Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
ANAMNESA PEM. FISIK PEM.
PENUNJANG
DIAGNOSA
DIAGNOSA BANDING
PERLU DIINGAT
Teknik Pemeriksaan
1. Anamnesa :
Keluhan utama
RPS
RPD
2. Pemeriksaan Fisik :
St. Praesens / keadaan umum
St. Interna
St. Neurologi
Rangsang meningeal
Saraf Otak
Pem. Motorik
Pem. Sensorik
Pem. Refleks
Pem. Koordinasi
Pem. Fungsi Luhur
ANAMNESA
penderita
nien's tw/01/00005
SUSUNAN RIWAYAT PERJALANAN
PENYAKIT DALAM ANAMNESA
Umur
1. Datadata statistik Sex
Pekerj, dll
2. Keluhan utama dan riwayat perjalanan
penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat penyakit dalam keluarga
5. Riwayat sosial
6. Kebiasaan & gizi
nien's tw/01/00005
KELUHAN UTAMA
Meliputi :
1. Status present
2. Status interna
3. Status neurologi
nien's tw/01/00005
KEADAAN UMUM
nien's tw/01/00005
STATUS INTERNA
nien's tw/01/00005
STATUS NEUROLOGIS :
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
1. Tanda tanda perangsangan selaput
otak (meningen) :
Tanda kaku kuduk
Tanda Brudzinski
Tanda Laseque
Tanda Kernig
nien's tw/01/00005
Kaku Kuduk (Nuchal Rigidity)
Teknik Pemeriksaan :
1. Pasien dalam
keadaan terlentang
2. Letakkan tangan di
bawah kepala pasien
3. Fleksikan leher
secara perlahan
4. Bedakan kaku kuduk
terhadap kuduk kaku
nien's tw/01/00005
Tanda Leher dari Brudzinzki
Teknik pemeriksaan :
1. Pasien dalam posisi
terlentang
2. Tangan pemeriksa
diletakkan di bawah
kepala dan dada
pasien
3. Kepala kemudian
difleksikan secara pasif
sedangkan tangan
yang lain menahan
terangkatnya dada
nien's tw/01/00005
Tanda Tungkai Kontralateral dari Brudzinski
Teknik Pemeriksaan :
1. Pasien berbaring dalam
posisi terlentang
2. Salah satu tungkai
kemudian diangkat
dalam sikap lurus pada
sendi lutut dan
ditekukkan di sendi
panggul
3. Positif bila timbul
gerakan fleksi tungkai
kontralateral
nien's tw/01/00005
Tanda Simfisis dari Brudzinski
Tehnik pemeriksaan :
1. Pasien dalam
posisi berbaring
terlentang
2. Lakukan
penekanan di atas
simfisis pubis
3. Positif bila timbul
reflek fleksi pada
kedua tungkai
nien's tw/01/00005
Tanda Lasegue
Teknik Pemeriksaan :
1. Pasien dalam posisi
terlentang
2. Pegang betis/tumit
pada tungkai yang
akan diperiksa
3. Angkat tungkai
sejauh mungkin
4. Fleksikan panggul
namun tungkai tetap
lurus
nien's tw/01/00005
Tanda Kernig
Teknik Pemeriksaan :
1. Pasien pada posisi
terlentang
2. Fleksikan paha pada
panggul sambil
pertahankan lutut
fleksi
3. Ketika tungkai
mencapai posisi
vertikal, luruskan
lutut secara lembut
nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN SARAF OTAK
12 PASANG
nien's tw/01/00005
N. Olfaktorius
Cara pemeriksaan :
Pasien disuruh menghidu kopi, teh
atau sabun dengan mata tertutup
pada masing masing lubang
hidung
Jangan menggunakan stimulus yang
iritan
nien's tw/01/00005
ketajaman
penglihatan
N. Optikus lapang pandang
funduskopi
nien's tw/01/00005
Cara pemeriksaan
nien's tw/01/00005
Tes Konfrontasi
nien's tw/01/00005
Amsler Grid
nien's tw/01/00005
Perimetri
nien's tw/01/00005
Refleks Cahaya
nien's tw/01/00005
FUNDUSKOPI
nien's tw/01/00005
N. III
N. IV Untuk pergerakan bola mata
N. VI
nien's tw/01/00005
Cara Pemeriksaan
nien's tw/01/00005
Kelumpuhan N III kanan
nien's tw/01/00005
N V (Trigeminus)
N. V
Sensorik wajah
Otot pengunyah
Refleks kornea
Ada 3 cabang :
Oftalmikus (V1)
Maksilaris (V2)
Mandibularis (V3)
nien's tw/01/00005
Cara Pemeriksaan
nien's tw/01/00005
Motorik :
Menggigit M. Maseter
Membuka mulut M. Pterygoideus
Refleks kornea
melirik ke 1 sisi, lalu ujung kapas
didekatkan ke sisi lain dari kornea
mata mengedip
nien's tw/01/00005
N. VII
Otot wajah
Pengecap 2/3 lidah
Refleks kornea
nien's tw/01/00005
Cara Pemeriksaan
Motorik :
Kerut dahi
Tutup mata rapat
Menyeringai
Lakukan tes terhadap rasa manis,
asam, pahit dan asin dengan
memakai larutan yang tidak berwarna
Refleks kornea
nien's tw/01/00005
nien's tw/01/00005
N VIII
Pendengaran
Rinne
Weber
Scwabach
nien's tw/01/00005
N. IX
Diperiksa uvula & reflek
N. X menelan
nien's tw/01/00005
N. XI :
M. Sterno KL. Mastoideus
M. Trapezius
nien's tw/01/00005
N. XII : Otot otot lidah
Cara pemeriksaan :
1. Menjulurkan lidah
2. Beri tahanan
nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN
MOTORIK
nien's tw/01/00005
3. Pemeriksaan motorik
Bentuk otot
Kekuatan otot
Tonus otot
nien's tw/01/00005
Cara Pemeriksaan
nien's tw/01/00005
Periksa tonus otot
Pemeriksa menggerakkan tangan
pasien lalu menilai tonus otot
nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN
SENSIBILITAS
nien's tw/01/00005
4. Pemeriksaan sensibilitas
Permukaan : raba, nyeri, suhu
Dalam : sikap, getar
Fungsi kortikal : pengenalan 2
titik
nien's tw/01/00005
Gambar distribusi sensoris
tubuh
Pemeriksaan sensasi raba
1.Alat : kapas, kertas atau kain, di mana
ujungnya diusahakan sekecil mungkin.
nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi suhu
1.Dua tabung : air dingin (10-20 derajat
Celcius) dan air panas (40-50 derajat
Celcius)
2.Pemeriksaan dilakukan pada seluruh tubuh
nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi nyeri
1. Menggunakan Pin., pin yang tajam dan
pin yang tumpul. Untuk setiap stimulus
lakukan tiga kali penekanan berturut-
turut.
nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi nyeri
dalam
Pemeriksaan dapat dilakukan
dengan jalan memencet otot atau
tendon, testis, atau biji mata.
nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi posisi melalui
pergerakan jari
nien's tw/01/00005
Demonstrasikan terlebih dahulu kepada
pasien
Selama dilakukan pemeriksaan, pasien
harus menutup mata
nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi posisi
melalui test Romberg
Pasien berdiri dengan kedua lutut
dirapatkan.
Perhatikan apakah penderita dapat berdiri
dengan baik atau tidak.
Pasien menutup mata,
Perhatikan apakah penderita terhuyung
atau tidak.
nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi vibrasi
Gunakan garpu tala (128 Hz atau 256
Hz).
Letakkan garpu tala yang digetarkan
pada jari-jari tangan dan kaki pasien.
Jari pemeriksa diletakkan pada bantalan
jari pasien, sehingga pemeriksa dapat
merasakan juga getaran dari garpu tala.
Selama pemeriksaan dilakukan, pasien
menutup mata.
nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN REFLEKS
nien's tw/01/00005
5. Pemeriksaan refleks
Fisiologis : tendon bisep, trisep, KPR, APR
Permukaan : kulit perut
Patologis :
Babinski
Chaddock
Hoffman Trommer
Refl. Regresi
nien's tw/01/00005
5. Pemeriksaan refleks
Fisiologis : tendon bisep, trisep, KPR,
APR
nien's tw/01/00005
nien's tw/01/00005
Penderita berbaring,
Refleks Babinski. tungkai diluruskan
Respon (+)
Gerak abduksi
jari2 yang lain
nien's tw/01/00005
Refleks Chaddock
Respon (+)
Gerak abduksi
jari2 yang lain
nien's tw/01/00005
Refleks Oppenheim
Mengurut permukaan ant
tibia & otot tibialis anterior
Gerak abduksi
jari2 yang lain
nien's tw/01/00005
Refleks Gordon
Memencet (mencubit)
otot betis secara keras.
Respon (+)
Gerak abduksi
jari2 yang lain
nien's tw/01/00005
Refleks Schaeffer
Memencet
(mencubit) tendon
Achilles secara keras.
Respon (+)
Gerak abduksi
nien's tw/01/00005
jari2 yang lain
Refleks Rossolimo
Mengetuk permukaan
telapak kaki daerah
ibu jari kaki.
(Tes ini dilakukan dengan posisi pasien
berbaring terlentang dan kaki dalam posisi ekstensi.)
Respon (+)
nien's tw/01/00005
JENIS REFLEK
REGRESI
nien's tw/01/00005
1. Reflek Memegang ( grasp
reflex )
Jari telujuk dan tengah
pemeriksa diletakan
pada telapak tangan
pasien
Respon (+)
nien's tw/01/00005
2. Reflek Menyusu ( suck
reflex )
Sentuhan pada bibir
Respon (+)
Respon (+)
Respon (+)
Tiap ketukan
mengakibatkan kedua
mata pasien berkedip
nien's tw/01/00005
Orang dengan demensia
akan memejamkan matanya
tiap kali glabelanya diketuk.
nien's tw/01/00005
Gambar distribusi sensoris
tubuh
Pemeriksaan sensasi raba
1.Alat : kapas, kertas atau kain, di mana
ujungnya diusahakan sekecil mungkin.
nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi suhu
1.Dua tabung : air dingin (10-20 derajat
Celcius) dan air panas (40-50 derajat
Celcius)
2.Pemeriksaan dilakukan pada seluruh tubuh
nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi nyeri
1. Menggunakan Pin., pin yang tajam dan
pin yang tumpul. Untuk setiap stimulus
lakukan tiga kali penekanan berturut-
turut.
nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi nyeri
dalam
Pemeriksaan dapat dilakukan
dengan jalan memencet otot atau
tendon, testis, atau biji mata.
nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi posisi melalui
pergerakan jari
nien's tw/01/00005
Demonstarikan terlebih dahulu kepada
pasien
Selama dilakukan pemeriksaan, pasien
harus menutup mata
nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi posisi
melalui test Romberg
Pasien berdiri dengan kedua lutut
dirapatkan.
Perhatikan apakah penderita dapat berdiri
dengan baik atau tidak.
Pasien menutup mata,
Perhatikan apakah penderita terhuyung
atau tidak.
nien's tw/01/00005
Pemeriksaan sensasi vibrasi
Gunakan garpu tala (128 Hz atau 256
Hz).
Letakkan garpu tala yang digetarkan
pada jari-jari tangan dan kaki pasien.
Jari pemeriksa diletakkan pada bantalan
jari pasien,sehingga pemeriksa dapat
merasakan juga getaran dari garpu tala..
Selama pemeriksaan dilakukan, pasien
menutup mata.
nien's tw/01/00005
6. Pemeriksaan koordinasi
TTH
Pronasi supinasi
TTL
nien's tw/01/00005
7. Pemeriksaan fungsi luhur
Emosi
Intelek
Bicara
Proses berfikir
nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN PENUNJANG
nien's tw/01/00005
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Neuroradiologis
Non Invasif :
Foto polos saja
Foto polos vertebra
Dll
Invasif :
Myelografi
Angiografi
Pneumoensefalografi
nien's tw/01/00005
nien's tw/01/00005