Anda di halaman 1dari 32

LKM SISTEM URINARIA

KELOMPOK 3 OFFERING G
Achmad Fauzi Mubarok
Alifa Rizki Nabila Putri
Della Azizatul Faraoidah
Eka Pratama Putri
Gizella Ayu Wilantika
Ida Wulandari
1 a. Jelaskan struktur nefron !

Nefron terdiri dari :


1. Badan Malpighi
2. Tubulus Kontortus Proksimal
3. Bagian tipis dan tebal lengkung henle
4. Tubulus Kontortus Distal

Badan Malphigi : Terdiri dari berkas kapiler yang disebut glomelurus yang diselubungi oleh kapsula bowmann.
Setiap badan malphigi mempunyai kutub vaskuler tempat arteri aferen masuk dan arteri eferen keluar. Lapisan
luar terdiri dari selapis sel epitel pipih dan sampai dikutub berubah menjadi epitel kuboid. Sel-sel lapisan
internal terdiri dari sel podosid,dan juga terdapat sel mesagial yang berperan dalam regulasi filtrasi glomelurus.
T.K. Proksimal: dindingnya terdiri dari selapis sel kuboid yang menjalin satu sama lain. Bagian apeks sel yang
menghadap ke lumen dan terdapat mikrovili yang disebut brush border yang membantu mengabsorsi zat-zat
dalam darah yang keluar dari proses filtrat.
Lengkung Henle diawali dengan bagian yang tipis yang terdiri dari selapis sel pipih dan berakhir dengan
bagian yang tebal yang terdiri dari selapis sel kuboid yang banyak mengandung mitokondria.
T.K. Distal terdiri dari selapis sel kuboid yang lebih rendah dari sel kuboid T.K proksimal dan juga memiliki
mikrovilli
1 b. Jelaskan mengapa nefron disebut unit fungsional
ginjal?

Karena setiap nefron melakukan serangkaian proses dari


urinisasi. Nefron sebagai unit fungsional merupakan struktur
terkecil yang mampu melakukan semua fungsi dari sebuah
organ.
2. Pembentukan urin melewati 3 proses (filtrasi,
reabsorbsi, dan sekresi), jelaskan !
Filtrasi
Mekanisme pembentukan urin dapat diketahui melalui aliran darah dari keluaran jantung (curah
jantung) yang mensuplai ginjal.
a. Glomerular Filtratrion Rate (GFR) adalah jumlah filtrate yan terjadi dalam waktu 1 menit, pada
manusia GFR sebesar 120ml/menit.
b. Renal Plasma Flow (RPF) adalah jumlah plasma yang melewati ginjal dalam waktu 1 menit, pada
manusia RPF sebesar 600ml/menit.
c. Renal Blood Flow (RBF) adalah jumlah darah yang melewati ginjal dalam waktu 1 menit, pada
manusia RBF sebesar 1200ml/menit (kurang lebih 20% dari keluaran jantung).
Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik (tekanan darah) dan tekanan onkotik
(tekanan osmotic plasma) sebesar 40 mmHg. Tekanan hidrostatik 65 mmHg, tekanan onkotik 22mmHg.
Filtratrion fraction adalah GFR dibagi RPF 120/600 = 0,2 (20%). Fraksi filtrasi ini menunjukkan
pada persen plasma yang memasuki nefron yang sebenarnya menjadi filtrate glomelurus. Filtrat yang
terjadi dari glomeruli ini disebut Glomerular Ultra Filtrat, disebut juga dengan urin primer. Filtrat
glomerulus adalah cairan ekstra sel yang bebas protein atau filtrate seluruh darah yang bebas protein
dan sel.
Reabsorbsi
Merupakan proses penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna yang terdapat pada
urine primer. Susunan filtrat glomerulus ditentukan oleh permeabilitas membran kapiler
terhadap zat-zat dari darah, sehingga filtrate glomerulus masih banyak mengandung zt
yang penting untuk metabolism normal, seperti air, asam amino, glukosa dan elektrolit
dan senyawa yang harus diekskresikan dan dibuang yaitu urea, kreatinin, asam urat.
1. Reabsorpsi ion natrium
Ion-ion natrium ditransport secara pasif melalui difusi terfasilitasi (dengan
carrier) dari lumen tubulus konkortus proximal ke dalam sel-sel epitel tubulus
yang konsentrasi ion natriumnya lebih rendah.
Ion-ion natrium yang ditransport secara aktif dengan pompa natrium-kalium, akan
keluar dari sel-sel epitel untuk masuk ke cairan interstitial di dekat kapiler
peritubular.
2. Reabsorpsi ion klor dan ion negatif lain
Karena ion natrium positif bergerak secara pasif dari cairan tubulus ke sel dan secara aktif dari
sel ke cairan interstitial peritubuluar, akan terbentuk ketidakseimbangan listrik yang justru
membantu pergerakan pasif ion-ion negatif.
Dengan demikian, ion klor, dan bikarbonat negatif secara pasif berdifusi ke dalam sel-sel epitel
dari lumen dan mengikuti pergerakan natrium yang keluar menuju cairan peritubular dan kapiler
tubular.
3. Reabsorpsi glukosa, fruktosa, dan asam amino
Carrier glukosa dan asam amino sama dengan carrier ion natrium dan digerakkan melalui
cotransport.
Carrier pada membrane sel tubulus memiliki kapasitas reabsorpsi maksimum untuk glukosa,
berbagai jenis asam amino, dan beberapa zat terabsorpsi lainnya. Jumlah ini dinyatakan dalam
maksimum transport (transport maximum [Tm]).
Tm untuk glukosa adalah julah maksimum yang dapat ditranspor (reabsopsi) per menit,
yaitu sekitar 200 mg glukosa/100 ml plasma. Jika kadar glukosa darah melebihi nilai Tm-
nya, berarti melewati ambang plasma ginjal sehingga glukosa muncul di urin (gulosuria).
4. Reabsorpsi air
Air bergerak bersama ion natrium melalui osmosis. Ion natrium berpindah dari area
berkonsentrasi tinggi dalam lumen tubule konkortus proximal ke area berkonsentrasi air
rendah dalam cairan interstitial dan kapiler peritubular.
5. Reabsorpsi urea
Seluruh urea yang terbentuk setiap hari difiltrasi oleh glomerulus. Sekitar 50% urea secara
pasif direabsorpsi akibat gradien difusi yang terbetuk saat air direabsorpsi. Dengan
demikian, 50% urea yang difiltrasi akan diekskresikan dalam urin.
6. Reabsorpsi ion anorganik lain, seperti kalium, kalsium, fosfat, dan sulfat, serta sejumlah
ion organik adaalah melalui transport aktif.
Sekresi
Mekanisme sekresi tubular adalah proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah
dalam kapilar peritubular yang melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk
dikeluarkan dalam urin.
a. Zat-zat seperti hidrogen, kalium, dan amonium, produk akhir metabolik kreatinin dan
asam hipurat serta obat-obatan tertentu (penisilin) ecara aktif disekresikan ke dalam
tubulus.
b. Ion hidrogen dan amonium diganti dengan ion natrium dlam tubulus kontortus distal
dan tubulus pengumpul. Sekresi tubular yang selektif terhadap ion hidrogen dan
amonium membantu dalam pengaturan pH plasma dan keseimbangan asam basa
cairan tubuh.
c. Sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penting untuk mengeluarkan zat-zat
kimia asing atau tidak diinginkan
3. Proses filtrasi melibatkan 3 macam tekanan: tekanan hidrostatik
dalam kapiler glomerulus, tekanan osmotik koloid dan tekanan
hidrostatik dalam kapsula. Jelaskan pengaruh masing-masing
tekanan!

Tekanan Hidrostatik (Hydrostatic Pressure) : Tekanan hidrostatik dari


darah yang mengalir melalui kapiler glomerular mendorong (mendesak)
cairan melalui endotelium yang bocor. Besar rata-rata tekanan kapiler
darah adalah sebesar 55 mm Hg dan menyokong filtrasi ke kapsula
bowman. Meskipun tekanan mengalami penurunan disepanjang kapiler, ia
tetap lebih tinggi dari tekanan yang berlawanan. Akibatnya, filtrasi
berlangsung hampir di keseluruhan sepanjang kapiler glomerulus.
Tekanan Osmotik Koloid (Colloid Osmotic Pressure) di dalam kapiler
glomerular lebih besar dari cairan yang ada di kapsula bowman. Gradien
tekanan ini disebabkan karena keberadaan protein dalam plasma. Besar
rata-rata gradien tekanan osmotik adalah sebesar 30 mm Hg dan
menyokong pergerakan balik cairan ke kapiler.
Tekanan Hidrostatik dalam Kapsula
Kapsula bowman merupakan ruang/tempat yang tertutup (tidak seperti
cairan interstitial), dan dengan adanya cairan dalam kapsula bowman
menimbulkan adanya tekanan hidrostatik cairan (Pfluid) yang melawan
pergerakan cairan ke dalam kapsula. Penyaringan keluar cairan dari kapiler
harus telah memindahkan cairan ke lumen kapsula . Tekanan hidrostatik
cairan pada kapsula rata-rata sebesar 15 mm Hg, berlawanan dengan
filtrasi .
4. Apakah perbedaan pokok komponen kimia
dalam: darah, filtrate glomerulus, dan urine!
Perbedaan komponen kimia darah dan filtrat glomerulus adalah, dalam darah
mengandung protein plasma sedangkan dalam filtrat glomerulus berupa cairan
ekstra sel yang bebas protein atau filtrat seluruh darah yang bebas protein dan sel.
Susunan filtrat glomerulus ditentukan oleh permeabilitas membran terhadap zat-zat
dari darah sehingga filtrat glomerulus masih banyak mengandung zat yang penting
untuk metabolisme normal, seperti air, asam amino, glukosa dan elektolit, serta
senyawa yang harus diekskresikan dan dibuang, yaitu urea, kreatinin, dan asam
urat.
Komponen urin meliputi senyawa harus dibuang dari dalam tubuh, diantaranya
yaitu urea, kreatinin, dan asam urat. Senyawa yang masih dibutuhkan oleh tubuh
direabsorpsi di dalam tubulus. Zat-zat lain yang ada di dalam urin seperti amonia,
asam amino, klorida, sulfur, fosfat, oksalat, mineral, vitamin dan hormon, enzim
(dalam jumlah kecil).
5. Jelaskan mekanisme pengenceran dan
pemekatan urine !

Lengkung henle membentuk multiplying


countercurrent system yang melekatkan filtrat secara
berulang mentransfer natrium dalam jumlah relatif kecil
sepanjang lengkung henle.
Cairan intersitial piramid menunjukkan gradien
hipertonisitas, yang makin bertambah bila mendekati papila.
Sebagian natrium dan klorida dipindahkan ke lingkungan
intratubuler oleh lengkung henle asenden melalui pompa
klorida.
Jika tekanan osmotik darah naik, misalnya dalam keadaan
kehausan, maka sekresi ADH meningkat. ADH akan
meningkatkan permeabilitas pipa pengumpul (tubulus koligen).
Urin yang hipotonik atau isotonik yang terdapat dalam tubulus
koligen medula akan kehilangan air karena masuk kedalam
cairan intersitial. Jika tidak terdapat cukup ADH, maka tubulus
koligen tidak permeable terhadap air, sehingga pemekatan urin
tidak terjadi dan ginjal menghasilkan urin isotonik dalam jumlah
besar
Permeabilitas tubulus kontortus distal terhadap air
tergantung pada ADH, tetapi tubulus ini terletk didalam
korteks, dimana cairan intersitialnya isotonik, tubulus
tidak dapat berperan nyata dalam pemekatanj urin.
Urin yang meninggalkan tubulus distal hampir selalu
isotonik (sebagai akibat dari keseimbangan dengan
cairan intersitial daerah tersebut)
Pembuluh darah lurus atau vasa rekta di daerah medula
terletak sedemikian rupa sehingga sirkulasi darah tidak
mengganggu gradien osmotik yang ditimbulkan oleh
pompa klorida lengkung henle, dan mereka membentuk
Countercurrent exchange system
Arteriol-arteriol dan vena lurus merupakan pembuluh yang sangat
tipis dengan dinding yang mirip dengan kapiler. Tiap pembuluh
lurus membentuk lengkung dengan cabang-cabang pembuluh
darah berjalan di pinggir lengkung henle. Jika arteriol lurus
berjalan ke arah bagian dalam medula, darah kehilangan air dan
mendapatkan natrium, karena dalam medula cairan intersitial
lambat laun menjadi hipertonik.
Bila darah kembali dengan arah yang berlawanan dengan gradien
yang sama, ia kehilangan natrium dan mendapatkan air. air yang
hilang dipembuluh desenden diperoleh kembali dipembuluh asenden,
dan natrium yang masuk kedalam pembuluh desenden dikeluarkan
dipembuluh asenden. Perubahan osmotik dalam darah pembuluh lurus
mempunyai fungsi untuk mempertahankan gradien osmotik yang tetap
pada medula ginjal. Pergerakan air dan natrium adalah secara pasif.
6. Jelaskan multiplying countercurrent exchange
sistem yang terjadi antara pembuluh darah lurus
(vasa recta) dan pembuluh henle !

Filtrat semakin lebih terkonsentrasi karena bergerak lebih


dalam ke medula. Pada ujung loop terpanjang dari henle,
filtrat mencapai konsentrasi 1200 mOsM. Filtrat pada loop
pendek ( yang mana tidak mencapai konsentrasi tinggi).
Ketika cairan mengalir berbelik arah dan masuk ke dalam
cabang atas dari loop, sifat dari tubulus epitelium berubah.
Tubulus epitelium pada segmen ini impermeable terhadap air,
pada saat aktif melakukan transport Na+, K+ dan Cl- keluar
dari tubulus ke cairan intersitial.
Kehilangan cairan dari lumen karena filtrat osmolarity
menurun dari 1200 mOsM ke 100 mOsM. Hasil dari
multipier countercurrent adalah menghasilkan intersitial
hiperosmotik di medula dan filtrat hipoosmotik
meninggalkan loop henle. Normalnya, 25% dari Na+ dan K+,
reabsorbsi dan berada pada cabang atas dari loop. Berberapa
transporter bertanggung jawab untuk mengaktifkan ion
reasorbsi .
NKCC symporter menggunakan energi yang tersimpan dalam
konsentrasi Na+ gradien untuk mengangkut Na+, K+, dan 2 Cl-
dari lumen ke dalam sel epitel pada cabang atas. Na+-K+-
ATPase menghilangkan Na+ dari sel-sel di sisi basolateral dari
epitel, sedangkan K+ dan Cl- meninggalkan sel bersama-sama
pada suatu cotransport protein atau melalui saluran terbuka.
NKCC-mediasi transport dapat dihambat oleh obat yang
dikenal sebagai diuretik loop, seperti furosemide (Lasix).

Anda mungkin juga menyukai