Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEPERAWATAN KOMUNITAS
Hasil
stresor yang mempengaruhi
komunitas tidak selalu menghasilkan
dampak negatif.
PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Inti dan subsistem komunitas, baik
garis pertahanan dan resistensi,
stresor maupun derajad reaksi,
merupakan parameter pengkajian
komunitas yang memandang
komunitas sebagai mitra.
Berdasarkan parameter-parameter ini
bersama masyarakat merumuskan
diagnosis keperawatan
2. Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan komunitas
memberikan arah terhadap tujuan dan
intervensi keperawatan.
Tujuan diperoleh dari stresor dan dapat
termasuk pengurangan atau penghilangan
stresor atau penguatan resistensi komunitas
melalui penguatan garis pertahanan.
Dengan menyatakan derajad reaksi dapat
merencanakan intervensi untuk
menguatkan garis resistensi dengan
menerapkan salah satu jenis pencegahan.
3. Intervensi
Semua intervensi bersifat preventif.
a. Pencegahan primer
Merupakan intervensi keperawatan
yang bertujuan menguatkan garis
pertahanan sehingga stresor tidak
dapat masuk dan menimbulkan reaksi
atau mempengaruhi stresor dengan
melakukan perlawanan terhadapnya.
Misal: imunisasi anak usia sekolah
b. Pencegahan sekunder
Diterapkan setelah stresor memasuki
komunitas.
Intervensi mendukung garis
pertahanan dan resistensi untuk
meminimalkan derajad reaksi
terhadap stresor.
Misal : Pemeriksaan kanker payudara
c. Pencegahan tersier
Dilakukan setelah stresor memasuki
garis pertahanan dan muncul derajad
reaksi.
Terjadi ketidakseimbangan sistem, dan
pencegahan tersier bertujuan mencegah
ketidakseimbangan tambahan dan
meningkatkan keseimbangan.
Misal : kebakaran gedung sekolah
banyak anak-anak yang syok baik fisik
maupun emosinya, didatangan tenaga
spesialis untuk menangani.
4. Evaluasi
Umpan balik dari komunitas merupakan
dasar untuk mengevaluasi intervensi
keperawatan komunitas.
Seringkali parameter yang digunakan untuk
pengkajian juga digunakan untuk evaluasi.