid
III
dependence agonists, dronabinol, thiopental

Benzodiazepines, chloral hydrte, meprobamate,


IV Medical use; low abuse potential
weak opoid agonist, zolpidem, zaleplon
25
Terima kasih

26

Anda mungkin juga menyukai