Jawaban harus didasarkan pada data dan suatu metode ilmiah Di sini bedanya penelitian dengan pernyataan yang benar secara kebetulan PENELITIAN HUKUM Dalam bidang hukum ada 2 kategori: Penelitian untuk memberikan jawaban atas pertanyaan hukum yang bersifat praktis (di Indonesia disebut dengan sebagai penelitian normatif). Penelitian untuk memberikan jawaban atas pertanyaan hukum yang bersifat akademis. PENELITIAN HUKUM Merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya. HUKUM, diartikan sebagai: Ilmu (pengetahuan) Disiplin atau sistem ajaran tentang kenyataan Kaidah atau norma Tata hukum atau hukum positif tertulis Keputusan pejabat Petugas Proses pemerintahan Perilaku yang teratur atau ajeg Jalinan nilai-nilai SCIENCE TREE OF LAW Harus mengetahui, apakah judul penelitian itu: Merupakan penelitian hukum atau bukan? Bagaimana membedakan penelitian hukum dan non hukum? Yaitu obyek (yang diteliti adalah hukumnya) dan sudut pandangnya Harus dikaitkan dengan PK sehingga kita mengetahui apakah penelitian itu berada di cabang/pokok/dasar? Penelitian atas pertanyaan hukum yang bersifat praktis Penelitian ini didasarkan atas pertanyaan hukum, seperti misalnya: 1. Bagaimana hukum investasi yang berlaku di Indonesia ? 2. Bagaimana hukum Indonesia mengatur tentang fidusia ? 3. Apa saja persyaratannya dan prosedur bagi berdirinya suatu Perseroan Terbatas? Jawaban atas pertanyaan ini didasarkan pada pengetahuan hukum dan hukum yang berlaku di suatu negara.
Adapun bahan-bahan yang dapat
digunakan adalah bahan-bahan dan produk-produk hukum seperti putusan- putusan. Penelitian atas pertanyaan hukum yang bersifat akademis Penelitian jenis ini disajikan dalam bentuk mata kuliah MPH. Dalam buku Prof. Soerjono Soekanto (bagian DAFTAR PUSTAKA), buku acuan yang digunakan hampir semuanya adalah Social Research. Jadi dari penelitian sosial menjadi penelitian hukum. Dalam konteks demikian maka ada 2 kategori penelitian, yaitu PENELITIAN EMPIRIS dan PENELITIAN NORMATIF. PENELITIAN EMPIRIS Merupakan penelitian yang membahas bagaimana hukum beroperasi dalam masyarakat, misalnya bagaimana efektivitas.dst. Penelitian ini sangat relevan dengan perkembangan di Indonesia PENELITIAN DOKTRINER Merupakan penelitian yang membahas doktrin-doktrin atau asas-asas dalam ilmu hukum seperti doktrin itikas baik, doktrin pacta sunt servanda dsb. Disebut penelitian yang bersifat teoritis. Saat ini penelitian kategori ini sangat langka/kurang diminati oleh para akademisi. METODE MANA YANG TEPAT ?? Tergantung pada apa yang menjadi pertanyaan dari suatu penelitian. Pertanyaan/perumusan masalah akan menentukan metode penelitian mana yang tepat. Dalam suatu karya ilmiah bila ada pertanyaan- pertanyaan maka metode penelitian bisa digunakan lebih dari satu, mengingat ini tergantung pada pertanyaan-pertanyaan apa yang diajukan. PERUMUSAN JUDUL Menggambarkan secara sederhana masalah yang diteliti. Singkat dan jelas (jika terlalu panjang dipecah menjadi induk judul dan anak judul). Tidak perlu digunakan istilah atau kata- kata ataupun ungkapan-ungkapan yang mengandung kiasan yang muluk-muluk. Secara gramatikal, judul harus (S-P-O) LATAR BELAKANG Memuat kondisi-kondisi yang menyebabkan timbulnya masalah sehingga perlu dilakukan penelitian. Secara umum terdiri dari : 1. Latar belakang faktual, yakni kondisi faktual penyebab timbulnya permasalahan. Bahan dapat bersumber dari surat kabar, data statistik maupun laporan hasil penelitian. 2. Latar belakang yuridis yakni peraturan yang menyebabkan timbulnya masalah PERUMUSAN MASALAH Berisi rumusan mengenai permasalahan yang akan dicarikan jawabannya melalui penelitian tersebut. Permasalahan hendaknya relevan dengan judul dan tujuan penelitian. Ruang lingkup permasalahan hendaknya sesuai dengan kemampuan peneliti serta ketersediaan bahan. Permasalahan dapat ditulis dalam bentuk narasi maupun pointer. TUJUAN UMUM Mendapatkan pengetahuan tentang gejala hukum sehingga dapat merumuskan masalah. Memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu gejala hukum sehingga dapat merumuskan hipotesa. Menggambarkan secara lengkap aspek-aspek hukum dari: 1. Keadaan 2. Perilaku pribadi 3. Perilaku kelompok Mendapatkan keterangan tentang frekuensi suatu peristiwa hukum. Memperoleh data mengenai hubungan antara suatu gejala hukum dengan gejala lain (berlandaskan hipotesa). Menguji hipotesa yang berisikan hubungan- hubungan sebab akibat (berdasarkan hipotesa). Dari tujuan tersebut dapat ditentukan sifat: 1. Mengetahui 2. Menggambarkan 3. Menjelaskan Ini mempengaruhi sifat penelitiannya Mengetahui To explore Eksploratif Apakah
Menggambarkan To describe Deskriptif Bagaimana
Menjelaskan To explain Eksplanatoris Mengapa
TUJUAN KHUSUS 1. Mendapatkan asas-asas hukum dari: a. hukum positif tertulis (deskriptif), obyeknya peraturan. b. Rasa susila warga masyarakat, (obyeknya dari masyarakat) 2. Sistematika dan tarafkonsisten perangkat-perangkat kaidah hukum 3. Taraf sinkronisasi, vertikal maupun horisontal dari hukum tertulis 4. Perbandingan hukum (membandingkan 2 dua sistem hukum), seperti bagaimana hukum lingkungan yang sekarang dibandingkan dengan hukum yang lampau. 5. Sejarah hukum (menceritakan perkembangan hukum) Nomor 1-5 disebut sebagai penelitian hukum normatif.