Anda di halaman 1dari 44

HEPATITIS

I Gede Bungas Arisudana


1061050067
HEPATITIS
Hepatitis:
suatu proses peradangan difus,
pada jaringan hati yang dapat
disebabkan oleh infeksi atau toksin
dengan gejala sistemik.
Pembagian :
Menurut ETIOLOGI
H virus (90%)
H non virus (10%) : bakteri, parasit, karena obat.

Menurut PERJALANAN PENYAKIT


Akut (< 3 bulan)
Sub akut (3-6 bulan)
Kronik ( > 6 bulan)
Siklus Gejala Hepatitis Akut

Fase 1: Fase 3:
Prodromal Fase 2: Ikterik Konvalesen
Tabel Hepatitis Virus
Hepatitis A
Definisi :
Infeksi sistemik akutyang
mempengaruhi organ hati
disebabkan oleh virus hepatitis
A (HAV). Sering juga disebut
sebagai virus enterik.
Hepatitis A Distribution 2005

High
intermediate
Low Epidemiologi :
makanan atau minuman
yang terkontaminasi HAV
-Patofisiologi-

memasuki aliran darah melalui


epitel di oropharynx atau usus.

Darah membawa virus

Masuk ke hati
Merusak hepatosit
Diagnosis :

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Palpasi
Sklera,kulit, dan mukosa Hepatomegali
berwarna kuning pada masa Splenomegali
ikterus Nyeri di kuadran atas

Perkusi Auskultasi
Pekak hati meluas Bising usus normal.
Luas daerah timpani
berkurang
Pemeriksaan laboratorium :
IgM anti-HAV :Infeksi akut
IgG anti-HAV :Infeksi lama, imun
terhadap HAV
HAV-RNA :mendeteksi infektivitas
Pencegahan
:
preventif umum dan khusus
Hepatitis B
DEFINISI
Penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis
B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang
dapat menyebabkan peradangan hati akut atau
menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat
berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.
EPIDEMIOLOGI
Ditemukan 350 juta orang merupakan
carrier HBsAg, 220 juta (78%) terdapat
di Asia termasuk Indonesia
ETIOLOGI
TRANSMISI HBV
DIAGNOSA
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Didapatkan sklera dan kulit
berwarna orange-kuning muda atau
tua, pada pemeriksaan palpasi
ditemukan pembesaran hepar.

ikteru Hepatomegal
Penatalaksaan :
Perawatan Suportif
Dietetik

Medikamentosa
Medikamentosa
Obat menurunkan viral load
menurunkan replikasi virus
meminimalisasi kerusakan hepar seperti
sirosis dan karsinoma hepar.
Antivirus :
lamivudin(Epifir), adefovir(Hepsera),
tenofovir (Viread), telbivudin (Tyzeka),
dan entecavir (Baraclude)
Modulator sistem imun :
interferon alfa-2a dan interferon
alfa-2a pegylated (Pegasys).
Bayi yang lahir dari ibu penderita
HBV diterapi dengan antibodi HBV
(HBIg).
Vaksin diberikan 12 jam setelah
lahir
resiko terkena HBV menurun
sampai 95%.
PENCEGAHAN
Hepatitis C
DEFINISI

EPIDEMIOLOGI : 7 juta org Indonesia


diduga mengidap HCV

ETIOLOGI: HCV

CARA PENULARAN : Perkutan,perinatal,seksual


GEJALA KLINIS
20-30% kasus saja yang menunjukkan tanda
hepatitis akut dalam 2-26 minggu setelah
terjadinya paparan.
Gejala klinik & laboratorik tidak dapat
dibedakan antara infeksi hepatitis A, B maupun
C.
Infeksi menjadi kronik pada 70-90% kasus,
seringkali asimptomatik walaupun kerusakan
hati berjalan terus.
Kerusakan hati akibat infeksi kronis tidak dapat
tergambar dalam pemeriksaan fisik maupun
laboratorik kecuali bila sudah terjadi sirosis
hati.
Ko infeksi VHC dengan HIV maupun VHB
memperburuk perjalanan penyakit pasien.
DIAGNOSIS

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN LAB

Darah, Urin, Serologis


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Biopsi Hati

PENATALAKSANAAN :
sedini mungkin untuk mencegah Hepatitis C kronis dan
membantu mengurangi kemungkinan hati menjadi rusak.
1.Interferon alfa : ES
2.Pegylated interferon alfa
3.Ribavirin : ES: penurunan Hb
PENATALAKSANAAN
Pada akhir terapi periksa RNA VHC kualitatif u/ mengetahui apakah
VHC resisten.

Keberhasilan terapi dinilai 6 bln setelah pengobatan periksa RNA VHC kualitatif.
Bila :
RNA VHC tetap (-) : pasien dianggap mempunyai respon
virulogik yang menetap (sustained virulogical response atau SVR)
RNA VHC kembali (+) : pasien dianggap relapser
KOMPLIKASI

Hepatitis kronis sirosis


Ca hepatoselular
PROGNOSIS
60 % pasien yang menjalani terapi mengalami kesembuhan

Kesembuhan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:


Genotip virus (tp1 relatif lebih sulit sembuh dibanding tp2 & 3)
Usia pasien
Kondisi penyakit
Waktu mulai pengobatan
Kepatuhan menjalani pengobatan

PENTING!!!!!! TERAPI SEJAK DINI


PENCEGAHAN

Tidak ada vaksin untuk Hepatitis C.


Cara mencegah adalah dengan mengurangi
resiko paparan dengan virus Hepatitis C baik
secara langsung maupun tidak langsung.
HEPATITIS D
Infeksi VHD

Superinfeksi dengan
Koinfeksi dengan VHB
VHB

Menjadi infeksi VHB


Hepatitis Akut Berat
kronik risiko menjsdi
hepatitis fulminan
prnyakit hati kronis dan
risiko kronik 1-3%
sirosis hati 70-80%
TRANSMISI :
Percutanous exposure
Permucosal exposure
injecting drug use
sex contact
Pemeriksaan serologi pada vhd dan vhb
akut
Pada masa inkubasi, dapat dijumpai HBsAg, HBeAg,
dan DNA VHB, IgM anti VHD, RNA VHD dan HDAg.
Anti-HBc akan terdeteksi bila penyakit berlanjut.
Anti-VHD terdeteksi pada akhir masa akut dan
kemudian akan menurun titernya setelah penyakit
membaik.
Semua pertanda replikasi virus baik B maupun D, akan
menghilang pada saat memasuki masa penyembuhan.
IgG maupun IgM anti VHD dapat bertahan sampai
beberapa bulan bahkan beberapa tahun setelah
sembuh.
Hepatitis D -
Prevention
HBV-HDV Coinfection
Pre or post exposure prophylaxis to
prevent HBV infection.
HBV-HDV Superinfection
Education to reduce risk behaviors among
persons with chronic HBV infection.
HEPATITIS E
VIRUS Unenveloped RNA virus, 32-34nm in
diameter
very labile and sensitive
ditularkan melalui ingesti air yg
tercemar.
Gejala klinis :
Incubation period: Average 40 days
Range 15-60 days
Case-fatality rate: Overall 1%-3%, Pregnant women15%-25%
Illness severity: Increased with age
Pada infeksi yg sembuh spontan: asimtomatik
Gejala prodromal: tidak spesifik & gejala gastrointestinal : malaise,
anoreksia, mual dan muntah.
Gejala flu, faringitis, batuk, sakit kepala dan myalgia.
Gejala awal muncul mendadak pada HAV dan HEV
Demam jarang ditemukan, kecuali pd infeksi HAV.
Gejala prodromal menghilang saat timbul kuning, tetapi gejala anoreksia,
malaise, dan kelemahan dapat menetap.
Icterus didahului dg kemunculan urin berwarna gelap, pruritus dpt timbul
ketika icterus meningkat.
Epidemiologic
Features
Most outbreaks associated with faecally contaminated
drinking water.
Several other large epidemics have occurred since in the
Indian subcontinent and the USSR, China, Africa and
Mexico.
Minimal person-to-person transmission.
Prevention
IgG anti HEV pada kontak dengan pasien
hepatitis E dapat bersifat proteksi, akan
tetapi efektifitas dari immunoglobulin yang
mengandung anti HEV masih belum jelas.
Pengembangan immunoglobulin titer tinggi
dan Vaksin HEV sedang dalam penelitian
klinis pd daerah endemik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai