Anda di halaman 1dari 19

Wassalamalaikum

Wr.Wb
MAANAJEMEN KONSTRUKSI

Disusun oleh :
Wahyu Feronika (3336140368)

FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON BANTEN
2016
NETWORK PLANNING
Network Planning merupakan sebuah alat manajemen yang
memungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya perencanaan dan
pengawasan suatu proyek. (Soetomo Kajatmo, 1977).
Network Planning adalah salah satu model yang digunakan dalam

penyelanggaraan proyek yang produknya adalah informasi mengenai


kegiatan-kegiatan yang ada dalam network diagram proyek yang
bersangkutan. (Tubagus Haedar Ali, 1995).
Network Planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan

antara bagian-bagian pekerjaan (variabel) yang


digambarkan/divisualisasikan dalam diagram network. (Sofwan Badri,
1997).
ACTIVTY NETWORK DIAGRAM

Sistem adalah serangkaian bagian-bagian yang saling


berhubungan dan bergantung sehingga interaksi dan saling
pengaruh dari salah satu subsistem (bagian) akan mempengaruhi
keseluruhan sistem (Huse & Bowditch, 1973, p. 28). Jenis sistem
yang kompleks akan lebih mudah dipahami jika digambarkan
dalam sebuah diagram daripada melalui bahasa tulisan. Diagram
mampu memperlihatkan saling keterkaitan yang sebenarnya
antara bagian-bagian yang dapat ditampilkan dalam sistem.
Activity Network Diagram

1. CPM (critical path method), merupakan teknik pertama activity network


diagram yang diperkenalkan pertama kali tahun 1957 oleh M. R. Walker dari
DuPont Company and J. E. Kelley, Jr. dari Remington Rand Univac.

2. PERT (program evaluation and review technique), yang diperkenalkan tahun


1958 oleh U.S. Navy Special Projects Office.

3. PDM (precedence diagram method), yang dikembangkan oleh J. W. Fondahl


dari Stanford University pada awal dekade 1960-an.
Perbedaan CPM, PERT dan PDM

Perbedaan mendasar antara CPM dan PERT adalah


terletak pada perkiraan waktu, CPM menaksir waktu dengan
cara pasti (deterministic) sedangkan PERT dengan cara
kemungkinan (probabilistic). Metode ketiga, PDM, memiliki
jaringan kerja yang lebih sederhana karena kegiatan atau
tugas-tugas digambarkan pada node (simpul atau sambungan
jalur), bukan pada garis panah seperti pada CPM dan PERT.
Ada dua metode untuk menggambarkan

activity network diagram yaitu Activity on

arrow (AOA) dan Activity on Node (AON).


AOA (Activity On Arrow)

Beberapa metoda perencanaan penjadwalan (scheduling)


di dalam proyek konstruksi antara lain:
1. Metoda Barchant/Gantt Chart + S Curve
2. Metoda Network (jaringan kerja), yang terdiri dari:
a. CPM
b. PERT (Programme Evaluation and Review
Technique)
c. PDM (Precedence Diagram Method)
3. Linear Scheduling Method (LSM) atau Line Balance
Diagram
AOA (Activity On Arrow)
Activity on arrow (AOA) yaitu kegiatan/aktifitas
yang digambarkan pada anak panah (Arrow)
Disini Node atau lingkaran merupakan suatu
peristiwa (event).

Aktifitas Aktifitas

1 2 3

Event 1 Event 2 Event 3


AOA (Activity On Arrow)
Nama kegiatan pada anak panah
Durasi kegiatan pada anak panah
Awal anak panah menunjukan awal kegiatan dan ujung anak
panah menunjukan akhir kegiatan
Node membatasi awal kegiatan dan akhir kegiatan yang
menandakan event (kejadian) Starting event dan finishing event
Finishing event dari suatu kegiatan menjadi starting event kegiatan
berikutnya.
DUMMY

Dummy adalah aktivitas yang tidak mempunyai


waktu pelaksanaan dan hanya diperlukan untuk
menunjukan kaitan dengan aktivitas pendahulu.
Dummy diperlukan untuk menggambarkan adanya
hubungan diantara dua kegiatan. Mengingat
dummy merupakan kegiatan semu maka lama
kegiatan dummy adalah nol.
Dummy terdiri dari dua macam yaitu

1. Gramatica dummy
Grammatical dummy diperlukan untuk menghindari
kekacauan penyebutan suatu kegiatan apabila terdapat dua atau
lebih kegiatan yang berasal dari peristiwa yang sama (misalnya i)
dan berakhir pada suatu peristiwa yang sma pula (misalnya j).
grammatical dummy akan memudahkan computer untuk
membedakan kegiatan satu dengan yang lain.
2. Logical dummy
Logical dummy digunakan untuk memperjelaskan hubungan
antara kegiatan.
Setiap kegiatan harus mempunyai
identitas tersendiri yang dinyatakan oleh
nomor start event dan nomor finish event
Karena itu diperlukan Dammy, gambar
Kegiatan B identitasnya 2-4
Kegiatan C identitasnya 2-5
Kegiatan D identitasnya 4-5

diatas dirobah menjadi sebagai berikut:


Kegiatan B identitasnya 2-4
Kegiatan C identitasnya 2-5
Kegiatan D identitasnya 4-5
Misalnya hubungan (relationship) antar kigiatan adalah sebagai berikut:
Kegiatan B baru bisa dimulai setelah kegiatan A selesai, sedangkan
kegiatan D baru bisa dimulai setelah kegiatan A dan C selesai.
Pabrik Peremuk:

n selesai dalam 18 minggu, dengan kegiatan ST-C-D-H-J-K-L merupakan jalur kritis, dimana jalur tersebut tidak boleh ada keterlambatan, bila terjadi keterlamba

Contoh Network Planning dalam Manajemen Proyek


Pembangunan Pabrik Peremuk

Kegiatan Yang Waktu


No Kegiatan Simbol
Mendahului (Minggu)

1 Start ST - 0

2 Cutting Crusher Station A ST 3

3 Pouring Floor & Conveyor B A 1

4 Designing Crusher C ST 2

5 Building Crusher D C 4

6 Pouring Crusher Base E B 2

7 Installing Conveyor F B 6

8 Curing Crusher G E 2

9 Disassembling & Moving Crusher H D 5

10 Assembling Crusher I F, G, H 4

11 Installing Wire J F, G, H 6

12 Final Test K I, J 1
13 Finishing L K 0

Dari diagram diatas diketahui proyek pembangunan pabrik peremuk akan selesai dalam 18
minggu, dengan kegiatan ST-C-D-H-J-K-L merupakan jalur kritis, dimana jalur tersebut
tidak boleh ada keterlambatan, bila terjadi keterlambatan maka dapat dipastikan umur
proyek akan lebih lama dari 18 minggu.
Sekian dan Terimakasih
Wassalamualaikum wr. wb

Anda mungkin juga menyukai