Anda di halaman 1dari 41

KEBUTUHAN PERAWATAN

DIRI DAN KEBERSIHAN


LINGKUNGAN
Pengertian
Personal higiene berasal dari
bahasa Yunani, yaitu personal
yang artinya perorangan dan
higiene berarti sehat
Perawatan diri (Personal
Higiene) adalah upaya yang
dilakukan individu dalam
memelihara kebersihan dan
kesehatan dirinya baik secara
fisik maupun mental
TUJUAN PERSONAL HIGIENE
Meningkatkan derajat kesehatan
Memelihara kebersihan diri
Memperbaiki personal higiene
Pencegahan penyakit
Meningkatkan percaya diri
Menciptakan keindahan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Personal Hygiene
Body image
Gambaran individu terhadap dirinya
sangat mempengaruhi kebersihan diri.
Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam
kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola Personal
Hygien
Status sosial-ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan
bahan seperti sabun, pasta gigi,sikat gigi,
sampo, alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untukmenyediakannya
Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat
penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan.
Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit
tertentu maka tidak boleh dimandikan.
Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang
menggunakan produk tertentu
dalamperawatan dirinya seperti
penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan
untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan untuk melakukannya
Dampak yang Sering Timbul pada
Masalah Personal Hygiene
Dampak Fisik Banyak gangguan kesehatan
yang diderita seseorang karena
tidakterpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik
Dampak Psikososial Masalah social yang
berhubungan dengan Personal Hygiene
adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman,
kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi social
Jenis Perawatan Diri Berdasarkan Waktu
Pelaksanaan

Perawatan kulit kepala dan rambut


Perawatan mata
Perawatan hidung
Perawatan telingga
Perawatan kuku kaki dan tangan
Perawatan genetalia
Perawatan kulit seruruh tubuh
Perawatan tubuh secara keseluruhan
Perawatan Diri pada Kulit

Kulit merupakan salah satu bagian penting


dari tubuh yangdapat melindungi tubuh dari
berbagai kuman atau trauma, sehingga
diperlukan perawatan yang adekuat (cukup)
dalam mempertahankan fungsinya.
Fungsi Kulit
Melindungi tubuh dari berbagai
masuknya kuman atau
traumajaringan bagian dalam
sehingga dapat menjaga
keutuhan kulit Mengatur
keseimbangan suhu tubuh serta
membantu dalamproduksi
keringat dan penguapan Sebagai
alat peraba yang dapat
membantu tubuh
untukmenerima rangsangan dari
luar melalui rasa sakit, sentuhan,
tekanan, dan suhu.
Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran
air, garam, dan nitrogene
Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang
bertugas mencegah pengeluaran cairan tubuh yang
berlebihan
Memproduksi dan menyerap vitamin D sebagai
penghubung atau pemberi vitamin D dari sinar
ultraviolet yang datang dari sinar matahari.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kulit
Usia
Perubahan kulit yang dapat ditentukan oleh usia
seseoang. Hal ini dapat terlihat pada bayi yang berusia
relative muda dengan kondisi kulit yang sangat rawan
terhadap berbagai trauma atau masuknya kuman.
Jaringan kulit
Perubahan dan keutuhan kulit dapat dipengaruhi oleh
struktur jaringan kulit. Apabila jaringan kulit rusak,
maka terjadi perubahan pada struktur kulit.
Kondisi/keadaan lingkungan
Beberapa kondisi atau keadaan lingkungan dapat
mempengaruhi keadaan kulit secara utuh, antara lain
keadaan panas, adanya nyeri akibat sentuhan serta
tekanan, dan lain-lain
Askep pada masalah perawatan Kulit
Pengkajian
Warna kulit
Kelembaban kulit
Tekstur kulit
Diagnosa Keperawatan
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan :
Perubahan sirkulasi
Imobilisasi lama
Edema
Inkontinensia urine
Malnutrisi
Perencanaan Keperawatan
Memandikan Klien dewasa di tempat
Membersihkan/memandikan tubuh klien dengan air
bersih dan sabun pada klien yang tidak dapat mandi
sendiri
Tujuan
Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan
Memberikan rasa nyaman dan relaksasi
Merangsang sirkulasi darah pada kulit
Mencegah infeksi pada kulit
Mendidik klien mengenal kebersihan perorangan Dilakukan pada:
Dilakukan pada :
Klien baru yang tidak dapat mandi sendiri, terutama jika sangat
kotor dan keadaan umumnya memungkinkan
Pada klien yang dirawat, sekurang-kurangnya dua kali sehari,
sesuai dengan kondisinya
Implementasi
Memandikan klien
Dilakukan pada :
Klien baru yang tidak dapat mandi sendiri, terutama jika sangat
kotor dan keadaan umumnya memungkinkan
Pada klien yang dirawat, sekurang-kurangnya dua kali sehari,
sesuai dengan kondisinya
Evaluasi
Mempertahankan kebersihan perawatan kulit secara efektif.
Mempertahankan sirkulasi darah, mengendorkan otot, dan
membuat tubuh terasa nyaman
Perawatan Diri pada
Kuku dan Kaki

Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu


aspekpenting dalam mempertahankan perawatan diri karena
berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku.
Masalah/Gangguan pada Kuku
Ingrown nail: Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan
dirasakan sakitpada daerah tersebut.
Paronychia : Radang di sekitar jaringan kuku
Rams Horn Nai : Gangguan kuku yang ditandai dengan
pertumbuhan yang lambat disertai kerusakan dasar kuku atau
infeksi
Bau Tak Sedap : Reaksi mikroorganisme yang menyebabkan
bau tidak sedap.
Askep pada Masalah Perawatan Kuku
dan Kaki
Pengkajian
Penilaian tentang keadaan warna, bentuk, dan keadaan kuku
Diagnosa Keperawatan
Risiko terjadi luka (infeksi) berhubungan dengan proses masuknya
kuman akibat garukan dari kuku
Perencanaan
Memelihara dan memotong kuku
Memotong kuku klien yang panjang karena klien tidak dapat
melakukannya
Tujuan
Menjaga kebersihan tangan dan kaki
Mencegah timbulnya luka (infeksi)
Mencegah kaki berbau tidak sedap
Mengkaji/memantau masalah pada kuku tangan dan kaki
Implementasi
Memotong kuku klien
Dilakukan pada :
Klien yang tidak dapat melakukan sendiri
Evaluasi
Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk
mempertahankan kebersihan kuku, ditandai dengan
keadaan kuku bersih, tidak ada tanda radang di sekitar
kuku, pertumbuhan baik, dan tidak ada tanda radang di
sekitar kuku, pertumbuhan baik, dan tidak ada bau yang
khas dari kuku
Perawatan Diri pada Rambut
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki
fungsiproteksi dan pengatur suhu. Indikasi perubahan
status kesehatan dirijuga dapat dilihat dari rambut
mudah rontok sebagai akibat gizi kurang.
Masalah/Gangguan pada Perawatan Rambut
Kutu
Ketombe
Alopecia (botak)
Sehorrheic dermatitis (radang pada kulit di rambut)
Askep pada Masalah Perawatan Rambut

Pengkajian
Warna, ukuran, serta susunan rambut
Jenis rambut, pola pertumbuhan, aspek
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi
perawatan rambut
Diagnosa Keperawatan
Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kutu
pada daerah kulit kepala
Resiko gangguan konsep diri (body image)
berhubungan dengan kehilangan rambut
Perencanaan
Menyisir Rambut
Tujuan
Menjaga rambut tetap bersih, rapih, dan terpelihara
Membantu merangsang sirkulasi darah pada kulit kepala
Membantu mendistribusikan minyak rambut dan pada kulit kepala
Memberikan perasaan senang pada klien
Mencegah terjadinya sarang kutu/kotoran lain
Menambah kepercayaan diri
Memasang Kap Kutu
Tujuan
Membasmi kutu kepala beserta telurnya
Menghindari penularan terhadap orang lain
Menghindari kutu kepala berjatuhan
Memelihara rambut
Mencuci rambut (Keramas)
Tujuan :
Memberikan perasaan senang dan segar kepada klien
Rambut tetap bersih, rapi, dan terpelihara
Merangsang peredaran di bawah kulit kepala
Membersihkan kutu dan ketombe
Implementasi
Menyisir rambut
Dilakukan pada klien yang tidak dapat menyisir sendiri
Setiap selesai mandi dan jika perlu
Memasang Kap Kutu
Mencuci rambut/keramas menghilangkan kotoran pada
rambut dan kulit kepala dengan menggunakan sabun atau
shampo kemudian dibilas dengan air bersih sampai bersih
Dilakukan jika rambut kotor dan pada klien yang akan menjalani
operasi Secara rutin lima hari sekali, jika keadaan klien
memungkinkan
Evaluasi
Menilai adanya kemampuan untuk
mempertahankan kebersihan rambut yang
ditandai dengan keadaan rambut (segar,
tidak rontok), tidak ada tanda radang pada
kulit kepala, dan pertumbuhannya baik
Perawatan Diri pada
Mulut dan Gigi
Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus
dipertahankan kebersihannya, sebab berbagai kuman
dapat masukmelalui organ ini.
Masalah/Gangguan pada Gigi dan Mulut
Halitosis : Bau napas tidak sedap yang disebabkan adanya
kuman atau lainnya
Ginggivitas : radang pada daerah gusi
Karies : radang pada gigi
Stomatitis : radang pada daerah mukosa atau rongga mulut
Periodontal disease : gusi yang mudah berdarah dan
bengkak
Glostitis : radang pada lidah
Chilosis : bibir yang pecah-pecah
Askep pada Masalah Perawatan Mulut dan Gigi
Pengkajian
warna, keadaan permukaan, serta kelengkapan gigi
Pada pipi dalam dilihat warna mukosa serta keadaan
permukaan
Pada gusi dilihat warna, tekstur, serta kelembaban
Pada lidah dilihat warna, tekstur dan posisi lidah
Diagnosa keperawatan
Nyeri berhubungan dengan radang pada daerah gusi/gigi
Perubahan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat akibat radang gigi/gusi
Perencanaan
Menyikat Gigi
Tujuan
Agar mulut dan gigi tetap bersih/tidak berbau
Mencegah infeksi mulut, kerusakan gigi, bibir dan lidah pecah-
pecah/stomatitis
Memberikan perasaan senang dan segar pada klien
Membantu merangsang nafsu makan
Mendidik klien mengenai kebersihan perorangan
Membersihkan mulut (Hyigene oral Khusus)
Tujuan
Meningkatkan daya tahan tubuh
Mencegah timbulnya penyakit infeksi, baik lokal maupun penularan
melalui mulut
Menghindari bau mulut
Memberikan perasaan senang dan segar pada klien
Merupakan suatu usaha pengobatan
Melaksanakan kebersihan perorangan
Memelihara Gigi Palsu
Tujuan
Menjaga supaya gigi palsu tetap bersih dan terpelihara
Mencegah infeksi pada jaringan mulut
Implementasi
Melaksanakan kebersihan rongga mulut, gigi, dan
lidah untuk mempertahankan kebersihan dan
kesehatan mulut dengan cara :
Menyikat gigi
Dilakukan pada klien yang tidak dapat menyikat gigi sendiri
Membersihkan mulut (higiene oral khusus)
Dilakukan pada klien yang tidak dapat menggunakan sikat gigi,
misalnya stomatitis hebat, penyakit darah tertentu, dll
Klien yang sakit payah atau tidak sadar
Klien sesudah operasi mulut/patah tulang rahang
Memelihara gigi palsu
Dilakukan pada klien yang mempunyai gigi palsu tetapi tidak
mampu merawatnya
Evaluasi
Menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan
kebersihan gigi dan mulut serta kemampuan untuk
mempertahankan status nutrisi. Hal ini ditandai
dengan keadaan mulut dan gigi yang bersih, tidak
ada tanda radang, dan intake yang adekuat
Perawatan Diri pada Daerah Genital dan
Perineal

Merupakan perawatan diri pada alat


kelamin perempuan maupun laki-laki
untuk mencegah dan mengontrol infeksi,
mencegah kerusakan kulit, meningkatkan
kenyamanan, serta mempertahankan
kebersihan diri
Askep pada masalah perawatan
daerah Genital dan Perineal
Pengkajian
Ada atau tidaknya iritasi daerah sekitarnya, adanya perdarahan,
mukus, lokhea, kateterisasi, episiotomi, serta kebersihannya
Diagnosa keperawatan
Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan atau
kebersihan pada daerah genital/perineal
Perencanaan
Higene vulva
Tujuan : Menjaga kebersihan , Mencegah infeksi , Memberikan rasa nyaman pada
klien
Implementasi
Perawatan daerah genital dan perineal pada wanita
Perawatan daerah genital dan perineal pada laki-laki
Evaluasi
Menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan kebersihan
daerah vulva. Hal ini ditandai dengan kebersihan pada daerah
vulva, tidak tampak iritasi, dan tidak ada tanda-tanda radang
Perawatan Diri pada Mata

Tujuan
Mempertahankan kesehatan mata dan mencegah infeksi
Cara merawat mata antara lain :
Usaplah kotoran mata dari sudut mata bagian dalam ke sudut
bagian luar
saat mengusap mata, gunakanlah kain yang paling bersih dan
lembut
Lindungi mata dari kemasukan debu dan kotoran
Bila menggunakan kacamata, hendaklah selalu dipakai
Perawatan Diri pada Hidung

Jaga agar lubang hidung tidak kemasukan air atau benda


kecil
Jangan biarkan benda kecil masuk ke dalam hidung, sebab
nantinya dapat terhisap dan menyumbat jalan nafas serta
menyebabkan luka pada membran mukosa
Sewaktu mengeluarkan debu dari lubang hidung,
hembuskanlah secara perlahan dengan membiarkan kedua
lubang hidung tetap terbuka
Jangan mengeluarkan kotoran dari lubang hidung dengan
menggunakan jari karena dapat mengiritasi mukosa hidung
Kebutuhan Kebersihan Lingkungan Klien
Pemenuhan kebersihan diri dan lingkungan merupakan
bagian dari kebutuhan dasar manusia. Ini berarti bahwa
setiap manusia membutuhkan kenyamanan pada diri
dan lingkungan. Dalam memberikan suasana atau
memenuhi kebutuhan tersebut bukan berarti perawat
harus membersihkan lingkungan, tetapi bagaimana
perawat tersebut menciptakan lingkungan yang nyaman
bagi pasien.
Pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan pasien
yang dimaksud disini adalah kebersihan pada tempat
tidur. Melalui kebersihan tempat tidur, diharapakan
pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa gangguan
selama tidur, sehingga dapat membantu
prosespenyembuhan
Jenis persiapan tempat Tidur1
Unoccupied bed (tempat tidur yang belum ada klien di
atasnya)
Closed bed (tempat tidur tertutup)
Open bed (tempat tidur terbuka)
Aether bed (tempat tidur pasca operasi)
Occupied bed (mengganti tempat tidur dengan klien di
atasnya)
Prinsip Perawatan tempat tidur

Tempat tidur klien harus selalu bersih dan rapi


Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu- waktu, jika
kotor
Penggunaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan
tidak boros
Hal-hal yang harus Diperhatikan dalam
Perawatan Tempat Tidur
Hindari kontaminasi pada linen bersih
Ketika akan mengganti linen pada tempat tidur klien, bawa linen
sesuai kebutuhan
Pada saat memasang linen bersih, bentangkan linen diatas tempat
tidur, jangan dikibaskan
Jangan menempatkan linen kotor pada tempat tidur klien, meja
atau peralatan klien lainnya
Saat memasang linen pada tempat tidur klien, gunakan cara yang
efektif dan kerjakan pada satu sisi dulu setelah selesai baru pindah
ke sisi lain
Tempatkan linen yang kotor pada tempat yang bertutup. Bawa
dengan hati-hati, jangan menyentuh pakaian perawat dan cuci
tangan setelahnya
Perawat harus tetap memperhatikan keadaan umum klien selama
melaksanakan tindakan
Unoccupied bed
Closed Bed (Tempat Tidur Tertutup)
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan
masih tertutup dengan over laken diatasnya
Tujuan
Agar siap pakai sewaktu-waktu
Agar tampak selalu rapi
Memberikan perasaan senang dan nyaman pada klien
Open Bed (Tempat Tidur Terbuka)
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa
over laken
Tujuan
Dapat segera digunakan
Dilakukan jika ada klien baru dan pada klien yang dapat/boleh
turun dari tempat tidur
Aether Bed (Tempat Tidur Klien Pasca Operasi)
Merupakan tempat tidur yang disiapkan untuk klien
pasca operasi yanng mendapat narkose (obat bius)
Tujuan
Menghangat klien
Mencegah penyulit/komplikasi pasca operasi
Occupied Bed
Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien
tanpa memindahkan klien
Tujuan
Memberikan perasaan senang pada klien
Mencegah terjadinya dekubitus
Memelihara kebersihan dan kerapihan
Dilakukan pada klien yang tirah baring total (sakit keras atau
tidak sadar/koma)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai