Anda di halaman 1dari 44

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL &

PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017

PRAKTIK BETON
TOTOK SETIAWAN
3/28/17
14505241031
PRAKTIK KERJA BETON
1. PEMBUATAN BEGEL KOLOM & BALOK
2. PERAKITAN TULANGAN KOLOM
3. PERAKITAN TULANGAN BALOK
4. PERAKITAN TULANGAN PLAT
5. PEMASANGAN PERANCAH
6. PEMBUATAN BEKESTING KOLOM
7. PEMBUATAN BEKESTING BALOK
8. PEMBUATAN BEKESTING PLAT
9. METODE PEMBONGKARAN

GAMBAR KERJA PRAKTIK BETON
1. PEMBUATAN BEGEL KOLOM & BALOK

Kait Standar untuk Sengkang (Begel)


berdasar SNI 03-2847-2002 ps. 9.1.3
Sengkang (begel) dapat dibuat dengan dua
jenis kait yaitu dengan bengkokan kait 90
dan bengkokan kait 135
Penggunaan jenis kait dapat dikombinasi
antar keduanya
Gambar 1. Begel
Perhitungan Kebutuhan Panjang
Sengkang

Contoh : Sebuah kolom dengan dimensi 15


cm x 15 cm dengan tebal selimut beton 2
cm menggunakan diameter besi sengkang
(begel) 8 mm, maka berikut kebutuhan
panjangbesi sengkang (begel)nya:
Rumus :
X = 4 * ((lebar kolom) (selimut beton)) + 4 *
(panjang tekukan pada empat sudut dengan
rumus 2,5 * d tulangan) + 2 (panjang kait
dengan rumus 6 * diameter tulangan yang
dipakai)
X = 4 * ((15-4)) + 4 *(2,5 *0,08) + 2 * (6 * 0,08)
X = 44 + 0,8 +0,96
X = 45,76 cm
Jadi untuk 1 sengkang dibutuhkan 45,76 cm
Langkah Pembuatan Begel
1. Siapkan besi dengan diameter 10 mm potong dengan
panjang +- 10 cm digunakan sebagai mal
2. Tancapkan besi tersebut di balok kayu dengan jarak 10
cm dari besi pertama
3. Kemudian siapkan tulangan yang akan dibuat menjadi
begel
4. Bengkokan sisi ujung terlebih dahulu hingga berbentuk U
sepanjang 3 cm, kemudian bengkokan lagi dengan jarak
10 cm,lakukan langkah ini sampai berbentuk persegi
5. Setelah berbentuk persegi cek panjang sisi begel apa
sudah 10cm apa belum,jika sudah laukan cara diatas
sebanyak begel yang dibutuhkan sesuai gambar kerja
Gambar 2.
Pembuatan Begel
2. PERAKITAN TULANGAN KOLOM

Gambar 3. Detil Penulangan


Langkah Kerja
1. Lakukan perhitungan panjang tulangan diperlukan
2. Hitung juga berapa jumlah begel yang di buthkan
3. Potong tulangan menggunakan gergaji besi sesuai panjang
dibutuhkan
4. Siapkan mal untuk membengkokan (membuat pengait)
tulanggan pokok
5. Dengan menggunakan kunci besi bengkokkan tulangan sampai
tercapai seperti bentuk dan pola yang dibutuhkan
6. Dalam perangkaian tulangan dan begel,usahakan sudut
pertemuan bengkokan begel tidak berada pada satu tulangan
pokok tapi mengelilingi pada semua tulangan pokok
7. Setelah dirangkai ikat kuat dengan menggunakan kawat bendrat
8. Cek kembali kesikuan dan kelurusan tulangan jika tidak sama
benarkan dan lalu ikat kuat lagi menggunakan kawat bendrat
3. PERAKITAN TULANGAN BALOK

Gambar 4. Penulangan Balok


Langkah Kerja
1. Lakukan perhitungan panjang tulangan balok diperlukan
2. Hitung juga berapa jumlah begel yang di buthkan
3. Potong tulangan menggunakan gergaji besi sesuai panjang
dibutuhkan
4. Siapkan mal untuk membengkokan (membuat pengait)
tulanggan pokok
5. Dengan menggunakan kunci besi bengkokkan tulangan sampai
tercapai seperti bentuk dan pola yang dibutuhkan
6. Dalam perangkaian tulangan dan begel,usahakan sudut
pertemuan bengkokan begel tidak berada pada satu tulangan
pokok tapi mengelilingi pada semua tulangan pokok
7. Setelah dirangkai ikat kuat dengan menggunakan kawat bendrat
8. Cek kembali kesikuan dan kelurusan tulangan jika tidak sama
benarkan dan lalu ikat kuat lagi menggunakan kawat bendrat
4. PENULANGAN PLAT

Gambar 5.
Penulangan Plat
Langkah Kerja
1. Tentukan jumlah tulangan pokok dan tulangan bagi
2. Dalam perakitan tulangan plat anda harus naik ke atas
bekisting plat
3. Taruh dan atur tulangan bagi trlebih dahulu diatas
bekisting plat dengan jarak antar tulangan 20 cm
4. Taruh dan atur tulangan pokok diatas bekisting plat
dengan posisi menimpa tulangan bagi dengan jarak antar
tulangan 10 cm
5. Ikat tulangan pokok dengan tulangan bagi menggunakan
kawat blendrat
6. Letakkan tulangan penyokong/beton tahu di bawah
tulangan plat yang sudah di rakit kemudian di ikat
menggunakan kawat
5. PEMASANGAN PERANCAH

Gambar 6. Proses pemasangan perancah


Alat dan Bahan

Bahan Peralatan
1. Kayu 5/7 1. Gergaji
2. Kayu 2/3 2. Meteran
3. Paku 3. Waterpass
4. Palu
5. Catut
6. Spidol
7. Benang
8. Penyiku
Langkah Kerja
1. Siapkan dan bersihkan area kerja
2. Siapkan benang, tarik benang memanjang pada
sisi pertama, kemudian tarik benang melintang
pada sisi atas benang memanjang pastikan
menepel dan siku.
3. Cek kesikuan benang menggunakan penyiku, jika
sudah siku tarik lagi benang memanjang pada sisi
kedua dengan jarak sesuai gambar kerja
4. Kemudian bagi benang melintang menjadi 2, tarik
benang memanjang lagi dan pastikan siku
5. Pastikan ke 3 benang memanjang siku dengan
benang melintang
Lanjutan...
6. Siapkan kayu ukuran 5/7, potong sesuai ukuran

panjang yang di butuhkan sejumlah 12 buah


7. Letakkan dua kayu pada masing-masing benang

siku yang sudah dibuat, atur sesuai benang


8. Letakkan satu kayu pada bagian tengah benang

siku dengan jarak yang telah ditentukan


9. Kuatkan tiga kayu tersebut menggunakan kayu

reng pada bagian atas, bawah dan menyilang


10. Ulangi langkah tersebut sehingga meghasilkan 4

buah perancah
Lanjutan...
11. Kemudian dirikan 2 perancah masing-masing diujung,

atur ketegakkan perancah menggunakan waterpass


12. Tarik benang diantara 2 perancah di bagian atas

13. Kemudian dirikan 2 perancah di tengah, dengan jarak


yang sudah ditentukan
14. Pastikan 2 perancah yang di tengah menempel dengan

benang dan di pastikan siku


15. Setel ketegakkan perancah menggunakan waterpass

16. Kuatkan ke 4 perancah menggunakan reng di bagian

dalam dengan posisi melintang dibagian atas dan


bawah, memanjang di bagian atas dan bawah dan
menyilang
Lanjutan...
17. Siapkan suri-suri sebagai penyangga
bekisting plat agar rata
18. Tentukan patokan menggunakan perancah

terpendek
19. Ukur mengunakan selang taruh ujung
selang di perancah terpendek kemudian
taruh ujung lainnya di tiang perancah lain
nya, sesuaikan ketinggian masing-masing
perancah di samakan dengan patokan
ketinggian perancah terendah beri tanda
menggunakan spidol
Lanjutan...
17. Pasang suri-suri sesuai ketinggian yang

sudah diukur
18. Taruh multiplek diatas suri-suri dan di

paku dengan perancah


19. Kemudian merangkai bekisting kolom,
balok dan plat
PROSES PEMBUATAN BEKISTING

Balok

Plat

Kolom

Gambar 7. Pemasangan Bekisting


Alat dan Bahan
Bahan
Peralatan

Papan kayu
Meteran
Papan taekwood
Siku
Benang
Kayu 5/7
Gergaji kayu
Kayu reng
Palu
Paku
Catut
Tulangan yang
Selang sudah di rangkai
(Kolom, balok,
Waterpass
plat)
Spidol
6. PEMBUATAN BEKISTING KOLOM

Gambar 8. Detil Bekisting Kolom


Langkah Kerja
1. Ukur tinggi kolom sesuai gambar kerja
2. Siapkan papan kayu, potong sesuai ukuran pada
gambar kerja. 1 kolom membutuhkan 4 buah
papan kayu.
3. Siapkan tulangan kolom yang sudah di rangkai
4. Berdirikan tulangan kolom tersebut, kemudian
pasang papan kayu mengelilingi tulangan kolom
5. Setel kesikuan papan bekisting kolom
menggunakan penyiku, kemudian kuatkan
papan menggunakan paku disetiap sudut papan
bekisting kolom
Lanjutan...
6. Atur ketegakkan kolom menggunakan
waterpass
7. Kemudian pasang sabuk kolom dengan
menggunakan kayu reng, agar papan
bekisting kokoh dan tetap siku
8. Ulangi langkah kerja diatas untuk
membuat 1 kolom lagi di sebelah kolom
tersebut dengan jarak antar kolom sesuai
di gambar kerja
7. PEMBUATAN BEKISTING BALOK

Gambar 9. Proses pemasangan bekisting balok


Langkah Kerja
1. Buat 2 tiang penyangga menggunakan kayu 5/7 dan
berada di antara 2 kolom sejajar dengan 2 perancah yang
berada di tengah
2. Atur ketegakkan perancah menggunakan waterpass,
kemudian kuatkan tiang penyangga bagian bawah
menggunakan reng dikuatkan dengan perancah yang
berada di tengah
3. Siapkan selang yang berisi air untuk megukur ketinggian
kayu penopang balok
4. Taruh salah satu ujung selang di bagian paling atas kolom
yang nantinya menjadi acuan untuk penopang balok
5. Taruh ujung lainnya di salah satu tiang penyangga, di beri
tanda batas menggunakan spidol
Lanjutan...
6. Kemudian ulangi langkah tersebut di tiang
penyangga satunya, di beri tanda batas
menggunakan spidol
7. Kemudian kuatkan bagian atas 2 penyangga
dikaitkan dengan perancah
8. Pasang kayu penopang balok sesuai
ketinggian yang sudah di ukur menggunakan
selang
9. Siapkan dan potong papan kayu, ukur lebar
sesuai gambar kerja, dan panjang sesuai jarak
antar kolom
Lanjutan...
10. Taruh papan tersebut di atas penopang
11. Paku ujung papan kayu di bekisting kolom
12. kemudian siapkan papan kayu, ukur ketinggian
papan penopang dengan papan plat
13. Potong papan dengan lebar sesuai ketinggian
papan penopang dengan papan plat, kemudian
taruh papan di bagian dalam bekisting balok
dan paku papan tsb
14. Letakkan tulangan balok di bekesting
15. Tutup bagian depan bekisting menggunakan
papan kayu dan di paku
8. PEMBUATAN BEKISTING
PLAT

Gambar 10. Bekisting plat


Langkah Kerja
1. Siapkan kayu 5/7 sebanyak 4 buah sebagai
tiang penyangga
2. Dirikan kayu di ujung ujung sisi sejajar dengan
perancah, atur ketegakkan kemudian di kakukan
dengan tiang perancah dan tarik benang dari
ujung ke ujung
3. Dirikan kayu di tengah sejajar dengan perancah
dan di luruskan dengan benang yang terpasang
dari ujung kemudian dikuatkan dengan
perancah
4. Buat penopang untuk menyangga ujung plat,
diukur 7 cm dari multiplek
Lanjutan...
5. Buat papan bekisting bagian bawah ujung plat
dengan lebar 7 cm dengan panjang menyesuaikan
panjang plat
6. Potong papan kayu dengan lebar 7 cm dan panjang
sesuai panjang plat sebagai penutup ujung plat
bagian dalam
7. Potong papan kayu dengan lebar 17 cm dan
panjangnya menyesuaikan panjang plat sebagai
penutup ujung plat bagian luar
8. Potong papan kayu dengan lebar 17 cm dan
panjangnya menyesuaikan lebar plat sebagai
penutup plat bagian samping kanan dan kiri
9. METODE
PEMBONGKARAN
Pembongkaran acuan dan perancah jika di cor dilakukan apabila
beton sudah mencapai umur 28 hari. Pada konstruksi tertentu
kita bisa membongkarnya lebih awal, misalnya pada pekerjaan
pondasi, pekerjaan kolom, dll;biasanyapada konstruksi yang
tidak menggantung.
Pembongkaran terpaksa dilakukan karena waktu yang diperlukan
oleh pekerjaan lain yang tergantung dari pekerjaan beton
tersebut untuk konstruksi yang menggantung jangan sekali kali
dilakukan pembongkaran acuan / perancah sebelum beton cukup
umur, misalnya pada balok, lantai, konsol, luifel, dll. Apabila hal
ini dilakukan, maka akan berakibat buruk, misalnya retak pada
beton, atau lepasnya ikatan beton dengan tulangan.
METODE PEMBONGKARAN
Syarat-syarat Pembongkaran Acuan dan Perancah
1.Syarat Ekonomis
Pada saat acuan dibongkar usahakan bekas bahan bongkaran
supaya bisa dipergunakan kembali agar dapat mnghemat
biaya seminimal mungkin. Hal ini dapat dilakukan apabila
dalam pembongkaran dilakukan secara hati hati.
2.Syarat Keamanan
Selain syarat ekonomis harus juga diperhatikan syaratsyarat
keamanan. Hal ini penting sekali, jangan sampai di dalam
pembongkaran urutan pembongkaran tidak diperhatikan
sehingga bagian yang belum terbongkar ataupun yang
sudah terbongkar dapat mencelakakan pekerja yang sedang
bekerja.
METODE PEMBONGKARAN
3.Syarat Konstruktif
Pembongkaran tiang secara teoritis perlu
diperhatikan bidang momen yang timbul
harus sama dengan bidang momen yang
direncanakan. Jadi pada pembongkaran
tiang perancah lantai harus dimulai dari
tengah dulu kemudian ke arah tepi.
METODE PEMBONGKARAN
Syarat konstruktif untuk pembongkaran acuan dan perancah
dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Berdasarkan Waktu

Berdasarkan waktu pembongkaran dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Untuk cetakan samping atau yang tidak menahan momen,


acuan ini boleh dibongkar setelah bentuk beton stabil (cetakan
dinding balaok, cetakan dinding) > 24 jam.
2. Untuk penyangga datar yang menahan momen : boleh
dibongkar setelah beton mencapai kekuatan penuh, dibuktikan
dengan hasil uji kubus di laboratorium, untuk beton
konvensional 28 hari (beton tanpa bahan tambahan).
METODE PEMBONGKARAN
b. Berdasarkan Metode
Metode-metode yang digunakan dalam pembongkaran
acuan dan perancah adalah :
1. Urutan-urutan pembongkaran acuan dan perancah
harus sesuai dengan momen yang telah
direncanakan, sehingga momen yang terjadi akibat
pembongkaran sama dengan momen yang telah
direncanakan.
2. Pembongkaran acuan dan perancahnya dimulai dari
ujung untuk mendapatkan bidang momen yang sama.
3. Pembongkaran tiang perancahnya harus dimulai dari
tengah dan diteruskan di kiri kanannya sampai ke
tepi.
Langkah Pembongkaran
1. Pembongkaran perancah pertama harus
dilakukan dimulai dari atas
2. Jangan sekali-kali membongkar perancah dimulai
dari bawah atau tengah terus ke atas
3. Membongkar penulangan plat yang sudah
dipasang terlebih dahulu
4. Membongkar papan bekisting bagian samping
dan ujung plat
5. Membongkar tiang peyangga ujung plat
6. Lepas bekisting balok bagian luar atau depan,
keluarkan dan bongkar tulangan balok
Lanjutan...
7. Kemudian lepas papan bekisting balok bagian

bawah dan dalam


8. Membongkar papan multiplek dari suri-suri dan

bekisting kolom
9. Melepas sabuk bekisting pada kedua kolom

10. Membongkar kedua bekisting kolom

11. Mengeluarkan dan membongkar tulangan kolom

12. Bongkar tiang peyangga

13. Lepas suri-suri yang berada di bagian atas


Lanjutan...
14. Lepas pengaku perancah bagian
memanjang, melintang, dan menyilang
15. Setelah perancah terbagi menjadi 4
bagian lepas pengaku yang berada
pada tiang tegak perancahnya
16. Copot semua paku yang menempel dan

bersihkan tempat kerja yang sudah


digunakan
KESELAMATAN KERJA
1. Pakailah wearpack kerja kemudian pakailah jas lab
agar pakaian kita tidak kotor.
2. Pakailah sarung tangan bangunan agar tangan tidak
terluka.
3. Pakailah helm bangunan untuk melindungi kepala
4. Gunakan sepatu boot untuk melindungi kaki agar
tidak terkena batu.
5. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur
dengan rapi.
6. Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan
perhatian pada pekerjaan.
7. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan
hindari bekerja sambil bergurau.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai