Anda di halaman 1dari 58

PRESENTASI KASUS

Kanker Payudara
Disusun Oleh:
Debby Elvira 1102012051
Pembimbing:
dr. Agus Sutarman, SpB (K) Onk

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU BEDAH


PERIODE 2 Januari 11 Maret 2017
RS KEPRESIDENAN RSPAD GATOT SOEBROTO
IDENTITAS
Nama : Ny. Anti
No. RM : 284341
Usia : 57 th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Griya Alam Sentosa U.4 RT 009/ RW 006, Cilengsi
Status : Menikah
Pekerjaan : PNS
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Masuk rumah sakit : 15 Januari 2017
Anamnesis
Diambil dari : Autoanamesis

Keluhan utama :

Benjolan disertai perdarahan di


payudara kiri sejak 1 tahun SMRS.
1 tahun SMRS Beberapa bulan
kemudian Keluhan Keluhan tidak
payudara sebelah benjolannya disertai disertai dengan
kirinya teraba semakin
benjolan keras dan benjolan pada demam, sesak
membesar ketiak kiri. nafas, sakit
tidak bisa sebesar telur
digerakkan. ayam dan Terjadi kepala hebat,
Awalnya benjolan disertai penurunan nyeri ulu hati,
sebesar telur keluarnya berat badan maupun nyeri
puyuh. Puting darah dari 5kg dalam pada tulang-
payudara terasa payudara setahun. tulang.
gatal dan perih. kirinya.
Bulan Mei
2016, pasien
16 Januari
ke poli bedah Tanggal 10
Dokter 2017 pasien
onkologi November Ukuran
menyarank direncanaka
RSPAD, 2016 benjolan
an untuk n untuk
dilakukan merupaka berkurang
dilakukan operasi
pemeriksaan n ketika
kemoterapi Modified
dan diketahui kemoterap selesai
sebelum di Radical
pasien i ke-6 kemoterapi
operasi. Mastectomy
menderita pasien.
(MRM).
kanker
payudara.
Menarche : usia 11 tahun

Siklus menstruasi : 30 hari, teratur

Menopause : 5 tahun

Menikah : usia 25 tahun

Anak : Memiliki 2 anak.

Riwayat pemakaian kontrasepsi : pil kb selama 2


tahun
Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Penyakit Jantung (-)

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada yang mengalami keluhan serupa seperti pasien.
Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Penyakit Jantung (-).

Riwayat operasi : Tidak ada

Riwayat alergi : Tidak ada alergi makanan dan obat


Riwayat Pengobatan : terapi hormon (-), Obat-
obatan herbal (-), Kemoterapi 6x
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum Tampak Sakit Sedang
Compos Mentis
Kesadaran
GCS: E4 M6 V5 = 15
Tekanan Darah 120/70 mmHg

Frekuensi Nadi 88 x / menit, nadi teraba kuat

Frekuensi Nafas 20 x/menit

Suhu 36,0C per Aksila

Berat badan 50 kg

Tinggi badan 155 cm

< IMT 20,8 (normal)


Normocephali, rambut hitam dan beruban,
Kepala
mudah dicabut
konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-,
Mata
pupil isokor, Refleks Cahaya +/+
Hidung Deviasi (-), sekret (-)
Bibir Mukosa bibir basah, sianosis (-)
Gigi Karies (-)
Leher Pembesaran KGB (-), massa (-)
Depan:
Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis, Tampak
massa di mammae sinistra (lihat status Lokalis)
Palpasi : vokal fremitus normal +/+, tidak ada krepitasi.
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru.
Auskultasi : vesikuler +/+. Rhonki -/-, wheezing -/-.
Pulmo
Belakang :
Inspeksi : simetris simetris dalam keadaan statis dan
dinamis,benjolan (-), sikaktrik (-)
Palpasi : vokal fremitus normal +/+, tidak teraba massa.
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru.
Auskultasi : vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-.
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : tidak teraba ictus cordis.
Perkusi :
Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternal dextra
Cor
Batas jantung kiri : ICS V linea midclavikularis sinistra
Batas jantung atas : ICS II linea parasternal sinistra
Pinggang jantung : ICS III parasternal sinistra
Auskultasi : BJ I dan II reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Inspeksi :Datar
Auskultasi :Bising usus (+) normal
Abdomen Palpasi :Supel, defans muscular (-), nyeri tekan (-),
teraba massa (-)
Perkusi :Timpani seluruh lapang abdomen
Kekuatan otot : 5555
5555
Sensibilitas : dextra dan sinistra tidak ada kelainan
Ekstremitas
Refleks fisiologis : (+/+)
Refleks patologis : (-/-)
Edema : (-/-)
Status Lokalis

Pemeriksaan mammae
sinistra :
Inspeksi : Tampak luka
dengan jaringan granulasi
ukuran 10cm x 8cm x 2cm,
peau dorange (+),
rembesan darah (+), tidak
tampak jaringan nekrotik,
pus (-).
Palpasi : Teraba massa 4cm
x 4cm, terfiksir, konsistensi
keras, permukaan tidak
rata, batas tegas.
Status Lokalis
Pemeriksaan KGB :

Teraba massa ukuran 2cm x 2cm, multipel,


imobile, konsistensi keras, permukaan licin, batas
tegas, pada axilla anterior sinistra.
RESUME
Terdapat benjolan di payudara kiri sejak tahun 2016.
Awalnya benjolan sebesar telur puyuh, semakin lama semakin
membesar hingga berukuran 4cm x 4cm, teraba keras dan imobile.

Puting payudara terasa gatal dan perih. Kemudian muncul


darah yang merembes terus menerus.

Teraba benjolan di ketiak kiri ukuran 2cm x 2cm, multipel,


tidak nyeri, konsistensi keras, imobile, permukaan licin, dan
berbatas tegas

Terdapat penurunan berat badan 5kg dalam 1 tahun.


Riwayat kemoterapi 6x
RESUME
Pemeriksaan mammae Pemeriksaan KGB

Inspeksi : Teraba massa ukuran 2cm x


Tampak luka dengan 2cm, multipel, imobile,
jaringan granulasi ukuran konsistensi keras,
10cm x 8cm x 2cm, peau permukaan licin, batas
dorange (+), rembesan tegas, pada axilla anterior
darah (+), tidak tampak sinistra.
jaringan nekrotik, pus (-).
Palpasi :
Teraba massa 4cm x 4cm,
terfiksir, konsistensi keras,
permukaan tidak rata, batas
tegas.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil
Mamografi (11 Mei 2016) Kesan :
Mamma dextra tidak tampak
massa tumor
Massa pada mamma sinistra
sugestif maligna- sesuai dengan
BIRADS 4.

USG Mammae Bilateral (11 Mei 2016) Kesan :


Neoplasma maligna mamma kiri
Limfadenopati multiple aksila kiri
Bone Scan (13 Mei 2016) Kesan :
pada pemeriksaan saat ini belum
tampak gambaran proses metastasis
pada tulang.

Histopatologi (17 Mei 2016) Kesimpulan :


sediaan apus biopsi aspirasi massa
tumor/benjolan di payudara kiri,
tampak kelompokan sel-sel tumor
Pemeriksaan Hasil
Foto rongent thoraks PA (29 Kesan :
Desember 2016) Tidak tampak kelainan radiologis pada
jantung dan paru.
Tidak tampak nodul metastasis paru,
tidak tampak efusi pleura.
DIAGNOSIS KERJA

Ca mammae sinistra stadium III B post


kemoterapi neoadjuvan.
TATALAKSANA
Kemoterapi
Neoadjuvan
Siklofosfamid IV 1 x 800 mg
Epirubisin IV 1 x 80 mg
5-fluorourasil IV 1 x 750 mg

Operatif Tanggal 16 Januari 2017


Modified Radical Mastectomy (MRM) mammae
sinistra + Full Thickness Skin Graft.
LAPORAN OPERASI
Diagnosa Pra Bedah : Ca Mammae Sinistra
Tindakan Pembedahan : MRM Sinistra + FTSG
Diagnosa Pasca Bedah : Ca Mammae Sinistra post MRM

PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia
Quo ad functional : Dubia ad malam
Quo ad sanactionam : Dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Definisi
Kanker payudara merupakan tumor
malignan yang muncul di dalam sel
pada payudara.

Tumor malignan adalah sekelompok sel kanker


yang tumbuh di dalam (terinvasi) di seluruh
jaringan atau menyebar (metastasis) di
beberapa area pada tubuh.
Epidemiologi
> 508.000 wanita meninggal
WHO karena kanker payudara di
tahun 2011

kanker payudara masih

1 menempati urutan pertama kasus


baru dan kematian akibat kanker
pada perempuan di Indonesia.
Faktor Risiko
Penyebab kanker payudara masih belum diketahui. Namun
terdapat berbagai faktor yang diperkirakan meningkatkan risiko
kanker payudara antara lain :
USIA Semakin bertambahnya usia, insiden
kanker payudara akan meningkat

Sekitar 5 10% kanker payudara


terjadi akibat adanya
predisposisi genetik. Mutasi gen
Genetika
BRCA1 dan BRCA2 pada
& Familial kromosom 17 dan 13 ditetapkan
sbg gen predisposisi kanker
payudara .
Usia menarche yang lebih dini < 12
tahun, meningkatkan risiko kanker
Reproduksi payudara sebanyak 3x
& hormonal

Obesitas pascamenopause
Gaya hidup meningkatkan risiko kanker
payudara.

Lingkungan

Pajanan eksogen dari lingkungan


hidup dan tempat kerja juga
berisiko menginduksi timbulnya
kanker seperti pestisida atau DDT,
pekerja radiologi, tukang cat, dll.
Patogenesis
Klasifikasi
Kanker epithelial noninvasif

Karsinoma duktal in situ (DCIS) atau karsinoma medular


Karsinoma intraduktal jenis papiler, karsinoma kribiformis invasif
kribiformis, solid, dan komedo karsinoma papiler invasif
karsinoma sistik adenoid
karsinoma metaplastik
Karsinoma lobular in situ (LCIS) Karsinoma lobulat invasif

Kanker epithelial invasif Keganasan Campuran Jaringan Epitel


& Jar. Ikat
Karsinoma duktal invasif Tumor Filoides Ganas

karsinoma duktal invasif * Karsinosarkoma


karsinoma tubular
karsinoma musinosus atau koloid Angiosarkoma
Manifestasi Klinis

Benjolan di payudara Benjolan ketiak serta


yang tidak nyeri
edema.
(sebanyak 66%)
Nyeri lokal di salah Retraksi kulit akibat infiltrasi
satu payudara kanker pada otot pektoralis
Retraksi kulit atau Limfangitis karsinoma
puting susu
tampak sebagai inflamasi
Keluarnya cairan dari
infeksius (nyeri, bengkak,
puting, radang,
ulserasi merah, demam, malaise).
Pemeriksa
an fisik
Pemeriksa
anamnesis an
penunjang

Diagno
sis
Anamnesis

Keluhan utama

Faktor-faktor risiko

Kemungkinan metastasis
ke organ otak, paru, hati,
dan tulang
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Status Lokalis
Pemeriksaan Fisik Payudara
Status Lokalis
- Payudara kanan atau Perubahan kulit :
kiri atau bilateral Kemerahan, dimpling,
- Massa tumor : edema/nodul satelit
o Lokasi Peau de orange, ulserasi
o Ukuran Perubahan puting
o Konsistensi
o Bentuk dan batas tumor susu/nipple
o Terfiksasi atau tidak ke Tertarik
kulit atau dinding dada Erosi
Krusta
Discharge
Status kelenjar getah bening
o Kgb aksila: Jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir
terhadap sesama atau jaringan sekitar
o Kgb infraklavikula: idem
o Kgb supraklavikula: idem
Pemeriksaan Penunjang

Mammografi
Bertujuan skrining kanker payudara, diagnosis
kanker payudara, dan follow up/kontrol dalam
pengobatan.
Dikerjakan pada wanita usia >40 tahun.
USG
Salah satu kelebihan USG adalah dalam mendeteksi
massa kistik.
Penggunaan USG untuk tambahan mamografi
meningkatkan akurasinya.

MRI
Secara umum tidak digunakan sebagai pemeriksaan
skrining
Akan tetapi MRI dapat dipertimbangkan pada wanita
muda dengan payudara yang padat
Imunohistokimia
metode pemeriksaan menggunakan antibodi sebagai
probe untuk mendeteksi antigen dalam potongan
jaringan (tissue sections) ataupun bentuk preparasi sel
lainnya.
Yang standar dikerjakan : Reseptor hormonal yaitu reseptor
estrogen (ER) dan reseptor progesteron (PR) , HER2, Ki-6.

Biopsi
Menentukan jinak/ganas
Biopsi jarum halus atau FNAB , Core biopsy, Biopsi
terbuka, Biopsi kelenjar sentinel
Stadium
T kanker primer

Tx kanker primer tak dapat dinilai (misal telah direksesi)

T0 tak ada bukti tumor primer

Tis karsinoma in situ. Mencakup DCIS atau LCIS, penyakit Paget papila
mamae tanpa nodul .
T1 diameter tumor 2 cm

T1mi infiltrasi mikro 0,1 cm

T1a 0,1 cm < tumor 0,5 cm

T1b 0,5 cm < tumor 1 cm

T1c : 1 cm < tumor 2 cm

T2 : 2 cm < tumor 5 cm
T3 Tumor > 50 mm atau 5 cm

T4 Berapapun ukuran tumor, menyebar langsung ke dinding


toraks atau kulit (dinding toraks termasuk tulang iga,
m.interkostales dan m. seratus anterior, tak termasuk m.
pektorales) ulserasi atau nodul kulit .
T4a Ekstensi ke dinding dada, tidak termasuk otot pektoralis.
T4b udem kulit mamae (termasuk peau dorange) atau ulserasi,
atau nodul satelit di mamae ipsilateral.
T4c terdapat 4a dan 4b sekaligus .

T4d karsinoma mamae inflamatorik


Stadium Kanker Payudara

Stage 0 Tis. N0 M0
Stage I T1 N0 M0

Stage IIA T0, T1 N1 M0


T2 N0 M0
Stage IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stage IIIA T0, T1, T2 N2 M0
T3 N1, N2 M0

Stage IIIB T4 N0, N1,N2 M0


Stage IIIC Any T N3 M0
Stage IV Any T Any N M1
Tatalaksana

Pembedah Radioterap
an i

Kemoterap Terapi
i Hormonal
Pembedahan
Mastektomi Mastektomi Mastektomi Breast
radikal klasik radikal simpel Conserving
dimodifikasi Treatment
Pengangkatan Pengangkatan Pengangkatan membuang
seluruh seluruh seluruh massa dan
kelenjar kelenjar kelenjar jaringan
payudara dgn payudara payudara payudara
sebagian kelenjar limfe TIDAK yang mungkin
besar kulitnya level I dan II. menyertakan terkena tumor
otot Mempertahan kelenjar limfe menjaga
pektoralis kan otot aksila dan tampilan
mayor dan pektoralis otot kosmetik
minor mayor dan pektoralis. payudara.
seluruh minor tumor stage
kelenjar limfe Tis, T1, dan
level I, II, dan T2.
Radioterapi
Radioterapi dapat diberikan sebagai terapi kuratif
ajuvan dan paliatif.
Mekanisme utama kematian sel karena radiasi adalah
kerusakan DNA dengan gangguan proses replikasi.
Menurunkan risiko rekurensi lokal dan berpotensi
untuk menurunkan mortalitas jangka panjang
penderita kanker payudara.
Kemoterapi
Kemoterapi bersifat sistemik .
Kemoterapi pada kanker payudara terdiri atas kemoterapi
adjuvan atau paliatif dan neoadjuvan.
Kemoterapi adjuvant paling baik dimulai 4 minggu
pascabedah.
Kemoterapi neo-adjuvan adalah kemoterapi yang diberikan
sebelum pembedahan dengan tujuan untuk memperkecil
besar tumor .
Indikasi kemoterapi:

Menyembuhkan kanker
Memperpanjang hidup dan remisi
Memperpanjang interval bebas kanker
Menghentikan progresi kanker
Paliasi symptom
Mengecilkan volume kanker
Kontraindikasi :
Relatif :
Absolut :
usia lanjut
penyakit stadium terminal, tumor yang tumbuhnya lambat dan

sensitifivitasnya rendah,
hamil trimester pertama,
ada gangguan fungsi organ vital yang
septicemia
berat seperti hati, ginjal, jantung dan
koma sumsum tulang
penderita tidak dapat mengunjungi klinik
secara teratur,
tumor resisten terhadap obat, tidak ada
fasilitas penunjang yang memadai
Terapi Hormonal
Terapi hormonal terdiri dari obat-obatan anti-estrogen
(tamoksifen, toremifen), analog LHRH, inhibitor aromatase
selektif (anastrazol, letrozol), agen progestational (megesterol
asetat), agen androgen, dan prosedur ooforektomi.
diindikasikan hanya pada payudara yang menunjukkan
ekspresi positif dari estrogen reseptor (ER) dan atau
progesterone reseptor (PR) tanpa memandang usia, status
menopause, status kgb aksila maupun ukuran tumor.
SELESAI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai