Anda di halaman 1dari 29

FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN

KELOMPOK 4

FITHRI WAKHYUNI
FITRI MAULIDIYAH
M. EKO DARIS
FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN

Filsafat Barat Abad Pertengahan (476-1492) juga dapat dikatakan sebagai abad gelap,
karena pendapat ini didasarkan pada pendekatan sejarah gereja. Memang pada saat itu
tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia, sehingga manusia tidak lagi
memiliki kebebasan untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya. Juga
para ahli pikir pada saat itu tidak memiliki kebebasan berpikir.
CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN

Cara berfilsafatnya dipimpin gereja.


Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran Aristoteles.
Berfilsafat dengan pertolongan Augtinus dan lain-lain.
ZAMAN PARTISIK
MAKNA PARTISIK

Partisik berasal dari kata Latin Patter atau Bapa, yang artinya para
pemimpin Gereja.
Para pemimpin gereja ini dipilih dari golongan atas atau dari golongan
ahli fikir. Bapa yang dimaksud adalah bapa Gereja
Agama ini mulai tersebar dengan ajaran tentang tuhan, manusia dan
etika.
Untuk mempertahankan dan menyebarkanya maka mereka
menggunakan filsafat Yunani dan memperkembangkanya lebih lanjut,
khususnya menganai soal-soal tentang kebebasan manusia,
kepribadian, kesusilaan, dan sifat tuhan.
ZAMAN PARTISIK
AJARAN TOKOH FILSAFAT PARTISIK

1. Yustinus Martir
Nama asli dari Yustinus Martir adalah Justinus,
kemudian nama Martir diambil dari istilah "orang-
orang yang rela mati hanya untuk
kepercayaannya".
Menurut pendapat-nya agama Kristen bukan
agama baru, karenaKristen lebih tua dari filsafat Gambar 1. Yustinus Martir
Sumber:https://www.google.com/search?
Yunani, dan Nabi Musa dianggap sebagai awal biw=1366&bih=657&tbm=isch&q=yustinus+martir&
spell=1&sa=X&ved=0ahUKEwjJ3qvtnfPSAhXJrY8
kedatangan Kristen.Padahal, Musa hidup sebelum KHQSnCZUQBQgYKAA#imgrc=7tfsqnNxZY0VgM
:
Socratesdan Plato.
ZAMAN PARTISIK
AJARAN TOKOH FILSAFAT PARTISIK

II. Klemens (150-215 M)


Klemens lahir pada tahun 15 M di Alexandria, dan
meninggal dunia pada tahun 215 M.
Menurut pendapatnya, bahwa memahami Tuhan bukanlah
dengan keyakinan irasional, melainkan melalui disiplin
Gambar 2. Klemens
pemikiran rasional. Sumber:https://www.google.com/search?

Pokok-pokok pikirannya adalah sebagai berikut: q=klemens+filsafat&source=lnms&tbm=isch&


sa=X&ved=0ahUKEwiqltu8n_PSAhULv48K
HXL2DqoQ_AUIBigB&biw=1366&bih=657
Memberikan batasan-batasan terhadap ajaran Kristen #imgrc=0eM4fFDCUb3p4M:

untuk mempertahankan diri dari otoritas filsafat Yunani.


Memerangi ajaran yang anti terhadap Kristen dengan
menggunakan filsafat Yunani.
Bagi orang Kristen, filsafat dapat dipakai untuk membela
iman Kristen, dan memikirkan secara mendalam.
ZAMAN PARTISIK
AJARAN TOKOH FILSAFAT PARTISIK
III. Tertullianus (160-222)
Tertullianus dilahirkan bukan dari keluarga Kristen, tetapi setelah
melakukan pertobatan ia gigih membela Kristen dengan fanatik. Ia
menolak kehadiran filsafat Yunani karena filsafat dianggap sesuatu
yang tidak perlu.
Dia berpendapat bahwa wahyu Tuhan sudahlah cukup dan tidak
ada hubungan teologi dengan filsafat. Tidak ada hubungan antara
Yerussalem (pusat agama) dengan Yunani (pusat filsafat), tidak ada
hubungan antara gereja dengan akedemi, tidak ada hubungan
antara Kristen dengan penemuan baru.
Gambar 3. Tertullianus
Tuhan adalah pemegang kekuasaan dan peraturan. Kepatuhan Sumber:http://2beahumanbeing.blogspot.co.id/20
kepada Tuhan merupakan kewajiban. 12/06/filsafat-zaman-patristik.html

Dalam bukunya Adversus Marcion, ia menjelaskan bahwa Tuhan itu


Esa. Kristus lahir sebagai juru penyelamat. Akan tetapi, di dalam
bukunya Adversus Praxean, ia menyatakan bahwa Tuhan
mempunyai tiga oknum, yaitu Bapak, Anak, dan Roh Kudus.
ZAMAN PARTISIK
AJARAN TOKOH FILSAFAT PARTISIK

IV. Origenes (185-254 M)


Origenes lahir pada tahun 185M dan meninggal tahun 254
M. Tuhan menurut Orignes adalah transenden.
Transenden ialah suatu konsep yang menjelaskan bahwa
Tuhan berada di luar alam, tidak dapat dijangkau oleh akal
rasional, lawannya ialah konsep imanen yang berati Tuhan
itu di dalam alam. Gambar 4. Origenes

Menurut Origen, alam semesta ini abadi. Menurut Injil, Sumber:https://upload.wikimedia.org/wikiped


ia/commons/thumb/2/20/Origen.jpg/220px-
alam semesta ini diciptakan dan akan hancur. Origen.jpg

Argumen yang diajukan oleh Origen cukup menarik. Bila


alam semesta ini tidak abadi, akan ada suatu perbedaan
antara potensialitas dan aktualitas
ZAMAN PARTISIK
AJARAN TOKOH FILSAFAT PARTISIK
Plotinus (204-270 M)
Plotinus dilahirkan pada tahun 204 di Mesir, di daerah
Lycopolis.
Sistem metafisika Plotinus ditandai oleh konsep
transendens. Menurut pendapatnya, di dalam pikiran
terdapat tiga realitas: The One, The Mind, dan The Soul.
The One (Yang Esa) adalah Tuhan, yaitu suatu realitas
yang tidak mungkin dapat dipahami melalui metode
sains dan logika. Gambar 5. Plotinus

Sumber : http://4.bp.blogspot.com/-
Realitas kedua ialah Nous, suatu istilah yang dapat juga 531Lnmv2Wrk/U4RrnixMDbI/AAAAAAAAB
GQ/qNxuhegkjMI/s1600/Plotinus.jpg
disebut Mind. Ini adalah gambaran tentang Yang Esa.
Kandungan Nous adalah benar-benar kesatuan. \
Untuk menghayatinya kita mesti melalui perenungan.
The Soul mengandung satu jiwa dunia dan banyak dunia
kecil. Jiwa manusia mempunyai dua aspek: yang pertama
intelek yang tunduk pada reinkarnasi, dan yang kedua
ZAMAN PARTISIK
AJARAN TOKOH FILSAFAT PARTISIK
Augustinus (354-430 M)
Augustinus lahir di Tagasta, Numidia (sekarang Algeria). Pada tanggal
13 Nopember tahun 354.
Sejak masih muda Augustinus telah mempelajari bermacam-macam
aliran filsafat, antara lain Platonisme dan Skeptisisme.
Ia telah diakui keberhasilannya dalam membentuk filsafat abad
pertengahan sehingga ia dijuluki sebagai guru skolastik yang sejati.
Menurut Augustinus daya pemikiran manusia ada batasanya tetapi
pikiran manusia dapat mencapai kebenaran dan kepastian yang
tidak ada batasnya yang bersifat kekal abadi. Artinya akal pikir Gambar 6. Augustinus

manusia dapat berhubungan dengan sesuatu kenyataan yang lebih Sumber:https://upload.wikimedia.org/w


ikipedia/commons/8/88/Augustinus_1.j
tinggi.
Dia menuturkan tuhan menciptakan dunia ex nihilo artinya dalam
menciptakan dunia dan isinya, tuhan tidak menggunakan bahan.
Ajaran Augustinus berkembang selama sepuluh abad dan
mempengaruhi pemikiran Eropa.
ZAMAN PARTISIK
SUMBANGAN FILSAFAT PARTISIK TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU

Praktis biara tersebut menjadi pusat-pusat intelektual


berkat kemahiran para biarawan dalam membaca,
menulis, dan menyalinnya ke dalam bahasa Latin-Yunani
serta tersedianya fasilitas perpustakaan.
Perkembangan ilmu pada zaman partisik ini banyak
diberikan oleh para bapa Gereja, imam Gereja, dan para
pujangga Gereja.
Sehingga pada zaman ini, ilmu pengetahuan banyak
berkembang di dalam Gereja-Gereja dan biara-biara.
Sehingga didalam gereja atau biara ditemukan berbagai
macam buku karangan para bapa Gereja.
ZAMAN SKOLASTIK AWAL
MAKNA SKOLASTIK

Zaman skolastik awal sebagaimana dijelaskan Surajiyo (2010: 90)


berlangsung dari tahun 800-1200 M.
Zaman skolastik ini memiliki perbedaan dengan zaman partisik.
Perbedaan zaman skolastik dengan patrisik yaitu tokoh masa patristik
adalah pribadi-pribadi yang lewat tulisannya memberikan bentuk
pada pemikiran filsafat dan teologi pada zamannya sedangkan para
tokoh zaman skolastik adalah para pelajar dari lingkungan sekolah
kerajaan dan dari lingkungan universitas serta penerus biarawan.
sebutan skolastik berasal dari kata latinscholasticusyang bermakna
murid. Hal ini dikarenakan dalam pengajaran filsafat zaman ini
diajarkan pada sekolah-sekolah biara dan universitas-universitas
menurut suatu kurikulum yang tetap dan yang bersifat internasional.
Metode yang digunakan pada skolastik ini adalah disputatio yaitu
membandingkan argumentasi diantara yang pro dan kontra.
ZAMAN SKOLASTIK AWAL
MAKNA SKOLASTIK

Terdapat beberapa pengertian dari corak khas skolastik yaitu


sebagai berikut:
Filsafat skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak
semata-mata agama.
Filsafat skolastik adalah filsafat yang mengabdi pada teologi
atau filsafat yang rasional memecahkan persoalan-persoalan
mengenai berpikir, sifat ada, kejasmanian baik dan buruk.
Filsafat skolastik adalah suatu sistem filsafat yang termasuk
jajaran pengetahuan alam kodrat akan dimasukan ke dalam
bentuksintesisyang lebih tinggi antara kepercayaan dan akal.
Filsafat skolastik adalah filsafat nasrani karena bannyak
dipengaruhi oleh ajaran Gereja.
ZAMAN SKOLASTIK AWAL
AJARAN FILSAFAT SKOLASTIK AWAL

I. Johanes Scotes Eriugena (810-870 M)


Johanes Scotus Eriugena ( 810-870 M) dari Irlandia
adalah seorang yang ajaib sekali.
Ia menguasai bahasa Yunani dengan amat baik pada suatu
zaman orang banyak hampir tidak mengenal bahasa itu.
Johanes Scotes Eriugena berasal dari Irlandia. Pemikiran
filsafatnya berdasakan pemikiran Kristiani. Oleh karena itu Gambar 7. Johannes S. E

segala penelitiannya dimulai dari iman, sedangkan wahyu Sumber: https://s-media-cache-


ak0.pinimg.com/236x/f9/b0/9f/f9b09fc99513
ilahi dipandang sebagai sumber bahan-bahan filsafatnya. 6407ac276338a7814a1d.jpg
ZAMAN SKOLASTIK AWAL
AJARAN FILSAFAT SKOLASTIK AWAL

II. Santo Anselmus (1033-1109 M)


Santo Anselmus merupakan salah satu tokoh filsafat yang
mengeluarkan pernyataan credo ut intelligam yang dianggap
merupakan ciri utama filsafat Abad Pertengahan.
Ia berasal dari keluarga bangsawan di Aosta, Italia, pada tahun 1033.
Di dalam filsafat Anselmus terlihat bahwa iman merupakan tema
sentral pemikirannya. Iman kepada Kristus adalah yang paling penting
Gambar 8. Santo Anselmus
sebelum yang lain.
Sumber: https://lh3.googleusercontent.com/-
Dari sini dapatlah kita memahami pernyataannya, credor ut Yp7zdjxHCvc/VuqW3ZuDpjI/AAAAAAAAF3Q/
Hpf1Eyjd2QwLzfpmVUEJe9VM0EatYzyYgCCo
intelligamm yang terkenal itu. Ungkapan ini menggambarkan bahwa /s512-Ic42/St-Anselmus-dari-Lucca-Uskup-
ia mendahulukan iman daripada akal. Arti ungkapan itu kira-kira Santo-Katolik.jpg

percaya agar mengerti (believe in order to understand), yang secara


sederhana ialah percayalah terlebih dahulu supaya mengerti.
ZAMAN SKOLASTIK AWAL
AJARAN FILSAFAT SKOLASTIK AWAL
III.Peter Abaelardus (1079-1142 M)
Peter Abelardus lahir di Pallet (Palais) tidak jauh dari
Nantes, Perancis pada tahun 1079.
Peter Abaelardus adalah seorang filsuf dan teolog yang
terkenal pada Abad Pertengahan. Ia dipandang sebagai
pendiri skolastisisme bersama dengan Anselmus dari
Canterbury.
Peter Abaelardus memberikan alasan bahwa berpikir itu
Gambar 9. Peter Abaelardus
berada di luar iman. Karena itu berpikir merupakan sesuatu Sumber: http://www.iep.utm.edu/wp-
yang berdiri sendiri. Hal ini sesuai dengan metode content/media/abelard.jpg

dialektika yang tanpa ragu-ragu ditunjukkan dalam teologi,


yaitu bahwa teologi harus memberikan tempat bagi semua
bukti-bukti. Dengan demikian, dalam teologi iman hampir
kehilangan tempat.
Ia mencontohkan seperti ajaran Trinitas juga berdasarkan
ZAMAN SKOLASTIK AWAL
SUMBANGAN FILSAFAT SKOLASTIK AWAL TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU

Sumbangan pada zaman skolastik awal adanya


perkembangan di Eropa mengalami kemajuan yang luar
biasa, karena berdirinya universitas-universitas dan
perserikatan-perserikatan biarawan yang ikut serta
menyelenggarakan ilmu.
Perkembangan filsafat skolastik awal menerima perhatian
yang sangat besar dari pemikiran para tokoh dizaman
pertengahan.
Diantaranya universitas di Eropa dan Oxford. Universitas-
universitas ini merupakan sumber dan pusat ilmu serta
kebudayaan termasuk ilmu sains.
ZAMAN KEJAYAAN SKOLASTIK
FAKTOR PENDORONG KEJAYAAN SKOLASTIK

Pada Abad ke-13 dianggap sebagai zaman kejayaan dalam filsafat dan teologi skolastik.
Skolastik mencapai kejayaan karena bersamaan dengan munculnya beberapa universitas dan ordo-
ordo yang secara bersama-sama menyelengarakan atau memajukan ilmu pengetahuan, disamping
juga peranaan universitas sebagi sumber atau pusat lmu pengetahuan dan kebudayaan.
Faktor pendorong kejayaan filsafat skolastik sebagai berikut:
Adanya pengaruh Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, sejak abad ke-12 sampai ke-13 telah tumbuh
menjadi ilmu pengetahuan yang luas.
Tahun 1200 didirikan Universitas Almamater di Prancis. Ini merupakan gabungan dari beberapa
sekolah. Almamater inilah sebagai awal berdirinya Universitas di Paris, di Oxford, Mont pellier,
Cambridge dan lain-lain.
Berdirinya ordo-ordo. Ordo inilah yang muncul karena banyaknya perhatian orang terhadap ilmu
pengetahuan sehingga menimbulkan dorongan yang kuat untuk memberikan suasana yang semarak
pada abad ke-13. Hal ini akan berpengaruh terhadap kehidupan kerohanian dimana kebanyakan
tokoh- tokohnya memegang peran di bidang Filsafat dan Teologi, seperti Albertus De Grote, Thomas
Aquinas, Binaventura, J. D. Scotus, William Ocham.
ZAMAN KEJAYAAN SKOLASTIK
AJARAN TOKOH FILOSOF ZAMAN KEJAYAAN SKOLASTIK

I. Albertus Magnus (1203-1280 M)


Albertus Magnus lahir dengan nama Albertus Von Bollstadt yang
juga dikenal sebgai doktor universitas dandokto
magnus,kemudian berna-ma Albertus Magnus (Albert the Great). Ia
mempunyai kepandaian luar biasa.
Menurut Albertus, secara hakiki iman harus dibedakan dengan
pengetahuan yang diperoleh dengan akal. Pada pengetahuan,
suatu kebenaran diterima karena kejelasannya, yang dikuatkan
dengan bukti-bukti. Gambar 10. Albertus Magnus

Tidaklah demikian keadaan iman. Pada iman, tiada kejelasan yang Sumber:https://upload.wikimedia.org/w
ikipedia/commons/d/d0/AlbertusMagnu
berdasarkan akal. Kebenaran ditererima iman bukan karena s.j

kejelasan kebenaran itu. Perbuatan iman lebih berdasarkan atas


rasa-perasaan dari pada atas pertimbangan akal. Maka isi
kebenaran iman tidak dapat dibuktikan
ZAMAN KEJAYAAN SKOLASTIK
AJARAN TOKOH FILOSOF ZAMAN KEJAYAAN SKOLASTIK

II. Thomas Aquinas (1225-1274 M)


Ia lahir di Roccasecca, Italia, pada tahun 1225 dari keluarga
Bangsawan baik Bapakanya maupun Ibunya.
Melalui Gurunya, Albertinus Magnus, Aquinas belajar tentang
alam, ia berfilsafat lebih empiris daripada orang-orang yang
diikutinya.
Ia mendapat gelar The Angelic Doctor, karena banyak
pikirannya terutama dalam Summa Theologia menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari Gereja. Menurutnya
pengetahuan berbeda dengan kepercayaan.
Pengetahuan didapat melalui indera dan diolah akal. Namun
akal tidak mampu mencapai realitas tertinggi yang ada pada
daerah adikodrati. Ini merupakan masalah keagamaan yang
harus diselesaikan dengan kepercayaan.
ZAMAN KEJAYAAN SKOLASTIK
AJARAN TOKOH FILOSOF ZAMAN KEJAYAAN SKOLASTIK

III. Yohanes Duns Scotus (1266-1308 M)


Yohanes Duns Scotus sebagaiamana dijelaskan Salam (1995: 191)
adalah seorang skot dari ordo Fransiskan.
Duns Scotus berpendapat, bahwa ada hubungan yang selaras
antara iman dan pengetahuan.
Menurut Duns Scotus nisbah antara teologia dan filsafat bahwa
keduanya adalah dua ilmu yang berdampingan, yang masing-
masing memiliki pangkal keberangkatan serta metodenya sendiri-
sendiri.
Menurut Duns Scotus, kehendak lebih penting daripada akal. Sebab
kehendaklah yang menentukan, sedangkan akal hanya dapat
mengemukakan bermacam-macam kemungkinan kepada
kehendak, agar bisa ditentukan yang mana yang harus dilakukan.
ZAMAN KEJAYAAN SKOLASTIK
SUMBANGAN ZAMAN KEJAYAAN SKOLASTIK TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU

Beberapa faktor yang memberi sumbangan yang berguna bagi abad


ke-13 adalah:
Pertama, mulai abad ke-12 ada hubungan-hubungan baru dengan
dunia pemikiran Yunani dan dunia pemikiran Arab, yaitu dengan
peradaban Yunani dari Italia selatan, sisilia dan dengan kerajaan
Bizantium disatu pihak, dan dengan peradaban Arab yang ada di
Spanyol dilain pihak.
Kedua, munculnya Universitas-universitas. Telah dikemukakan bahwa
pada abad ke-9 di Eropa Barat muncul sekolah-sekolah karena
perkembangan semakin maju ada sekolah-sekolah yang membentuk
persekutuan antara dosen dan mahasiswa dari satu jurusan sehingga
keduanya mewujudkan suatu kesatuan yang menyeluruh.
Faktor lain yang sangat mempengaruhi perkembangan hidup abad
pertengahan ialah timbulnya ordo-ordo baru yaitu : Ordo Fransiskan
dan Dominikan.
ZAMAN AKHIR SKOLASTIK
FAKTOR PENYEBAB BERAKHIRNYA ZAMAN SKOLASTIK
Zaman skolastik akhir terjadi pada abad ke 14-15 yang ditandai dengan
pemikiran Islam yang berkembang kearah nominalisme yaitu aliran yang
berpendapat bahwa universalisme tidak memberi petunjuk tentang aspek
yang sama dan yang umum mengenai adanya sesuatu hal.
Faktor lain dari penyebab berakhirnya zaman Skolastik antara lain:
Timbulnya kejenuhan terhadap segala macam pemikiran filsafat. Awal dari
berakhirnya zaman skolastik ini dimulai pada abad ke 14, dimana timbul
banyak kejenuhan terhadapsegala macam pemikiran filsafat yang
kontruktif.
Munculnya beberapa kelompok diantaranya adalah aliran Thomisme,
Scotisme, Viaantiqua (jalan kuna) dan Via moderna (jalan modern). Aliran
via antiqua merupakan kelompok lebih kecil dan lebih lemah dimana
mereka adalah pengikut dari Augustinus dan Albertus Agung yang
tidakmemiliki pemikiran baru.
Pada tahap akhirmasa skolastik terdapat filosof yangberbeda pandangan
dengan Thomas Aquinas, yaitu William Occam (1285-1349). Tulisan-
tulisannya menyerang kekuasaan gereja dan teologi Kristen. Karenanya, ia
tidakbegitu disukai dankemudian dipenjarakan oleh Paus.
ZAMAN AKHIR SKOLASTIK
TOKOH FILOSOF SKOLASIK ARAB (ISLAM)
I. Al- Kindi (801- 865M)
Nama lengkapnya Abu Yusuf Yakub bin Ishak Al-Sabbah bin Imran bin Al-Ashaath bin Kays
Al-Kindi.
Al-Kindi berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu tentang kebenaran atau ilmu yang paling
mulia dan paling tinggi martabatnya. Dan agama merupakan ilmu mengenai kebenaran
akan tetapi keduanya memiliki perbedaan.
Unsur-unsur filsafat yang dapat diketahui dari pemikiran Al-Kindi ialah:
Aliran Pythagoras tentang matematika sebagai jalan ke arah filsafat;
Pikiran-pikiran Aristoteles dalam soal-soal fisika dan metafisika, meskipun Al-Kindi tidak
sependapat dengan Aristoteles tentang qadimnya alam;
Pikiran-pikiran Plato dalam soal kejiwaan;
Pikiran-pikiran Plato dan Aristoteles bersama-sama dalam soal etika;
Wahyu dan iman (ajaran-ajaran agama) dalam soal-soal yang berhubungan dengan Tuhan
dan sifat-sifatNya;
Aliran Mutazilah dalam memuja kekuatan akal manusia dan dalam menakwilkan ayat-ayat
Quran.
ZAMAN AKHIR SKOLASTIK
TOKOH FILOSOF SKOLASIK ARAB (ISLAM)

II. Al-Farabi (850-950 M)


Al-Farabi dengan nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad
bin Muhammad bin Tharkhan. Sebutan Al-Farabi diambil dari
nama kota Farab, dimana ia dilahirkan pada tahun 257 H
(870 M).
Ia mendalami ilmu-ilmu bahasa, matematika, kimia,
astronomi, kemiliteran, musik, ilmu alam, ketuhanan, fiqih,
dan mantik.
filsafat Al-Farabi adalah filsafat yang bercorak spiritual-
idealis.
Menurut Al-Farabi, akal yang dikonsepsikannya yaituUqul
Mufariqah (akal yang terlepas dari benda) merupakan
makhluk rohani murni. Roh itu pula yang menggerakkan
benda-benda langit dan mengatur alam di bawah bulan.
ZAMAN AKHIR SKOLASTIK
TOKOH FILOSOF SKOLASIK ARAB (ISLAM)

III. Ibnu Sina(980-1037M)


Nama lengkap Ibnu Sina ialah Abu Ali Husain Ibnu Abdillah Ibnu Sina
Ibnu Sina dilahirkan dalam masa kekacauan, dimana Khilafah Abbasiyah
mengalami kemunduran dan negeri-negeri yang mula-mula berada di
bawah kekuasaan khilafah tersebut mulai melepaskan diri satu persatu
untuk berdiri sendiri.
Ibnu Sina memberikan perhatiannya yang khusus terhadap pembahasan
kejiwaan, sebagaimana yang dapat kita lihat dari buku-buku yang khusus
untuk soal-soal kejiwaan atau pun buku-buku yang berisi campuran
berbagai persoalan filsafat.
Ibnu Sina mengatakan bahwa Tuhan itu adalah Al-aqlu (akal), ia memikirkan
diri-Nya sendiri lalu memikirkan sesuatu di luar diri-Nya menyebabkan
timbulnya akal lain yang dinamkan akal pertama (Al-Aqlu Awwal), akal
pertama ini berpikir pula dan mengeluarkan akal kedua dan seterusnya.
ZAMAN AKHIR SKOLASTIK
TOKOH FILOSOF SKOLASIK ARAB (ISLAM)

IV. AL- Ghazali (1058-1085 M)


nama asli adalah Abu Hamid bin Muhammad bin Ahmad al-
Ghazali yang bergelar Hujjatul Islam.
Pengaruh al-Ghazali di kalangan kaum Muslimin besar sekali,
sehingga menurut pandangan orang-orang ahli ketimuran
(Orientalis), agama Islam yang digambarkan oleh kebanyakan
kaum Muslimin berpangkal pada konsepsi al-Ghazali.
Al-Ghazali adalah seorang ahli pikir Islam yang dalam ilmunya
dan mempunyai nafas panjang dalam karangan-karangannya.
Puluhan buku telah ditulisnya yang meliputi berbagai lapangan
ilmu, antara lain Teologi Islam (Ilmu Kalam), Hukum Islam
(Fiqih), Tasawuf, Tafsir, Akhlak dan adab kesopanan, kemudian
autobiografi
ZAMAN AKHIR SKOLASTIK
TOKOH FILOSOF SKOLASIK ARAB (ISLAM)

V. Ibnu Rusyd (1126-1198 M)


Nama lengkap Abul Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd, lahir di Cordova
pada tahun 520 H.
Ibnu Rusyd adalah seorang ulama besar dan pengulas yang dalam terhadap
filsafat Aristoteles.
Ibnu Rusyd adalah tokoh pikir Islam yang paling kuat, paling dalam
pandangannya, paling hebat pembelaannya terhadap akal dan filsafat, sehingga
ia benar-benar menjadi filosof-pikiran dikalangan kaum Muslimin.
Menurut Ibnu Rusyd tugas filsafat ialah tidak lain dari berpikir tentang wujud
untuk mengetahui pencipta semua yang ada ini dan Al-Quran menyuruh supaya
manusia berpikir tentang wajud dan alam sekitarnya untuk mengetahui Tuhan,
dengan demikian Tuhan sebenarnya menyuruh manusia supaya berfilsafat
Oleh karena itu ia berpendapat bahwa berfilsafat wajib atau sekurang-kurangnya
sunat, kalau pendapat bertentangan dengan wahyu, demikian pendapat Ibnu
Rusyd, teks wahyu harus diberi interpretasi bagitu sehingga sesuai dengan akal.
ZAMAN AKHIR SKOLASTIK
ZAMAN PERALIHAN SKOLASTIK

Renaissance
Humanisme
Reformasi
Abad pertengahan disebut masa kelam bagi pemikiran filsafat,
kerena kebebasan berpikir manusia telah dipangkas dan
didominasi oleh dogma Gereja.
Tetapi justru abad pertengahan menjadi titik balik bagi
munculnya cahaya baru pemikiran filsafat yang ditandai
dengan gerakan Renaisance yang kembali melahirkan budaya
berfikir ilmiah.
Renaisance inilah yang menjadi cikal-bakal bagi munculnya
pemikiran filsafat modern

Anda mungkin juga menyukai