Anda di halaman 1dari 104

PEMERIKSAAN FISIK

DAN ANAMNESA PENYAKIT


SARAF

Bagian Ilmu Penyakit Saraf


FK. UNISBA RSUD Al Ihsan
Bandung
Untuk menegakkan diagnosa,
perlu 3 tahap :

Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
ANAMNESA PEM. FISIK PEM.
PENUNJANG

DIAGNOSA

GEJALA DIAGNOSA KLINIS


TUMPANG DIAGNOSA LOKALISASI
TINDIH DIAGNOSA ETIOLOGI

DIAGNOSA BANDING
PERLU DIINGAT

Susunan saraf sentral terletak di dalam


tulang tidak bisa :
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi

Teknik Pemeriksaan

Teknik stimulus respons


Dari yang sederhana sampai yang kompleks
Teknik Stmulus
respon
URUTAN PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
( Yang ditulis pada resume )

1. Anamnesa :
Keluhan utama
RPS
RPD
2. Pemeriksaan Fisik :
St. Praesens / keadaan umum
St. Interna
St. Neurologi
Rangsang meningeal
Saraf Otak
Pem. Motorik
Pem. Sensorik
Pem. Refleks
Pem. Koordinasi
Pem. Fungsi Luhur
ANAMNESA

Wawancara dengan penderita (allo

anamnesa) atau orang lain (hetero

anamnesa) untuk mendapatkan data

data tentang penyakit yang diderita

penderita

nien's tw/01/00005
SUSUNAN RIWAYAT PERJALANAN
PENYAKIT DALAM ANAMNESA

Umur
1. Datadata statistik Sex
Pekerj, dll
2. Keluhan utama dan riwayat perjalanan
penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat penyakit dalam keluarga
5. Riwayat sosial
6. Kebiasaan & gizi

nien's tw/01/00005
KELUHAN UTAMA

Adalah keluhan yang membawa


penderita ke tempat pemeriksaan
(praktek dokter, poli, RS, dll)

Beberapa contoh yang khas :


Stroke lumpuh sebelah badan
Epilepsi kejang kejang
Myelopati lumpuh ekstremitas atas /
bawah
nien's tw/01/00005
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Analisa thdp keluhan utama, meliputi :


1. Waktu terjadinya serangan
2. Sifat dan hebatnya serangan
3. Lokalisasi & penyebaran
4. Hubungan dengan waktu
5. Keluhan keluhan lain yang menyertai
6. Keadaan yang memperberat
7. Pengobatan yang telah diberikan
8. Perkembangan :
Relaps / kambuh ?
Penyakit menahun yang memberat
nien's tw/01/00005
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Kejadian kejadian yang dahulu yang


diperkirakan ada hubungannya dengan
penyakit sekarang, misal :
1. Faktor resiko pada stroke
2. Untuk epilepsi :
Peradangan SSP
Trauma kelahiran
3. Untuk myelopati :
Trauma tulang belakang
nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN FISIK

Meliputi :
1. Status present
2. Status interna
3. Status neurologi

nien's tw/01/00005
KEADAAN UMUM

Ditentukan oleh fungsi fungsi vital :


KESADARAN , TENSI ,
RESPIRASI , NADI dan
TEMPERATUR

nien's tw/01/00005
STATUS INTERNA

Diperiksa keadaan keadaan tertentu


pada penyakit yang kira kira ada
kaitannya dengan kelainan saraf

nien's tw/01/00005
STATUS NEUROLOGIS :
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
1. Tanda tanda perangsangan selaput
otak (meningen) :
Tanda kaku kuduk
Tanda Brudzinski
Tanda Laseque
Tanda Kernig

nien's tw/01/00005
Kaku Kuduk (Nuchal Rigidity)

Teknik Pemeriksaan :
1. Pasien dalam
keadaan terlentang
2. Letakkan tangan di
bawah kepala pasien
3. Fleksikan leher
secara perlahan
4. Bedakan kaku kuduk
terhadap kuduk kaku

nien's tw/01/00005
Tanda Leher dari Brudzinzki

Teknik pemeriksaan :
1. Pasien dalam posisi
terlentang
2. Tangan pemeriksa
diletakkan di bawah
kepala dan dada
pasien
3. Kepala kemudian
difleksikan secara pasif
sedangkan tangan
yang lain menahan
terangkatnya dada

nien's tw/01/00005
Tanda Tungkai Kontralateral dari Brudzinski

Teknik Pemeriksaan :
1. Pasien berbaring dalam
posisi terlentang
2. Salah satu tungkai
kemudian diangkat
dalam sikap lurus pada
sendi lutut dan
ditekukkan di sendi
panggul
3. Positif bila timbul
gerakan fleksi tungkai
kontralateral

nien's tw/01/00005
Tanda Simfisis dari Brudzinski

Tehnik pemeriksaan :
1. Pasien dalam
posisi berbaring
terlentang
2. Lakukan
penekanan di atas
simfisis pubis
3. Positif bila timbul
reflek fleksi pada
kedua tungkai

nien's tw/01/00005
Tanda Lasegue

Teknik Pemeriksaan :
1. Pasien dalam posisi
terlentang
2. Pegang betis/tumit
pada tungkai yang
akan diperiksa
3. Angkat tungkai
sejauh mungkin
4. Fleksikan panggul
namun tungkai tetap
lurus

nien's tw/01/00005
Tanda Kernig

Teknik Pemeriksaan :
1. Pasien pada posisi
terlentang
2. Fleksikan paha pada
panggul sambil
pertahankan lutut
fleksi
3. Ketika tungkai
mencapai posisi
vertikal, luruskan
lutut secara lembut

nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN SARAF OTAK

12 PASANG

nien's tw/01/00005
N. Olfaktorius

Cara pemeriksaan :
Pasien disuruh menghidu kopi, teh
atau sabun dengan mata tertutup
pada masing masing lubang
hidung
Jangan menggunakan stimulus yang
iritan
nien's tw/01/00005
ketajaman
penglihatan
N. Optikus lapang pandang
funduskopi

nien's tw/01/00005
Cara pemeriksaan

Lakukan tes pada masing masing


mata dengan :
Kartu Snellen visus
Tes konfrontasi, amsler grid dan
perimetri lapang pandang
Senter refleks cahaya
Funduskopi

nien's tw/01/00005
Tes Konfrontasi

nien's tw/01/00005
Amsler Grid

nien's tw/01/00005
Perimetri

nien's tw/01/00005
Refleks Cahaya

nien's tw/01/00005
FUNDUSKOPI

nien's tw/01/00005
N. III
N. IV Untuk pergerakan bola mata
N. VI

Tambahan untuk N. III fungsinya :


Otot kelopak mata
Refleks cahaya

nien's tw/01/00005
Cara Pemeriksaan

Observasi kedua mata


Ikuti gerakan jari / senter gerakan
Refleks cahaya langsung / tidak
langsung menatap ke 1 arah lalu
lampu senter diarahkan ke salah satu
mata
Refleks akomodasi ikuti gerakan
tangan yang makin lama makin dekat

nien's tw/01/00005
Kelumpuhan N III kanan

nien's tw/01/00005
N V (Trigeminus)
N. V
Sensorik wajah
Otot pengunyah
Refleks kornea

Ada 3 cabang :
Oftalmikus (V1)
Maksilaris (V2)
Mandibularis (V3)

nien's tw/01/00005
Cara Pemeriksaan

Lakukan tes untuk sensorik dengan


menggunakan :
kapas untuk sensasi raba
air dingin dan panas untuk sensasi
suhu
tusuk gigi untuk sensasi nyeri

nien's tw/01/00005
Motorik :
Menggigit M. Maseter
Membuka mulut M. Pterygoideus
Refleks kornea
melirik ke 1 sisi, lalu ujung kapas
didekatkan ke sisi lain dari kornea
mata mengedip

nien's tw/01/00005
N. VII
Otot wajah
Pengecap 2/3 lidah
Refleks kornea

nien's tw/01/00005
Cara Pemeriksaan

Motorik :
Kerut dahi
Tutup mata rapat
Menyeringai
Lakukan tes terhadap rasa manis,
asam, pahit dan asin dengan
memakai larutan yang tidak berwarna
Refleks kornea

nien's tw/01/00005
nien's tw/01/00005
N VIII

Pendengaran
Rinne
Weber
Scwabach

nien's tw/01/00005
N. IX
Diperiksa uvula & reflek

N. X menelan

nien's tw/01/00005
N. XI :
M. Sterno KL. Mastoideus
M. Trapezius

nien's tw/01/00005
N. XII : Otot otot lidah

Cara pemeriksaan :
1. Menjulurkan lidah
2. Beri tahanan

nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN
MOTORIK

nien's tw/01/00005
3. Pemeriksaan motorik
Bentuk otot
Kekuatan otot
Tonus otot

nien's tw/01/00005
Cara Pemeriksaan

Perhatikan bentuk otot

Periksa kekuatan otot dengan


memberikan tahanan

nien's tw/01/00005
Periksa tonus otot
Pemeriksa menggerakkan tangan
pasien lalu menilai tonus otot

nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN
SENSIBILITAS

nien's tw/01/00005
4. Pemeriksaan sensibilitas
Permukaan : raba, nyeri, suhu
Dalam : sikap, getar
Fungsi kortikal : pengenalan 2
titik

nien's tw/01/00005
Gambar distribusi sensoris
tubuh
Pemeriksaan sensasi raba
1.Alat : kapas, kertas atau kain, di mana
ujungnya diusahakan sekecil mungkin.

2.Pada seluruh tubuh sebaiknya dilakukan


pada kulit yang tidak berambut dibandingkan
bagian-bagian yang simetris.

3.Dilakukan sehalus mungkin.


Pasien diminta untuk mengatakan ya atau
tidak terhadap sensasi yang diberikan, dan
juga harus dapat menyebutkan lokasi/point
area dari sensasi yang diberikan.

nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi suhu
1.Dua tabung : air dingin (10-20 derajat
Celcius) dan air panas (40-50 derajat
Celcius)
2.Pemeriksaan dilakukan pada seluruh tubuh

dan dibandingkan bagian-bagian yang


simetris
3.Pemeriksaan ditujukan untuk
membedakan rasa panas atau dingin dan
juga untuk mengetahui kemampuan
membedakan adanya perubahan
temperatur

nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi nyeri
1. Menggunakan Pin., pin yang tajam dan
pin yang tumpul. Untuk setiap stimulus
lakukan tiga kali penekanan berturut-
turut.

2. Demonstrasikan terlebih dahulu kepada


pasien

3. Selama dilakukan pemeriksaan, pasien


harus menutup mata

nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi nyeri
dalam
Pemeriksaan dapat dilakukan
dengan jalan memencet otot atau
tendon, testis, atau biji mata.

Perhatikan apakah pasien peka


terhadap rangsang nyeri dalam ini
Pemeriksan sensasi rasa tekan

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan


jalan menekan dengan jari atau benda
tumpul pada kulit atau dengan
memencet otot tendon.

Kemudian pasien diminta memberitahu


apakah ia merasakan tekanan tersebut
dan diminta menentukan lokasinya

nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi posisi melalui
pergerakan jari

Dengan satu tangan pemeriksa


memegang bagian yang akan diperiksa.
Pasien harus dalam keadaan relaks.
Dengan tangan satunya lagi,
pemeriksa memegang sisi jari yang
akan diuji,
Lakukan gerakan kecil ke atas dan
bawah

nien's tw/01/00005
Demonstrasikan terlebih dahulu kepada

pasien
Selama dilakukan pemeriksaan, pasien
harus menutup mata

nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi posisi
melalui test Romberg
Pasien berdiri dengan kedua lutut
dirapatkan.
Perhatikan apakah penderita dapat berdiri
dengan baik atau tidak.
Pasien menutup mata,
Perhatikan apakah penderita terhuyung
atau tidak.

nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi vibrasi
Gunakan garpu tala (128 Hz atau 256
Hz).
Letakkan garpu tala yang digetarkan
pada jari-jari tangan dan kaki pasien.
Jari pemeriksa diletakkan pada bantalan
jari pasien, sehingga pemeriksa dapat
merasakan juga getaran dari garpu tala.
Selama pemeriksaan dilakukan, pasien
menutup mata.

nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN REFLEKS

nien's tw/01/00005
5. Pemeriksaan refleks
Fisiologis : tendon bisep, trisep, KPR, APR
Permukaan : kulit perut
Patologis :
Babinski
Chaddock
Hoffman Trommer
Refl. Regresi

nien's tw/01/00005
5. Pemeriksaan refleks
Fisiologis : tendon bisep, trisep, KPR,
APR

nien's tw/01/00005
nien's tw/01/00005
Penderita berbaring,
Refleks Babinski. tungkai diluruskan

Menggores kaki bagian lateral,


mulai dari tumit menuju pangkal jari

Respon (+)

Dorsofleksi ibu jari

Gerak abduksi
jari2 yang lain
nien's tw/01/00005
Refleks Chaddock

Menggores kulit dorsum


pedis bagian lateral,
mulai dari tumit menuju
ke jari yang kelima.

Respon (+)

Dorsofleksi ibu jari

Gerak abduksi
jari2 yang lain
nien's tw/01/00005
Refleks Oppenheim
Mengurut permukaan ant
tibia & otot tibialis anterior

dari daerah infra patella


ke bawah
Respon (+)

Dorsofleksi ibu jari

Gerak abduksi
jari2 yang lain
nien's tw/01/00005
Refleks Gordon

Memencet (mencubit)
otot betis secara keras.

Respon (+)

Dorsofleksi ibu jari

Gerak abduksi
jari2 yang lain
nien's tw/01/00005
Refleks Schaeffer

Memencet
(mencubit) tendon
Achilles secara keras.

Respon (+)

Dorsofleksi ibu jari

Gerak abduksi
nien's tw/01/00005
jari2 yang lain
Refleks Rossolimo

Mengetuk permukaan
telapak kaki daerah
ibu jari kaki.
(Tes ini dilakukan dengan posisi pasien
berbaring terlentang dan kaki dalam posisi ekstensi.)

Respon (+)

Plantar fleksi jari-jari kaki

nien's tw/01/00005
JENIS REFLEK
REGRESI

nien's tw/01/00005
1. Reflek Memegang ( grasp
reflex )
Jari telujuk dan tengah
pemeriksa diletakan
pada telapak tangan
pasien

Respon (+)

Tangan pasien mengepal

nien's tw/01/00005
2. Reflek Menyusu ( suck
reflex )
Sentuhan pada bibir

Respon (+)

Gerakan bibir, lidah dan rahang bawah


seolah-olah menyusu.
nien's tw/01/00005
3. Reflek Mencucu ( snout
reflex )
Perkusi pada
bibir atas

Respon (+)

Bibir atas dan bawah mencucu atau


kontraksi otot otot sekitar bbir atau
nien's tw/01/00005
dibawah hidung
4. Reflek glabela
Mengetuk dahi diantara
kedua mata berkali-kali

Respon (+)

Tiap ketukan
mengakibatkan kedua
mata pasien berkedip
nien's tw/01/00005
Orang dengan demensia
akan memejamkan matanya
tiap kali glabelanya diketuk.

Pada orang sehat pemejaman


mata pada ketukan berkali-
kali pada glabella timbul 2-3
kali saja selanjutnya tidak
memejam lagi.
nien's tw/01/00005
5. Reflek
Palmomental
Kontraksi
m.mentalis dan
orbikularis oris
ipsilateral.

Goresan dengan ujung pensil


atau ujung gagang palu reflek Respon (+)
pada kulit telapak tangan
bagian tenar dari proximal ke
distal
nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN
SENSORIS

nien's tw/01/00005
Gambar distribusi sensoris
tubuh
Pemeriksaan sensasi raba
1.Alat : kapas, kertas atau kain, di mana
ujungnya diusahakan sekecil mungkin.

2.Pada seluruh tubuh sebaiknya dilakukan


pada kulit yang tidak berambut dibandingkan
bagian-bagian yang simetris.

3.Dilakukan sehalus mungkin.


Pasien diminta untuk mengatakan ya atau
tidak terhadap sensasi yang diberikan, dan
juga harus dapat menyebutkan lokasi/point
area dari sensasi yang diberikan.

nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi suhu
1.Dua tabung : air dingin (10-20 derajat
Celcius) dan air panas (40-50 derajat
Celcius)
2.Pemeriksaan dilakukan pada seluruh tubuh

dan dibandingkan bagian-bagian yang


simetris
3.Pemeriksaan ditujukan untuk
membedakan rasa panas atau dingin dan
juga untuk mengetahui kemampuan
membedakan adanya perubahan
temperatur

nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi nyeri
1. Menggunakan Pin., pin yang tajam dan
pin yang tumpul. Untuk setiap stimulus
lakukan tiga kali penekanan berturut-
turut.

2. Demonstrasikan terlebih dahulu kepada


pasien

3. Selama dilakukan pemeriksaan, pasien


harus menutup mata

nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi nyeri
dalam
Pemeriksaan dapat dilakukan
dengan jalan memencet otot atau
tendon, testis, atau biji mata.

Perhatikan apakah pasien peka


terhadap rangsang nyeri dalam ini
Pemeriksan sensasi rasa tekan

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan


jalan menekan dengan jari atau benda
tumpul pada kulit atau dengan
memencet otot tendon.

Kemudian pasien diminta memberitahu


apakah ia merasakan tekanan tersebut
dan diminta menentukan lokasinya

nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi posisi melalui
pergerakan jari

Dengan satu tangan pemeriksa


memegang bagian yang akan diperiksa.
Pasien harus dalam keadaan relaks.
Dengan tangan satunya lagi,
pemeriksa memegang sisi jari yang
akan diuji,
Lakukan gerakan kecil ke atas dan
bawah

nien's tw/01/00005
Demonstarikan terlebih dahulu kepada
pasien
Selama dilakukan pemeriksaan, pasien
harus menutup mata

nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi posisi
melalui test Romberg
Pasien berdiri dengan kedua lutut
dirapatkan.
Perhatikan apakah penderita dapat berdiri
dengan baik atau tidak.
Pasien menutup mata,
Perhatikan apakah penderita terhuyung
atau tidak.

nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi vibrasi
Gunakan garpu tala (128 Hz atau 256
Hz).
Letakkan garpu tala yang digetarkan
pada jari-jari tangan dan kaki pasien.
Jari pemeriksa diletakkan pada bantalan
jari pasien,sehingga pemeriksa dapat
merasakan juga getaran dari garpu tala..
Selama pemeriksaan dilakukan, pasien
menutup mata.

nien's tw/01/00005
6. Pemeriksaan koordinasi
TTH
Pronasi supinasi
TTL

nien's tw/01/00005
7. Pemeriksaan fungsi luhur
Emosi
Intelek
Bicara
Proses berfikir

nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium : darah & urine :

Hb, leuko, PCV, Choles, ureum, gl, dll

nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Neuroradiologis

Invasif Non Invasif

Non Invasif :
Foto polos saja
Foto polos vertebra
Dll

Invasif :
Myelografi
Angiografi
Pneumoensefalografi
nien's tw/01/00005
nien's tw/01/00005

Anda mungkin juga menyukai