Anda di halaman 1dari 19

METODOLOGI PENELITIAN

ILMU HUKUM

NOVINA SRI INDIRAHARTI, SH MH


MENGAPA MELAKUKAN
PENELITIAN ???

Mencari jawaban atas pertanyaan.


Jawaban harus didasarkan pada data dan
suatu metode ilmiah
Di sini bedanya penelitian dengan
pernyataan yang benar secara kebetulan
PENELITIAN HUKUM
Dalam bidang hukum ada 2 kategori:
Penelitian untuk memberikan jawaban
atas pertanyaan hukum yang bersifat
praktis (di Indonesia disebut dengan
sebagai penelitian normatif).
Penelitian untuk memberikan jawaban
atas pertanyaan hukum yang bersifat
akademis.
PENELITIAN HUKUM
Merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang
didasarkan pada metode, sistematika dan
pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk
mempelajari satu atau beberapa gejala
hukum tertentu, dengan jalan
menganalisanya.
HUKUM, diartikan sebagai:
Ilmu (pengetahuan)
Disiplin atau sistem ajaran tentang kenyataan
Kaidah atau norma
Tata hukum atau hukum positif tertulis
Keputusan pejabat
Petugas
Proses pemerintahan
Perilaku yang teratur atau ajeg
Jalinan nilai-nilai
SCIENCE TREE OF LAW
Harus mengetahui, apakah judul penelitian itu:
Merupakan penelitian hukum atau bukan?
Bagaimana membedakan penelitian hukum dan
non hukum?
Yaitu obyek (yang diteliti adalah hukumnya) dan
sudut pandangnya
Harus dikaitkan dengan PK sehingga kita
mengetahui apakah penelitian itu berada di
cabang/pokok/dasar?
Penelitian atas pertanyaan
hukum yang bersifat praktis
Penelitian ini didasarkan atas
pertanyaan hukum, seperti misalnya:
1. Bagaimana hukum investasi yang berlaku di
Indonesia ?
2. Bagaimana hukum Indonesia mengatur
tentang fidusia ?
3. Apa saja persyaratannya dan prosedur bagi
berdirinya suatu Perseroan Terbatas?
Jawaban atas pertanyaan ini didasarkan
pada pengetahuan hukum dan hukum
yang berlaku di suatu negara.

Adapun bahan-bahan yang dapat


digunakan adalah bahan-bahan dan
produk-produk hukum seperti putusan-
putusan.
Penelitian atas pertanyaan hukum
yang bersifat akademis
Penelitian jenis ini disajikan dalam bentuk mata
kuliah MPH.
Dalam buku Prof. Soerjono Soekanto (bagian
DAFTAR PUSTAKA), buku acuan yang
digunakan hampir semuanya adalah Social
Research. Jadi dari penelitian sosial menjadi
penelitian hukum.
Dalam konteks demikian maka ada 2 kategori
penelitian, yaitu PENELITIAN EMPIRIS dan
PENELITIAN NORMATIF.
PENELITIAN EMPIRIS
Merupakan penelitian yang membahas
bagaimana hukum beroperasi dalam
masyarakat, misalnya bagaimana
efektivitas.dst.
Penelitian ini sangat relevan dengan
perkembangan di Indonesia
PENELITIAN DOKTRINER
Merupakan penelitian yang membahas
doktrin-doktrin atau asas-asas dalam ilmu
hukum seperti doktrin itikas baik, doktrin
pacta sunt servanda dsb.
Disebut penelitian yang bersifat teoritis.
Saat ini penelitian kategori ini sangat
langka/kurang diminati oleh para
akademisi.
METODE MANA YANG TEPAT ??
Tergantung pada apa yang menjadi pertanyaan
dari suatu penelitian.
Pertanyaan/perumusan masalah akan
menentukan metode penelitian mana yang
tepat.
Dalam suatu karya ilmiah bila ada pertanyaan-
pertanyaan maka metode penelitian bisa
digunakan lebih dari satu, mengingat ini
tergantung pada pertanyaan-pertanyaan apa
yang diajukan.
PERUMUSAN JUDUL
Menggambarkan secara sederhana
masalah yang diteliti.
Singkat dan jelas (jika terlalu panjang
dipecah menjadi induk judul dan anak
judul).
Tidak perlu digunakan istilah atau kata-
kata ataupun ungkapan-ungkapan yang
mengandung kiasan yang muluk-muluk.
Secara gramatikal, judul harus (S-P-O)
LATAR BELAKANG
Memuat kondisi-kondisi yang menyebabkan
timbulnya masalah sehingga perlu dilakukan
penelitian.
Secara umum terdiri dari :
1. Latar belakang faktual, yakni kondisi faktual
penyebab timbulnya permasalahan. Bahan
dapat bersumber dari surat kabar, data
statistik maupun laporan hasil penelitian.
2. Latar belakang yuridis yakni peraturan yang
menyebabkan timbulnya masalah
PERUMUSAN MASALAH
Berisi rumusan mengenai permasalahan yang
akan dicarikan jawabannya melalui penelitian
tersebut.
Permasalahan hendaknya relevan dengan judul
dan tujuan penelitian.
Ruang lingkup permasalahan hendaknya sesuai
dengan kemampuan peneliti serta ketersediaan
bahan.
Permasalahan dapat ditulis dalam bentuk narasi
maupun pointer.
TUJUAN UMUM
Mendapatkan pengetahuan tentang gejala
hukum sehingga dapat merumuskan masalah.
Memperoleh pengetahuan yang lebih
mendalam mengenai suatu gejala hukum
sehingga dapat merumuskan hipotesa.
Menggambarkan secara lengkap aspek-aspek
hukum dari:
1. Keadaan
2. Perilaku pribadi
3. Perilaku kelompok
Mendapatkan keterangan tentang frekuensi
suatu peristiwa hukum.
Memperoleh data mengenai hubungan antara
suatu gejala hukum dengan gejala lain
(berlandaskan hipotesa).
Menguji hipotesa yang berisikan hubungan-
hubungan sebab akibat (berdasarkan
hipotesa).
Dari tujuan tersebut dapat ditentukan sifat:
1. Mengetahui
2. Menggambarkan
3. Menjelaskan
Ini mempengaruhi sifat penelitiannya
Mengetahui To explore Eksploratif Apakah

Menggambarkan To describe Deskriptif Bagaimana

Menjelaskan To explain Eksplanatoris Mengapa


TUJUAN KHUSUS
1. Mendapatkan asas-asas hukum dari:
a. hukum positif tertulis (deskriptif), obyeknya peraturan.
b. Rasa susila warga masyarakat, (obyeknya dari masyarakat)
2. Sistematika dan tarafkonsisten perangkat-perangkat kaidah
hukum
3. Taraf sinkronisasi, vertikal maupun horisontal dari hukum tertulis
4. Perbandingan hukum (membandingkan 2 dua sistem hukum),
seperti bagaimana hukum lingkungan yang sekarang
dibandingkan dengan hukum yang lampau.
5. Sejarah hukum (menceritakan perkembangan hukum)
Nomor 1-5 disebut sebagai penelitian hukum normatif.

Anda mungkin juga menyukai